Anehnya kesaktian Dewi Ular tak berhasil melacak gelombang gaibnya Conza. Sampai akhirnya tanpa disengaja Kumala Dewi telah membangunkan Dewa Bumi dari kedalaman tanah yang dipinjaknya. Kemunculan si Dewa Bumi ternyata membawa kabar yang mencemaskan. Conza ternyata adalah anak selir Dewa Kegelapan.
Serial Dewi Ular - Tara Zagita Kali ini admin mau share buku nih, gatau termasuk kategori novel atau enggak. Yang pasti Serial Dewi Ular karya Tara zagita ini termasuk cerita silat jadul, tapi seru buat diikuti. Bercerita tentang Dewi Ular alias Kumala Dewi, seorang titisan dewa yang menetap di bumi. Bidadari ini bekerja sebagai konsultan di perusahaan kakak angkatnya, Pram. Selain itu Kumala Dewi berprofesi sebagai paranormal yang kaya, cantik dan seksi yang siap membantu permasalahan siapa saja yang diganggu makhluk halus, serta membasmi kejahatan dari anak buahnya pangeran kegelapan, musuh besar Kumala Dewi dan seluruh penghuni khayangan. Walaupun jadul, tapi serial ini seru bingit lho !! Yang pasti ceritanya lebih modern kalo dibandingkan dengan Si Buta Dari Gua Hantu dan sejenisnya.. Nih admin kasih beberapa link-nya. Rahasia Laskar Iblis Wah, kalo liat dari cover-nya, rada sekseh gitu ya hhe.. Seri Dewi Ular memang sedikit-sedikit dibumbui dengn cerita erotis sih.. Tapi nggak gimana banget. Perpaduan antara cerita pertarungan silat, misteri yang dihadirkan para hantu plus sedikit cerita yang berbau dewasa menjadikan serial ini seru banget lho !!
CersilDewi Ular 80 ~ Misteri Serigala Berkaki Tiga Posted on Tuesday, 1 September 2015
Gadis Penyelamat BumiSerial Dewi UlarOleh Tara ZagitaGambar Sampul oleh Fan SardyPenerbit Sinar Matahari, JakartaEbook by Dewi KZSinopsis Bumi dan seisinya sebentar lagi akan hancur. Badai halilintar akan menyapu habis benda-benda yang tergabung dalam susunan galaksi kita. Tak akan ada sisa organik yang tertinggal jika badai halilintar sudah melanda kehidupan di muka bumi. Tanda-tanda kehadiran badai halilintar sudah ada. Langit terbakar, dentuman dahsyat berkali-kali mengguncangkan bumi, dan seekor kucing bisa bicara. Bahkan kucing itu bisa bercinta dengan pemuda imut-imut yang bernama Alvan. Pemuda itulah yang datang menemui Dewi Ular alias Kumala Dewi, membawa pesan keramat bagi Kumala. Konon, badai halilintar hanya dapat ditangkal oleh kesaktian Kumala Dewi. Tetapi ketika Kumala ingin menggunakan kesaktiannya, ternyata yantung Kumala mengalami luka akibat kekuatan gaibnya membentur inti gaibyang ada dalam diri titisan anak Dewa Zeus. Sementara itu nanti malam badai halilintar akan datang menyapu bumi. Lalu apa yang harus dilakukan Kumala dalam keadaan yang serba berbahaya itu ? Dapatkah seekor kucing membantunya menyelesaikan tugasnya sebagai gadis penyelamat bumi ?Link download pdf
CeritaMisteri | Misteri Anak Selir | Serial Dewi Ular | Misteri Anak Selir | Cersil Sakti | Misteri Anak Selir pdf Dewi Ular 68 - Misteri Penculik Asmara Dewi Ular 67 - Rahasia Anak Neraka Dewi Ular 79 - Pembalasan Selir Sesat Dewi Ular 71 - Kupu Kupu Iblis Kitab Seratus Hari - Nein Arimasen Angin Padang Iroquis - Vani Diana Puspasari Dendam Sembilan Iblis Tua - Kho Ping Hoo Pendekar Aneh
- menjawab pertanyaan pemuda itu. Ia melangkah keluar dan melihat betapa Siangkoan Tek sudah berganti pakaian baru dan nampak tampan sekali pagi itu. Ketika bertemu pandang, Hwe Li menundukkan mukanya dan ia membiarkan saja ketika tangannya dipegang dan digandeng oleh Siangkoan Tek. "Kita makan di ruangan belakang," kata pemuda itu dan Hwe Li hanya menurut saja digandeng menuju ke ruangan belakang. Hidangan untuk makan pagi ternyata telah disiapkan. Siangkoan Tek lalu membimbingnya duduk menghadapi meja dan mereka lalu makan pagi. Kalau Siangkoan Tek makan pagi dengan penuh semangat dan tampak gembira sekali, sebaliknya Hwe Li makan dengan lambat. sampai saat itu ia masih merasa bingung sekali. sebagian dari perasaannya mendorongnya untuk menyambut uluran hati pemuda itu, akan tetapi sebagian lagi masih sangsi. DewiKZ 176 Baru saja mereka selesai makan, terdengar ribut-ribut dan derap kaki banyak kuda di luar kuil. Dua orang anak buah bergegas masuk dan melaporkan dengan suara gemetar, Tiraikasih Website "Kongcu, tempat kita diserbu banyak sekali perajurit. Kita telah dikepung dari semua penjuru" Tentu saja Siangkoan Tek merasa terkejut. "Siapkan semua anak buah. Lawan mati-matian" perintahnya. Dua orang itu cepat pergi dan Siangkoan Tek lalu bertanya kepada Hwe Li, "Hwe Li, bagaimana Kim-liong-pang dapat mendatangkan pasukan pemerintah?" "Ini tentu perbuatan suheng Lai Siong Ek. Dia adalah putera jaksa di Pao-ting dan tentu ayahnya yang mengerahkan pasukan dengan maksud untuk menolong aku, Tek-ko. Karena itu, sebaiknya engkau menyerah. Akulah yang akan menanggung agar engkau tidak dihukum. Akan kuceritakan bahwa engkau memperlakukan aku dengan baik sekali." Akan tetapi Siangkoan Tek cepat memegang tangan Hwe Li dan dia pun berkata, suaranya tegas, "Mari kita melihat keluar" DewiKZ 177 Setelah mereka tiba di luar kuil, Siangkoan Tek melihat anak buahnya telah terlibat dalam pertempuran yang tidak seimbang melawan puluhan orang perajurit, bahkan mungkin ada seratus orang perajurit yang sudah mengepung kuil itu. sekali pandang saja maklumlah Siangkoan Tek bahwa tidak mungkin anak buahnya menang, dan kalau terlambat akan sukar pulalah dia untuk dapat melarikan diri dari kepungan sekian banyak prajurit. Maka, secepat kilat dia menotok pundak Hwe Li yang menjadi lemas dan dia lalu memanggul tubuh gadis itu ke atas pundak kirinya dan setelah mencari bagian yang agak lemah penjagaannya atau kepungan para perajurit itu, yaitu di sebelah kiri, dia lalu melompat ke situ dan dengan pedangnya dia merobohkan setiap perajurit yang berani menghadangnya. Tiraikasih Website -oo0dw0oo- Jilid 06 "LEPASKAN Sumoi" terdengar bentakan dan ternyata Lai Siong Ek sudah berada di situ dan menyerang Siangkoan Tek dengan pedangnya. "Trang-tranggg......" Dua kali pedang siong Ek bertemu dengan pedang Siangkoan Tek dan pedang di tangan Siong Ek terpental. Dua orang perwira pasukan datang membantunya. Akan tetapi mereka tidak berani menyerang dengan serampangan karena Siangkoan Tek memanggul tubuh Hwe Li, khawatir kalau serangannya mengenai tubuh gadis itu. Kesempatan ini dipergunakan oleh Siangkoan Tek untuk melompat jauh dan dia melarikan diri dengan cepat. Siong Ek dan dua orang perwira, diikuti oleh belasan orang perajurit mengejar, akan tetapi mereka ini kalah jauh dalam hal lari cepat oleh Siangkoan Tek sehingga sebentar saja pemuda itu sudah lenyap ke dalam hutan lebat. Siangkoan Tek masuk ke dalam semak belukar dan agar dia tidak terganggu oleh berat badan Hwe Li, dia membebaskan totokannya pada gadis itu. "Sstt, jangan mengeluarkan suara, Li-moi. Kalau kita ketahuan, terpaksa aku akan membunuh suhengmu itu" DewiKZ 178 Hwe Li menjadi serba salah, kalau ia menjerit, tentu mereka akan dikepung dan la tidak ingin melihat Siangkoan Tek dikeroyok sampai tewas. Akan tetapi kalau ia diam saja, ia akan dibawa pergi oleh pemuda itu Ia merasa serba salah dan ia pun diam saja, akan tetapi kedua matanya menjadi basah, apalagi ketika ia mendengar teriakan ayahnya, Tiraikasih Website "Kejar dan cari sampai berhasil ditemukan" Demikian terdengar suara souw Can yang juga ikut datang bersama semua anak buah Kim-liong-pang. Setelah para pencari itu lewat, Siangkoan Tek lalu menarik tangan Hwe Li dan diajaknya gadis itu lari ke lain jurusan. Akhirnya mereka meninggalkan bukit itu. Siangkoan Tek tidak mempedulikan lagi keadaan anak buahnya yang terbasmi oleh pasukan yang menyerbu kuil itu. Mereka sudah jauh meninggalkan para pengejarnya dan tiba di sebuah padang rumput. "Kenapa engkau berhenti Li-moi? Kita lanjutkan perjalanan menjauhi bukit agar tidak dapat dikejar lagi." Tempat itu sunyi, jauh dari pedusunan dan Hwe Li memandang ke sekelilingnya. "Tek-ko, aku akan kembali ke rumah orang tuaku." "Kenapa, Li-moi? Bukankah engkau sudah ikut denganku melarikan diri?" "Akan tetapi ke mana engkau hendak membawaku pergi, Tek-ko? Aku takut, orang tuaku tentu akan mencariku. Aku harus pulang" Hwe Li membalikkan tubuhnya dan hendak berlari kembali ke bukit itu agar dapat pulang ke Pao-ting. Akan tetapi Siangkoan Tek dengan sekali lompatan sudah menghadang di depannya. "Li-moi, dalam keadaan seperti ini engkau hendak meninggalkan aku? Bukankah kita sudah menjadi sahabat baik? Dan engkau belum menjawab pertanyaanku kemarin. Maukah engkau mempererat lagi hubungan persahabatan klta dan menjadi kekasihku?" DewiKZ 179 Wajah Hwe Li berubah merah dan ia menjadi serba salah. Jelas bahwa pemuda ini bukan perampok. dan buktinya juga tidak membela para perampok ketika diserbu Tiraikasih Website pasukan. Akan tetapi, ia masih tetap sangsi walaupun ia tertarik sekali kepadanya. Akan mudah sekali untuk jatuh cinta kepada pemuda seperti Siangkoan Tek. akan tetapi hatinya masih diliputi keraguan. –dewi-kz- Apakah ayahnya akan dapat menerima pemuda ini sebagai calon suaminya kalau mengetahui bahwa pemuda ini yangpernah memimpin gerombolan perampok merampas dua buah kereta? Tentu Lai siong Ek akan mengenalnya. "Aku.. aku tidak tahu, Tek-ko...." jawabnya lirih. "Li-moi, aku cinta padamu.." Siangkoan Tek merangkul lalu mencium wajah yang cantik itu. semula Hwe Li mandah saja dan tenggelam ke dalam kemesraan, akan tetapi ia lalu teringat bahwa ia bukan tunangan pemuda itu, maka ia meronta. Apalagi ketika tangan Siangkoan Tek meraba-raba dengan berani. ia meronta sehingga terlepas dari rangkulan pemuda itu. "Jangan, Tek-ko....jangan......" "Li-moi, aku tahu bahwa engkau juga mencintaiku" kata Siangkoan Tek yang meraih kembali dan merangkul gadis itu. Hwe Li meronta dan pada saat itu terdengar bentakan halus dan nyaring, "Lepaskan gadis itu" DewiKZ 180 Mendengar bentakan suara wanita ini, Siangkoan Tek melepaskan rangkulannya dari tubuh Hwe Li dan cepat membalikkan tubuhnya. Dia melihat bahwa yang membentak tadi adalah seorang gadis yang cantik jelita dan yang berdiri tegak dengan sepasang mata mencorong marah. Pakaian gadis itu berkembang cerah dan wajahnya cantik sekali. Wajah itu berbentuk bulat telur, mulutnya kecil dengan bibir mungil merah membasah. Hidungnya mancung dengan ujungnya agak menjungat ke atas, nampak lucu menantang. Di kedua ujung mulutnya tampak lesung pipit yang manis. sebatang pedang tergantung Tiraikasih Website dipunggung dan di pinggangnya terselip sebatang suling membuat ia selain nampak cantik jelita juga gagah perkasa. Terutama sekali matanya yang mencorong itu, sungguh berwibawa. Dan seketika Siangkoan Tek teringat akan gadis ini dan wajahnya berseri. Dia segera mengenal wajah ini. "Kau. kau. Nona Lee Cin murid Ang-tok Mo-li.... Ah, sudah lama aku mencarimu, adik manis" "Hemm, Siangkoan Tek. engkau manusia jahanam. Di mana-mana engkau mengejar gadis-gadis cantik. Aku tidak mempunyai urusan denganmu, kecuali untuk menghajarmu. Ada urusan apa engkau mencariku?" "sejak pertemuan kita dahulu, aku selalu teringat kepadamu, Cin-moi. siang malam aku teringat kepadamu. Marilah ikut aku pulang ke Pulau Naga. Ayahku juga setuju kalau engkau menjadi.." "Tutup mulutmu yang kotor" Bentak Lee Cin dan secepat kilat ia sudah menyerang pemuda itu. Tangan kanannya meluncur seperti seekor ular yang mematuk ke arah leher pemuda itu. DewiKZ 181 Siangkoan Tek maklum benar betapa lihainya gadis ini, maka dia pun tidak berani main-main dan sudah mencelat ke belakang untuk menghindarkan serangan itu. Akan tetapi Lee Cin tidak memberi kesempatan lagi kepadanya untuk banyak cakap karena gadis itu sudah menyerang lagi, lebih hebat kini karena ia mainkan jurus ampuh dari Ang-coa-kun silat Ular Merah yang ia warisi dari gurunya atau juga ibunya. serangan ini ampuh sekali. Bukan saja kuat dan cepat, akan tetapi ilmu pukulan ini juga mengandung hawa beracun yang amat berbahaya. Menghadapi serangan yang datangnya bertubi ini, Siangkoan Tek segera terdesak. Dia maklum akan bahaya yang mengancamnya, maka dia meraba punggungnya dan di lain saat dia telah mencabut Tiraikasih Website sebatang pedang yang berkilauan saking tajamnya. Dengan pedang ini dia membalas serangan Lee Cin sampai tiga kali berturut-turut. Lee Cin juga sudah tahu bahwa lawannya adalah putera Datuk Besar dari timur, maka ia cepat mengelak tiga kali sambil berlompatan mundur. Ketika ia maju kembali, ia sudah memegang Ang-coa-kiam. "Trang-cring-trang....." berkali-kali kedua pedang itu bertemu di udara dan bunga api berpijar ketika dua pedang yang sama kuatnya ini berbenturan. Keduanya segera terlibat dalam perkelahian pedang yang amat seru. sementara itu, sejak tadi Hwe Li memandang dengan mata terbelalak. Bermacam perasaan teraduk dalam hatinya. Jantungnya masih berdebar kalau ia teringat akan ciuman-ciuman yang diterimanya dari Siangkoan Tek tadi. Masih terasa hangatnya ciuman itu. Dan hatinya terasa panas sekali ketika mendengar betapa pemuda itu seolah-olah tergila-gila kepada gadis cantik yang kini bertanding dengan Siangkoan Tek. la merasa cemburu. Akan tetapi kenyataan bahwa gadis itu datang untuk menolongnya, membuatnya menjadi ragu. kemudian ia melihat betapa gadis itu lihai sekali dan seolah mendesak Siangkoan Tek dengan pedangnya yang menjadi gulungan sinar merah. Timbul rasa khawatir dalam hati Hwe Li, Jangan-jangan Siangkoan Tek akan kalah dan terluka, atau terbunuh. Mendadak ada dorongan dari dalam hatinya, dan ia lalu mencabut pedangnya dan melompat maju menyerang Lee Cin, membantu Siangkoan Tek. DewiKZ 182 "Eh.....??" Lee Cin terkejut dan merasa heran sekali ketika melihat betapa gadis yang ditolongnya itu tiba-tiba membantu Siangkoan Tek mengeroyoknya. Biarpun ilmu pedang gadis itu tidak sehebat ilmu pedang Siangkoan Tek. akan tetapi kepandaian gadis itu sudah cukup tinggi Tiraikasih Website sehingga Lee cin segera terdesak ketika dikeroyok dua. juga ia ragu-ragu untuk melukai gadis yang tidak dikenalnya itu. Maka ia lalu memutar pedangnya dengan cepat untuk melindungi dirinya. Ingin ia membunuh Siangkoan Tek yang ia tahu merupakan seorang pemuda mata keranjang, cabul dan jahat. Akan tetapi dengan majunya Hwe Li, Lee Cin tidak melihat kesempatan untuk merobohkan Siangkoan Tek, bahkan sebaliknya ia menjadi terdesak sekali. Ia merasa jengah sendiri kalau mengingat betapa ia tadi hendak menolong gadis itu, padahal kenyataannya gadis itu sama sekali tidak membutuhkan pertolongan. Gadis itu tidak dipaksa atau terancam oleh Siangkoan Tek. sebaliknya malah, gadis itu kini membantu pemuda itu yang menunjukkan bahwa gadis itu bersahabat erat dengan Siangkoan Tek. Dan kini malah ia yang terancam bahaya. Kalau tidak disudahi perkelahian itu, akhirnya ia tentu akan terkena senjata lawan. Berpikir demikian, Lee Cin lalu menyerang dengan hebat ke arah Hwe Li yang membuat gadis ini terpaksa meloncat mundur ke belakang dan kesempatan itu dipergunakan oleh Lee cin untuk melompat jauh dan melarikan diri secepatnya. Ia pikir bahwa yang akan mampu mengejarnya hanya Siangkoan Tek dan belum tentu gadis itu mempunyai ilmu meringankan tubuh yang dapat menandinginya sehingga dapat mengejarnya. Kalau hanya Siangkoan Tek yang mengejar sendiri, setelah jauh ia akan menghadapi pemuda jahat itu. DewiKZ 183 Akan tetapi Siangkoan Tek adalah seorang pemuda yang cerdik. Dia tidak terpancing dan tidak melakukan pengejaran. Untuk apa mengejar Lee Cin kalau hal itu bahkan akan membahayakan? Dia mendapat kenyataan betapa Lee Cin bahkan lebih lihai daripada dahulu. Biarlah, sekali ini dia terpaksa membiarkan Lee Cin kabur, akan tetapi lain kali dia harus berusaha untuk dapat menangkap Tiraikasih Website Lie Cin. Hanya gadis itu yang dia anggap pantas untuk menjadi isterinya. "Tek-ko." Siangkoan Tek memutar tubuhnya, memandang Hwe Li sambil tersenyum dan menyimpan pedangnya. Gadis itu sudah menyimpan pedangnya dan kini memandang kepadanya dengan marah "Li-moi, terima kasih. Engkau telah membantuku" "Tek-ko, siapakah gadis itu?" tanya Hwe Li sambil cemberut karena hatinya dicekam cemburu. "Ah, ia? la bernama Lee Cin, dan ia murid seorang tokoh besar dunia persilatan yang berjuluk Ang-tok Mo-li. Ilmu kepandaiannya hebat, akan tetapi dengan bantuanmu, kita dapat mendesaknya dan kalau ia tidak melarikan diri, kita tentu akan dapat merobohkannya. " "Hemm, kalau dapat merobohkannya selanjutnya akan kau apakah?" "Ia? Ah.. akan kubunuh tentu saja" "Benarkah itu? Aku tadi mendengar betapa engkau selalu teringat kepadanya Tek-ko, engkau.. engkau cinta kepadanya" "Hushh...., engkau ngawur, Li-moi. Kalau aku mencintanya, mengapa kami bertanding mati-matian? Aku memang selalu teringat kepadanya karena diantara kami pernah terjadi permusuhan" "Akan tetapi engkau bilang tadi bahwa kalau ia mau ikut denganmu ke Pulau Naga, ayahmu akan....." DewiKZ 184 "Akan memaafkan kesalahannya dan menyudahi permusuhan antara kami. Ia lihai sekali, tidak enak bermusuhan dengan lawan selihai itu, maka aku Tiraikasih Website membujuknya untuk menghabisi permusuhan. Jangan menyangka yang tidak-tidak, Li-moi. Aku hanya mencinta engkau seorang" setelah berkata demikian, Siangkoan Tek lalu merangkul dan menciumi gadis itu Hwe Li seperti mabok dan membiarkan dirinya dibelai dan ia hanya memejamkan matanya dan tenggelam ke dalam rangkulan Siangkoan Tek. Kita tinggalkan dahulu Hwe Li yang tenggelam ke dalam lautan nafsu berahi, terbakar oleh berahi Siangkoan Tek dan gadis yang kurang pengalaman hidup dan yang memiliki pandangan sempit itu terbuai dan pasrah saja ke tangan pemuda yang menarik hatinya dan yang dianggapnya sebagai manusia terbaik di dunia ini. Lee Cin melarikan diri dan ia mengerutkan alisnya, hatinya merasa penasaran sekali melihat sikap gadis yang ditolongnya itu. Kalau tidak ada gadis itu yang membantunya, ia hampir yakin akan dapat membunuh pemuda jahat itu Ia teringat betapa dahulu, dua tahun yang lalu, ia bertemu dengan Siangkoan Tek dan ayahnya, Siangkoan Bhok. Ia bertanding dengan mereka Can akhirnya tertotok roboh oleh dayung Siangkoan Bhok yang lihai. Ketika itu, Siangkoan Tek membawanya ke balik semak-semak dan hendak memperkosanya, dibiarkan saja oleh ayah pemuda itu. Untung baginya, pada saat yang amat gawat itu Ia tertolong oleh Thio Huisan murid In Kong Thaisu. baca Kisah Gelang Kemala. DewiKZ 185 Karena amat membenci Siangkoan Tek. setelah peristiwa itu, ia mengambil keputusan untuk membunuh pemuda itu apabila bertemu kembali. Ketika melihat Hwe Li meronta- ronta dalam pelukan Siangkoan Tek. Lee Cin mengira bahwa pemuda itu hendak memperkosanya maka ia lalu membentak dan turun tangan menyerang Siangkoan Tek. Tiraikasih Website Akan tetapi siapa kira, setelah ia mulai mendesak Siangkoan Tek. gadis itu terjun dalam perkelahiun dan malah membantu Siangkoan Tek mengeroyoknya. Padahal ia beranggapan bahwa ia telah menyelamatkan gadis itu dari tangan Siangkoan Tek yang hendak memperkosanya. Benar-benar membuat ia penasaran sekali. Kalau dulu, di waktu ia masih berada di bawah bimbingan gurunya atau ibu kandungnya, Ang-tok Mo-li, ia tidak akan lari menghadapi perkelahian. Biarpun ia terdesak oleh keroyokan dua orang, dahulu seperti gurunya ia tidak pernah mengenal takut, tidak pernah mau mundur apalagi melarikan diri. Ia tentu akan kembali lagi dan menggunakan segala daya, kalau perlu memanggil ular-ularnya, untuk membalas dan berhasil membunuh Siangkoan Tek. Akan tetapi semenjak ia tinggal bersama ayah kandungnya dan menerima bimbingan ayahnya, ia mendapat banyak nasihat dan di antaranya, agar ia tidak sembarangan membunuh orang dan tidak menjadi nekat walaupun keadaannya kalah kuat. Tidak suka melarikan diri walaupun sudah terhimpit dan kewalahan, bukan sikap seorang yang gagah perkasa, melainkan perbuatan orang bodoh yang sama seperti ingin mati konyol atau membunuh diri sewaktu ada kesempatan, orang harus menyelamatkan diri lebih dulu, membebaskan diri dari ancaman maut agar dapat bertindak lebih jauh. DewiKZ 186 Bagaimana Lee Cin tiba-tiba dapat muncul di situ bertemu dengan Siangkoan Tek dan Hwe Li? Gadis ini melakukan perjalanan bersama Thio Hui san, menuju ke Kwi-su di mana terdapat kuil siauw-lim-si. Kebetulan sekali ketika mereka tiba di kuil itu, Hui sian Hwesio sedang berada di situ sehingga Lee cin dapat menghadap wakil ketua siauw-lim-pai ini dan menyampaikan pesan ayahnya kepada Huisan Hwesio. Tiraikasih Website Ketika itu, Hui sian Hwesio sedang duduk dengan in Kong Thaisu, ketua siauw-lim-pai. Mendengar pesan Souw Tek Bun yang disampaikan Lee Cin bahwa bengcu ini mengundurkan diri, kedua orang hwesio itu mengerutkan alisnya. "omitohud....." kata Hui sian Hwesio. "Akan tetapi mengapa ayahmu Souw Tek Bun hendak mengundurkan diri sebagai bengcu? Padahal menurut pinceng saya, pada waktu ini tidak ada orang lain yang lebih pantas untuk menjadi bengcu. Kenapa ada keputusan yang tiba-tiba ini?" "Ayah mengambil keputusan ini setelah dia terluka oleh pukulan seseorang yang menggunakan pukulan telapak tangan hitam dan pukulan merontokkan jalan darah." "omitohud.. siapa yang melakukan pukulan keji itu?" In Kong Thaisu berkata sambil merangkap sepuluh jari tangannya ke depan dada. "Teecu murid tidak tahu, juga Ayah tidak tahu karena penyerang itu berkedok hitam. Teecu berhasil menyelamatkannya dengan totokan-totokan it-yang-ci dan Ayah sudah minum obat pembersih darah. Akan tetapi Ayah masih harus menggunakan waktu sedikitnya sebulan untuk memulihkan tenaganya." Hui sian Hwesio mengerutkan alisnya. "Apakah hanya karena serangan itu souw Bengcu hendak mengundurkan diri? setiap orang pendekar selalu tentu menghadapi bahaya serangan musuh-musuh dari golongan sesat, bukan hanya kalau menjadi bengcu saja. Alasan souw Bengcu hendak mengundurkan diri sungguh tidak kuat dan tidak masuk akal." DewiKZ 187 "susiok, Ayah sama sekali bukan hendak mengundurkan diri karena takut menghadapi musuh. Akan tetapi ada suatu hal yang meresahkan hati Ayah, yaitu kalau dia dianggap Tiraikasih Website sebagai bengcu antek Kerajaan Mancu. Karena dia diangkat bengcu dengan restu dari Kerajaan Mancu, maka para patriot dan pendekar yang anti penjajah tentu akan memusuhinya dan Ayah tidak senang kalau dia hares bermusuhan dengan para patriot karena dalam sudut hati Ayah sendiri, dia tidak suka kepada penjajah Mancu." "omitohud..., kiranya itukah sebabnya?" kata Hui sian Hwesio. "Kalau itu alasannya, sungguh masuk akal. Akan tetapi karena souw- bengcu menjadi bengcu setelah dipilih semua pihak. maka tidak bisa dia meletakkan kedudukan begitu saja. Dia harus mengundurkan diri di depan semua pihak dan mengingat bahwa pada bulan lima semua orang gagah kami undang ke Hong-san untuk mengadakan rapat membicarakan gerakan orang-orang gagah dipantai timur yang terbujuk orang-orang Jepang untuk mengadakan pemberontakan, maka sekalian ayahmu mengajukan pernyataan berhenti menjadi bengcu dalam rapat besar itu." "Kalau begitu halnya, sebaiknya kalau susiok mengutus suheng Thio Hui san memberi kabar kepada Ayah, karena saya hendak melanjutkan perjalanan saya untuk mencarisi Kedok Hitam yang telah melukai ayah. Mohon petunjuk kepada suhu dan susiok, siapakah kira-kira si Kedok Hitam yang masih muda dan yang menggunakan pukulan penghancur jalan darah yang bertapak tangan hitam itu?" Dua orang hwesio itu saling pandang, kemudian in Kong Thaisu menoleh kepada Thio Hui san. "Hui san, engkau yang banyak berkelana di dunia kang-ouw, apakah engkau tidak dapat menduga siapa orang yang memiliki ilmu tapak tangan hitam penghancur jalan darah seperti itu?" tanyanya sambil menatap wajah muridnya. DewiKZ 188 "Teecu teringat bahwa memang ada sebuah keluarga yang namanya terkenal di dunia kang-ouw dengan ilmu silat tangan kosong mereka. Keluarga itu adalah keluarga Tiraikasih Website Cia yang tinggal di Hui-cu, di kaki Bukit Lo-sian Dewa Tua. Keluarga itu terkenal sekali dengan ilmu tapak tangan hitam mereka. Akan tetapi tokoh-tokohnya telah meninggal dunia dan yang tinggal hanya seorang nenek. Kabarnya Nenek Cia ini yang mewarisi semua ilmu keluarga cia. selanjutnya teecu tidak tahu, suhu." "Hemm, keluarga Cia di Hui-cu kaki Bukit Lo-sian?" Lee Cin menyambung sambil mengerutkan alisnya. "Biarpun petunjuk itu samar dan mungkin keluarga Cia sama sekali tidak ada hubungannya dengan si Kedok Hitam, akan tetapi baik juga kalau aku menyelidiki ke sana, suheng." "Memang sebaiknya begitu, Lee Cin. Akan tetapi ingat, engkau hanya menyelidiki saja, jangan sampai terjadi kesalah-pahaman sehingga engkau menjadi bermusuhan dengan keluarga itu. Jangan sekali- kali mudah menuduh orang sebelum engkau melihat buktinya. Eh, Hui san- keluarga Cia itu termasuk golongan apakah? Mudah-mudahan mereka bukan golongan sesat," kata In Kong Thaisu. "Sama sekali bukan, suhu. Menurut yang teecu dengar, keluarga itu malah terkenal sebagai keluarga yang menentang kejahatan, keluarga yang gagah perkasa akan tetapi tidak suka menonjolkan diri di dunia kang-ouw sehingga tentang mereka, tidak banyak orang mengetahuinya," jawab pemuda itu. DewiKZ 189 Setelah menerima banyak nasihat dari in Kong Thaisu, Lee Cin lalu meninggalkan kuil siauw-lim-si untuk melanjutkan perjalanannya. Kini tugasnya ada dua. Pertama, menyelidiki keluarga Cia dan kedua, mencari ibunya dan membujuk ibunya agar suka berbaik kembali dengan ayahnya. Tiraikasih Website Sementara itu, Hui san juga meninggalkan kuil siauw-lim-si untuk memberi kabar kepada souw- bengcu tentang rapat pertemuan yang akan diadakan di Hong-san, tempat tinggal souw- bengcu. dalam hatinya, pemuda ini merasa kecewa bahwa dia harus melakukan perjalanan seorang diri. Alangkah beda rasanya melakukan perjalanan seorang diri dengan berjalan bersama Lee Cin. Dia tahu bahwa dia sudah jatuh cinta untuk kedua kalinya kepada Lee cin. Demikianlah, ketika melakukan perjalanan menuju ke kota Hui-cu di kaki Bukit Lo-sian, di tengah perjalanan Lee Cin bertemU dengan Siangkoan Tek dan souw Hwe Li. sama sekali ia tidak pernah mimpi bahwa antara ia dan Hwe Li terdapat tali persaudaraan yang tidak begitu jauh. Mereka berdua sama-sama bermarga souw dan souw Tek Bun masih terhitung saudara sepupu dari souw can, sungguhpun keduanya sejak muda sekali tidak pernah lagi saling berhubungan. Kalau saja ia mengetahui, tentu tidak begitu mudah ia membiarkan Hwe Li berdua saja dengan pemuda yang ia ketahui amat keji itu. Kota Bi-ciu merupakan kota yang cukup besar dan ramai karena kota itu menjadi pusat perdagangan. Daerah itu merupakan gudang rempah-rempah dan juga penduduknya hidup makmur sehingga banyak barang dagangan dibawa para pedagang memasuki kota itu. Karena banyaknya tamu yang setiap hari mendatangi kota Bi-ciu, di situ tumbuh rumah makan dan rumah penginapan seperti jamur di musim hujan. Banyak restoran dan hotel, dari yang kecil sederhana sampai yang besar mewah. DewiKZ 190 Pada suatu siang, disebuah restoran yang cukup besar penuh dengan tamu yang hendak makan siang. Karena restoran besar ini juga merangkap sebagai hotel yang memiliki puluhan kamar, maka restoran itu selalu penuh tamu dari luar ataupun tamu yang bermalam di situ. siang Tiraikasih Website itu hawanya panas sekali. Apalagi dalam restoran yang penuh orang itu, hawanya lebih panas lagi. Ketika para pelayan sedang sibuk melayani para tamu, masuklah seorang pemuda yang menarik perhatian orang. Pemuda ini berwajah tampan dan pakaiannya serba putih dari sutera halus, potongannya seperti yang biasa dipakai para siucai pelajar. Akan tetapi walaupun pakaiannya seperti sastrawan, namun dipunggungnya tergantung sepasang pedang dan dipinggangnya terselip pisau pisau belati kecil sehingga tahulah orang bahwa pemuda itu tidak selembut tampaknya, melainkan seorang pemuda yang biasa berkelana di dunia kang-ouw. Memang sebenarnya demikianlah, karena pemuda itu bukan lain adalah ouw Kwan Lok, murid Thian-te Mo-ong dan mendiang Pak-thian-ong itu. Pengalamannya yang pertama amat pahit. Ketika dia sudah berhasil melarikan Liu Ceng atau Ceng Ceng dan hendak memaksa gadis cantik itu menjadi kekasihnya, muncul Thian-tok Gu Kiat Seng dan terpaksa dia lari meninggalkan Ceng Ceng karena Thian-tok merupakan lawan yang amat tangguh, apalagi dibantu Ceng Ceng. Pengalaman ini membuat Kwan Lok berhati-hati dan membuka matanya bahwa betapapun banyak ilmu yang telah diperolehnya dari kedua orang gurunya, di dunia kang-ouw banyak terdapat tokoh yang dapat menandinginya . siang itu tibalah dia di kota Bi-ciu dan karena sejak pagi dia belum makan, dia memasuki rumah makan yang ramai dan disambut seorang pelayan dengan hormat. DewiKZ 191 "Kongcu hendak makan? Kebetulan sekali masih ada meja yang kosong, hanya tinggal satu meja itulah. Mari silakan, Kongcu." Tiraikasih Website Kwan Lok mengikuti pelayan itu dan duduk menghadapi meja kosong yang letaknya di sudut. Meja itu barusaja ditinggalkan tamu yang makan. Pelayan segera menggunakan kain lapnya untuk membersihkan meja itu sambil bertanya, "Kongcu hendak memesan masakan apa?" Kongcu itu menatap ke sebelah kirinya. Terpisah tiga meja dari mejanya agak ke tengah, dia melihat seorang gadis makan seorang diri dan dilihat dari situ, gadis itu cantik sekali dan makan dengan gerakan halus dan sopan, namun kelihatan nikmat sekali. "Aku hendak memesan nasi dan masakan seperti yang dimakan nona di sana itu." Dia menunjuk ke arah gadis itu dan si pelayan mengangguk-angguk mengerti. "Dan minumnya?" "Arak seguci kecil dan air teh." Pelayan pergi untuk mempersiapkan pesanan Kwan Lok dan pemuda ini sengaja duduk menghadap ke arah gadis itu sehingga dia dapat melihat gadis itu dari samping. Dia kagum dan tertarik,. Di atas meja depan gadis itu terdapat sebatang pedang Hal ini menunjukkan bahwa gadis itucun bukan orang lemah. Kalau seorang gadis sudah berani metakukan perjalanan seorang diri membawa-bawa pedang, setidaknya ia tentu pernah belajar silat pedang dan melihat sikapnya yang demikian lembut namun tidak malu-malu dan penuh kepercayaan pada diri sendiri, Kwan Lok dapat menduga bahwa gadis itu tentu memiliki ilmu kepandaian silat yang berarti. DewiKZ 192 Gadis itu dilihat dari samping amat cantik menarik. Ketika gadis itu kebetulan menoleh ke arahnya, Kwan Lok dapat melihat wajah itu dari depan dan dia terpesona. Bukan main cantik jelitanya gadis itu. Aku harus dapat mendekatinya dan berkenalan dengannya, pikirnya. Akan Tiraikasih Website tetapi gadis itu berada di tempat umum dan menegur gadis itu begitu saja merupakan perbuatan yang kasar dan tidak sopan. Kwan Lok tidak mau mendatangkan kesan buruk di hati gadis itu. Kwan Lok sama sekali tidak pernah menduga bahwa gadis itu justru merupakan seorang di antara tiga orang musuh besar gurunya, yang harus dibunuhnya. Thian-te Mo-ong, gurunya, berpesan kepadanya agar dia mencaritiga orang di dunia kang-ouw, yaitu pertama song Thian Lee, ke dua, seorang gadis bernama Tang cin Lan puteri Pangeran Tang Gi su dan ke tiga seorang gadis pula bernama Lee Cin murid Ang-tok Mo-li. Dia tidak pernah menduga bahwa gadis itu adalah souw Lee cin. Lee Cin melanjutkan perjalanannya menuju ke kota Hui-cu untuk menyelidiki keluarga Cia yang kabarnya memiliki ilmu pukulan tapak tangan hitam dan pada hari itu ia tiba di kota Bi-ciu. Melihat kola yang ramai itu, Lee Cin ingin tinggal beberapa hari lamanya untuk bertanya-tanya barang kali ibunya berada di kota itu. Biarpun ibunya tinggal di Bukit Ular di lembah sungai Huang- ho, akan tetapi ibunya suka merantau dan sebelum mencari ibunya diBukit Ular, ia harus mendengar-dengar dan mencari keterangan disetiap tempat yang ramai kalau- kalau ibunya berada di situ. Maka Lee Cin lalu mencari rumah penginapan yang juga mernbuka rumah makan besar di depan rumah penginapan- siang hari itu ia makan di rumah makan, tidak tahu bahwa ada orang yang sejak tadi memperhatikannya. DewiKZ 193 Setelah pesanan makannya dihidangkan, Kwan Lok segera makan sambil kadang-kadang melirik ke arah gadis itu yang makan dengan perlahan. Tiba-tiba tiga orang pria memasuki rumah makan itu. Melihat pakaian mereka mudah diketahui bahwa mereka adalah tiga orang pria yang kaya dan melihat lagak mereka dapat diduga pula bahwa Tiraikasih Website mereka tentulah orang-orang yang merasa berkuasa. Dua orang pelayan segera menyambut mereka dan dua orang pelayan itu membungkuk-bungkuk penuh hormat. Tiga orang yang usianya sekitar tiga puluh sampai empat puluh tahun itu bertolak pinggang dan memandang kesana-sini, melihat meja meja yang penuh tamu. "Mohon maaf sebesarnya, sam-wi Kongcu Tiga orang Tuan muda, akan tetapi rumah makan kami penuh tamu dan tidak ada sebuah pun meja yang kosong. silakan menunggu sebentar sampai ada tamu yang selesai makan dan meninggalkan mejanya." Tiga orang itu memandang ke sekeliling dan tiba-tiba seorang di antara mereka menunjuk ke arah meja yang dihadapi Lee cin, lalu berkata kepada pelayan itu, "Kami lihat di sana itu, satu meja hanya dipakai makan seorang saja. Kami dapat mengajak nona itu makan bersama" Dua orang temannya juga memandang dan mereka mengangguk sambil tersenyum simpul. kemudian bergegas mereka menghampiri meja Lee cin, diikuti oleh seorang pelayan yang kelihatan gelisah. Setelah tiba di situ, mereka lalu menarik tiga buah bangku yang masih kosong lalu duduk menghadapi meja Lee Cin yang masih makan. Tentu saja gadis itu merasa heran dan memandang dengan alis berkerut kepada tiga orang itu "Nona, bangku- bangku ini masih kosong bukan?" tanya seorang. "semua tempat penuh, kami dapat duduk disini, bukan?" kata orang kedua. DewiKZ 194 "Daripada Nona makan seorang diri tiada teman, biarlah kami bertiga menemani Nona makan minum. Hei, pelayan, cepat sediakan arak terbaik dan keluarkan masakan yang Tiraikasih Website termahal dan paling lezat untuk kami. Nona ini makan bersama kami dan semua kami yang akan bayar" kata orang he tiga dengan gembira. Lee cin minum air tehnya lalu berkata lembut, "Harap kalian bertiga mencari meja lain dan jangan mengganggu aku. Aku tidak ingin ditemani." "Aih, kenapa, Nona? Kami tidak akan mengganggu, bahkan hendak menjamu dengan hidangan termahal." "Kami akan menjadi teman makan yang menyenangkan, Nona." "Kami adalah tiga orang muda paling terkenal di kota ini, undangan kami merupakan kehormatan besar bagi Nona." Lee Cin menjadi jengkel. Lenyap selera makannya oleh gangguan itu Kalau ia menjadi marah dan menghajar tiga orang laki-laki tidak sopan ini, tentu ia akan menggemparkan rumah makan yang penuh tamu itu, juga tentu akan ada prabot yang rusak dan para tamu tentu akan meninggalkan tempat itu. Ia tidak menghendaki terjadi keributan. Akan tetapi kalau didiamkan saja, tiga orang laki-laki ini tentu menjadi semakin kurang ajar. Ia mengukur dengan pandang matanya jarak di antara mereka dan ia. Jari tangannya tidak akan sampai ke tubuh mereka, akan tetapi kalau disambung sumpit, tentu sampai. "sekali lagi, kuminta kalian bertiga cepat meninggalkan aku seorang diri, atau aku akan menghajar kalian" katanya perlahan akan tetapi penuh wibawa. DewiKZ 195 Tiga orang laki-laki itu tersenyum lebar. "Akan enak sekali kalau dihajar oleh Nona yang cantik ini," kata seorang di antara mereka dan yang dua orang menyeringai kurang ajar. Tiraikasih Website Dengan kecepatan yang tidak dapat diikuti dengan mata, tangan kanan Lee Cin yang masih memeggng summit itu bergerak tiga kali dan tiga orang pria itu seolah berubah menjadi patung, duduk tidak bergerak dan tidak dapat bersuara lagi, hanya matanya saja yang memandang dengan kaget dan ketakutan- Lee Cin sudah tidak berselera lagi. Ia menaruh sumpitnya dan menggapai seorang pelayan. Pelayan itu bergegas menghampiri dan Lee Cin membayar harga makanan. Tadinya pelayan itu tidak tahu bahwa tiga orang muda yang tidak sopan itu berubah menjadi patung. Akan tetapi setelah Lee Cin bangkit dan pergi membawa pedangnya, tiga orang itu masih duduk seperti patung, dan pelayan itu memandang keheranan. Akan tetapi dia pun tidak berani mengganggu dan meninggalkan tiga orang itu yang telah memesan arak terbaik dan makanan paling mahal. semua pelayan mengenal siapa tiga orang pria itu. Mereka adalah putera seorang bangsawan dan dua orang hartawan, dan terkenal amat royal, akan tetapi juga selalu menghendaki agar perintah mereka ditaati. Tentu saja Kwan Lok yang sejak tadi memperhatikan Lee Cin, dapat melihat apa yang dilakukan gadis itu kepada tiga orang pria kurang ajar itu. Diam- diam dia terkejut sekali. Cara Lee Cin menotok ketiga orang pengganggunya menunjukkan bahwa gadis itu seorang ahli totok yang lihai sekali. Maka cepat dia pun membayar harga makanan dan mengikuti gadis itu keluar rumah makan. Kwan Lok membayangi dari kejauhan sehingga Lee Cin tidak menaruh curiga. DewiKZ 196 Setelah pelayan datang membawa arak dan hidangan ke meja tiga orang pria tadi, barulah pelayan merasa heran dan curiga. Tiga orang itu tetap duduk diam saja. Tiraikasih Website "sam-wi Kongcu, makanan telah saya hidangkan," katanya. Tidak ada yang menjawab. "silakan sam-wi makan," katanya lagi sambil memandang wajah mereka. Dan melihat mata mereka yang bergerak-gerak ketakutan itu barulah pelayan itu menjadi sadar bahwa tiga orang laki-laki itu tidak mampu bergerak. Yang bergerak hanya biji mata mereka. Tentu saja dia menjadi panik dan segera memberi tahu para pelayan lain. Keadaan menjadi ribut ketika para tamu mengetahui bahwa ada hal yang tidak beres dengan tiga orang itu Pemilik rumah makan yang juga mengenal baik para pemuda itu, menjadi khawatir. Pemuda-pemuda yang menjadi kaku itu diurut-urut, digosoki minyak. namun tetap saja tidak bergerak. Akhirnya seorang yang terkenal sebagai tukang pukul datang mendekati. Dia adalah seorang yang pandai ilmu silat dan melihat keadaan tiga kongcu itu, dia pun menotok dan menekan sana sini, mencari jalan-jalan darah terpenting dan akhirnya dia berhasil secara kebetulan memunahkan totokan dan tiga orang itu pulih dan dapat bergerak kembali. setelah dapat bergerak kembali, tiga orang itu mencak-mencak. "Keparat!! Di mana adanya gadis siluman tadi?" mereka membentak-bentak. akan tetapi tidak ada pelayan yang mengetahui. Tukang pukul itu pun mengenal Lu- kongcu, seorang di antara tiga pemuda itu, karena dia adalah putera Kepala Daerah kota Bi-ciu. Melihat kesempatan baik ini untuk menonjolkan jasanya, dia lalu bertanya kepada Lu- kongcu, DewiKZ 197 "Gadis siluman mana yang telah mengganggu Kongcu? saya yang akan menangkap dan menyeretnya ke depan kaki Kongcu" Tiraikasih Website Mendengar ini, Lu- kongcu lalu mengajak dua orang kawannya dan tukang pukul itu untuk berlari keluar dari rumah makan. setibanya di luar, dia berkata kepada tukang pukul yang bernama Coa Gu itu, "Cepat kumpulkan kawan-kawanmu dan sebar mereka untuk mencari seorang gadis berpakaian cerah berkembang, ada lesung pipit di kedua pipinya dan ia membawa sebatang pedang. Kalau bertemu cepat memberitahu padaku, akan kukerahkan perajurit menangkapnya" "Baik, Lu- kongcu" si Tukang Pukul lalu cepat pergi untuk melaksanakan perintah itu dan tiga orang pemuda itu lalu pulang ke rumah Lu- kongcu. setibanya di rumah, pemuda putera Kepala Daerah itu lalu minta kepada kepala jaga agar mempersiapkan dua losin perajurit untuk menangkap "penjahat". Tak lama kemudian, tukang pukul itu sudah berlari menghadap dan mengatakan bahwa anak buahnya telah menemukan gadis itu yang sedang berjalan-jalan di taman umum di tengah kota Bi-ciu. Mendengar ini, Lu-kongcu dan dua orang kawannya, diiringkan dua losin perajurit, mengikuti tukang pukul Coa Gu dan berlari-lari menuju ke taman bunga umum yang dimaksudkan itu. DewiKZ 198 Lee Cin memang memasuki taman bunga yang cukup indah dari kota Bi-ciu. Di tengah taman itu terdapat sebuah kolam ikan yang cukup luas dan terdapat banyak ikan emas berenang di antara bunga teratai yang sedang berkembang. Banyak orang yang menonton keasyikan ikan-ikan itu berkejaran. Lee Cin tidak tahu bahwa di antara mereka terdapat Kwan Lok yang terus membayanginya sejak dari rumah makan tadi juga ia tidak tahu bahwa ia dicari banyak orang yang kemudian seorang dari mereka mcnemukan ia di taman itu Tiraikasih Website Disekeliling kolam ikan itu terdapat bangku-bangku panjang, memang disediakan kepada mereka yang suka menonton ikan. Lee Cin duduk di atas sebuah bangku, pedangnya sudah ia ikatkan dipunggung. ia membeli roti kering yang dijual tak jauh dari situ dan memberi makan ikan dengan roti kering. sungguh asyik dan menggembirakan melihat betapa ikan-ikan itu berduyun-duyun berenang dan memperebutkan makan itu. Lee cin tidak merasa bahwa waktu cepat berlalu dan sudah cukup lama ia duduk di bangku itu Roti kering sudah habis diberikan kepada ikan-ikan, akan tetapi ia masih duduk termenung. Melihat ikan yang berkelompok dan hilir mudik berenang berbarengan itu, ia merasa bahwa ia bagaikan seekor ikan tunggal yang tiada kawan. satu-satunya kawan dalarn hidup ini baginya hanyalah ayah kandungnya. Ia merasa rindu kepada ibunya, dan rindu kepada kawan- kawan yang dahulu sempat dikenalnya. Ia rindu kepada Tang cin Lan, rindu kepada song Thian Lee. Alisnya berkerut dan ia merasa bersedih. Pernah ia jatuh cinta mati-matian kepada Thian Lee, akan tetapi ia melihat kenyataan yang menyedihkan bahwa pemuda pujaannya itu tidak membalas cintanya, bahwa Thian Lee telah mencinta gadis lain, yaitu Cin Lan. Mereka kini telah menikah dan tinggal di kota raja. Thian Lee menjadi seorang panglima besar dan hidup berbahagia dengan cin Lan. Diam-diam ia merasa iri kepada Cin Lan dan makin iba kepada diri sendiri la tenggelam ke dalam lamunan yang menyedihkan sehingga lupa bahwa ia telah lama sekali duduk termenung di tempat itu, kini tidak lagi memandang kepada ikan-ikan. Pandang matanya kosong dan menerawang jauh. Tiba-tiba ia mendengar bentakan- bentakan di sekelilingnya. "Itu dia orangnya" DewiKZ 199 "Tangkap siluman betina itu" Tiraikasih Website "Kepung, jangan sampai lolos" Lee Cin tadinya tidak menyadari apa artinya seruan-seruan itu, akan tetapi ketika ia melihat banyak orang berpakaian perajurit mengepungnya, baru ia menyadari bahwa ia yang akan ditangkap. Tentu saja ia merasa heran dan bangkit memandangi para perajurit itu dengan alis berkerut, akan tetapi ketika ia melihat tiga orang muda yang berteriak-teriak mengomando para perajurit itu, tahulah ia mengapa ia akan ditangkap. Kiranya tiga orang pemuda yang mengganggu di rumah makan dan yang ditinggalkannya dalam keadaan tertotok yang memimpin pasukan itu untuk menangkapnya sekitar dua puluh orang lebih perajurit mengepungnya dengan golok di tangan dan sebagian besar dari mereka bersikap ragu-ragu. Tentu saja para perajurit itu merasa ragu. Haruskah mereka yang berjumlah dua losin perajurit itu mengeroyok seorang gadis muda yang cantik jelita? Api kemarahan menyala di hati Lee Cin. Akan tetapi segera terngiang di telinganya akan nasihat-nasihat ayah kandungnya bahwa ia tidak boleh sembarangan membunuh orang. Dan ia teringat pula kepada Thian Lee, pendekar yang juga pantang membunuh orang begitu saja. Para perajurit ini tidak bersalah. Mrmang pekerjaan mereka untuk mematuhi perintah atasan. Yang bersalah adalah tiga orang muda itu. sudah bersikap kurang ajar kepadanya masih tidak menyadari kesalahan bahkan mengerahkan perajurit untuk menangkapnya. Tiga orang itulah yang patut dihajar. DewiKZ 200 Ketika para perajurit mengepung semakin dekat, ia tidak mencabut pedangnya, melainkan mencabut sulingnya. suling itu pun merupakan sebuah senjata yang ampuh, akan tetapi hanya untuk menotok lawan, bukan untuk melukai Tiraikasih Website atau membunuh walaupun ada beberapa macam totokan yang merupakan totokan maut. "Kalian mau apa?" teriaknya di antara gemuruh suara para pengepung. Tiga orang pemuda itu kini menjadi berani karena mereka mengandalkan dua losin perajurit. Mereka melangkah maju menghadapi Lee Cin dan putera Kepala Daerah itu menudingkan telunjuknya kepada Lee cin. "Gadis sombong.. Engkau telah berani menghinaku, menghina kami bertiga. Kami akan menyeretmu untuk diberi hukuman" setelah berkata demikian, pemuda itu memberi isyarat dengan tangannya kepada para perajurit untuk menyerbu. Akan tetapi Lee cin sudah bergerak cepat sekali. Tubuhnya berkelebat ke depan dan hampir tidak dapat dilihat gerakannya, akan tetapi tiba-tiba terdengar teriakan beruntun tiga kali, disusul suara air tertimpa benda berat dan tiga orang pemuda itu sudah gelagapan di dalam kolam ikan sialnya mereka tidak dapat berenang sehingga megap-megap dan berteriak minta tolong. para perajurit segera menolong mereka dan sebagian lagi sudah mengeroyok Lee cin. Gadis itu menggerakkan sulingnya menangkis golok-golok yang menyambarnya dari segala penjuru. Ia harus memutar sulingnya menjadi segulung sinar hitam yang menyelimuti dirinya sehingga tidak dapat dilukai golok. tangan kirinya menampar-nampar dan kakinya menendang-nendang merobohkan para pengeroyok. DewiKZ 201 Pada saat itu terdengar suara lembut, "Jangan khawatir, Nona. Aku membantumu menghajar orang-orang tidak tahu malu ini" Tiraikasih Website Dan muncullah Kwan Lok yang segera terjun ke dalam pertempuran. Melihat bayangan putih berkelebat dan seorang pemuda berpakaian serba putih yang tampan mengamuk membantunya, Lee cin mengerutkan alisnya. Apalagi melihat betapa pemuda itu walaupun tidak menggunakan pedang yang berada dipunggungnya, namun melakukan pukulan keras yang membuat beberapa orang perajurit roboh pingsan, ia khawatir kalau pemuda itu membunuh orang. "Aku tidak butuh bantuanmu" katanya dan Lie cin segera melompat jauh dan melarikan diri dari pengeroyokan para perajurit. Melihat gadis itu melarikan diri, Kwan Lok khawatir kehilangan gadis itu, maka dia pun menendang roboh dua orang perajurit, lalu dia meloncat melakukan pengejaran. Para perajurit berteriak-teriak melakukan pengejaran, akan tetapi gadis dan pemuda baju putih itu sudah menghilang di antara keramaian banyak orang. Mereka terpaksa kembali ke taman dan mengawal tiga orang yang basah kuyup dan terengah-engah itu kembali ke rumah kediaman Kepala Daerah. Akan tetapi putera Kepala Daerah tentu saja menjadi semakin sakit hati dan dia memerintahkan para perajurit untuk mencari gadis dan pemuda berpakaian putih itu. Bahkan dia juga menggerakkan para tukang pukul dan para berandalan yang berada di kota Bi-ciu untuk bantu mencari. Sementara itu, Lee cin berhasil menyelinap di antara banyak orang dan setelah melihat bahwa tidak ada yang mengejarnya, ia langsung pergi ke rumah penginapan. Ia tidak tahu bahwa dari jauh ia dibayangi Kwan Lok. DewiKZ 202 Karena peristiwa pengeroyokan di taman itu membuat tubuhnya berkeringat, Lee Cin lalu minta disediakan air lalu mandi. Baru saja ia berganti pakaian, daun pintu kamarnya Tiraikasih Website diketuk orang. ia terkejut dan mengira bahwa yang mengetuk pintu itu adalah perajurit-perajurit yang mengejar dan mencarinya. "siapa?" tanyanya dengan suara tegas. "saya Nona. saya pelayan." Lee Cin membuka daun pintu dan benar saja. seorang pelayan berdiri di luar pintu dan membungkuk dengan hormatnya. "Ada apa?" "Nona, di luar terdapat seorang yang minta bertemu dan bicara dengan Nona." "suruh tunggu di luar, akan kutemui dia," kata Lee Cin sambil menduga-duga siapa gerangan orang yang hendak bertemu dan bicara dengannya itu. setelah membereskan rambutnya, Lee Cin keluar dan di ruangan tengah yang dipergunakan sebagai ruang tamu, duduk seorang pemuda yang dikenalnya sebagai pemuda berpakaian serba putih yang tadi membantunya menghadapi pengeroyokan para perajurit. Ia mengerutkan alisnya akan tetapi terus melangkah menghampiri. Pemuda itu adalah Kwan Lok. Melihat Lee cin, dia cepat berdiri dan memberi hormat. "selamat slang, Nona. Maafkan kalau aku mengganggumu." Pemuda yang bicara lembut dan bersikap hormat, pikir Lee Cin dan ia pun membalas penghormatan orang. DewiKZ 203 "siapakah engkau dan ada keperluan apa ingin bertemu dan bicara denganku." suara Lee Cin datar saja dan pemuda itu lalu menoleh ke kanan kiri. Kebetulan pada siang hari itu di ruangan itu tidak terdapat orang lain, juga pintu-pintu kamar yang berderet itu semua tertutup, Tiraikasih Website "Aku ingin menyampaikan berita penting sekali, Nona. Namaku ouw Kwan Lok dan aku tidak berniat buruk terhadap Nona. sebaliknya aku malah hendak menyampaikan suatu bahaya yang besar bagi keselamatanmu." Lee Cin tidak mengenal nama itu dan sepanjang ingatannya, belum pernah ia bertemu dengan pemuda yang bernama ouw Kwan Lok itu, kecuali tadi dalam taman umum. "Bahaya apakah itu?" Lee Cin bertanya, suaranya tenang saja sehingga diam-diam Kwan Lok menjadi semakin kagum. sungguh seorang gadis yang amat cantik jelita dan juga amat gagah perkasa, pikirnya. "Aku melihat dijalan raya banyak terdapat perajurit, Nona, juga gerombolan orang berandalan yang sengaja mencarimu. Tentu ada hubungannya dengan perkelahian di taman umum tadi. Agaknya mereka masih penasaran- Ketahuilah bahwa seorang di antara tiga orang pemuda, itu adalah putera Kepala Daerah." "Hemm, kalau mereka mencari karena urusan perkelahian tadi, mereka tentu juga akan mencarimu karena engkau mencampurinya pula dan merobohkan beberapa orang perajurit." "Kalau aku sudah siap untuk itu, Nona." "Hemm, apa kau kira yang siap itu hanya engkau? Aku pun sudah siap menghadapi mereka dan aku tidak takut. Pula, aku tidak minta bantuanmu, karena itu, sobat tinggalkan aku sendiri" DewiKZ 204 Pemuda itu tersenyum. Koangkuhan yang menunjukkan kegagahan, pikirnya. "Aku mengerti bahwa engkau mampu melindungi diri sendiri, Nona. Akan tetapi maksudku, aku Tiraikasih Website siap bukan untuk melawan mereka. Kita tidak mungkin melawan pasukan pemerintah Nona. Yang kumaksudkan dengan slap adalah ini." Kwan Lok mengambil sesuatu dari sakunya dan begitu tangannya menempel di mukanya, ketika tangannya turun Lee Cin melihat pemuda itu sudah berubah wajahnya. Kini dia memakai kumis yang tebal dan janggot yang panjang. Tentu saja wajahnya menjadi berubah sama sekali. Ia sendiri tentu tidak akan mengenalnya kalau bertemu dijalan. Hampir saja Lee cin tertawa melihat wajah yang berubah itu. Lucu nampaknya. "Apa kau maksudkan bahwa aku harus pula menyamar?" "Begitulah, Nona. Demi menjaga keselamatan dan menjauhkan pertempuran melawan pasukan, sebaiknya kalau Nona menyamar sebagai pria. Dengan begitu kita akan mudah saja keluar dari kota ini tanpa dicurigai dan diketahui." Sebuah gagasan yang bagus, pikir Lee Gin. "Akan tetapi.." "Nona maksudkan pakaian?jangan khawatir aku sudah mempersiapkan untukmu." Kwan Lok menyerahkan sebuah bungkusan- "sekarang berdandanlah dan aku menanti Nona di luar restoran di depan itu." DewiKZ 205 Lee Cin menerima bungkusan itu karena pada saat itu ia tidak melihat jalan yang lebih baik daripada apa yang diusulkan pemuda bernama ouw Kwan Lok itu. Ia membawa bungkusan masuk ke dalam kamar dan tak lama kemudian dia sudah berdandan sebagai seorang pemuda yang tampan sekali. Lee Cin tersenyum sendiri melihat bayangannya di cermin dan setelah membawa buntalan pakaiannya, memasang pedang Ang-coa-kiam sebagai Tiraikasih Website sabuknya, menyelipkan suling dipinggang, dia lalu melangkah keluar dengan langkah gaya seorang pemuda Di luar sudah menunggu Kwan Lok yang memakai kumis dan jenggot. Tanpa bicara Kwan Lok lalu berjalan berdampingan dengan Lee Cin. sikap kedua orang ini biasa dan wajar saja sehingga tidak menarik perhatian orang. siapa yang akan memperhatikan seorang setengah tua dan seorang pemuda berpakaian aneka warna kalau yang dicari itu seorang gadis dan seorang pemuda berpakaian serba putih? Lee Cin melihat betapa jalan-jalan raya penuh dengan perajurit kerajaan dan diam- diam ia bersukur dan memuji akal Kwan Lok untuk dapat keluar dari kota itu tanpa gangguan. Kalau ia harus melawan pasukan sebanyak itu, sungguh repot sekali. Mereka berlenggang keluar dari kota Bi-ciu dan setelah mereka meninggalkan kota itu sejauh belasan mil, barulah hati mereka merasa lega. Kwan Lok menanggalkan jenggot dan kumis palsunya, akan tetapi Lee Cin tetap memakai pakaian pria itu. Untuk berganti pakaian ia harus mencari tempat yang sunyi dan tidak tampak oleh siapapun juga . "Nah, sekarang kita telah selamat dari pencarian pasukan- Karena itu kita berpisah di sini, saudara Kwan Lok, dan kita mengambil jalan masing-masing. Terima kasih atas bantuanmu sehingga aku dapat menghindari perkelahian dengan pasukan." Kwan Lok memandang dengan mata terkejut. sama sekali tidak disangkanya bahwa dia harus berpisah sedemikian cepatnya dari gadis yang dikaguminya ini. "Kenapa.. kita harus berpisah?" tanyanya gagap. DewiKZ 206 Lee Cin memandang tajam. "Kenapa tidak? Kita mempunyai urusan masing-masing dan harus berpisah" Tiraikasih Website "Eh, maksudku, mengapa kita berpisah begitu saja, tanpa aku mengetahui namamu, Nona? Bukankah dengan pengalaman ini kita telah menjadi sahabat dan aku sudah memperkenalkan namaku?" Lee Cin tersenyum. Memang keterlaluan kalau ia tidak memperkenalkan diri Bagaimanapun juga , pemuda ini sudah membantunya ketika dikeroyok pasukan dan memberi isyarat yang baik sekali sehingga ia dapat keluar dari Bi-ciu tanpa perkelahian- "Baiklah kalau engkau ingin mengetahui. Namaku adalah souw Lee Cin dan aku datang dari Hong-san-" Mendengar nama ini, Kwan Lok menelan kembali rasa kagetnya sehingga di wajahnya tidak nampak sesuatu. Tentu saja dia terkejut bukan main mendengar nama itu, karena nama itulah yang disebut suhunya sebagai seorang di antara musuh-musuh gurunya yang harus dibunuhnya semua musuh gurunya ada tiga orang yang harus dicari dan dibunuhnya, yaitu souw Lee Cin- song Thian Lee dan Tang cin Lan- sungguh tidak disangkanya sama sekali bahwa gadis cantik yang menarik hatinya ini adalah seorang di antara mereka bertiga. Akan tetapi, dengan cepat dia dapat menekan perasaannya yang tegang dan dengan suara biasa dia bertanya. "Dari Hong-san dan she souw? Aku jadi teringat akan souw Tek Bun, bengcu yang tinggal di Hong-san. Apakah ada hubungan antara engkau dengan bengcu itu?" "Dia adalah ayahku," kata Lee Cin- DewiKZ 207 "Ah, pantas saja engkau memiliki ilmu silat yang tinggi, Adik Lee Cin, kiranya engkau adalah puteri Bengcu souw Tek Bun yang terkenal dengan julukan sin-kiam Hok-mo Pedang sakti Penaluk lblis Aku telah bersikap kurang hormat." Pemuda itu lalu memberi hormat kepada Lee Cin Tiraikasih Website yang dibalas dengan sepantasnya. "Kalau aku boleh bertanya, Cin-moi, engkau hendak ke manakah dan ada urusan apakah? siapa tahu, aku dapat membantumu." Kwan Lok bersikap akrab sekali sehingga Lee Cin merasa tidak enak kalau sikapnya terlalu dingin terhadap pemuda itu. juga ia teringat bahwa pemuda ini agaknya mempunyai banyak pengalaman. Siapa tahu dia dapat memberi keterangan tentang si Kedok Hitam yang dicarinya. "Aku sedang merantau untuk memperluas pengalaman, ouw-twako Akan tetapi aku ingin sekali tahu tentang keluarga Cia di Hui-cu di kaki Bukit Lo-sian. Apakah engkau tahu tentang mereka dan adakah tokoh mudanya yang menonjol di antara mereka? juga aku ingin tahu tentang ilmu silat mereka yang kabarnya amat tinggi." "Keluarga cia di Hui-cu? Aku hanya mendengar bahwa keluarga itu amat terkenal di daerahnya dan mereka memiliki ilmu silat yang tangguh. Kalau tidak salah, mereka menguasai ilmu pukulan semacam Hek-tok ciang tangan Racun Hitam, akan tetapi aku sendiri tidak pernah bertemu dengan mereka. Ada urusan apakah engkau menyelidiki keadaan mereka, cin-moi?" "Ah, tidak ada apa-apa, hanya ingin tahu karena mendengar nama besar mereka," kata Lee cin- "Nah, sekarang kita harus berpisah, ouw-twako, aku hendak melanjutkan perjalananku merantau." "Akan tetapi, bagaimana kalau kita merantau bersama, Cin-moi? Aku juga sedang merantau." DewiKZ 208 Lee Cin mengerutkan alisnya dan menatap wajah pemuda itu dengan sinar mata tajam menyelidik. "Tidak bisa, Twako. Tidak pantas bagi seorang gadis melakukan perjalanan bersama seorang pemuda. selamat berpisah" Tiraikasih Website Ia memberi hormat lalu membalikkan tubuh dan melompat jauh dan melarikan diri secepatnya. Kwan Lok mengikuti bayangan gadis itu dan dia pun cepat berlari mengejar. Lee Cin berjalan biasa setelah ia berlari cepat beberapa mil jauhnya. Ia lari hanya untuk cepat meninggalkan Kwan Lok. Biarpun ia melihat bahwa Kwan Lok serang pemuda yang baik dan sopan, akan tetapi hal itu masih belum membuat ia percaya untuk melakukan perjalanan berdua saja dengan pemuda itu. Ia telah berganti pakaian biasa, pakaian wanita dan meninggalkan pakaian pria pemberian Kwan Lok itu di dalam hutan- Sore hari itu hawanya panas sekali. Ketika tiba di sebuah tikungan di luar hutan yang ditinggalkannya, Lee Cin melihat sebuah warung minuman yang didirikan di tepi jalan. Ada tulisan "Teh Harum" yang besar di depan kedai minuman itu. Ia tertarik dan melihat bahwa kedai itu sepi tidak ada pengunjungnya. Dua orang yang menjaga kedai itu menganggur. Karena merasa haus, Lee Cin lalu menghampiri kedai itu. seorang di ahtara penunggu kedai itu lalu bangkit menyambutnya. "Nona hendak menghilangkan haus? silakan, Nona, teh kami amat harum dan lezat, tentu akan dapat menghilangkan haus di sore yang panas ini." DewiKZ 209 Lee Cin memandang kepada mereka dan diam- diam hatinya menaruh kecurigaan. Kedai itu hanya terdiri dari tenda yang dipasang di situ dan agaknya belum lama dipasang. Dan dua orang itu kelihatan kokoh kuat berusia kurang lebih empat puluh tahun, tidak pantas menjadi penjual minuman, pantasnya menjadi pekerja kasar yang menggunakan tenaga. Apa lagi orang ke dua yang berkumis itu memiliki pandang mata yang mencurigakan, seperti Tiraikasih Website pandang mata seorang yang bermaksud jahat. Akan tetapi Lee Cin tidak peduli. Ia memang sedang haus dan ia tidak membawa bekal minuman- "Sediakan sepoci air teh yang harum dan hangat," kata Lee Cin. Kalau sedang kepanasan seperti itu, minum air teh hangat akan dapat menghilangkan haus. Biarpun ada kecurigaan dalam hatinya, namun Lee Cin tidak memperlihatkannya dan duduk di atas bangku menghadapi meja dengan tenang. ia tidak dapat melihat kedua orang itu, akan tetapi pendengarannya yang tajam dapat menangkap keduanya berbisik-bisik. Tahulah ia bahwa ia harus waspada. Kalau dua orang bicara berbisik-bisik seperti itu tentu mengandung niat yang kurang baik, "Ini tehnya, Nona. silakan minum." Lee Cin mengangkat muka dan melihat pelayan yang tadi datang membawa sepoci teh yang masih mengepul panas berikut sebuah cawan kecil yang biasa dipakai untuk minum teh. DewiKZ 210 Dengan sikap biasa Lee Cin menuangkan air teh dari poci ke dalam cawan- Air teh hijau kekuningan itu tampak jernih dan tercium bau harum sekali. Harus diakui bahwa teh itu memang bermutu baik. setelah meniup-niup air teh dalam cawan sehingga menjadi berkurang panasnya, mulailah Lee Cin minum air teh itu sedikit-sedikit. Rasanya memang lezat sekali dan kehangatan air teh membuat dada dan perutnya terasa hangat pula. Ia mengangguk-angguk. memuji dalam hatinya. seperti lenyap rasa lelahnya, juga baru habis secawan saja, lehernya tidak merasa haus lagi. Ia menuangkan lagi secawan, diminumnya habis, menuangkan lagi. setelah habis tiga cawan, Lee Cin tampak memejamkan kedua matanya, memijit-mijit kening dan pelipisnya, kemudian tiba-tiba lehernya terkulai dan ia Tiraikasih Website merebahkan kepalanya di atas meja di depannya, seperti orang tertidur atau pingsan- Melihat ini, dua orang pelayan itu berloncatan menghampiri "Ia sudah terbius, sudah pingsan- Ha-ha-ha, tidak kusangka semudah itu" kata pelayan yang menghidangkan air teh tadi. "Ini membuktikan bahwa obat bius pemberian Kongcu itu benar-benar manjur. Aduh cantiknya" Dengan gerakan, kurang ajar pelayan yang berkumis itu menyentuh dagu Lee Cin dengan telunjuk jarinya. "Hush, apa engkau sudah bosan hidup?" tegur orang pertama. "Kita harus membawa Nona ini kepada Kongcu, tanpa cacat dan jangan engkau berani menyentuhnya. Cepat, kau gulung tenda dan singkirkan meja dan bangku, aku akan membawa Nona ini sekarang juga kepada Kongcu" setelah berkata demikian orang pertama ini lalu memanggul tubuh Lee cin di pundaknya sambil membawa buntalan pakaian Lee Cin yang tadi diletakkan di atas meja oleh pemiliknya. Dan ternyata orang itu kuat sekali. Dia memanggul tubuh Lee Cin lalu berlari cepat menuju ke bukit kecil yang berada takjauh dari situ. Di atas bukit itu terdapat sebuah pondok kecil dan orang itu mengetuk daun pintu yang tertutup, "Kongcu, saya sudah berhasil membawa Nona ini ke sini seperti yang Kongcu perintahkan-" "Bawa masuk saja dan rebahkan di kamar," terdengar jawaban suara laki-laki yang lembut. DewiKZ 211 Orang yang tadi berpura-pura menjadi pelayan itu lalu mendorong daun pintu terbuka, dan membawa Lee Cin memasuki pondok. Pondok kecil itu hanya mempunyai Tiraikasih Website sebuah kamar. Dibukanya pintu kamar dan dia lalu merebahkan tubuh Lee Cin di etas sebuah dipan bambu, kemudian meletakkan buntalan pakaian di atas meja kecil lalu dia keluar lagi. Lee Cin masih dalam keadaan tidur atau pingsan, menggeletak telentang di atas dipan. suara yang lembut tadi berkata lagi, "Sekarang keluarlah dan kalian berdua berjaga di luar pondok. Cepat beritahu kalau ada orang datang mendaki bukit dan menuju ke sini." "Baik, Kongcu," jawab orang tadi. Daun pintu kamar itu terbuka dan masuklah seorang pemuda berpakaian serba putih ke dalam kamar itu. Melihat tubuh Lee cin menggeletak telentang di atas dipan, dia tertawa, "Ha- ha- ha, sayang sekali engkau yang cantik ini bernama souw Lee Cin yang harus kubunuh demi membalas kan sakit hati suhu Thian-te Mo-ong dan mendiang suhu Pak-thian-ong. Akan tetapi sebelum engkau kubunuh, aku ingin lebih dulu bersenang-senang denganmu. Amat sayang kalau dibunuh begitu saja Ha-ha-ha" Pemuda itu adalah ouw Kwan Lok. setelah tertawa-tawa dia minum arak dari guci kecil yang dibawanya memasuki kamar itu, lalu duduk dengan wajah gembira sekali. Dia memandang lagi kepada Lee Cin yang masih rebah telentang di atas pembaringan kayu itu. DewiKZ 212 "suhu Thian-te Mo-ong, sayang sekali suhu berada begitu jauh dari sini. Kalau tidak, tentu souw Lee Cin ini akan kuserahkan kepada suhu agar suhu dapat puas memberi hukuman sendiri. Biarlah sekarang aku mewakili suhu untuk bersenang-senang kemudian membunuhnya." setelah berkata demikian Kwan Lok menaruh guci di atas meja dan Tiraikasih Website membuka baju luarnya. kemudian ia menghampiri Lee Cin sambil tertawa-tawa senang. "Wuuutt.." Tiba-tiba kaki Lee Cin mencuat dalam sebuah tendangan yang amat kuat menyambar ke arah dada Kwan Liok. Tentu saja pemuda ini terkejut bukan main, akan tetapi dia masih dapat melompat ke belakang menghindarkan diri dari serangan mendadak itu. Lee Cin lalu melompat turun dari pembaringan, berdiri tegak sambil memandang pemuda itu dengan sepasang mata bersinar-sinar penuh kemarahan- Biarpun Kwan Lok merasa terkejut dan heran sekali, namun dia masih tersenyum-senyum penuh kepercayaan diri, hatinya bertanya-tanya bagaimana Lee Cin dapat sadar sedemikian cepatnya. Tentu saja Lee Cin dapat sadar dengan cepat karena ia tidak pernah pingsan atau tertidur Lee Cin adalah murid tersayang dan juga puteri Ang-tok Mo-li, seorang datuk wanita ahli racun, maka tubuhnya sudah kebal terhadap racun. Apalagi kalau hanya racun pembius, biarpun minum berapa banyakpun ia tidak akan terpengaruh. -oo0dw0oo- Jilid 07 DewiKZ 213 KALAU ia tadi tampak pingsan tak berdaya dipanggul oleh penjaga kedai minuman, hal itu adalah karena ia sengaja berpura-pura pingsan karena ia ingin tahu apa yang akan dilakukan dua orang itu atas dirinya, dan ingin pula tahu siapa yang berdiri di balik siasat untuk memancingnya itu. Dapat dibayangkan betapa heran dan juga marahnya ketika ia melihat bahwa yang mengatur semua itu adalah Ouw Kwan Lok! Akan tetapi keheranannya lenyap setelah Tiraikasih Website Kwan Lok bicara sendiri mengaku bahwa dia membalaskan sakit hati Thian-te Mo-ong dan Pak-thian-ong. Kedua orang datuk sesat itu memang pernah bermusuhan dengannya bahkan ia yang menggagalkan pemberontakan mereka sehingga Pak-thian-ong membunuh diri dan Thian-te Mo-ong ditangkap pasukan kerajaan. Kiranya sekarang ada murid mereka yang hendak membalaskan dendam itu. "Ouw Kwan Lok jahanam busuk!" Lee Cin mendamprat sambil menudingkan telunjuk kirinya ke muka orang. "Engkau boleh saja membalas dendam, akan tetapi caramu licik dan curang sekali. Engkau ternyata hanyalah seorang pengecut kecil!" Lee Cin cepat melompat ke atas, gerakannya seringan burung walet ketika ia melompat tinggi ke atas itu dan selagi tubuhnya masih di atas Lee Cin sudah mengeluarkan pedangnya yang tadinya dipakai sebagai sabuk yang melilit pinggangnya yang ramping. Ketika tubuhnya melayang turun, Kwan Lok sudah menyambutnya dengan serangan sepasang pedangnya. Lee Cin memutar Ang-coa-kiam yang bersinar merah. "Trang…..! Trangg.....!" Sepasang pedang di tangan Kwan Lok terpental ketika bertemu dengan Ang-coa-kiam yang digerakkan dengan kandungan tenaga yang amat kuat itu. Kini mereka berhadapan. Kwan Lok dengan sepasang pedang di kedua tangannya sedangkan Lee Cin memegang Ang-coa-kiam di tangan kanan dan suling di tangan kiri. Karena kamar itu sempit, Kwan Lok melompat keluar kamar. DewiKZ 214 "Hendak lari ke mana engkau, jahanam!" Lee Cin mengejar keluar dan ternyata Kwan Lok sudah lari keluar dari pondok itu. Tiraikasih Website "Jangan lari!" Lee Cin membentak dan mengejar keluar pondok. Ternyata Kwan Lok tidak lari, melainkan menanti di depan pondok sambil tersenyum mengejek. Dua orang yang tadi menyamar sebagai penjaga kedai sudah berada di sebelahnya, masing-masing memegang sebatang golok besar. Mereka itu sebenarnya adalah dua orang perampok yang merampok Kwan Lok akan tetapi dapat ditundukkan oleh pemuda itu dan dijadikan anak buahnya untuk memancing dan menangkap Lee Cin. DewiKZ 215 "Ha-ha-ha, Souw Lee Cin, sekaranglah tiba saatnya engkau menebus dosamu terhadap kedua orang guruku!" Kwan Lok berkata sambil memberi isyarat kepada dua orang pembantunya untuk bergerak. Dua orang pembantunya itu adalah perampok-perampok jahat dan kejam yang sudah biasa mempergunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya. Mereka belum mengenal Lee Cin maka memandang rendah gadis ini, apalagi karena mereka masih beranggapan bahwa gadis itu pernah pingsan oleh obat bius, sama sekali tidak mengetahui bahwa Lee Cin hanya berpura-pura pingsan. Kini dengan golok mereka, kedua orang itu menyerbu Lee Gin dengan galak dan ganas. Sebetulnya mereka hanya mengandalkan tenaga dan keberanian saja. Dalam ilmu silat, mereka sama sekali bukan tandingan Lee Cin. Maka begitu mereka menyerbu, Lee Cin menggerakkan pedangnya beberapa kali untuk menangkis dan balas menyerang dan di lain saat, hanya dua gebrakan saja, mereka berteriak kesakitan, golok mereka terlepas dari tangan mereka dan mereka terpelanting dengan menderita luka tusukan pedang di pundak mereka! Luka yang cukup parah, membuat mereka tidak berani dan tidak dapat melanjutkan perkelahian dan memandang Lee Cin dengan mata terbelalak, lalu mereka mengambil langkah seribu melarikan diri. Tiraikasih Website Melihat ini, Kwan Lok marah sekali. Dua kali tangan kirinya bergerak, dua batang pisau gagang hitam meluncur dan dua orang perampok itu mengaduh lalu roboh dan tewas karena pisau itu menancap di punggung menembus jantung mereka! Lee Cin menjadi semakin marah menyaksikan kekejaman ini, ia lalu menerjang dengan pedangnya, menyerang dengan gerakan cepat dan kuat sekali. Kwan Lok memang tidak berani memandang ringan kepada gadis ini. Kalau kedua orang gurunya pernah kalah menghadapi gadis ini, maka tentu gadis ini memiliki ilmu kepandaian yang tinggi. Akan tetapi dia merasa yakin akan dapat membunuh Lee Cin, karena dalam hal kepandaian, tingkatnya kini sudah melampaui tingkat kepandaian Pak-thian-ong atau Thian-te Mo-ong, atau setidaknya seimbang. Dengan cepat dia pun menyambut serangan Lee Cin dan membalas serangan itu dengan gerakan sepasang pedangnya yang cepat. Terjadilah pertandingan yang amat hebat antara Lee Cin dan Ouw Kwan Lok. Kedua orang muda ini memang memiliki ilmu kepandaian yang setingkat. Namun, setelah pertandingan berlangsung selama lima puluh jurus lebih, tiba-tiba Lee Cin mengubah gerakan silatnya. Kalau tangan kanan yang memegang pedang masih memainkan Ang-coa-kiamsut, maka tangan kirinya yang memegang suling kini membantu dengan serangan totokan yang dilakukan dengan ilmu totok It-yang-ci yang amat lihai dari Siauw-lim-pai! Kwan Lok menjadi terkejut sekali. Hampir saja pundaknya terkena totokan yang amat lihai itu! Terpaksa ia menjatuhkan diri ke belakang lalu berjungkir balik tiga kali untuk menghindarkan diri dari pengejaran Lee Cin. DewiKZ 216 Gadis itu menjadi semakin ganas. Setelah melihat betapa lawannya jerih menghadapi totokan nya, ia malah semakin Tiraikasih Website gencar menyerang dengan totokan suling di tangan kirinya. Sebetulnya tingkat kepandaian Kwan Lok telah setingkat dengan ilmu kepandaian Lee Cin, akan tetapi ketika dia harus menghadapi ilmu totok It-yang-ci, dia menjadi terdesak. Lee Cin lalu menyelipkan sulingnya di ikat pinggangnya dan kini melanjutkan It-yang-ci menggunakan jari tangannya. Tentu saja serangannya menjadi semakin berbahaya karena ilmu totok itu memang harus menggunakan jari tangan. Dari jari tangannya meluncur hawa totokan yang amat kuat dan Kwan Lok terpaksa mengelak ke sana sini. Akhirnya dia maklum bahwa keadaannya amat berbahaya kalau dia melanjutkan perlawanannya terhadap gadis yang lihai itu. Maka ketika mendapat kesempatan setelah dia menyambitkan sisa pisau-pisau terbangnya ke arah Lee Cin dan gadis ini terpaksa berloncat ke belakang sambil memutar pedangnya, dia lalu melompat ke belakang dan melarikan diri. DewiKZ 217 "Jahanam pengecut!" teriak Lee Cin akan tetapi ia tidak mau mengejar. Ia tahu bahwa lawannya itu seorang yang selain tinggi ilmunya, juga amat curang dan licik. Ia menyimpan kembali pedangnya dan segera meninggalkan tempat itu, mengingat-ingat bahwa kini ia mempunyai seorang musuh yang berbahaya, yang bernama Ouw Kwan Lok dan murid mendiang Pak-thian-ong dan Thian-te Mo-ong. Ia lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke Bukit Ular di lembah Huang-ho, tempat tinggal ibunya karena tempat itulah yang terdekat dari situ. Niatnya untuk menyelidiki keluarga Cia di Hui-cu ditundanya karena tempat itu masih terlampau jauh dari situ. Setelah bertemu dengan ibunya dan berusaha membujuk ibunya agar suka memaafkan ayahnya dan mau hidup bersama mereka di Hong-san, baru ia akan melakukan penyelidikan terhadap keluarga Cia di Hui-cu dan mencari Si Kedok Hitam yang telah menyerang dan melukai ayahnya. Tiraikasih Website oood0wooo Di sepanjang lembah Huang-ho bagian barat terdapat banyak sekali perbukitan bagaikan naga yang panjang berbelak-belok. Di antara ratusan buah bukit itu terdapat sebuah bukit yang dikenal dengan sebutan Bukit Ular Merah. Agaknya pernah ada orang melihat seekor ular merah di bukit ini, maka selanjutnya bukit itu diberi nama demikian. Entah benar atau tidak ada ular merah di tempat itu, akan tetapi yang jelas di bukit itu memang terdapat hutan-hutan yang dihuni banyak macam ular dari yang kecil beracun sampai yang sebesar paha orang yang panjangnya sampai sepuluh meter. Karena adanya banyak ular di situ, tidak ada orang berani mendaki bukit dan memasuki hutan di bukit itu. Bahkan pemburu yang paling tabah pun segan memasuki hutan di bukit itu, karena yang paling berbahaya adalah ular-ular yang berbisa dan berbahaya sekali. DewiKZ 218 Di tempat yang berbahaya ini, jauh di puncak tertutup pohon-pohon besar, berdiri sebuah pondok kayu yang mungil dan pondok itu adalah tempat tinggal seorang datuk wanita yang terkenal sekali dengan julukan Ang-tok Mo-li Iblis Betina Racun Merah. Datuk wanita ini terkenal dan ditakuti orang karena selain memiliki ilmu silat tinggi, ia pun seorang ahli dalam hal racun. Bahkan ia selalu membawa seekor ular kecil bersisik merah yang disebut Ang-hwa-coa Ular Kembang Merah. Ia juga ahli dalam menjinakkan ular, seorang pawang ular yang lihai. Ia dapat memanggil semua ular dan ular-ular itu dapat diperintahnya melakukan hal-hal yang membuat ia ditakuti lawan. Ia dapat mengerahkan ular-ular untuk mengeroyok lawannya, maka ia merupakan lawan yang amat berbahaya. Tiraikasih Website Sebetulnya, ketika masih mudanya ia merupakan seorang gadis yang cantik sekali. Bahkan sekarang pun, setelah berusia empat puluh tujuh tahun ia masih cantik dan bertubuh ramping. Dan ia suka sekali memakai pakaian serba merah sehingga sesuai dengan julukannya. Ketika ia masih seorang gadis muda, banyak pria yang tergila-gila kepadanya dan banyak lamaran diajukan orang. Akan tetapi semuanya ditolak oleh gadis yang bernama Bu Siang ini karena tidak ada yang cocok dengan hati dan seleranya. Ia merantau dan malang melintang di dunia persilatan karena ilmunya yang tinggi. Sebelum ia dikenal dengan julukan Ang-tok Mo-li ia sudah merupakan seorang gadis yang berwatak keras dan tidak mengenal ampun kepada musuh-musuhnya. Ketika ia berusia dua puluh tujuh tahun, bertemulah ia dengan seorang pendekar yang bukan lain adalah Souw Tek Bun yang pada waktu itu berusia sepantar dengan Bu Siang. Mereka bertemu dan saling jatuh cinta. Demikian akrab dan intimnya hubungan di antara mereka sehingga Bu Siang sudah menyerahkan diri dan kehormatannya karena percaya bahwa Souw Tek Bun pasti tidak akan menyia-nyiakannya dan akan menjadi suaminya. DewiKZ 219 Pada waktu itu, dalam usia dua puluh tujuh tahun, Bu Siang mulai terkenal karena keganasan dan kelihaiannya, maka orang sudah mulai menjuluki ia Ang-tok Mo-li. Dan ketika Souw Tek Bun mendengar akan julukan dan sepak terjang kekasihnya, hatinya merasa terpukul sekali. Souw Tek Bun sendiri dikenal sebagai seorang pendekar yang gagah perkasa, membela kebenaran dan keadilan. Ketika mendengar bahwa kekasihnya itu termasuk seorang tokoh sesat, dia lalu menjauhkan diri. Betapapun besarnya rasa cintanya terhadap Bu Siang, akan tetapi hatinya tidak Tiraikasih Website mengijinkan dia melanjutkan hubungan mesranya dengan seorang tokoh sesat. Bu Siang merasa betapa kekasihnya itu menjauhkan diri, maka ia mendesak agar Souw Tek Bun segera mengawininya. Akan tetapi Souw Tek Bun dengan terang-terangan mengatakan bahwa dia tidak mungkin mempunyai seorang isteri tokoh sesat. Mendengar ini, Bu Siang menjadi marah sekali. Segala bujuk rayu dan ancaman tidak mengubah pendirian Souw Tek Bun. Bu Siang lalu menyerangnya dan terjadilah perkelahian antara mereka yang berakhir dengan kekalahan Bu Siang karena ilmu silat dan ilmu pedang keluarga Souw amat tangguh. Bu Siang pergi meninggalkan Souw Tek Bun dengan hati sakit dan ia mendendam. Demikian marah dan bencinya kepada Souw Tek Bun sehingga ia merahasiakan kepada pendekar itu bahwa sesungguhnya ia telah mengandung dua bulan! Ia mempunyai rencana sendiri mengenai anak yang akan dilahirkannya. la ingin menggembleng anak itu sehingga mewarisi semua ilmunya, kemudian ia akan menyuruh anak itu membalas dendam dan membunuh Souw Tek Bun! Ia akan mengadu antara ayah kandung dan anaknya sendiri sehingga salah satu dari mereka akan mati. Si Ayah akan mati di tangan anak kandungnya sendiri, atau Si Anak yang akan mati di tangan ayah kandungnya sendiri. Demikian sakit hatinya sehingga ia akan membuat Souw Tek Bun sengsara karena dibunuh atau membunuh anak kandungnya sendiri! DewiKZ 220 Rasa sakit hatinya bertambah ketika sutenya mencoba membantunya membujuk Souw Tek Bun, namun pendekar ini tetap menolak sehingga mereka bertanding dan sutenya terluka oleh Souw Tek Bun. Dendam ini berkelanjutan sampai puteri yang dilahirkannya menjadi dewasa. Puterinya itu adalah Lee Cin yang ia beri nama marga Bu Tiraikasih Website dan setelah puterinya menjadi dewasa dan lihai, ia pun menyuruh Lee Cin pergi membunuh Souw Tek Bun yang dikatakannya musuh besarnya. Lee Cin berangkat dan bertemu dengan Souw Tek Bun, akan tetapi Souw Tek Bun menyadarkannya karena dia dapat menduga bahwa Lee Cin adalah anak kandungnya. Selagi ia meragu, muncul Ang-tok Mo-li yang mendesak anaknya untuk membunuh Souw Tek Bun. Akan tetapi Lee Cin tidak mau bahkan membela ayahnya. Ang-tok Mo-ii terpaksa pergi dengan hati hancur. Anak yang sejak kecil digembleng untuk membunuh Souw Tek Bun ternyata malah memihak ayahnya! Demikianlah peristiwa itu terjadi dua tahun yang lalu baca Kisah Gelang Kemala dan kini Lee Cin hendak mencari ibunya untuk dibujuk agar ibunya suka memaafkan ayahnya dan mereka bertiga dapat bersatu kembali menjadi sebuah keluarga yang bahagia. Ang-tok Mo-li tinggal di puncak Bukit Ular itu bersama lima orang wanita pembantunya. Lima orang wanita ini pun telah dilatih ilmu silat sehingga nnereka menjadi orang-orang lihai dan selain menjadi pelayan, mereka pun dapat diandalkan untuk menjaga pondok di puncak itu. Usia mereka antara tiga puluh lima sampai empat puluh tahun. Datuk wanita ini sanna sekali tidak tahu bahwa puterinya sedang mencarinya. Ia sendiri sedang menghadapi persoalan yang terjadi di puncak sehari yang lalu, selagi ia tidak berada di rumah. DewiKZ 221 Apakah yang terjadi kemarin? Ketika itu, Ang-tok Mo-li sedang turun dari puncak untuk pergi ke kota yang paling dekat dan nnembeli segala keperluan sehari-hari seperti bumbu masak, kain untuk pakaian, dan lain-lain. Baru saja ia pergi belum ada dua jam, seorang kakek mendaki puncak itu dari jurusan lain. Tiraikasih Website Setibanya di depan pondok, lima orang anak buah Ang-tok Mo-li segera menyambut kakek yang asing bagi mereka itu. Seorang kakek yang sudah tua sekali, tidak kurang dari tujuh puluh tahun usianya, tubuhnya sudah bongkok dan rambut, kumis serta jenggotnya sudah putih. Kakek itu membawa sebatang tongkat dari bambu kuning. Biarpun sudah tua, namun dengan cepat dia dapat mendaki puncak Bukit Ular, menunjukkan bahwa dia bukan seorang kakek biasa, melainkan seorang yang berilmu tinggi. Lima orang anak buah Ang-tok Mo-li itu menyambut kakek itu dan seorang di antara mereka yang menjadi pemimpin bertanya, "Siapakah Paman dan ada urusan apakah datang ke tempat kami ini?" Kakek itu menyeringai, memperlihatkan mulut yang sudah tidak bergigi lagi. "Heh-heh-heh, kalian tidak mengenal aku? Sungguh aneh kalau ada orang tidak mengenalku, menunjukkan bahwa mereka itu bodoh dan tolol. Aku adalah Jeng-ciang-kwi Setan Seribu Tongan dari Guha Tengkorak di Lembah Iblis Kwi-san!" Dia berhenti untuk melihat reaksi wajah mereka. Akan tetapi lima orang wanita yang memang jarang bahkan ham- pir tidak pernah turun dari puncak kecuali untuk rnembeli keperluan mereka di dusun-dusun berdekatan, tidak mengenal nama itu. "Apa keperluanrnu mendatangi tempat ini?" Pemimpin mereka bertanya, sikapnya menjadi tidak sabar. "Ho-ho-ho, di mana Ang-tok Mo-li? Suruh ia keluar menemui aku!" DewiKZ 222 Lima orang itu mengerutkan alisnya, merasa tidak senang. "Mau apa engkau mencari Toanio Nyonya Besar?" tanya mereka. Tiraikasih Website "Mau apa? Mau apa aku mencari iblis betina Ang-tok Mo-li itu? Tentu saja membunuhnya! Aku mau membunuhnya!" "Keparat! Serbu!" bentak pemimpin kelompok lima orang itu. Mereka marah sekali mendengar betapa kedatangan kakek ini untuk membunuh majikan mereka. Mereka berlima mencabut pedang masing-masing dan segera mengepung dan menyerang Jeng-ciang-kwi. Jeng-ciang-kwi adalah seorang datuk sesat yang lihai sekali. Ilmu kepandaiannya tinggi dan wataknya aneh, kadang lembut dan kadang juga kasar dan kejam sekali. Kurang lebih delapan tahun yang lalu dia bentrok dengan seorang tokoh sesat lain berjuluk Hek-kak-liong Naga Tanduk Hitam karena mereka saling memperebutkan daerah kekuasaan. Dalam pertandingan ini, Hek-kak-liong tewas di tangan Jeng-ciang-kwi. Hek-kak-liong adalah sute dari Ang-tok Mo-li. Maka, pada tujuh tahun yang lalu, Ang-tok Mo-li mendatangi Jeng-ciang-kwi dan hendak membalaskan kematian sutenya baca Kisah Gelang Kemala. Dalam perkelahian yang hebat dan mati-matian ini Jeng-ciang-kwi berhasil menotok pundak Ang-tok Mo-li sehingga muntah darah dan terluka dalam. Akan tetapi sebaliknya, Ang-hwa-coa Ular Kembang Merah telah menggigit lengannya sehingga Jeng-ciang-kwi keracunan hebat. Hampir saja kakek ini tewas akibat gigitan ular kembang merah itu. Karena peristiwa itulah maka hari ini dia datang mencari Ang-tok Mo-li untuk membalas dendam. DewiKZ 223 Pengeroyokan lima orang pembantu Ang-tok Mo-li yang menggunakan pedang itu tidak ada artinya bagi kakek yang lihai ini. Tubuhnya seolah terlindung sinar kuning dari tongkat bambunya dan lima batang pedang lawan semua terpental begitu bertemu dengan sinar kuning itu. Tiraikasih Website Kemudian, dengan gerakan cepat sekali, lima orang itu terkena totokan dengan bambu kuning dan mereka berpelantingan roboh dan pingsan! Setelah merobohkan lima orang itu, Jeng-ciang-kwi lalu menggeledah, memasuki rumah karena ia tidak dapat menemukan Ang-tok Mo-li. Setelah mengamuk di rumah kosong itu, dia lalu keluar dan pergi dengan hati mendongkol karena tidak dapat membalas dendam kepada Ang-tok Mo-li. Pada siang harinya, barulah Ang-tok Mo-li pulang dari kota. Ia merasa heran melihat keadaan di sekitar pondok sunyi sekali, tidak tampak seorang pun di antara lima orang pembantunya. Ia menurunkan semua barang belanjaannya dari kota dan berlari memasuki pondok. Begitu melangkah ambang pintu, ia terbelalak. Keadaan dalam rumah porak-poranda dan lima orang pembantunya rebah di dalam pondok itu dan merintih-rintih karena terluka dalam oleh totokan tongkat bambu kuning Jeng-ciang-kwi! "Apa….. apa yang terjadi?" tanya Ang-tok Mo-li setelah ia membebaskan totokan dan menotok beberapa bagian tubuh lima orang pembantunya untuk melancarkan jalan darah mereka. "Jeng-ciang-kwi….. dia datang dan mencari Toanio….." kata pemimpin lima orang itu. Mereka berlima tadi dengan susah payah merangkak masuk ke dalam pondok dan rebah di lantai sambil menanti pulangnya majikan mereka. DewiKZ 224 "Jeng-ciang-kwi? Keparat!" Ang-tok Mo-li berseru marah sekali. Melihat keadaan lima orang pennbantunya yang gawat, ia lalu membantu mereka untuk rebah di kamar masing-masing. Ia memeriksa dengan teliti. Mereka itu tidak keracunan, akan tetapi cara totokan itu amat aneh, mengacaukan jalan darah dan memecahkan otot di pundak. Tiraikasih Website Ia sudah mencoba untuk rnengobati dengan urutan dan totokan, namun tidak berhasil. Ingin ia segera dapat pergi mencari Jeng-ciang-kwi untuk membuat perhitungan. Akan tetapi melihat keadaan lima orang pembantunya ia terpaksa menahan gelora hatinya yang marah. Lima orang pembantunya masih berada dalam keadaan gawat. Kalau ia meninggalkan mereka untuk mencari Jeng-ciang-kwi, besar bahayanya mereka akan tewas karena luka dalam mereka. Sore hari itu, setelah membereskan perabot rumahnya yang porak-poranda Ang-tok Mo-li memeriksa keadaan lima orang pembantunya. Ia sudah memberi minum mereka obat pelancar jalan darah, akan tetapi keadaan mereka masih mengkhawatirkan. Tiba-tiba pendengarannya yang tajam mendengar langkah kaki di depan pondok. Mata Ang-tok Mo-li memancarkan api kemarahan. Ia mengira bahwa orang yang datang tentu Jeng-ciang-kwi! Dengan membawa ular kembang merah di tangan kiri dan sebuah kebutan di tangan kanan, ia melompat dan berlari keluar. Akan tetapi begitu tiba di luar pintu, sambil berteriak "Jeng-ciang-kwi jahanam……!" ia berhenti dan berdiri heran dan terkejut karena yang berdiri di depannya sama sekali bukan Jeng-ciang-kwi, melainkan seorang gadis cantik jelita yang bukan lain adalah Lee Gin! "Kau.....?" Ia tergagap. "Mau apa engkau datang ke sini?" DewiKZ 225 "Ibu….." kata Lee Cin dengan terharu. "Aku adalah anakmu dan sebagai seorang anak, aku datang berkunjung…..." Tiraikasih Website "Katakan dulu, apa maumu datang ke sini?" potong Ang-tok Mo-li dengan suara masih ketus dan matanya memandang marah. "Maksud kunjunganku ini pertama, karena aku merasa rindu kepadamu, Ibu. Sejak kecil, walaupun sebagai muridmu, aku tinggal di sini bersamamu. Setelah berpisah selama dua tahun lebih, aku merasa rindu sekali. Dan ke dua, mengingat bahwa engkau adalah ibu kandungku, aku ingin berbakti kepadamu, merasakan hangatnya cinta kasihmu sebagai seorang ibu, Ibu, sejak kecil aku sudah haus akan kasih sayang ibu dan engkau telah memberi kasih sayang itu walaupun sebagai seorang guru. Sekarang, setelah engkau menjadi ibu kandungku, tidakkah kasih sayangmu kepadaku sennakin mendalam? Aku ingin menengok ibuku, ingin melihat keadaannya. Ibu, selama dua tahun ini, engkau baik-baik sajakah?" Mendengar suara anaknya yang penuh haru, tergerak juga hati Ang-tok Mo-li. Tentu saja amat mencinta muridnya yang juga anaknya ini, akan tetapi untuk memperlihatkannya ia merasa malu karena anak iitu dahulu memilih ikut ayahnya daripacla ikut ibunya. "Hem, begitulah…..." jawabnya sambil lalu. Kini pikirannya kembali dipenuhi persoalannya dengan Jeng-ciang-kwi. "Ibu, aku tahu pasti terjadi sesuatu yang membuat Ibu marah. Ada apakah, Ibu? Barangkali aku dapat membantu?" "Jeng-ciang-kwi datang selagi aku keluar dan dia melukai kelima orang pembantuku," akhirnya ia berkata. DewiKZ 226 "Kelima Bibi terluka? Ah, biarkan aku menengok mereka!" kata Lee Cin dan ia segera memasuki pondok diikuti oleh Ang-tok Mo-li. Tiraikasih Website Setibanya di dalam, Lee Cin memasuki kamar-kamar para pembantu yang terluka dan menneriksa mereka satu demi satu. Lalu ia berkata kepada ibunya yang mengikutinya dan mengamati apa yang dilakukan Lee Cin. "Keadaan mereka memang gawat, Ibu. Totokan Jeng-ciang-kwi memang ampuh dan ini yang dinamakan ilmu totokan penghancur jalan darah. Akan tetapi untung bahwa aku telah menguasai It-yang-ci, jangan khawatir, Ibu, aku dapat menyernbuhkan mereka." Biarpun mukanya tidak memperlihatkan sesuatu, namun dalam hatinya Ang-tok Mo-li merasa girang dan juga bangga. Puterinya telah menguasai ilmu totok yang amat terkenal dan jarang ada yang menguasai, ilmu totok dari Siauw-lim-pai itu. Bahkan para murid Siauw-lim-pai jarang ada yang berkesempatan mempelajari ilmu langka itu! Tanpa banyak cakap lagi Lee Cin lalu menyuruh lima orang itu satu demi satu duduk bersila dan membuka baju mereka. Dara itu sendiri bersila di belakangnya dan mulailah ia melakukan totokan It-yang-ci di bagian tubuh belakang orang yang terluka itu. Kemudian juga bagian tubuh depan mereka. Dan ternyata setelah Lee Cin menotok mereka, lima orang itu sembuh! Peristiwa ini sedikit banyak mendinginkan hati Ang-tok Mo-li yang tadinya panas. Ia mengajak puterinya duduk di dalam kamarnya. "Nah, sekarang katakan apa maksudmu yang sebenarnya datang kepadaku. Apakah engkau diutus ayahmu?" DewiKZ 227 "Tidak, Ibu. Kalau Ibu sudi mendengarkan, aku ingin memberitahukan bahwa Ayah baru-baru ini kedatangan seorang yang berkedok hitam dan penjahat itu melukai Ayah dengan pukulan tapak tangan hitam. Biarpun aku sudah mengobatinya, namun dia memerlukan waktu untuk memulihkan tenaganya." Tiraikasih Website "Hem, salahnya sendiri mengapa dia kalah melawan musuhnya," kata Ang-tok Mo-li tidak pedulikan. "Semenjak engkau pergi dari Hong-san dan aku hidup bersama Ayah, setiap hari kami berdua bersedih. Aku tahu bahwa Ayah merindukan engkau, Ibu." "Hemm……!" "Aku tidak berbohong, Ibu. Bahkan Ayah sering bicara dalam tidurnya memanggil-manggil Bu Siang. Aku menjadi sedih sekali melihat keadaan Ayah, Ibu. Dia sudah benar-benar menyesal akan apa yang dia lakukan terhadapmu, Ibu. Dan aku yakin bahwa dia tetap mencinta Ibu dan mengharapkan suatu waktu akan dapat hidup bersama Ibu. Karena itu, Ibu. Aku mohon kepadamu, sudilah kiranya Ibu memaafkan semua kesalahan Ayah dan kita bertiga hidup bersama di Hong-san sebagai sebuah keluarga yang bahagia. Aku mohon, Ibu." Dan sambil terisak Lee Cin menjatuhkan dirinya berlutut dan memeluk kedua kaki ibunya. Wajah Ang-tok Mo-li yang biasanya pucat itu kini menjadi sedikit merah. Kedua matanya basah dan kedua tangannya bergerak hendak merangkul puterinya, akan tetapi gerakan itu ditahannya. "Baik, akan kupertimbangkan permintaanmu itu. Akan tetapi engkau yang selama belasan tahun belajar dariku, kuminta engkau lebih dulu membantu aku menghadapi Jeng-ciang-kwi. Aku harus membalas apa yang dilakukannya hari ini!" DewiKZ 228 "Tentu saja aku bersedia, Ibu. Aku bersedia mempertaruhkan nyawa untuk membelamu!" Gadis itu bangkit dan hendak memeluk ibunya. Akan tetapi Ang-tok Mo-li mengelak dan berkata, Tiraikasih Website "Nanti dulu! Kalau engkau sudah berhasil membantuku membunuh Jeng-ciang-kwi, baru engkau boleh mengaku menjadi anak kandungku dan akan kupertimbangkan pemberian maaf kepada ayahmu." Hati Lee Cin terasa perih. Ingin ia merangkul ibunya ini sebagai ibu kandung, melampiaskan rasa rindunya kepada ibunya. Akan tetapi ia cukup mengenal watak ibunya yang aneh dan juga amat keras hati. "Baiklah, Ibu. Akan kutaati semua kehendakmu. Kapan kita berangkat mencari Jeng-ciang-kwi?" "Sekarang juga! Akan tetapi, mereka itu……?" Ia menoleh, memandang ke arah kamar-kamar para pembantunya. "Jangan khawatir, Ibu. Mereka sudah sembuh, hanya tinggal memulihkan tenaga saja. Asal diberi obat penguat darah, sudah cukuplah." "Kalau begitu, sekarang juga kita pergi," kata Ang-tok Mo-li. "Ke mana, Ibu? Apakah Ibu sudah mengetahui di mana adanya Jeng-ciang-kwi?" "Tentu saja. Dia tinggal di pegunungan Kwi-san, di Guha Tengkorak Lembah Iblis." "Kalau begitu, mari kita berangkat Ibu!" kata Lee Cin penuh sennangat. Ia masih teringat akan kakek berjuluk Jeng-ciang-kwi itu, ketika tujuh delapan tahun yang lalu ia bersama Ang-tok Mo-li yang ketika itu masih ia anggap sebagai gurunya, mendatangi Jeng-ciang-kwi sehingga keduanya menderita luka. Ia yakin akan mampu mengalahkan musuh besar ibunya itu. DewiKZ 229 oood0wooo Tiraikasih Website Jeng-ciang-kwi sebetulnya bernama Ciu Sam Ti, akan tetapi setelah ia menjadi datuk sesat, orang kang-ouw hanya mengenal nama julukannya saja. Dia tinggal di Guha Tengkorak di Lembah Iblis yang terletak di lereng Bukit Kwisan. Selama beberapa tahun ini dia telah membentuk perkumpulan tanpa nama terdiri dari kurang lebih tiga puluh orang. Dia sendiri tinggal di sebuah guha besar yang bentuknya dilihat dari jauh seperti tengkorak, namun guha itu telah diubah di bagian dalamnya menjadi rumah kediaman yang mewah. Di kanan kiri guha itulah didirikan pondok-pondok kayu yang menjadi tempat tinggal anak buahnya. Anak buahnya itu rata-rata memiliki ilmu silat yang cukup tangguh karena mereka menerima pelajaran ilmu silat dari Jeng-ciang-kwi sendiri. DewiKZ 230 Di waktu mudanya, Jeng-ciang-kwi merupakan seorang maling dan tukang copet yang amat lihai, dan karena itulah maka dia dijuluki Setan Tangan Seribu. Dan dia pun sudah berhasil mengumpulkan harta yang cukup banyak. Setelah menjadi majikan Guha Tengkorak, kekayaannya semakin bertambah. Anak buahnya bertugas mendatangi para perampok dan pencuri di daerah yang amat luas dan minta "pajak" dari mereka. Tadinya memang banyak yang menolak dan menentang, akan tetapi para penjahat itu satu demi satu ditalukkan oleh Jeng-ciangkwi dan selanjutnya mereka menganggap Jeng-ciang-kwi sebagai pelindung dan dengan senang hati memberikan sebagian dari hasil kejahatan mereka kepada Jeng-ciang-kwi. Dia sendiri melarang anak buahnya untuk melakukan kejahatan merampok atau mencuri dan hidup mereka cukup ditunjang oleh pemungutan pajak itu. Maka, Jeng-ciang-kwi lalu terkenal sebagai datuk sesat di daerah itu. Tiraikasih Website Pada suatu hari, keadaan di Guha Tengkorak meriah sekali. Di situ sedang diadakan perayaan ulang tahun Jeng-ciang-kwi yang ke tujuh puluh dua tahun. Sepuluh orang kepala perampok dan kepala pencuri dari daerah itu berdatangan untuk memberi selamat kepada Sang Datuk sambil memberi hadiah yang berharga. Mereka semua duduk menghadapi meja besar dan di kepala meja duduk Jeng-ciang-kwi yang menjamu mereka. Tiga puluh orang anak buah juga ikut berpesta-pora sambil melayani para tamu di meja besar itu. Mereka bergantian memberi selamat kepada Jeng-ciang-kwi dengan secawan arak dan suasana ramai dan gemuruh sekali, maklum bahwa yang berpesta adalah orang-orang kasar dari dunia hitam. Selagi ramai-ramainya mereka merayakan pesta itu, tiba-tiba terdengar suara wanita yang merdu dan nyaring, "Bagus sekali! Sekali ini engkau merayakan ulang tahunmu yang terakhir, Jeng-ciang-kwi!" DewiKZ 231 Semua orang terkejut dan menengok. Ternyata di situ telah berdiri dua orang wanita yang cantik. Yang pertama adalah seorang wanita yang usianya sudah empat puluh tujuh tahun akan tetapi kelihatan seperti wanita berusia tiga puluh tahun saja, dan yang ke dua lebih jelita lagi, seorang gadis berusia sembilan belas tahun. Mereka itu bukan lain adalah Ang-tok Mo-li dan Lee Cin. Para tamu itu adalah kepala-kepala gerombolan penjahat setempat, bukan tokoh-tokoh kang-ouw maka mereka tidak ada yang mengenal Ang-tok Mo-li, apalagi Lee Cin. Mereka memandang dengan mata kagum akan kecantikan mereka bahkan ada yang mengeluarkan seruan kagum secara kurang ajar sekali. Akan tetapi Jeng-ciang-kwi terkejut juga menyaksikan kunjungan orang yang tidak disangka-sangkanya itu. Ang-tok Mo-li adalah musuh lamanya. Baru-baru ini malah dia Tiraikasih Website mendatangi Bukit Ular akan tetapi tidak dapat bertemu dengan Ang-tok Mo-li dan sekarang iblis betina itu berani datang ke tempat tinggalnya. Dia bangkit berdiri dan menuding dengan tongkat bambu kuningnya. "aha, Ang-tok Mo-li. Kebetulan sekali engkau datang mengantarkan nyawa sehingga aku tidak lagi bersusah payah mencarimu!" Lee Cin berkata cepat. "Ibu, kakek ini sedang merayakan ulang tahunnya, sebaiknya kita juga memberi hadiah kepadanya!" Tanpa menanti jawaban ibunya, Lee Cin sudah meniup sulingnya. Suara suling nyaring melengking terdengar dan semua orang memandang heran, ada yang menutupi telinga karena suara melengking-lengking itu seperti menusuk ke dalam telinga mereka. Tak lama kemudian terdengar para anak buah Guha Tengkorak berteriak-teriak, "Ular......! Ular......! Banyak sekali ular!" Kini tampaklah beratus-ratus ular merayap masuk ke dalam tempat pesta itu! "Kalau ada yang berani membunuh mati seekor ular, dia akan mati dikeroyok ular berbisa!" kata Ang-tok Mo-li dan Lee Cin terus meniup sulingnya. Ular-ular itu seperti dikomando lalu membuat lingkaran lebar mengepung tempat itu! Setelah Lee Cin menghentikan tiupan sulingnya, ular-ular itu pun diam di tempat seperti telah mati atau tertidur pulas. Segera tercium bau amis yang memuakkan di tempat itu sehingga banyak orang menggigil karena merasa ngeri. Seorang di antara para kepala gerombolan penjahat itu mengenal Lee Cin dan dia pun berseru keras, DewiKZ 232 "Dewi Ular......!" Dan semua orang memandang takjub dan penuh perasaan jerih kepada Lee Cin. Tiraikasih Website "Jeng-ciang-kwi, aku menantangmu untuk bertanding satu lawan satu sampai salah satu di antara kita kalah atau tewas!" Ang-tok Mo-li berteriak menantang Jeng-ciang-kwi. Datuk ini tentu saja tidak takut terhadap ratusan ular itu. Dia bangkit berdiri dan mengetukkan tongkat bambunya ke atas lantai. "Bagus, memang aku ingin membunuhmu, Ang-tok Mo-li. Engkau boleh menggunakan lagi Ang-hwa-coa itu, aku tidak gentar sedikit pun!" Setelah berkata demikian, sekali menggerakkan tubuhnya dia telah melompat masuk ke dalam lingkaran yang dikepung ular itu, memalangkan tongkat bambunya di depan dada. "Ibu, biar aku yang menghadapi tua bangka ini!" kata Lee Cin. "Ibu menjaga kalau-kalau mereka itu melakukan pengeroyokan!" Ang-tok Mo-li maklum bahwa setelah rnenguasai It-yang-ci yang amat ampuh, dan tentu juga menerima gemblengan dari ayahnya, tentu kini tingkat kepandaian anaknya itu sudah melampauinya, maka ia pun berkata, "Lawanlah tua bangka busuk itu, Lee Cin. Dan jangan kasih ampun padanya!" Mendengar Ang-tok Mo-li mengaku gadis itu sebagai anaknya, Jeng-ciang-kwi berkata nyaring, nadanya menghina, "Hei, Ang-tok kapan engkau menikah? Bagaimana tahu-tahu sudah mempunyai anak? Siapakah ayahnya, atau anakmu itu anak haram?" DewiKZ 233 Mendengar penghinaan ini, wajah Lee Cin menjadi merah dan ia membentak marah, "Jeng-ciang-kwi tua bangka busuk, ayahku adalah bengcu Souw Tek Bun, pendekar besar yang terhormat. Mulutmu busuk, engkau layak mampus!" Setelah berkata demikian, Lee Cin melempar sulingnya kepada ibunya dan melepaskan pedang Tiraikasih Website Ang-coa-kiam dari libatan di pinggangnya. Ia sengaja membiarkan tangan kirinya kosong untuk dapat memainkan ilmu totok Im-yang-ci dengan leluasa. Begitu Pedang Ular Merah berada di tangannya, Lee Cin langsung saja menyerang kakek itu dengan dahsyat. Pedangnya mengeluarkan bunyi bercuitan ketika ia menusuk ke arah dada kakek itu dengan cepat dan kuat sekali. Jeng-ciang-kwi terkejut juga melihat gerakan pedang yang dahsyat itu. Dia menggerakkan tongkat bambu kuningnya menangkis. "Tranggg......!" Keduanya melompat ke belakang karena pertemuan tongkat dan pedang itu membuat tangan mereka tergetar hebat. Jeng-ciang-kwi menjadi semakin kaget. Ternyata gadis cantik itu memiliki tenaga sinkang yang amat kuat, bahkan dapat mengimbangi tenaganya! Dia cepat membalas, tongkatnya berubah menjadi sinar kuning menyerampang ke arah kaki Lee Cin. Ketika gadis itu melonat ke atas untuk menghindarkan kakinya dari sambaran tongkat, tongkat itu telah meluncur dan menusuk ke arah perut gadis itu! Cepat dan hebat gerakan Jeng-ciang-kwi ini, akan tetapi serangannya yang beruntun tidak membuat Lee Cin gugup. Pedang membuat gulungan sinar kemerahan dan kembali pedang dan tongkat beradu dengan kuatnya sehingga kembali mereka meloncat ke belakang. Sementara itu, para tamu Jeng-ciang-kwi sudah mencabut senjata masing-masing dan mengepung Ang-tok Mo-li dengan sikap bengis mengancam. Akan tetapi wanita itu tersenyum mengejek, DewiKZ 234 "Hayo kalian semua boleh mengeroyok aku!" tantangnya dan begitu ada yang bergerak maju, sinar merah meluncur dari tangannya dan dua orang yang maju itu terpelanting karena lecutan kebutan berbulu merah di tangan kanan Tiraikasih Website wanita sakti itu. Terdengar Ang-tok Mo-li tertawa merdu dan nyaring. "Ibu, jangan membunuh orang!" teriak Lee Cin yang khawatir ibunya akan membunuh semua orang itu. Ang-tok Moli juga teringat bahwa ketika menyerbu ke Bukit Ular, Jeng-ciang-kwi juga tidak membunuh lima orang pembantunya, maka kebutannya tadi hanya membuat dua orang itu terpelanting dan tidak menderita berat. Delapan orang kepala perampok ketika melihat dua orang rekan mereka roboh, menjadi marah dan mereka segera mengeroyok Ang-tok Mo-li. Akan tetapi Ang-tok Mo-li merasa tidak gentar, bahkan ia mengamuk dan kebutan berbulu merah di tangannya berubah menjadi gulungan sinar merah yang menyambut semua serangan senjata para pengeroyok. Sementara itu, pertandingan antara Jeng-ciang-kwi dan Lee Cin berlangsung dengan cepat, dahsyat dan seimbang. Pedang Ular Merah dan tongkat bambu kuning itu saling serang, akan tetapi keduanya tidak pernah dapat melukai lawan yang mengelak atau menangkis dengan kuatnya. Sudah lima puluh jurus mereka bertanding, namun belum ada yang kelihatan terdesak. Diam-diam Lee Cin harus mengakui bahwa lawannya merupakan datuk yang lihai sekali. Pantas tujuh tahun yang lalu itu ibunya sampai terluka parah ketika melawan Jeng-ciang-kwi. DewiKZ 235 Jeng-ciang-kwi juga merasa penasaran sekali. Gadis ini benar-benar merupakan lawan yang amat tangguh. Sudah banyak ilmu yang dia keluarkan, namun semua dapat dihindarkan dan dipunahkan gadis itu. Dia sudah mulai berkeringat dan napasnya memburu. Bagaimanapun juga, faktor usia amat menentukan dalam adu kekuatan dan ilmu silat. Karena usianya sudah tujuh puluh tahun lebih, Jeng-ciang-kwi mengalami kemunduran yang hebat tanpa Tiraikasih Website disadari olehnya. Karena selama ini tidak pernah menghadapi lawan berat, maka dia selalu dapat menang dengan mudah sehingga dia mengira bahwa kekuatannya masih seperti duIu di waktu dia muda. Baru setelah kini berhadapan dengan lawan tangguh, terasa olehnya betapa tenaganya hampir terkuras dan napasnya terengah-engah. Merasa bahwa kalau dia tidak cepat dapat menjatuhkan lawannya yang muda ini, dia tentu akan kalah karena kehabisan tenaga. Maka dia lalu mengeluarkan teriakan menyeramkan dan tiba-tiba gerakannya berubah. Tongkat bambu kuning itu bergerak seperti gelombang lautan menyerang Lee Cin. Gadis ini terkejut karena merasa betapa dahsyatnya gelombang serangan gulungan sinar kuning itu. Biar pun ia sudah memutar pedangnya untuk melindungi tubuhnya, tetap saja ia terdesak dan terpaksa mengelak mundur. Tiba-tiba tongkat itu meluncur dengan kecepatan yang sedemikian hebatnya sehingga tidak keburu ditangkis pedang. Lee Cin dalam kagetnya lalu mengerahkan ginkangnya, tubuhnya mencelat ke atas seperti seekor burung walet terbang! DewiKZ 236 Melihat lawannya lenyap "terbang" ke udara, Jeng-ciang-kwi yang sudah hampir kehabisan napas itu menjadi girang. Inilah kesempatan terbaik baginya. Dia lalu memasang tongkatnya untuk menyambut tubuh Lee Cin kalau turun. Akan tetapi Lee Cin juga sudah waspada. Ketika tiba di udara Lee Cin lalu mengerahkan tenaganya dan berjungkir balik sehingga ketika tubuhnya turun, ia menukik dengan kepala di bawah. Dengan sendirinya jangkauan tangannya juga berada paling bawah. Ketika ia melihat kakek itu menyambutnya dengan tusukan tongkat bambu kuning. Lee Cin mengerahkah tenaganya dan pedangnya membabat tongkat itu berkali-kali. Tiraikasih Website "Crak-crak-crak-crak!" Setiap kali Pedang Ular Merah membabat tongkat bambu itu, sebagian tongkat itu terpotong! Agaknya penyaluran sinkang dari Jeng-ciang-kwi sudah tidak begitu kuat lagi sehingga dia tidak mampu mempertahankan tongkat seperti tadi. Kini empat kali tongkatnya terbacok putus dan tubuh gadis itu semakin dekat dengannya. Sambil membabat lagi, Lee Cin menggerakkan tangan kirinya dan menotok ke arah ubun-ubun kepala Jeng-ciang-kwi. Kakek itu sedang terkejut melihat tongkatnya terpotong-potong dan mencurahkan seluruh perhatiannya ke sana, maka dia tidak dapat menghindar lagi ketika jari tangan gadis itu menotok ubun-ubun kepalanya. "Tukk!" Jeng-ciang-kwi mengeluarkan teriakan panjang, tubuhnya terhuyung lalu ia roboh menelungkup di atas tanah, tidak bergerak lagi. Lee Cin menggunakan kakinya untuk membalikkan tubuh itu sehingga telentang dan ia melihat betapa kakek yang tangguh itu telah tewas dengan tongkat bambu yang tinggal pendek masih tergenggam di tangan kanannya! Lee Cin menoleh ke arah ibunya. Ibunya masih mengamuk karena kini tiga puluh orang anak buah Guha Tengkorak juga maju mengeroyoknya. Akan tetapi sudah ada belasan orang yang rebah malang melintang tidak dapat ikut mengeroyok lagi karena ada yang tertotok tubuhnya sehingga tidak mampu bergerak dan ada pula yang patah tulang dan terluka akan tetapi tidak ada yang tewas. DewiKZ 237 Melihat ibunya mengamuk dengan kebutannya dan sulingnya yang tadi dilemparkan kepada ibunya masih dipegang tangan kiri ibunya dan digunakan untuk menangkis serangan para pengeroyok, Lee Cin berseru, "Ibu, lemparkan suling itu ke sini!" Tiraikasih Website Ang-tok Mo-li melemparkan suling yang disambar oleh Lee Cin. Kemudian Lee Cin berkata nyaring, "Siapa yang tidak mau berhenti mengeroyok, akan dikeroyok ular sampai mati!" Ia lalu meniup sulingnya dan ularular yang tadi mengepung saja dan tidak bergerak walaupun di situ terdapat perkelahian, kini mulai bergerak maju, mempersempit lingkaran pengepungan mereka. Melihat ini, para anak buah Guha Tengkorak menjadi gentar, apalagi mereka melihat betapa Jeng-ciang-kwi telah tewas. Di antara sepuluh orang kepala perampok, yang belum roboh ada dua orang. Melihat keadaan yang tidak menguntungkan itu dan takut dipagut ular berbisa, dua orang ini lalu membuang golok mereka dan menjatuhkan diri berlutut. "Kami menyerah! Jangan biarkan ular-ular itu menyerang kami!" teriak dua orang kepala perampok itu. Perbuatannya ini segera diikuti oleh para anak buah Guha Tengkorak yang memang sudah kehiIangan semangat dan keberanian. "Kami semua menyerah kepada Dewi Ular!" kata mereka gemuruh. Lee Cin meniup lagi sulingnya dengan nada lain dan ular-ular itu lalu memutar tubuh dan merayap pergi dari tempat itu! Melihat ini, dua kepala perampok dan semua anak buah Guha Tengkorak menjadi lega dan seorang di antara dua kepala perampok itu sambil berlutut memberi hormat kepada Lee Cin sambil berkata dengan suara nyaring, "Kami mohon kepada Dewi Ular untuk memimpin kami!" DewiKZ 238 Teriakan ini disambut oleh semua anak buah Guha Tengkorak yang sudah taluk benar-benar karena gadis itu Tiraikasih Website telah membunuh pemimpin mereka dengan suara gemuruh, "Hidup Dewi Ular!" Lee Cin mengangkat kedua tangannya ke atas dan berkata dengan suara tegas dan nyaring, "Dengar kalian semua! Jeng-ciang-kwi telah mengacau di tempat kami maka hari ini kami datang melakukan pembalasan, Jeng-ciang-kwi telah mati dan kalian boleh mengangkat seorang di antara kalian untuk menjadi pemimpin. Aku Dewi Ular tidak ingin menjadi pemimpin kalian, hanya pesan kami agar kalian tidak mengganggu penduduk dusun yang tidak berdosa. Kalau merampok pun harus pilih-pilih, jangan menculik wanita dan jangan sembarangan membunuh orang. Kalau kalian melanggar laranganku ini, kelak kalau aku lewat di sini aku tidak akan mengampuni kalian lagi!" "Coa Sian-li Dewi Ular, kami mohon sudilah Sian-li memimpin kami yang telah kehilangan pemimpin. Kami akan menaati semua perintah Sian-li" terdengar seorang berseru. Lee Cin tersenyum dan menggeleng kepalanya. "Tidak mungkin. Aku masih mempunyai banyak sekali tugas yang harus kuselesaikan. Nah, selamat tinggal!" Lee Cin memberi isyarat kepada ibunya dan keduanya lalu meloncat jauh dan sebentar saja sudah lenyap dari penglihatan empat puluh orang yang masih berlutut di situ. Setelah menuruni Bukit Kui-san dan tiba di kaki bukit, Ang-tok Mo-li dan Lee Cin berhenti berlari dan mereka berjalan seenaknya. "Lee Cin, hatiku senang sekali engkau telah dapat membantuku membunuh Jeng-ciang-kwi. Kepandaian silatmu telah maju dengan pesat." DewiKZ 239 "Di antara kita tidak perlu berterima kasih, Ibu. Sudah menjadi kewajiban membantumu." Tiraikasih Website "Kenapa engkau tadi menolak pengangkatan mereka menjadi pemimpin mereka, Lee Cin? Senang mempunyai anak buah seperti mereka yang rata-rata memiliki kepandaian yang lumayan. Engkau akan menjadi tokoh yang amat terkenal dan dihormati semua orang kang-ouw di daerah ini." "Aih, Ibu. Apakah Ibu senang kalau aku menjadi kepala gerombolan penjahat, Ibu? Aku tidak sudi menjadi seorang datuk sesat. Sekarang kita bicara tentang dirimu, Ibu. Engkau sudah berjanji kepadaku, kalau aku dapat membantumu, menghadapi Jeng-ciang-kwi, maka Ibu akan mempertimbangkan permintaanku, yaitu agar Ibu mau memaafkan Ayah dan suka hidup bersama dengan kami di Hong-san. Aku sekarang menagih janji Ibu itu." KaIau dalam keadaan biasa, Ang-tok Mo-li tentu akan marah mendengar Lee Cin menagih janji yang seolah menyudutkannya itu. Akan tetapi saat itu hatinya sedang senang karena ia telah melihat musuh besarnya terbunuh oleh Lee Cin. Maka ia hanya mengerutkan alisnya dan balas bertanya kepada puterinya, "Apakah dia membutuhkan maafku?" Lee Cin memegang tangan ibunya. "Ah, Ibu. Perlukah kujelaskan lagi? Ayah selama ini sungguh tersiksa memikirkan Ibu, memikirkan kesalahan yang telah dilakukannya terhadap Ibu. Kalau aku mengajaknya bicara tentang Ibu, Ayah menghela napas berulang-ulang dan wajahnya tampak berduka sekali. Aku yakin bahwa kalau Ibu suka memaafkan dia dan suka tinggal di sana bersama kami, Ayah akan menjadi orang paling berbahagia di dunia." DewiKZ 240 "Tapi..... ayahmu adalah seorang bengcu yang terhormat, sedangkan aku? Kau tahu sendiri siapa aku, Tiraikasih Website seorang wanita iblis yang dikutuk banyak orang! Derajat dan kemuliaan ayahmu akan ternoda dan terseret turun kalau aku hidup bersamanya." Lee Cin merangkul ibunya. "Jangan begitu Ibu. Aku tahu bahwa biarpun Ibu dijuluki Mo-li Iblis Betina, namun di lubuk hati Ibu, Ibu adalah seorang wanita yang gagah perkasa dan pembela keadilan. Dan tentang Ayah, dia akan mengundurkan diri dari kedudukan bengcu itu, Ibu." "Ehhh?" Ang-tok Mo-li memandang wajah puterinya dengan kaget. "Mengapa rnengundurkan diri?" "Belum lama ini, Ayah didatangi seseorang yang memakai kedok hitam dan orang itu memaki-maki Ayah sebagai seorang bengcu antek penjajah Mancu, karena ketika pengangkatannya direstui oleh Kaisar Mancu. Kemudian orang berkedok hitam itu menyerang Ayah dan dalam perkelahian itu Ayah terluka oleh pukulan tapak hitam dari orang itu. Sekarang pun Ayah masih beristirahat untuk memulihkan tenaganya Ibu. Beruntung bahwa aku telah mempelajari It-yangci sehingga aku dapat menyelamatkan Ayah. Nah, sejak itu Ayah mengambil keputusan untuk mengundurkan diri. Dia tidak mau dianggap oleh dunia kang-ouw sebagai bengcu antek penjajah Mancu." "Hemm, siapakah penyerang itu?" DewiKZ 241 "Ayah tidak mengetahuinya, Ibu. Dan ketika itu aku pun sedang tidak ada di rumah. Ayah hanya mengatakan bahwa orang itu masih muda, berkedok hitam dan memiliki pukulan tapak tangan hitam yang disebutnya pukulan "merontokkan jalan darah". Sebetulnya Ayah telah menghabiskan urusan dengan Si Kedok Hitam itu, akan tetapi aku tidak dapat menerimanya begitu saja, Ibu. Aku akan pergi mencari orang itu dan membalas kekalahan Tiraikasih Website Ayah. Barangkali Ibu mengetahui siapa yang memiliki iImu pukulan seperti itu?" Ang-tok Mo-li mengerutkan alisnya dan mengingat-ingat. "Aku pernah mendengar tentang ilmu tapak tangan hitam dari keluarga Cia, akan tetapi entah mereka atau bukan yang melukai ayahmu. Seingatku ilmu tapak tangan hitam keluarga Cia disebut Hek-tok-ciang Tangan Racun Hitam." "Aku juga sudah mendengar akan mereka di Hui-cu, di kaki bukit Lo-sian, bukan?" Ibunya mengangguk. "Kalau begitu, sekarang juga aku akan pergi ke sana untuk menyelidikinya!" "Akan tetapi mereka itu terkenal sebagai keluarga para pendekar yang gagah perkasa, bukan golongan penjahat." "Siapa pun mereka, akan kuselidiki. Kalau betul ada di antara mereka yang dulu memakai kedok dan melukai Ayah, tentu akan kutantang dan kubalas dia!" Ang-tok Mo-li menghela napas panjang dan mengamati wajah puterinya. Ada keharuan di hatinya. Kekerasan hati puterinya itu jelas ia yang menurunkannya. Andaikata ia yang menjadi Lee Cin, ia pun tentu akan mencari orang itu sampai dapat ditemukan. "Kalau begitu, sesukamulah, Lee Cin. Engkau sudah memiliki kepandaian yang cukup untuk bertindak sendiri. Akan tetapi, bagaimana dengan keadaan ayahmu?" DewiKZ 242 "Dia masih menderita oleh akibat pukulan itu, Ibu. Biarpun dia sudah tidak terancam bahaya lagi, namun dia masih lemah dan perlu beristirahat. Aku sudah mencari Tiraikasih Website seorang paman dari dusun untuk merawat dan melayaninya selama aku pergi." "Aku..... aku maafkan dia..... Sudah lama, selama engkau pergi, aku sudah maafkan dia," katanya lirih. Mendengar ini, Lee Cin merangkul dan mencium ibunya dengan kedua mata basah. Ketika ia memandang wajah ibunya, ia melihat betapa kedua mata ibunya juga basah. Di dalam hatinya Lee Cin bersorak. Ibunya menangis! Ini merupapakan hal yang langka sekali dan ini mungkin sekali berarti bahwa hati ibunya yang tadinya membeku dan keras sudah mencair dan lunak kembali! "Ibu," ia berbisik dekat telinga ibunya, "Ayah amat mencinta Ibu, sungguh amat mencintaimu." Ang-tok Mo-li melepaskan rangkulannya dan mengerutkan alisnya. "Kenapa tidak dari dulu?" "Ayah sudah menyesali hidupnya, Ayah merana dalam hatinya dan selalu merindukan Ibu. Setelah Ibu memaafkan dia, tidakkah Ibu kasihan melihat dia terluka? Alangkah akan bahagia hatinya kalau Ibu sudi menengok Ayah yang sedang lemah dan beristirahat." "Bagaimana nanti sajalah. Kapan engkau akan pergi ke Lo-sian?" "Sekarang juga, Ibu." "Kalau begitu berangkatlah, akan tetapi hati-hatilah. Sedapat mungkin jangan sampai engkau bermusuhan dengan keluarga Cia, hal itu berbahaya sekali." Baik, Ibu. Akan kuingat pesan Ibu." Kedua orang wanita, ibu dan anak itu Ialu berpisah. Lee Cin menuju ke barat dan ibunya menuju ke selatan. DewiKZ 243 oood0wooo Tiraikasih Website Lima orang laki-laki berdiri sambil bercakap-cakap di dalam sebuah hutan di pegunungan Hong-san. Mereka ini bukan orang-orang lemah karena mereka membawa golok di pinggang mereka. Kuncir mereka melilit leher dan sikap mereka congkak seperti kebanyakan orang yang merasa dirinya kuat dan berkuasa. Memang, lima orang ini bukan orang sembarangan, melainkan segerombolan perampok yang mengepalai banyak anak buah di sebelah timur Pegunungan Hong-san. Yang mereka bicarakan adalah bengcu Souw Tek Bun. "Tidak salahkah keterangan yang kau peroleh bahwa Souw-bengcu itu kini sedang sakit dan lemah?" tanya seorang kepada kawannya yang bermuka hitam. "Tidak salah. Petani yang kini merawatnya menceritakan hal ini kepada beberapa orang dusun dan berita itu menyebar sehingga aku mendengarnya. Kiranya, sekaranglah saatnya yang terbaik untuk bergerak," kata Si Muka Hitam. "Akan tetapi ada puterinya yang kabarnya tidak kalah tangguhnya dibandingkan dengan Souw-bengcu," kata orang ke tiga. "Bahkan puterinya itu akhir-akhir ini dikenal sebagai Dewi Ular. Kabarnya ia dapat memanggil semua ular di daerah ini untuk membantunya menghadapi musuh. Ih, mengerikan!" kata orang ke empat. "Kalau berbahaya sekali, lebih baik ditangguhkan, tunggu sampai kita memperoleh bantuan yang tangguh, baru kita serbu," kata orang ke lima. DewiKZ 244 "Kenapa kalian begitu ketakutan? Sudah kukatakan bahwa anak perempuannya itu pergi jauh. Karena itu maka Tiraikasih Website orang dusun itu disuruh menjaga dan merawat Souw-bengcu. Jangan kalian takut, begitu pengecutkah kalian?" kata Si Muka Hitam yang agaknya menjadi pemimpin mereka. Orang ini memang kelihatan menyeramkan. Mukanya hitam sekali, rambutnya sangat subur, dikuncir tebal dan kuncir itu melilit lehernya. Di punggungnya terdapat sebatang ruyung dan di pinggangnya tergantung sebuah golok. Lima orang ini menamakan diri mereka sendiri Hong-san Ngo-houw Lima Harimau Bukit Hong-san. Mereka bercakap-cakap di hutan yang sunyi itu, membicarakan niat mereka untuk menyerbu rumah Souw-bengcu. "Apakah benar pedang itu amat berharga maka engkau hendak merampasnya?" tanya orang pertama kepada Si Muka Hitam. "Hem, tentu saja! Amat berharga sekali. Orang di dunia kang-ouw tentu akan berani membayar mahal untuk pedang Ceng-liong-kiam! Kalian tahu pedang itu adalah pedang pemberian Kaisar kepada Souw-bengcu. Dengan pedang itu di tangan, orang dapat memasuki istana dan semua penjaga akan memberi hormat. Orang itu akan dapat langsung menghadap Kaisar! Bukankah benda itu amat berharga? Selain itu, juga pedang itu merupakan pedang pusaka yang ampuh sekali." Mendengar keterangan ini, empat orang rekannya menyeringai dan mengangguk-angguk. "Kalau begitu kapan kita akan menyerbu ke sana?" "Sekarang juga, selagi masih pagi." DewiKZ 245 Berangkatlah lima orang itu mendaki puncak Hong-san menuju ke tempat kediaman Souw Tek Bun. Mereka mendaki setengah berlari dan nampak wajah mereka penuh gairah, penuh semangat. Tiraikasih Website Akhirnya sampai juga mereka di depan pondok tempat tinggaI Souw Tek Bun yang kelihatan sunyi sekali. Selagi lima orang itu menjenguk ke sana-sini, muncullah seorang laki-laki setengah tua dari dalam pintu pondok. Melihat lima orang itu, dia terkejut dan cepat menghampiri sambil bertanya, "Siapa kalian dan ada keperluan apa datang ke sini?" tanyanya. Akan tetapi sebagai jawabannya, sebatang golok berkelebat dan pelayan itu berteriak mengaduh satu kali lalu terkulai roboh dengan dada terkoyak. Mendengar teriakan ini, Souw Tek Bun yang sedang berada di dalam menjadi terkejut dan dia pun muncul dari pintu. Karena tidak menyangka buruk, bengcu ini tidak membawa senjata apa pun. Melihat lima orang yang tampak garang dan bengis itu, Souw Tek Bun mengerutkan alisnya, akan tetapi ketika dia melihat pelayannya sudah menggeletak mandi darah, dia terkejut dan marah sekali. "Siapakah kalian dan apa yang kalian lakukan ini?" Si Muka Hitam memutar tubuh memandang kepada Souw Tek Bun. Dan empat orang rekannya juga memandang bengcu itu dengan sinar mata penuh perhatian dan juga ada tersisa perasaan gentar karena mereka sudah mendengar kabar tentang kegagahan bengcu ini dengan ilmu silatnya yang tinggi. Akan tetapi Si Muka Hitam sudah yakin akan kebenaran berita yang diterimanya lalu tertawa, "Ha-ha-ha, kiranya yang namanya Souw-bengcu hanya seorang tua yang lernah dan berpenyakitan!" DewiKZ 246 Souw Tek Bun yang tidak tahu bahwa ucapan itu untuk memancing dan mengetahui keadaannya, menghela napas Tiraikasih Website dan berkata sejujurnya, "Memang aku sedang tidak sehat, akan tetapi mengapa kalian membunuh pelayanku yang sama sekali tidak berdosa ini?" Si Muka Hitam mencabut golok dan ruyungnya diikuti empat rekannya yang juga sudah mencabut golok mereka. "Souw Tek Bun! Kami datang bukan untuk mengobrol denganmu! Cepat kau serahkan Ceng-liong-kiam kepada kami atau engkau akan mati seperti pelayanmu ini!" Biarpun keadaannya lemah dan tenaganya belum puIih, Souw Tek Bun adalah seorang gagah perkasa yang tidak mungkin mau tunduk atas perintah gerombolan penjahat begitu saja. "Ceng-liong-kiam adalah pedangku, tidak boleh orang lain memilikinya!" katanya dengan gagah. "Kalau begitu mampuslah" bentak Si Muka Hitam yang langsung menyerang dengan golok di tangan kanan dan ruyung di tangan kiri. Biarpun Souw Tek Bun kehilangan tenaganya, namun dia tidak kehilangan ilmu silatnya yang sudah mendarah daging, maka dengan mudah dia mengelak dari serangan golok dan ruyung itu. Akan tetapi empat rekan Si Muka Hitam sudah maju menyerang dari segala jurusan! DewiKZ 247 Souw Tek Bun hanya mampu mengelak, akan tetapi karena dia kehilangan tenaganya, maka gerakannya juga tidak begitu gesit lagi. Kembali ruyung Si Muka Hitam menyambar ke arah kepalanya. Souw Tek Bun mengelak dengan menarik kepalanya ke belakang dan pada saat itu, dua batang golok menyambar dari kanan kiri. Terpaksa dia melempar tubuh ke belakang dan dapat berjungkir-balik satu kali, hanya untuk menghadapi golok lain dari depan dan belakangnya. Dia memutar tubuh dan kembali mengelak, akan tetapi elakannya kurang cepat sehingga Tiraikasih Website ketika ruyung menyambar ke arah kepala dan dielakkannya, ruyung itu masih menimpa ujung pundaknya. "Dess......!" Tubuh Souw Tek Bun terguling. Akan tetapi begitu roboh dia menggulingkan tubuhnya lalu bangkit berdiri dengan pundak kiri terasa nyeri bukan main. Kembali hujan goIok dan ruyung mengeroyoknya. Karena dia tidak diberi kesempatan untuk membalas, maka dia hanya berloncatan ke sana sini untuk mengelak dan suatu saat kaki kanan Si Muka Hitam mencuat dan mengenai perutnya. "Bukk.....!" Kembali tubuh Souw Tek Bun terpelanting, kini terjengkang, akan tetapi dia masih dapat bergulingan menghindarkan diri. Tahulah Souw Tek Bun bahwa nyawanya terancam maut. Kalau dia tidak kehabisan tenaga sebagai akibat pukulan tapak tangan hitam, biarpun dia bertangan kosong, dalam beberapa gebrakan saja dia tentu akan mampu merobohkan lima orang itu. Akan tetapi tenaganya tidak ada sehingga kegesitannya pun berkurang. -oo0dw0oo- Jilid 08 DewiKZ 248 "Sing-sing-sing......!" Tiga batang golok berdesing menyambut dan hampir saja mengenai tubuh pendekar itu. Dia melompat mundur ke belakang menghindarkan diri dari sambaran golok-golok itu. Akan tetapi ketika Si Muka Hitam mengejar dan menggerakkan ruyungnya, kembali ruyung itu mengenai pahanya dan Souw Tek Bun lalu terguling roboh, tidak mampu berdiri kembali. Dengan wajah menyeringai bengis, lima orang itu sudah berlompatan mengangkat senjata masing-masing untuk mengirim bacokan atau tusukan maut. Tiraikasih Website "Wuuutt..... tar-tar-tar-tar-tar.....!" Sinar merah menyambar lima kali dan lima orang perampok itu berpelantingan dan tidak dapat bangkit kembali karena kepala mereka sudah retak disambar ujung kebutan berbulu merah. Ang-tok Mo-li sudah berada di situ, melangkah mendekati Souw Tek Bun dan memandang dengan alis berkerut. Souw Tek Bun yang sudah menderita luka di pundak dan pahanya itu, juga menerima tendangan di perutnya, memandang wanita itu. Pandang matanya menjadi kabur, akan tetapi dia masih mengenal wanita itu dan mulutnya berkata lirih, "Kau.... kau..... Bu Siang......!" Dan dia pun terkulai pingsan. Ketika dia membuka matanya kembali, Souw Tek Bun mendapatkan dirinya sudah rebah di pembaringan di dalam kamarnya dan melihat Ang-tok Mo-li sedang membalut luka di pundak dan pahanya. "Bu Siang..... kau..... kau menyelamatkan aku..... dan merawatku.....?" pertanyaan itu keluar dengan suara penuh haru. "Sttt, diamlah dan mengasolah. Engkau tidak terluka parah, hanya perlu beristirahat," kata Ang-tok Mo-li atau Bu Siang dengan lembut. Souw Tek Bun memandang kepada wanita itu dan kedua matanya basah. "Bu Siang, tidak mimpikah aku? Benarkah ini engkau yang merawatku? Bu Siang, katakan bahwa ini bukan sekedar mimpi....." DewiKZ 249 Bu Siang tersenyum memandang kepada pria yang sesungguhnya amat dicintanya ini. Kalau ia pernah membencinya, hal itu karena besarnya cinta yang gagal. Tiraikasih Website Akan tetapi kini ia menyadari bahwa apa yang dikatakan puterinya itu bukan bohong. Pria ini masih mencintanya dan mengharapkan kedatangannya. Ia mengangguk. "Apakah engkau mengharapkan kedatanganku dan merasa rindu kepadaku?" tanyanya lirih. Souw Tek Bun menangkap tangan wanita itu dan menciumi tangan itu dengan air mata berlinang. "Haruskah kukatakan lagi, Bu Siang. Aku mengharapkan engkau datang, agar kita dapat hidup bersama. Aku mengharapkan maafmu yang sebesar-besarnya, atau kalau tidak, aku akan rela mati kau bunuh......" Ang-tok Mo-li menggeleng kepalanya. "Hemm, laki-laki tolol, kalau saja begini sikapmu sejak dulu....." "Akan tetapi aku belum terlambat, bukan? Kau sudi memaafkan aku atas kebodohanku itu? Aku sungguh menyesal dan dengan setulus hati aku berjanji akan mempergunakan sisa umurku untuk membahagiakanmu, Siang-moi Adik Siang." "Dengan satu syarat bahwa engkau harus tidak menjadi bengcu lagi. Aku akan selalu merasa rendah diri untuk hidup di samping seorang bengcu yang namanya dimuliakan dan dihormati seluruh orang kang-ouw." Souw Tek Bun menarik tangan Ang-tok Mo-li dan merangkulnya. "Jangan khawatir, Siang-moi. Sebelum engkau datang pun aku sudah bermaksud untuk mengundurkan diri dari jabatan bengcu." DewiKZ 250 Tentu saja Bu Siang sudah mendengar akan hal ini dari puterinya. Ia membiarkan dirinya dirangkul dan kedua orang itu tenggelam ke dalam kemesraan dan baru sekarang wanita itu menyadari bahwa selama ini ia tidak dapat Tiraikasih Website pernah melupakan Souw Tek Bun, bahwa selama ini ia masih mencinta pria itu. Manusia dipermainkan suka dan duka sebagai akibat permainan nafsu. Manusia selalu mementingkan diri sendiri, selalu mementingkan "si aku" yang dianggapnya sebagai diri sejati. Padahal, yang mengaku aku itu bukan lain adalah nafsu. Nafsu daya rendah selalu berebutan untuk menguasai manusia dan mengaku diri sebagai Aku-nya manusia itu. Dan menjadi sifat nafsu daya rendah untuk mementingkan diri sendiri. Dari pementingan diri sendiri inilah timbul segala macam perasaan suka duka. Kalau terjangkau apa yang diinginkan datanglah suka, kalau tidak terjangkau datanglah duka. Bukan berarti bahwa manusia harus menjauhi nafsu atau meniadakan nafsu. Tanpa nafsu manusia tak mungkin dapat merasakan kenikmatan hidup, bahkan tanpa nafsu manusia tidak akan dapat hidup. Segala macam penemuan manusia yang membawa kepada kemajuan lahiriah ini adalah berkat dorongan nafsu. Akan tetapi manusia bijaksana akan selalu menjadi majikan dari nafsu-nafsunya. Setiap kali nafsu menyimpang dari fungsinya dan hendak mencengkeram akan menjadikan manusia sebagai budak, manusia bijaksana akan selalu dapat melihat bahwa apa yang dia pikirkan, katakan dan perbuat itu bukanlah dilakukan oleh dirinya yang sejati, melainkan oleh nafsu. Dengan kewaspadaan ini, manusia akan dapat mengembalikan kedudukannya sebagai majikan dan menarik kembali nafsu yang menguasai itu menjadi pembantu atau alat. DewiKZ 251 Manusia sendiri tidak akan mungkin atau akan teramat sukar untuk dapat menguasai nafsu-nafsunya. Yang dapat menundukkan nafsu adalah Kekuasaan Tuhan. Karena itu tiada jalan lain bagi manusia untuk meniadakan nafsu yang Tiraikasih Website suka mengaku-aku dan menariknya menjadi pembantu hanyalah penyerahan diri kepada Tuhan dengan segala kepasrahan, keihlasan dan ketawakalan. Kalau sudah begitu, maka Tuhan dengan Kekuasaan-Nya yang tidak terbatas akan meletakkan nafsu-nafsu di tempat masing-masing sebagaimana mestinya. Mengapa nafsu demikian kuat dan besar kekuasaannya atas diri manusia lahir dan batin? Karena nafsu selalu menarik manusia kepada kesenangan duniawi yang gemerlapan, tampak indah dan menyenangkan, mendatangkan kepuasan jasmani. Dengan kesenangan ini manusia terpikat, terbujuk dan akhirnya menyerah menjadi bulan-bulanan dan permainan nafsu itu sendiri. Dan kalau nafsu sudah menguasai diri, bukan hanya tindakan kita saja yang menyeleweng dari kebenaran, bahkan hati akal pikiran kitapun sudah bergelimang nafsu sehingga hati dan pikiran bahkan membenarkan perbuatan yang didorong nafsu itu. Maka sukarlah bagi manusia untuk menyadari kesalahan sendiri, karena hati akal pikirannya selalu membenarkan. Contoh yang sederhana adalah manusia yang melakukan korupsi. Dia tahu benar bahwa perbuatan itu tidak benar. Akan tetapi kalau dia melakukannya lalu hati akal pikirannya membelanya dengan bisikan-bisikan lembut dan menghibur, misalnya, "tidak apa-apa, toh semua orang melakukannya" atau "engkau melakukan karena terpaksa oleh keadaan, maka itu bukan dosa" dan "yang kau lakukan hanya kecil saja, lihat orang lain melakukannya dengan jumlah yang lebih besar lagi". Pendeknya, hati akal pikiran selalu membela perbuatan yang tidak benar itu menjadi perbuatan yang dianggap benar! DewiKZ 252 Maka, seorang manusia bijaksana akan selalu berhati-hati dan waspada, sehingga dia akan dapat merasakan bahwa perbuatan itu bukan kehendak dirinya yang sejati Tiraikasih Website melainkan dilakukan karena bujukan iblis nafsu, dan bahwa bisikan-bisikan membela itu bukan datang dari nuraninya, melainkan dari iblis nafsu yang sama. Setelah Bu Siang kembali ke dalam pelukannya, Souw Tek Bun baru menyadari bahwa dia memang telah bersalah besar. Seharusnya, kalau benar dia mencinta Bu Siang, dia harus membimbing wanita itu ke arah jalan yang benar, bukan meninggalkannya begitu saja dan menikah dengan wanita lain! Kalau dulu dia tidak meninggalkannya melainkan memberi bimbingan, belum tentu Bu Siang akan menjadi seorang datuk sesat yang tidak segan melakukan perbuatan jahat. Kini dia menyesal dan berjanji kepada diri sendiri untuk melanjutkan membimbing wanita yang dicintanya itu ke jalan yang benar dan tidak lagi bersikap dan bertindak sebagai seorang tokoh sesat. oood0wooo Lee Cin berhenti di bawah pohon besar di kaki Bukit Lo-sian. Tempat itu sunyi dan hari itu panasnya membakar sehingga terasa sejuk dan nyaman berada di bawah pohon besar itu melepaskan lelah. DewiKZ 253 Kalau ada orang melihatnya tentu akan merasa heran. Seorang gadis cantik duduk seorang diri di bawah pohon di tempat yang amat sepi itu. Memang Lee Cin amat menarik perhatian. Gadis ini memiliki kecantikan yang khas. Wajahnya yang bulat telur itu manis sekali dengan mulut yang kecil mungil dengan bibir yang selalu merah membasah. Hidungnya yang kecil mancung itu ujungnya agak menjungat ke atas sehingga menimbulkan kesan lucu. Setiap kali ia menggerakkan mulutnya, dua lesung pipit di kanan kiri mulutnya nampak jelas. Matanya bersinarsinar tajam dan amat jeli, seolah selalu menyelidik apa yang Tiraikasih Website berada di depan dan dipandangnya. Lee Cin memang seorang gadis cantik jelita, berusia sembilan belas tahun, bagaikan setangkai bunga mekar semerbak harum. Pakaiannya juga cerah berkembang. Ia tidak nampak membawa senjata karena pedangnya dililitkan di pinggang sehingga tampaknya seperti sabuk saja. Suling yang hitam terselip di pinggang itu pun tidak kelihatan sebagai senjata walaupun sesungguhnya suling itu merupakan senjata yang ampuh dan juga dapat dipergunakan untuk memanggil ular. Lee Cin menyeka keringat dari leher dan dahinya, menggunakan sehelai saputangan sutera biru. Ia menjulurkan kedua kakinya yang terasa agak pegal karena sudah dipakai berjalan menempuh jarak jauh. Tidak akan ada orang yang menduga bahwa gadis cantik menarik ini sebetulnya adalah seorang gadis yang amat lihai, bahkan terkenal dengan julukan Dewi Ular! Lee Cin duduk termenung. Ia teringat kepada ibunya dan diam-diam ia mengharapkan agar ibunya benar-benar mau memaafkan ayahnya dan akhirnya suka tinggal bersama ia dan ayahnya di Hong-san. Pikirannya melayang-layang mengenangkan masa lalunya. Ia teringat akan Song Thian Lee. Pernah ia jatuh cinta setengah mati kepada pendekar itu. Akan tetapi akhirnya ia melihat kenyataan pahit bahwa Thian Lee tidak mencintanya melainkan mencinta gadis lain dan kini sudah menikah dengan gadis itu. Apakah dulu ibunya juga mengalami seperti ia? Ibunya mencinta ayahnya akan tetapi ayahnya memilih wanita lain untuk menjadi isterinya. DewiKZ 254 Tidak, sama sekali tidak sama. Ibunya telah menyerahkan diri dan kehormatannya kepada ayahnya. Tentu saja setelah ditinggal menikah dengan gadis lain, ibunya menjadi sakit hati. Akan tetapi ia tidaklah demikian. Hubungannya dengan Thian Lee bersih. Tiraikasih Website Ia menghela napas. Masa patah hati telah lewat. Ia tidak lagi merasa berduka karena harus berpisah dari Thian Lee. Ia tahu diri. Maklum bahwa cinta tidak dapat bertepuk sebelah tangan. Thian Lee telah menemukan jodohnya dan ia terpaksa harus meninggalkan pemuda itu, tidak lagi terasa penyesalan atau duka. Ia bahkan merasa seperti seekor burung terbang menyendiri di angkasa raya. Tidak akan mudah rasanya untuk tertarik kepada pria lain. Hatinya tidak membeku terhadap cinta, akan tetapi ia merasa sangsi apakah ada pemuda yang dapat menarik hatinya seperti Thian Lee. Ia teringat kepada Thio Hui San dan menarik napas panjang. Pemuda itu pun seorang pendekar perkasa, seorang pemuda yang gagah dan tampan menarik. Seorang pemuda yang berhati lembut dan yang terus terang menyatakan cinta kepadanya. Akan tetapi ia sendiri tidak mempunyai perasaan cinta terhadap Thio Hui San. Dan ia merasa kasihan sekali. Ia sudah pernah merasaan betapa pahitnya untuk jatuh cinta kepada orang yang tidak membalas cintanya. Tentu Hui San juga merasakan kepahitan seperti yang pernah ia rasakan. DewiKZ 255 Tiba-tiba, perasaan sedih mencekam hatinya. Ia merasa kesepian. Ayah dan ibunya, dua orang yang paling dekat di hatinya, masih belum dapat hidup bersama seperti yang diharapkannya. Dan ia sendiri, ah, betapa hidup ini sunyi seperti yang sebuah kapal di tengah samudra luas. Tidak tampak tepi daratan, tidak tampak nusa harapan di mana kapal itu dapat berlabuh. Ia hanya dapat mengharapkan suatu kemujijatan terjadi atas dirinya. Haruskah ia mengalami nasib seperti ibunya yang selalu kesepian dan merana? Tidak, tidak mungkin. Ibunya menderita kesengsaraan karena ulah sendiri, karena hatinya dipenuhi dendam yang meracuni diri sendiri. Ia tidak mendendam kepada siapapun juga. Kalau ia mencari Si Kedok Hitam, hal itu bukan dikarenakan dendam, melainkan penasaran. Tiraikasih Website Ia ingin menemukan Si Kedok Hitam untuk ditanya mengapa dia menyerang ayahnya dan melukainya. Kalau Si Kedok Hitam tidak dapat memberi jawaban yang menghilangkan rasa penasaran itu, ia akan menantangnya untuk bertanding agar ia dapat melukainya seperti yang dilakukan orang itu kepada ayahnya. Semangat hidupnya bangkit kembali ketika ia teringat akan tugasnya ini. Persetan semua kelemahannya! Ia tidak boleh membiarkan dirinya terseret oleh hati dan pikiran yang melemahkan dirinya, menyeretnya ke dalam kedukaan. Hidupnya masih berarti! Selain mencari Si Kedok Hitam, ia pun harus mempersatukan ayah dan ibunya. Lee Cin bangkit dari duduknya dan menggeliat. Otot-otot tubuhnya terasa kaku karena dipakai duduk sampai lama. Ia harus bergerak kembali, harus melangkah lagi mendaki Bukit Lo-sian, menuju ke kota Hiu-cu yang terletak di lereng di balik bukit itu. Ia sudah mencari keterangan di dusur yang dilewatinya tadi dan mendapat petunjuk bahwa Hui-cu terletak di seberang bukit. Saat itu matahari telah naik tinggi. Siang hari yang amat terik dan panas. Lee Cin meregangkan kaki tangannya yang kaku, lalu mengambil kembali buntalan pakaiannya dan digendongnya buntalan pakaian itu dipunggungnya. Selagi ia hendak melangkah, tiba-tiba ia mendengar gerakan orang. Lee Cin menahan langkahnya dan waspada. Muncullah tiga orang dari balik pohon dan mereka itu menghadang di depan Lee Cin sambil memandang gadis itu degan sinar mata penuh selidik. DewiKZ 256 "Siapakah engkau, Nona? Apakah engkau dari keluarga Cia?" bentak orang pertama yang bertubuh tinggi besar dan. mukanya penuh brewok. Si Tinggi Besar ini nampak kokoh Tiraikasih Website kuat dan kuncir rambutnya dibiarkan tergantung di depan dadanya. Kancing bajunya terbuka sebagian sehingga tampak dadanya yang berbulu dan kekar. Mendengar pertanyaan ini, Lee Cin menjadi tertarik sekali. Tentu ada sesuatu antara tiga orang ini dengan keluarga Cia. Kalau ia menjawab bahwa ia bukan anggauta keluarga Cia, dan mereka itu pergi begitu saja, tentu ia tidak akan mendengar keterangan apa pun tentang keluarga Cia. Sebaiknya ia mengaku keluarga Cia dan ia ingin tahu apa yang akan terjadi, agar ia mendengar sesuatu tentang keluarga yang sedang diselidikinya itu. "Kalau benar aku keluarga Cia, kalian mau apa?" jawabnya dengan pertanyaan yang menantang. "Kubunuh engkau!" jawab orang ke dua yang berwajah tampan dan bertubuh sedang. Orang ini bernama Bong Cui Kiat, berusia empat puluh lima tahun. "Kucincang kau!" bentak orang ke tiga yang bernama Bong Cui An, adik orang ke dua, bertubuh tinggi kurus dan berusia empat puluh tahun. "Ha-ha-ha, tidak begitu! Engkau akan kuambil sebagai isteriku yang paling muda!" kata orang pertama yang bernama Lay Ki Seng dan berusia lima puluh tahun, orang yang tinggi besar dan brewok itu. Lee Cin tersenyum. Keterangan itu masih belum ada artinya. Ia ingin tahu tentang keluarga Cia, bukan tentang mereka. DewiKZ 257 "Hemm, tidak begitu mudah untuk mengikat jodoh! Setidaknya aku harus tahu lebih dulu, kalian ini orang-orang dari mana dan mengapa pula memusuhi keluarga Cia?" Tiraikasih Website "Kalau engkau anggauta keluarga Cia tentu mengenal kami, setidaknya mengenal nama kami. Kami adalah Kim-to Sam-ong Tiga Raja Golok Emas, tiga pimpinan Kim-to-pang Perkumpulan Golok Emas. Lebih baik engkau menyerah dan menjadi isteri mudaku, daripada tubuhmu kami cincang dan nyawamu kami cabut!" Dari sikap mereka ini saja Lee Cin dapat menduga bahwa mereka adalah orang-orang kasar yang berwatak jahat, dan kalau gerombolan orang jahat memusuhi keluarga Cia, mudah diduga bahwa keluarga Cia adalah keluarga yang baik. "Nanti dulu.. Biarpun aku anggauta keluarga Cia, akan tetapi sudah lama meninggalkan perkampungan dan baru hari ini akan pulang. Aku tidak mengenal siapa kalian dan mengapa ada permusuhan antara kalian dan keluarga kami? Ceritakan dulu, baru aku akan mempertimbangkan usulmu tadi." Lay Ki Seng menjadi girang mendengar ini, mengira bahwa gadis itu tentu akan dapat dia peristeri dengan mudah. "Dengarlah, Nona manis. Aku bernama Lay Ki Seng dan aku orang pertama dari tiga pimpinan Kim-to-pang. Sudah beberapa kali anggauta keluarga Cia menentang dan menghalangi kami, karena itu kini kami bertemu denganmu. Sebaiknya engkau menurut dan menjadi isteri mudaku untuk menebus kesalahan keluargamu kepada kami. Kalau engkau sudah menjadi isteriku, tentu hubungan antara keluarga Cia dengan kami dapat menjadi baik dan akrab. Nah, engkau tentu setuju, bukan? Aku lebih suka kalau engkau menyerah dengan sukarela daripada aku harus menggunakan paksaan!" DewiKZ 258 "Aku mau dan setuju menjadi isterimu, akan tetapi dengan satu syarat bahwa engkau tidak boleh memakai kepalamu itu lagi!" Tiraikasih Website Lay Ki Seng dan kedua orang rekannya terbelalak dan wajah orang tinggi besar itu berubah marah sekali karena marah. Muka yang memang sudah hitam itu berubah semakin hitam lagi dan cuping hidungnya kembang-kempis seperti seekor kuda. Akan tetapi agaknya dia memandang dirinya terlalu tinggi untuk menangkap seorang gadis seperti Lee Cin, maka dia membentak kepada rekannya termuda, "Cui An, tangkap gadis ini untukku!" Bong Cui An kelihatan girang sekali dengan tugas ini. "Baik, Twako!" katanya dan di saat lain dia sudah menubruk ke arah Lee Cin, kedua lengannya dikembangkan dan kedua tangannya yang kurus itu mencengkeram ke arah Lee Cin. Agaknya dia sudah yakin bahwa tubrukannya pasti akan berhasil karena dia bergerak cepat sekali. Lee Cin juga melihat bahwa Si Tinggi Kurus ini memiliki gerakan yang cukup cepat, akan tetapi tidak terlalu cepat baginya dan sekali ia berkelebat, tubrukan itu luput. Karena memandang rendah, ketika tubrukannya luput Bong Cui An tidak menjaga dirinya maka Lee Cin membalikkan tubuhnya dan sekali kaki kirinya menendang ke arah pantat orang itu, tubuh Bong Cui An tersungkur ke depan dan mukanya mencium tanah! DewiKZ 259 Tentu saja orang tinggi kurus itu menjadi marah sekali. Dia sudah melompat lagi dan membalikkan tubuh, kemudian setelah mengetahui bahwa gadis itu bukan orang lemah, dia kini menyerang dengan pukulan tangannya. Serangan itu hebat juga dan tahulah Lee Cin bahwa orang-orang ini bukan hanya bersikap sombong, akan tetapi memang memiliki kepandaian yang lumayan tingginya. Serangan itu saja demikian dahsyat, dilakukan dalam keadaan yang marah. Namun tentu saja Lee Cin dengan mudah dapat mengelak dan membalas dengan tamparan Tiraikasih Website tangannya. Setelah lewat tiga puluh jurus, Lee Cin dapat menampar pundak Bong Cui An, membuat dia untuk kedua kalinya terpelanting. Lay Ki Seng menjadi marah melihat betapa rekannya termuda dua kali roboh oleh Lee Cin. Dia membentak kepada Bong Kui Kiat untuk membantu adiknya dan dua orang kakak beradik itu lalu mengeroyok Lee Cin. Namun, dengan gerakannya yang lebih cepat Lee Cin dapat menghindarkan semua serangan dan berbalik menyerang mereka dengan tamparan-tamparan dan tendangan yang cepat sekali, membuat kedua orang itu terdesak. Kini tanpa malu lagi Lay Ki Seng terjun ke dalam perkelahian. Dan begitu dia meloncat, dia sudah mencabut goloknya. Golok itu besar dan tampaknya seperti terbuat dari emas. Padahal warna emas itu hanya selaputnya saja. Di dalamnya golok itu terbuat dari baja yang baik. "Bocah setan, mampuslah!" katanya dan goloknya menyambar dahsyat. Lee Cin mengelak dan meloncat ke belakang. Kini, kedua kakak beradik Bong itu pun sudah mencabut golok masing-masing dan jelas bahwa mereka bertiga kini bukan bermaksud menangkap Lee Cin, melainkan membunuhnya! DewiKZ 260 Lee Cin mengerutkan alisnya. Kalau ia menghendaki, tadi ia tentu dapat membunuh tiga orang lawannya ketika bertanding dengan satu lawan satu. Akan tetapi ia tidak mau membunuh sembarangan. Dan sekarang ternyata mereka bertiga mengeroyoknya dengan golok dan jelas bahwa mereka bermaksud untuk membunuhnya. Ilmu golok mereka memang hebat dan berbahaya. Karena itu, dengan cepat ia mencabut Ang-coa-kiam dari pinggangnya lalu memutar pedang itu menjadi gulungan sinar merah. Tiraikasih Website Pertandingan itu hebat bukan main. Gulungan sinar merah bertemu dengan tiga gulungan sinar emas sehingga tampak indah sekali. Akan tetapi dalam keindahan itu terkandung bahaya maut bagi Lee Cin. Biarpun ia sudah menggunakan pedangnya, tetap saja gadis perkasa ini mulai terdesak mundur. Ilmu golok mereka, terutama yang dimiliki Lay Ki Seng, benar-benar tangguh dan berbahaya sekali. Pada saat Lee Cin terdesak oleh gulungan sinar emas dari tiga golok mereka, tiba-tiba terdengar bentakan orang, "Tiga pangcu Kim-to-pang sungguh tidak tahu malu, mengeroyok seorang gadis muda!" Sesosok bayangan berkelebat didahului sinar putih yang terang menyambar ke arah tiga sinar golok itu. "Trang-tranggg.....!" Dua buah golok terpental dan para pengeroyok cepat berlompatan ke belakang lalu memandang siapa orang yang datang menentang mereka itu. Juga Lee Cin melompat ke belakang dan memandang penuh perhatian. Yang datang itu adalah seorang pemuda yang usianya sekitar dua puluh dua tahun. Wajahnya tampan sekali dan sepasang matanya mencorong. Tangan kanannya memegang sebatang suling yang putih seperti perak. Agaknya tadi dia menggunakan suling perak itu untuk menangkis dan membuat terpental dua golok emas. DewiKZ 261 Melihat pemuda itu, Lay Ki Seng menudingkan telunjuk tangan kirinya ke arah muka pemuda itu dan membentak, "Orang she Cia, kebetulan engkau datang mengantarkan nyawa. Mampuslah!" begitu membentak Lay Ki Seng sudah menyerang pemuda itu, dibantu oleh Bong Cui Kiat. Dua orang itu sudah mengeroyok si pemuda sambil menggerakkan golok mereka dengan dahsyat. Akan tetapi pemuda itu dengan sikap tenang sekali menggerakkan suling peraknya menangkis lalu balas menyerang. Tiraikasih Website Lee Cin yang melihat betapa Bong Cui An, orang ke tiga yang kurus tinggi itu hendak maju mengeroyok pula, sudah menghadang dengan pedangnya dan berkata, "Tidak malukah kalian, selalu melakukan pengeroyokan!" DewiKZ 262 Melihat gadis itu menghadangnya, Bong Cui An menyerang dengan goloknya. Golok itu menyambar dari atas kepala Lee Cin, akan tetapi dengan mudah Lee Cin mengelak dan balas menyerang dengan pedangnya. Tentu saja kini Lee Cin merasa amat ringan kalau harus menghadapi seorang saja dari mereka. Begitu pedangnya bergerak cepat, Bong Cui An sudah terdesak hebat. Belum sarnpai tiga puluh jurus, Pedang Ular Merah di tangan Lee Gin sudah melukai lengan kanan lawan sehingga terpaksa Bong Cui An melepaskan goloknya, lalu membalikkan tubuh dan melarikan diri! Lee Cin yang tidak mempunyai persoalan dengan mereka, tidak mengejar dan membiarkan orang itu melarikan diri. Kini Lee Cin menonton pertandingan antara pemuda bersuling perak yang dikeroyok oleh dua orang itu dan ia menjadi kagum. Suling perak yang panjangnya selengan itu dimainkan seperti sebatang pedang, akan tetapi juga dapat menotok jalan darah. Gerakan pemuda itu sedemikian ringan dan cepatnya sehingga kedua orang lawannya mulai terdesak mundur. Karena tahu bahwa pemuda itu tidak akan kalah dikeroyok dua, maka Lee Cin menyimpan pedangnya dan hanya menonton saja, diam-diam mempelajari gerakan suling pemuda itu. Pemuda itu adalah seorang she Cia, berarti dia seorang anggauta keluarga Cia yang sedang diselidikinya. Apakah pemuda ini yang dulu memakai kedok hitam melukai ayahnya? Diam-diam jantungnya berdebar tegang. Bukan tidak mungkin pemuda ini yang dicarinya, mengingat bahwa ilmu silatnya juga tinggi. Akan tetapi ia tidak boleh menuduh sembarangan, dan harus ia ketahui buktinya. Kalau pemuda itu menggunakan pukulan Tiraikasih Website tapak hitam yang disebut Hek-tok-ciang itu, barangkali ia akan mendapatkan bukti bahwa pemuda itu yang pernah melukai ayahnya. Akan tetapi pemuda itu tidak mempergunakan pukulan tangan kosong, melainkan mendesak kedua orang pengeroyoknya itu dengan totokan-totokan sulingnya. Akhirnya, sebuah tendangan kakinya membuat Lai Ki Seng terhuyung dan totokan suling pada siku kanan Bong Cui Kiat membuat orang ini melepaskan golok emasnya! Kedua orang itu agaknya mengerti bahwa mereka tidak akan menang, apalagi melihat bahwa Bong Cui An sudah melarikan diri, mereka berdua juga melarikan diri tunggang langgang. Pemuda itu hanya tersenyum dan tidak melakukan pengejaran pula. Lee Cin memandang ke arah dua buah golok emas yang tadi dilepaskan oleh Bong Cui An. Agaknya pemuda itu melihat ini dan dia tertawa sambil memungut sebuah golok emas. "Golok ini hanya disepuh emas, Nona. Dalamnya bukan emas!" Setelah berkata demikian, dia menggunakan kedua tangan nya untuk menekuk dan "trakk!" golok itu patah menjadi dua potong dan tam paklah bahwa golok itu terbuat dari baja yang disepuh emas! Hanya golok biasa saja yang tidak ada harganya. Kini mereka saling berhadapan dan dalam waktu singkat keduanya saling mengamati dengan teliti dan keduanya saling mengagumi. Bukan hanya kagum akan kecantikan dan ketampanan mereka, akan tetapi juga kagum akan kelihaian mereka. DewiKZ 263 "Nona, engkau lihai sekali, dapat melawan tiga orang ketua Kim-to-pang itu. Akan tetapi yang membuat aku Tiraikasih Website terheran, mengapa engkau sampai dapat dikeroyok mereka? Apakah Nona mempunyai permusuhan dengan mereka?" Lee Cin menggeleng kepalanya. Ia mendapat kesempatan untuk menyelidiki langsung keadaan keluarga Cia, "Tidak, aku bahkan selamanya baru sekali ini bertemu dengan mereka." "Akan tetapi mengapa Nona bentrok dengan mereka? Sepanjang yang kuketahui, mereka bukan perampok-perampok kecil melainkan ketua dari perkumpulan Kim-to-pang." Lee Cin tersenyum. "Mereka mengira bahwa aku adalah anggauta keluarga Cia, maka aku dikeroyok. Entah mengapa mereka bermusuhan dengan keluarga Cia, dan siapakah keluarga Cia itu?" Pemuda itu mengangkat kedua tangan depan dada untuk memberi hormat dan memperkenalkan diri. "Akulah seorang di antara keluara Cia. Namaku Cia Tin Siong. Kalau boleh aku mengetahui namamu, Nona?" Lee Cin berpikir. Ia sedang menyelidiki keluarga Cia. Kalau ia memperkenalkan nama marga ayahnya, yaitu she marga Souw, tentu akan membuat keluarga itu bercuriga dan menghubungkan nama keluarganya dengan nama ayahnya. Maka ia lalu menggunakan nama keluarga ibunya, yaitu she Bu. "Aku bernama Bu Lee Cin dan kebetulan saja aku melakukan perjalanan lewat di sini. Kalau Kim-to-pang memusuhi keluarga Cia, tenth ada sesuatu, yang pernah dilakukan keluarga itu yang tidak menyenangkan hati Kim-to-pang." DewiKZ 264 Cia Tin Siong tertawa lirih. "Hemm, tentu saja ada sebabnya. Keluarga kami adalah keluarga para pendekar dan Kim-to-pang adalah perkumpulan penjahat. Tentu saja di antara kami sering terjadi bentrokan bahkan beberapa Tiraikasih Website kali aku pernah menentang anak buah mereka yang melakukan pemerasan terhadap orang-orang dusun. Engkau disangka anggauta keluarga kami? Ah, betapa akan bangga rasa hati kami kalau mempunyai anggauta keluarga sepertimu, Nona Bu." Walaupun ucapan ini dikeluarkan dengan nada sopan, namun mengandung arti yang dalam. Ia adalah orang luar dan seorang gadis. Untuk menjadi anggauta keluarga Cia tidak ada lain jalan kecuali kalau ia menjadi mantu keluarga itu! "Aku juga kagum terhadap keluarga Cia yang dimusuhi perkumpulan penjahat dan ingin sekali berkenalan dengan anggauta keluarga Cia, kalau mungkin." Tin Siong membelalakkan matanya. "Benarkah, Nona Bu? Ah, kami akan menerima dengan tangan dan hati terbuka. Marilah, kuantarkan Nona mengunjungi tempat tinggal kami dan kuperkenalkan dengan keluarga besar kami." "Di manakah tempatnya?" Lee Cin berpura-pura. "Tidak jauh dari sini, sebelum sore kita sudah akan dapat tiba di sana, kami tinggal di kota Hui-cu di kaki bukit ini sebelah utara. Marilah, Nona, selagi siang agar kita tidak kemalaman tiba di sana dan sebelumnya aku menghaturkan terima kasih atas kehormatan yang Nona berikan kepada keluarga kami." Sikap dan ucapan yang sopan dan lembut ini semakin menarik hati Lee Cin. Seorang pemuda yang tampan, lembut, sopan serta memiliki ilmu silat yang tinggi, dan dari keluarga pendekar pula! DewiKZ 265 Mereka melakukan perjalanan cepat. Agaknya Cia Tin Siong ingin menguji ginkang ilmu meringankan tubuh Lee Tiraikasih Website Cin. Dia berlari cepat sekali dan hal ini dianggap kebetulan bagi Lee Cin yang juga mempunyai keinginan yang sama, yaitu menguji ilmu berlari cepat pemuda itu. Tanpa bersepakat lebih dulu dan dengan diam-diam, kedua orang itu berlari cepat seakan berlumba! Lee Cin melihat betapa pemuda itu selalu dapat mengimbangi kecepatan larinya dan ia menjadi semakin kagum. Demikian pula Tin Siong, melihat kecepatan berlari Lee Cin, dia menjadi kagum sekali. Tak lama kemudian mereka telah melewati Bukit Lo-sian dan tiba di kaki bukit sebelah utara, di mana terdapat sebuah kota yang sejuk dan tidak begitu ramai, akan tetapi tampak rakyatnya hidup tenteram dan tenang. Di mana-mana tampak wajah orang yang penuh senyum sehingga menyenangkan hati Lee Cin. Keluarga Cia itu tinggal di sebuah gedung besar sekali yang berada di ujung kota. Rumah itu kelihatan kuno dan angker, akan tetapi catnya agaknya diperbarui sehingga nampak cerah. Di sekelilingnya terdapat taman bunga dengan bunga yang sedang berkembang beraneka warna dan taman ini menambah keceriaan gedung itu. Seorang tukang kebun setengah tua sedang menyabit rumput di halaman depan. Ketika melihat Tin Siong dan Lee Cin, tukang kebun itu bangkit berdiri dan membungkuk dengan hormatnya kepada Tin Siong. "Selamat sore, Toa-kongcu Tuan Muda Terbesar!" Tin Siong hanya mengangguk saja sambil lalu dan menoleh kepada Lee Cin sambil berkata, "Kita sudah sampai ke rumah kami." Mereka menghampiri rumah itu dan setelah tiba di serambi depan di mana terdapat meja dan bangku pemuda itu berkata dengan senyum ramah, DewiKZ 266 "Silakan tunggu sebentar, Nona Bu. Aku akan memberitahu tentang kunjunganmu kepada keluarga kami." Tiraikasih Website Lee Cin tersenyum dan mengangguk, dalam hatinya ia merasa beruntung bahwa demikian mudahnya ia dapat berdekatan dengan keluarga ini sehingga ia dapat menyelidikinya. Ia lalu duduk di atas bangku menghadapi taman bunga. Ia mengagumi beberapa ekor kupu-kupu yang beterbangan dari bunga ke bunga mencari madu. Betapa indahnya pemandangan itu, demikian serasi dan cocok dengan keadaan tempat yang tampak tenang dan tenteram itu. Suara banyak kaki membangunkan Lee Cin dari lamunannya. Ketika melihat serombongan orang datang bersama Tin Siong, ia segera bangkit berdiri. Dengan wajah berseri Tin Siong memperkenalkan Lee Cin kepada keluarganya. "Ini adalah Nona Bu Lee Cin seperti yang kuceritakan tadi. Nona Bu, ini adalah ayahku, ibuku, dan kedua orang pamanku!" Lee Cin memberi hormat kepada mereka. Ia melihat betapa ayah pemuda itu seorang yang usianya sebaya dengan ayahnya dan bertubuh tegap, nampak gagah akan tetapi lembut. Ibu pemuda itu pun seorang wanita yang usianya sudah empat puluh tahun lebih, masih nampak cantik dan lemah-lembut. Juga dua orang pamannya itu kelihatan sopan dan lembut. Agaknya keluarga Cia itu merupakan sebuah keluarga yang terpelajar, biarpun pakaian mereka sederhana dan tidak memberi kesan kaya, namun sikap mereka seperti sikap keluarga bangsawan yang terpelajar. DewiKZ 267 "Nona Bu, silakan masuk, mari kita bicara di ruang tamu saja," kata ayah Tin Siong dengan sikap ramah. Yang lain-lain, juga tersenyum ramah sehingga Lee Cin terpaksa bersikap hormat. Ia mengikuti mereka memasuki sebuah ruangan yang cukup luas dan di situ terdapat sebuah meja Tiraikasih Website besar dan banyak bangku. Lee Cin dipersilakan duduk dan lima orang pihak tuan rumah itu pun duduk mengelilingi meja. "Nona Bu ini seorang gadis yang amat lihai, Ibu," kata Tin Siong kepada ibunya. "Bayangkan saja, seorang diri ia mampu bertahan menghadapi pengeroyokan tiga orang Ketua Kim-to-pang!" Ayah ibu dan kedua paman Tin Siong memandang kepada Lee Cin dengan pandang mata kagum sehingga Lee Cin merasa malu dan cepat berkata, "Kalau tidak datang Cia-kongcu ini, tentu aku sudah celaka." "Ah, aku hanya percaya bahwa mereka akhirnya akan kalah mengeroyokmu, Nona Bu. Harap jangan merendahkan diri. Ayah, Ibu dan para Paman, Nona Bu ini merasa tertarik sekali dengan nama keluarga Cia dan ia menyatakan ingin berkenalan, maka aku mengajaknya singgah di sini." "Engkau masih muda sudah memiliki kepandaian tinggi, sungguh membuat aku kagum sekali, Nona Bu," kata Cia Kun, ayah dari Tin Siong, sambil memandang kagum. "Ah, saya masih banyak belajar, Paman." "Kita sudah berkenalan, engkau dapat dibilang seorang sahabat dari Tin Siong, maka kami harap engkau suka tinggal di sini selama beberapa hari, Nona Bu," kata pula ibu Tin Siong sambil tersenyum ramah. DewiKZ 268 "Terima kasih atas kebaikan hati Paman dan Bibi," kata Lee Cin, menerima tawaran itu. Memang ia hendak menyelidiki, maka penawaran itu sungguh membuat hatinya senang. "Apakah keluarga Cia hanya terdiri dari Paman bertiga, Bibi, dan Saudara Cia Tin Siong?" tanyanya sambil lalu. Tiraikasih Website Cia Kun tersenyum. "Ah, tidak. Masih ada lagi seorang putera kami yang lain bernama Cia Tin Han, adik Tin Siong, dan ibuku yang sudah tua, Nenek Cia yang selalu berada di pondok belakang di tengah taman belakang rumah kami ini." Lee Cin mengangguk-angguk. Hatinya semakin tertarik. Di antara mereka semua, agaknya hanya Tin Siong dan adiknya yang bernama Tin Han itu yang patut dicurigai. Bukankah ayahnya memberitahu bahwa Si Kedok Hitam itu seorang yang masih muda? Ayah dan dua orang paman Tin Siong bukan orang muda, maka mereka tidak perlu dicurigai. Akan tetapi pantaskah kalau ia mencurigai Tin Siong yang tampak begitu lembut dan baik hati? Ia harus berhati-hati, jangan sampai salah tuduh dan membuat permusuhan dengan keluarga yang tampaknya merupakan keluarga terhormat dan baik ini. Akan tetapi masih ada seorang pemuda lagi, yaitu adik Tin Siong yang bernama Tin Han. Siapa tahu kalau-kalau pemuda yang ke dua itu pantas dicurigai. Malam itu Lee Cin dijamu makan kemudian ia diberi sebuah kamar yang letaknya di bagian belakang gedung itu. Sebuah kamar yang mungil dan bersih, dan daun jendelanya menghadap ke taman belakang yang amat luas. Ia memasuki kamar itu dan dari situ ia dapat melihat sebuah pondok yang bercat kuning, nampak mungil dan indah, letaknya di bagian belakang taman. Ia teringat akan cerita tuan rumah tadi. Agaknya di sana tinggal Nenek Cia. Ia sudah dipersilakan mengaso di kamarnya oleh keluarga tuan rumah. DewiKZ 269 Suasana pada malam itu sunyi sekali. Timbul keinginan hati Lee Cin untuk keluar dari kamar dan mulai dengan penyelidikannya. Ia bersukur bahwa kamarnya menghadap taman sehingga kalau ia ketahuan berkeliaran di taman, ia Tiraikasih Website dapat mengatakan bahwa ia jalan-jalan dan mencari hawa sejuk di taman itu. Taman itu memang indah karena dipasangi lampu-lampu teng di sana sini. Agaknya memang sering kali keluarga itu berjalan-jalan di situ pada malam hari maka dipasangi begitu banyak teng lampu gantung. Dengan hati-hati Lee Cin membuka daun jendela kamarnya. Malam belum larut, bahkan baru saja mulai. Dengan perlahan ia meloncat keluar dari jendela, dan menutupkan kembali daun jendela kamarnya dari luar. Ia sudah berdiri di pinggir taman, lalu mengambil jalan kecil yang terdapat di taman itu. Tiba-tiba ia menyelinap di balik sebatang pohon cemara karena mendengar suara orang. Ternyata yang bicara itu adalah empat orang sambil berjalan-jalan di dalam taman. Ketika Lee Cin memperhatikan, ia melihat bahwa dua di antara mereka adalah Cia Hok dan Cia Bhok, kedua paman Tin Siong yang sore tadi ikut menyambutnya. Ia merasa tidak enak kalau sampai ketahuan, maka ia sudah siap-siap untuk mencari alasan kalau mereka itu melihatnya. Akan tetapi agaknya mereka berdua tidak melihatnya karena sedang bercakap-cakap dengan serius sekali kepada dua orang yang baru dilihat Lee Cin sekarang. Yang seorang bertubuh tinggi besar dan bersuara besar dan orang ke dua pendek sekali akan tetapi tubuhnya kekar. Si Cebol itu kalau bicara suaranya terdengar sengau dan asing. Ketika mereka berjalan di bawah lampu, Lee Cin dapat melihat bahwa yang tinggi besar itu berpakaian seperti seorang panglima dan orang cebol itu berpakaian asing dengan pedang panjang agak bongkok tergantung di punggungnya. DewiKZ 270 "Pendapat Nenek Cia memang tepat," kata Si Cebol. "Panglima Un dan Pembesar Ji itu harus lebih dulu disingkirkan dari muka bumi, baru gerakan kita akan Tiraikasih Website berjalan lancar. Hanya sukarnya, kedua orang itu selalu terjaga oleh pengawal-pengawal yang kuat." "Benarkah itu, Tuan Yasuki?" tanya Cia Hok. Melihat nama Yasuki, mudah diduga bahwa orang cebol itu adalah seorang Jepang. "Kalau kurang yakin, tanya saja kepada Phoa-ciangkun Perwira Phoa," jawab Yasuki. Perwira tinggi besar itu mengangguk-angguk. "Keterangan Tuan Yasuki itu memang benar. Semenjak penyerangan yang gagal itu, Un-ciangkun dan Ji-taijin Pembesar Ji selalu dikawal oleh beberapa orang pengawal yang kuat." Kini empat orang itu telah berjalan jauh, sudah hampir sampai ke rumah dan Lee Cin tidak dapat mendengarkan percakapan mereka lebih lanjut. Ia tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka itu, akan tetapi dapat menduga bahwa mereka itu baru saja meninggalkan pondok di belakang gedung yang menjadi tempat tinggal Nenek Cia. Timbul keinginannya untuk menyelidiki Nenek Cia. Setelah empat orang itu memasuki rumah, barulah Lee Cin berani keluar dari tempat persembunyiannya dan melanjutkan berjalan perlahan-lahan mendekati pohon di belakang itu. Tiba-tiba dari depan terlihat sesosok bayangan berkelebat. Cepat sekali gerakan orang itu dan tidak terduga sama sekali oleh Lee Cin sehingga ia tidak keburu bersembunyi dan tahu-tahu di depannya telah berdiri seorang pemuda. DewiKZ 271 Dalam bayangan yang agak gelap karena sinar lampu tidak tepat menyinari wajah orang itu, Lee Cin mengenalnya sebagai Cia Tin Siong. Maka ia pun segera mengucapkan salam, Tiraikasih Website "Selamat malam, Saudara Tin Siong." "Selamat malam, Nona Bu. Engkau tentu Nona Bu Lee Cin, bukan?" "Ehh?" Lee Cin berseru heran, akan tetapi saat itu Si Pemuda mendekati sehingga wajahnya tersinar lampu dan baru ia melihat bahwa pemuda itu, walaupun mirip Tin Siong, akan tetapi ternyata bukan pemuda itu. Agaknya sedikit lebih muda dan lebih tampan! Pemuda itu memiliki wajah yang jenaka, selalu tersenyum dan matanya bersinar tajam. Akan tetapi mata itu selalu tersenyum pula seperti bibirnya. "Ah, Siong-ko Kakak Siong kiranya sekali ini tidak membual. Nona memang cantik jelita dan lihai, sayang salah mengenal orang. Aku adalah Cia Tin Han, adik dari Siong-ko." Ucapannya yang memuji itu terdengar begitu wajar dan tidak dibuat-dibuat sehingga kedua pipi Lee Cin berubah kemerahan. Untung sinar lampu itu memang sudah kemerahan sehingga merahnya ke dua pipinya tidak tampak. "Maafkan aku yang salah lihat, saudara Cia Tin Han." Lee Cin cepat berkata. Ia adalah seorang gadis pemberani dan cerdik sehingga tidak menjadi gugup oleh kekeliruannya tadi. "Aku sedang menikmati malam indah di taman ini." Ia lebih dulu menjelaskan sebelum ditanya sehingga pertanyaan yang sudah tergantung di bibir pemuda itu tidak jadi dikeluarkan. DewiKZ 272 "Sama saja dengan aku!" Tin Han berkata, tetap bersikap gembira penuh senyum. "Aku pun kesal dalam kamar, mencari udara sejuk di sini dan kebetulan saja bertemu denganmu, Nona Bu. Akan tetapi pertemuan ini membahagiakan hatiku karena dapat berkenalan denganmu." Tiraikasih Website "Kenapa ketika tadi aku diterima keluargamu, engkau tidak berada di sana Saudara Tin Han?" "Wah, tidak enak sekali kalau engkau menyebut aku dengan saudara segala!" "Kalau begitu aku akan menyebut kongcu." "Lebih celaka lagi. Aku paling tidak suka sebutan itu, membayangkan seorang pemuda yang tinggi kedudukannya sebagai bangsawan atau hartawan." "Hemm, kalau begitu aku harus menyebutmu bagaimana?" "Berapa usiamu sekarang?" Lee Cin mengerutkan alisnya, akan tetapi karena pertanyaan itu diajukan dengan spontan dan tidak mengandung rayuan, ia pun menjawab sejujurnya. "Sembilan belas tahun." "Nah, kalau begitu aku lebih tua setahun. Sudah sepatutnya engkau menyebut aku koko kakak." "Tidak bisa!" Lee Cin menjawab cepat sambil tersenyum. "Engkau sendiri menyebutku nona, mana mungkin seorang nona menyebut hambanya dengan koko?" Tin Han terbelalak dan dia pun tertawa. Tawanya lepas bebas dan kalau dia tertawa, wajahnya berubah seperti wajah kanak-kanak, lucu tampaknya. "Ha-ha-ha-ha, engkau pandai dan akulah yang bodoh. Orang yang disebut koko oleh seorang gadis seharusnya menyebut gadis itu moi-moi adik perempuan. Bukankah begitu, Cin-moi?" DewiKZ 273 "Begitu baru benar, Han-ko. Aku heran sekali......" Tiraikasih Website "Apa yang mengherankan hati seorang gadis pandai sepertimu, Cin-moi?" "Wajahmu memang mirip wajah Saudara Tin Siong, akan tetapi engkau berbeda sekali. Engkau begini jenaka dan gembira, sedangkan kakakmu itu......" "Dia memang halus dan lemah lembut. Bukan itu saja. Dia pandai dan juga memiliki ilmu silat yang amat lihai. Sedangkan aku......" "Engkau tentu juga lihai," kata Lee Cin. "Aku? Ha-ha-ha, nenekku tentu akan terpingkal-pingkal mendengar engkau mengatakan aku lihai! Seperti yang seringkali ia katakan, aku seorang pemuda yang bodoh, lemah dan pandainya hanya berkelakar dan tertawa. Kata Nenek, aku seorang penganggur yang hanya menghabiskan uang saja. Mana bisa aku dibandingkan dengan Kakak Cia Tin Siong? Seperti bumi dan langit, aku buminya dan dia langitnya. Eh, ngomong-ngomong, mana sih yang lebih penting dan berguna antara bumi dan langit?" Lee Cin sendiri tertegun mendengar pertanyaan yang aneh itu. Akan tetapi ia menanggapi, dan berpikir-pikir. Mana yang lebih berguna antara bumi dan langit? "Keduanya sama pentingnya. Tanpa bumi kita tidak dapat hidup, dan tanpa langit pun tidak dapat hidup. Bumi tempat kita berpijak dan mendapatkan makanan, dan langit mempunyai matahari dan hujan. Akan tetapi yang lebih dekat dengan manusia adalah bumi." DewiKZ 274 Tin Han memandang Lee Cin dengan sinar mata berseri. "Engkau memang cerdik, Cin-moi. Engkau tahu bahwa yang penting bukan hanya mereka yang berada di atas, akan tetapi yang berada di bawah tidak kalah pentingnya." Tiraikasih Website "Hemm, inilah yang membedakan engkau dengan kakakmu. Dia begitu serius dan lembut pendiam, engkau begini jenaka dan suka bercanda, seolah-olah tidak memikirkan hari depan." "Mengapa manusia harus memikirkan hari depan? Mengharapkan hari depan? Masa depan hanya khayal. Mengapa pula mengenangkan masa lalu? Masa lalu sudah mati, sudah lewat. Bagiku yang terpenting adalah hari ini, saat ini, saat demi saat. Saat ini aku berbahagia, itu saja sudah cukup bagiku!" "Han-ko, engkau bicara tentang bahagia. Apa sih bahagia itu? Aku tidak pernah menemukannya!" Lee Cin terbawa oleh ucapan Tin Han yang nampaknya seperti main-main namun kata-katanya mengandung makna yang dalam. "Apakah bahagia itu?" Tin Han mengerutkan alisnya lalu tertawa, "Ha-ha, bagaimana bahagia itu aku tidak dapat menerangkannya. Kasihan engkau yang tidak pernah merasakan bahagia, Cin-moi, padahal bahagia itu sudah ada pada dirimu, tak pernah meninggalkanmu." "Apa? Bahagia tidak pernah meninggalkan aku? Apa maksudmu? Mengapa aku tidak pernah merasakannya?" tanya Lee Cin terheran-heran. DewiKZ 275 "Dengarkan baik-baik, Cin-moi. Aku sendiri tidak dapat menggambarkan bahagia itu. Bahagia adalah suatu keadaan, bukan perasaan. Seperti juga kesehatan. Kalau engkau sakit, barulah engkau mendambakan kesehatan. Akan tetapi kalau engkau sedang sehat, engkau tidak merasakan itu, tidak dapat menikmatinya. Demikian pula dengan bahagia. Dalam keadaan sengsara karena suatu sebab, engkau mendambakan kebahagiaan. Kalau tidak ada sesuatu yang menyebabkan engkau tidak bahagia, maka engkau tidak lagi membutuhkan bahagia. Mengapa? Karena Tiraikasih Website dalam keadaan itu engkau sudah berbahagia! Hanya saja, seperti juga kesehatan, engkau tidak merasakannya. Mengapa? Karena nafsu! Nafsu selalu menghendaki yang menyenangkan, yang lebih, sehingga dalam keadaan apa pun kita berada, mengejar yang lain lagi, dan demikianlah seterusnya manusia tidak dapat merasakan bahagia sejak lahir sampai mati!" Lee Cin memandang takjub. "Wah, engkau bicara seperti seorang hwesio pendeta Buddhis atau tosu pendeta Toasim saja! Dari mana engkau mendapatkan pelajaran itu semua, Han-ko?" "Bukan pelajaran tentang hidup. Pelajaran hanya boleh dihafalkan belaka dan tanpa penghayatan, pelajaran hanya akan merupakan slogan kosong belaka. Nenek bilang aku harus membuka mata dan waspada melihat segala di sekelilingku dan juga apa yang terjadi di dalam dan di luar diriku. Yang ada hanya pengamatan. Dari pengamatan ini timbul pengertian, lalu penyerahan terhadap kekuasaan mutlak dari. Tuhan Yang Maha Kasih." "Wah, hebat. Kalau begitu, engkau berbahagia dalam hidupmu, Han-ko?" "Aku tidak mengerti dan tidak tahu. Yang kutahu adalah bahwa aku bukan tidak berbahagia. Aku menerima segala sesuatu yang menimpa diriku dengan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena kehendak Tuhan terhadap manusia selalu benar, baik dan sempurna. Dalam pahitnya obat terkandung khasiat yang hebat, bukan? Demikian pula, dalam pengalaman yang kita anggap pahit itu terkandung hikmah yang tidak atau belum kita ketahui." DewiKZ 276 "Ampun! Kalau aku tidak melihat wajahmu, tentu kukira ucapan-ucapan itu keluar dari mulut seorang kakek tua renta yang sudah masak oleh pengalaman hidup." Tiraikasih Website "Ha-ha, Nenek bilang......" "Cukup, Han-ko. Entah apa lagi yang dibilang nenekmu, akan tetapi aku menjadi tertarik sekali untuk mengetahui, rnanusia seperti apakah nenekmu yang kau agung-agungkan itu." "Nenek? Ia seorang manusia yang hebat! Biarpun sudah tua, semangatnya masih seperti orang muda dan kepandaiannya! Wah, semua ilmu yang menjadi pusaka keluarga Cia mengalir darinya." "Kalau begitu, engkau tentu mempelajari banyak ilmu darinya dan ilmu silatmu tentu tinggi sekali." "Siapa bilang? Aku paling tidak suka ilmu silat. llmu silat itu hanya menyusahkan orang lain, kegunaannya hanya merusak, tidak membangun." "Hemm, aku tidak setuju dengan pendapatmu ini, Han-ko. Seperti juga ilmu lain, baik buruk kegunaannya tergantung dari mereka yang menggunakannya. Api itu baik dan bermanfaat, akan tetapi kalau dipergunakan untuk membakar rumah orang lain, ia menjadi alat yang mengerikan dan jahat. Pisau dapur itu berguna sekali sebagai alat dapur yang baik, akan tetapi bagaimana kalau dipergunakan untuk menusuk perut orang? Demikian juga ilmu silat. Kalau dipergunakan untuk membela diri dan menentang orang-orang yang melakukan kejahatan maka ia merupakan ilmu yang baik. Akan tetapi kalau dipergunakan untuk memaksakan kehendak sendiri dan mencelakai orang tentu saja menjadi alat yang jahat." DewiKZ 277 Tin Han bertepuk tangan memuji, "Hebat, engkau masih begini muda sudah memiliki ilmu yang tinggi dan pandangan yang luas. Nenek tentu akan girang sekali untuk mengenalmu." Tiraikasih Website "Aku pun ingin sekali berkenalan dengan nenekmu, Han-ko," kata Lee Cin yang teringat lagi akan tugasnya menyelidiki keluarga Cia. "Mengapa tidak? Kalau begitu, mari sekarang juga kita temui nenekku!" Setelah berkata demikian, Tin Han memegang tangan Lee Cin dan ditariknya gadis itu menuju ke pondok mungil. Lee Cin terkejut sekali akan tetapi merasa betapa tarikan tangan itu wajar saja, seperti dilakukan seorang sahabat baik yang sudah dikenalnya bertahun-tahun, sama sekali tidak mengandung niat kotor. Padahal, baru saja, belum ada sejam ia mengenal Tin Han! Mereka tiba di depan pintu pondok, Tin Han melepaskan tangan Lee Cin dan berteriak, "Nek..... Nenek..... yang baik. Ini aku Tin Han yang datang, hendak memperkenalkan seorang dewi kepada Nenek!" Lee Cin kembali terkejut. Pemuda yang riang jenaka ini agaknya amat akrab dengan neneknya maka dia berani berteriak-teriak seperti itu, seolah neneknya itu seorang sahabat saja. Dari dalam pondok terdengar suara wanita, "Hei, berandal! Pintunya tidak terkunci. Bawa saja dewimu masuk!" Lee Cin merasa mukanya panas karena jengah mendengar nenek itu menyebutnya sebagai dewinya Tin Han! Akan tetapi pemuda itu tertawa dan mendorong daun pintu yang ternyata hanya tertutup tidak terkunci. DewiKZ 278 Dalam pondok itu ada beberapa lampu penerangan sehingga keadaannya terang benderang. Pondok itu hanya mempunyai sebuah kamar dan selebihnya dalam bentuk bengkok merupakan ruangan duduk yang cukup luas. Seorang nenek yang usianya sudah mendekati tujuh puluh tahun duduk di sebuah kursi menghadapi meja besar dan sebatang tongkat dengan kepala berukir kepala naga Tiraikasih Website bersandar di dinding, di sebelahnya. Nenek itu rambutnya sudah putih semua, akan tetapi wajahnya masih segar dan mukanya berseri penuh senyum seperti muka Tin Han. Sepasang mata tua itu masih tajam bersinar ketika mengamati wajah Lee Cin, kemudian terdengar ia berkata, "Berandal, inikah dewimu? Siapakah namamu, Nona muda?" Lee Cin memberi hormat dan tidak marah karena ucapan dewimu itu diucapkan seperti bergurau. "Nama saja Bu Lee Cin, Nek." Ia pun tidak ragu-ragu menyebut nenek seperti yang dilakukan Tin Han. "Nenek yang baik, Nona Bu Lee Cin adalah tamu keluarga kita, ia datang bersama Kakak Tin Siong." Tin Han menjelaskan. "Hemm, engkau datang bersama Tin Siong? Kenapa anak itu tidak memberitahu kepadaku?" "Nek, Adik Lee Cin ini selain cantik jelita juga lihai sekali ilmu silatnya. Siong-ko yang memberi tahu kepadaku," kata pula Tin Han. "Duduklah kalian," kata nenek itu dan Tin Han juga mempersilakan Lee Cin untuk duduk berhadapan dengan Nenek Cia, terhalang meja besar. "Siapakah gurumu, Nona?" "Aih, Nek. Cin-moi ini tidak suka disebut Nona. Sebut saja namanya!" Tin Han mencela neneknya. "Begitukah? Bagus! Nah, Lee Cin, katakan kepadaku siapa nama gurumu, dari gurunya aku dapat menilai kepandaian muridnya." DewiKZ 279 Lee Cin berpikir sejenak. Kalau ia mengaku bahwa gurunya Souw Tek Bun, tentu mereka akan menjadi curiga, Tiraikasih Website yaitu kalau benar seorang anggauta keluarga Cia yang melukai ayahnya. Akan tetapi mereka tidak mempunyai urusan dengan ibu kandungnya, maka ia pun menjawab dengan singkat. "Nama julukan guruku adalah Ang-tok Mo-li." Mendengar disebutnya nama ini, Tin Han tampak biasa saja, akan tetapi Nenek Cin mengerutkan alisnya. "Ang-tok Mo-li? Wah, engkau murid Ang-tok Moli? Kalau begitu tentu ilmu silatmu tinggi sekali, apalagi ilmu pukulan Ang-tok-ciang Tangan Racun Merah!" Lee Cin mendapat kesempatan untuk melepas umpannya. "Ah, tidak berapa hebat, Nek. Tidak sehebat Hek-tok-ciang Tangan Racun Hitam milik keluarga Cia yang amat terkenal di seluruh dunia kang-ouw itu!" "Hem, engkau sudah mendengar pula tentang Hek-tok-ciang? Tentu menarik sekali kalau diadu dengan Ang-tok-ciang. Ingin sekali aku menyaksikan kepandaianmu, Lee Cin. Tin Han, kau......" "Apakah Nenek sudah lupa lagi? Aku bukan Siong-ko, aku hanya pandai main catur, menulis sajak dan meniup suling. Ah, ya, aku melihat engkau membawa suling di ikat pinggangmu, Cin-moi. Boleh aku meminjamnya sebentar untuk dimainkan?" "Nanti saja, Tin Han. Maksudku engkau panggilkan salah seorang pamanmu atau kalau ada Tin Siong ke sini, sekarang juga! Hayo cepat!" Tin Han mengangguk dan dia pun keluar dari pondok itu. Setelah ditinggal sendiri berhadapan dengan nenek itu, Lee Cin tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. "Nek, bagaimana pendapatmu tentang Kerajaan sekarang ini?" DewiKZ 280 "Maksudmu?" Tiraikasih Website "Apakah kaisarnya baik dan setujukah Nenek melihat tanah air dijajah bangsa Mancu?" "Kaisar Kian Liong memang seorang kaisar yang baik, akan tetapi bagaimanapun juga dia seorang Mancu, seorang asing yang telah menjajah bangsa dan tanah air kita!" kata nenek itu penuh semangat. "Akan tetapi aku mendengar bahwa banyak tokoh kang-ouw, para pendekar mendukung Kaisar ini," pancing pula Lee Cin. "Itulah yang menjemukan! Percuma saja mereka menyebut diri pendekar kalau mendukung penjajah! Seorang pendekar harus berjiwa patriot, berusaha melepaskan belenggu penjajahan dari tangan bangsa. Kalau tidak begitu, tidak pantas mereka menyebut diri mereka pendekar." Berdebar jantung Lee Cin. Ia sudah mendekati pembukaan rahasia siapa yang melukai ayahnya. Ia memberi umpan terus. "Saya bahkan mendengar bahwa pendekar besar yang bernama Song Thian Lee itu kini bahkan menjadi panglima besar di kota raja, Nek. Bagaimana pendapat nenek tentang orang itu?" DewiKZ 281 Nenek Cia mengepal tinju. "Song Thian Lee menjadi antek penjajah! Sungguh menggemaskan. Dia agaknya belum pernah merasakan kekejaman penjajah. Tidak seperti kami! Suamiku dibantai orang Mancu, juga tiga orang di antara anak-anakku. Aku hidup menderita sejak muda, baru setelah anak-anakku menjadi besar hidupku agak lumayan. Akan tetapi sakit hati ini tidak pernah habis sebelum pemerintah penjajah terjungkal dan tanah air kembali kepada bangsa kita!" Tiraikasih Website Bagus, pikir Lee Cin. Ia merasa semakin mendekati kenyataan dan penemuan Si Kedok Hitam yang ia hampir yakini tentu berada di dalam keluarga ini. "Bagaimana pendapat Nenek tentang Bengcu Souw Tek Bun? Dia adalah seorang gagah perkasa, seorang pendekar sejati yang terpilih menjadi bengcu, bukan?" Pada saat itu terdengar suara Tin Han. "Mari, Paman Hok, Nenek yang memanggilmu. Hayo cepat, khawatir Nenek menjadi tidak sabar lagi dan aku yang akan kena damprat nanti karena lama mengundangmu." Mendengar suara Tin Han, Nenek Cia tidak menjawab pertanyaan Lee Cin yang terakhir tadi. Ia tersenyum lebar. "Nah, itu Si Berandal datang bersama Cia Hok, puteraku yang ke dua." Lee Cin menjadi kecewa akan tetapi ia menelan saja perasaan itu dan memandang ke arah pintu pondok. Pintu terbuka dan muncullah Tin Han bersama Cia Hok yang ikut menyambutnya ketika pertama kali ia datang. "Ibu memanggilku?" tanya Cia Hok setelah dipersilakan duduk. "Begini, Hok. Aku ingin engkau bermain silat sebentar untuk menguji kepandaian Lee Cin ini. Ia adalah murid Ang-tok Mo-li maka aku ingin melihat kepandaiannya, terutama pukulan Ang-tok-ciang. Kau boleh menggunakan Hek-tok-ciang, akan tetapi bukan untuk mencederai, melainkan hanya untuk menguji kekuatan pukulannya." Agaknya Cia Hok sudah biasa menerima perintah dari ibunya dan sedikit pun dia tidak berani membantah. Dia memandang kepada Lee Cin dan bangkit berdiri dari kursinya. DewiKZ 282 "Mari silakan, Nona Bu." Tiraikasih Website Lee Cin memandang ragu. "Aku..... aku tidak ingin melukai orang. Dalam pertandingan, betapapun hati-hati kita, tentu kemungkinan untuk terluka besar sekali. Aku sebagai tamu sungguh tidak pantas untuk melukai tuan rumah." "Ha-ha. jangan khawatir, Cin-moi. Engkau tidak akan dapat melukainya. Paman Cia Hok ini ilmu silatnya hebat, hanya ayahku dan kakakku saja yang mampu mengalahkannya. Dan engkau juga jangan takut, Paman Hok tentu tidak akan mau melukaimu," kata Tin Han. Ucapan pemuda itu membuat Lee Cin kehabisan akal untuk menolak uji ilmu itu karena pemuda itu meniadakan segala macam kekhawatirannya! Terpaksa ia bangkit berdiri dan menjura kepada Nenek Cia. "Harap Nenek tidak menertawakan ilmuku yaeg dangkal." "Sudahlah jangan merendahkan diri lagi, Cin-moi. Aku pun ingin sekali melihat apakah engkau juga mampu mengatasi Paman Hok. Kalau menurut cerita Kakak Siong, engkau tentu akan dapat menangkan pertandingan ini." "Tin Han, jangan cerewet engkau! Lebih baik singkirkan kursi-kursi itu untuk memberi ruangan yang lebih luas untuk Lee Cin dan pamanmu," bentak Nenek Cia sambil melotot dibuat-buat kepada cucunya. -oo0dw0oo- Jilid 09 DewiKZ 283 TIN HAN cepat menyingkirkan kursi-kursi sehingga ruangan yang tersisa kini cukup luas untuk dipakai mengadu ilmu silat. Melihat ia tidak dapat menghindarkan diri lagi dari pi-bu adu silat in, Lee Cin lalu melangkah ke tengah ruangan yang kosong lalu menghadapi Cia Hok. Tiraikasih Website "Silakan, Paman," katanya lembut. "Aku adalah pihak tuan rumah dan engkau tamu, engkaulah yang mulal menyerang dulu, Nona Bu," kata Cia Hok yang juga sudah memasang kuda-kuda yang kokoh. "Ayo, mulai saja, Cin-moi dan jangan sungkan-sungkan!" Tin Han berteriak gembira. Lee Cin merasa dongkol juga. Pemuda itu agaknya condong untuk mengadu dia dengan keluarganya sedangkan ia enak-enak menikmati tontonan adu silat! Ia pun terpaksa melayani keinginan nenek itu demi berhasilnya penyelidikannya. "Awas serangan!" bentaknya dan ia pun mulai dengan serangannya. Tangan kanannya menyambar ke arah muka lawan sedangkan tangan kirinya mengikuti dengan cengkeraman ke arah dada. Sebuah jurus serangan yang cukup hebat sehingga Tin Han mengeluarkan seruan kagum. DewiKZ 284 Cia Hok juga mengenal serangan berbahaya, maka dia melompat ke belakang untuk menghindarkan dua serangan itu dan ketika kaki depannya maju lagi, kaki kirinya mencuat mengirim tendangan ke arah lutut kanan Lee Cin. Namun Lee Cin yang tidak berani memandang rendah lawannya, dengan mudah sudah mengalihkan kakinya dan membalas dengan serangan yang lebih cepat dan kuat lagi. Ia sengaja memainkan ilmu silat tangan kosong yang ia pelajari dari Ang-tok Mo-li, yaitu Koai-liong-kun Silat Naga Siluman. Gerakannya cepat dan amat kuat, bergelombang seperti terbangnya seekor naga. Gerakan silat Koai-liong-kun ini memang indah walaupun amat bengis, dan Lee Cin yang sudah menguasainya dengan baik, dapat bergerak cepat dan indah seperti seorang dewi menari-nari! Cia Hok terkejut melihat ilmu silat yang baginya aneh itu, maka untuk mengimbangi, ia pun memainkan ilmu silat Tiraikasih Website tangan kosong keluarga Cia. Terjadilah pertandingan yang amat seru. Tin Han berkali-kali bertepuk tangan dan berseru memuji, "Hebat sekali! Wah, awas, Paman Hok!" Dia benar-benar bergembira sekali seperti seorang kanak-kanak nonton pertandingan antara dua ayam jantan, dan dari nadanya dia menjagoi Lee Cin! Kalau saja Lee Cin menggunakan ilmunya dengan maksud untuk merobohkan, tentu ia dapat merobohkan lawannya. Akan tetapi ia tidak mau melakukan ini, maka pertandingan itu berjalan seru dan seimbang. "Lee Cin, keluarkan ilmu simpananmu Ang-tok-ciang!" terdengar Nenek Cia berseru karena ia ingin sekali melihat ilmu pukulan ampuh itu. "Harus dilawan dengan Hek-tok-ciang!" jawab Lee Cin sambil menangkis pukulan lawan dengan pengerahan tenaga sehingga tubuh Cia Hok terpental ke belakang. "Cia Hok, keluarkan Hek-tok-ciang!" kata Nenek Cia kepada puteranya. Cia Hok meloncat ke depan dan menyerang lagi, sekali ini dia menggunakan jari tangannya untuk menampar ke arah pundak Lee Cin dengan ilmu pukulan Hek-tok-ciang, Lee Cin melihat lengan terbuka itu menampar pundaknya dan tapak tangan itu berubah hitam, sengaja menyambut tamparan itu dengan pundaknya untuk melihat apakah pukulan itu sama dengan pukulan yang diterima ayahnya, dan pada saat yang sama jari telunjuk tangan kirinya menotok pundak lawan dengan It-yang-ci. DewiKZ 285 "Plakk..... tukkk!!" Lee Cin terhuyung ke belakang, akan tetapi Cia Hok sendiri berhenti tidak mampu bergerak dengan tubuh kaku! Melihat ini, Cia Tin Han lari menghampiri Lee Cin dan bertanya dengan khawatir, Tiraikasih Website "Cin-moi, engkau tidak apa-apa?" Lee Cin menggeleng kepala dan memeriksa pundaknya. Memang ada tapak tangan hitam di pundaknya, akan tetapi racun itu baginya bukan apa-apa dan sama sekali tidak mempengaruhi tubuhnya yang sudah kebal racun. Tapak tangan hitam itu memang hebat, kalau orang lain yang terkena pukulan itu tentu akan terluka dalam. Akan tetapi sama sekali tidak seperti luka yang diderita ayahnya, walaupun tandanya serupa. Mungkin yang memukul ayahnya memiliki sinkang yang lebih kuat. Sementara itu, dengan satu loncatan yang ringan dan cepat sekali. Nenek Cia sudah tiba dekat puteranya dan dengan beberapa kali totokan ia membebaskan Cia Hok dari keadaan kaku tak dapat bergerak tadi. Ia merasa lega melihat puteranya tidak terluka dan melihat Lee Cin sama sekali tidak terpengaruh oleh pukulan Hek-tok-ciang biarpun dilakukan setengah tenaga oleh Cia Hok, nenek itu terbelalak kagum. "Lee -Cin, engkau murid Ang-tok Mo-li bagaimana dapat melakukan serangan dengan It-yang-ci? Tokoh mana dari Siauw-lim-pai yang menjadi gurumu?" "In Kong Thaisu yang mengajarkan kepadaku," jawab Lee Cin. "Ah, engkau mempunyai guru Ang-tok Mo-li dan In Kong Thaisu? Pantas saja engkau demikian lihai. Coba kulihat, bagaimana dengan pundakmu yang terpukul Cia Hok?" Nenek itu menghampiri dan melihat dari dekat, menyingkapkan baju di bagian pundak dan melihat betapa kulit pundak yang putih mulus itu ada tanda tapak jari hitam, akan tetapi gadis itu tidak merasakan apa-apa! DewiKZ 286 "Engkau tidak merasa nyeri?" tanyanya. Tiraikasih Website "Tidak," jawab Lee Cin sambil menggeleng kepala. "Hebat, engkau sungguh hebat. Bahkan Hek-tok-ciang tidak mampu melukaimu. Dan engkau sama sekali belum mengeluarkan Ang-tok-ciang. Tentu saja Cia Hok kalah olehmu." "Ha-ha-ha, apa yang kukukatakan, Nek. Adik Bu Lee Cin adalah seorang dewi yang cantik jelita dan gagah perkasa. Menurut penuturan Siong-ko, Cin-moi ini bahkan dapat melawan pengeroyokan ketiga pangcu dari Kim-to-pang." Nenek Cia mengerutkan alisnya. "Hebat! Aku jadi ingin sekali menguji ilmu silatmu dengan senjata. Marilah layani aku sebentar, Lee Cin!" kata Nenek Cia sambil menyambar tongkat kepala naganya. "Ah, Nek, aku tidak berani," kata Lee Cin yang kini menjadi ragu apakah yang melukai ayahnya itu keluarga Cia atau bukan. Tapak tangan hitam itu sama, akan tetapi ayahnya keracunan hebat dan jalan darahnya menjadi kacau, sedangkan pukulan Cia Hok tadi tidak begitu hebat. Apakah karena Cia Hok tidak memukul dengan sepenuh tenaga, atau ada lain anggauta yang lebih lihai darinya? Agaknya Tin Siong lebh lihai, juga Cia Hok tentu bukan penyerang ayahnya karena dia sudah setengah tua sedangkan Tin Siong masih muda sesuai dengan keterangan ayahnya tentang Si Kedok Hitam. DewiKZ 287 Akan tetapi agaknya Nenek Cia keras hati dan belum puas kalau keinginannya tidak dituruti. "Marilah, Lee Cin. Perkenalan di antara kita belum akrab benar kalau kita belum mengukur kepandaian masing-masing. Tongkatku tidak akan melukaimu, jangan khawatir." Tiraikasih Website "Cin-moi, jangan sungkan-sungkan. Watak nenek memang begitu, kalau ada sahabat baru, selalu ia ingin menguji kepandaiannya," seru Tin Han dengan gembira. "Akan tetapi, Nek. Aku tidak melihat Cin-moi bersenjata, biar kuambilkan sebuah senjata untuknya. Engkau menghendaki senjata apa, Cin-moi? Pedang, golok atau yang lain?" "Anak bodoh dan tolol! Ia sudah mempunyai sebuah senjata yang ampuh! Lihat di pinggangnya itu, yang mengkilap merah itu adalah sebatang pedang tipis yang ampuh!" seru Nenek Cia. Lee Cin kagum akan ketajaman pandangan nenek itu, dan karena didesak, ia pun terpaksa mencabut pedang Ang-coa-kiam dari pinggangnya. Tampak sinar merah berkelebatan ketika gadis itu mencabut pedang. Tin Han bertepuk tangan memuji, "Wah, hebat bukan main pedangmu itu, Cin-moi! Tentu pedang itu tajam dan ampuh sekali. Hati-hati, Cin-moi, jangan sampai engkau melukai Nenek!" Lee Cin tersenyum. "Aku tidak akan melukainya, Han-ko, harap jangan khawatir!" Lee Cin ingin menyenangkan hati Nenek Cia yang dia harapkan masih akan suka memberi tanggapan dan pendapatnya tentang diri ayahnya sehingga akan lebih membuka rahasia Si Kedok Hitam. Ia berdiri sambil melintangkan Pedang Ular Merah di depan dada, miringkan tangan kiri sebagai penghormatan dan berkata, "Silakan mulai, Nek!" DewiKZ 288 Nenek Cia tidak sungkan seperti Cia Hok, setelah melihat Lee Cin siap dan mempersilakan ia maju, ia melangkah maju lalu berkata dengan tegas, "Sambutlah seranganku ini!" Tongkatnya menyambar dan mengeluarkan angin bercuitan, menyerang ke arah kepala Tiraikasih Website Lee Cin. Gadis itu maklum akan dahsyatnya serangan, secepat kilat mengelak dan melangkah maju, pedangnya berubah menjadi sinar keemasan menusuk ke arah dada Nenek Cia. Nenek itu menggoyangkan tongkatnya sehingga menangkis dan bertemu dengan pedang Ang-coa-kiam. "Tranggg......!" Bunga api berpijar dan Lee Cin mendapat kenyataan betapa kuatnya nenek yang usianya sudah lanjut itu. Tangkisan tongkat kepala naga membuat tangan kanannya tergetar hebat. Akan tetapi hal ini tidak membuat ia gentar, pedangnya sudah diputarnya bergulung-gulung, menjadi segulung sinar keemasan yang menyambar-nyambar dengan dahsyatnya. "Kiam-hoat ilmu pedang bagus!" seru nenek itu dan ia pun terpaksa mengikuti kecepatan gerakan lawan dan memutar tongkat melindungi dirinya sambil mencari lubang dan kesempatan untuk balas menyerang. Terjadi pertandingan yang, lebih menarik daripada tadi. Sinar pedang emas dan sinar tongkat kehitaman bergulung saling desak. Kalau dalam hal tenaga sinkang mungkin nenek itu lebih kuat dibandingkan Lee Cin, namun dalam hal kecepatan gerakan, nenek itu kalah jauh. Hal ini membuat nenek itu kewalahan, karena gerakan Lee Gin semakin cepat sehingga ia menjadi terdesak terus. DewiKZ 289 Agaknya Cia Tin Han tidak dapat mengikuti gerakan senjata mereka dan yang tampak hanya segulungan sinar emas dan hitam saling desak, dan ini merupakan pemandangan yang indah sekali. "Bagus, bagus sekali! Cin-moi, kiam-hoatmu bagus dan indah!" Pemuda itu berseru memuji dan bertepuk tangan sementara itu Cia Hok memandang dengan alis berkerut karena dia dapat melihat betapa ibunya terdesak hebat! Tiraikasih Website Lee Cin memang berusaha untuk mendatangkar kesan di hati nenek itu tanpa menyinggungnya, maka ketika mendapat kesempatan, Pedang Ular Merah berkelebat cepat dan ujung lengan baju kiri nenek itu telah terbabat dan terpotong sedikit. Lee Cin meloncat jauh ke belakang dan mengangkat kedua tangan memberi hormat. "Nenek telah banyak mengalah, terima kasih!" Nenek Cia memandang ujung lengan bajunya dan ia mengangguk-angguk sambil tersenyum. "Hebat memang Ang-coa-kiamsut dari Ang-tok Mo-li! Pedang itu tentu yang disebut Ang-coa-kiam, bukan?" "Pengetahuan Nenek luas sekali," kata Lee Cin sungguh-sungguh. "Tentu saja. Nenek memiliki banyak sekali pengalaman di dunia kang-ouw. Engkau telah mampu menandingi tongkat Nenek, sungguh kepandaianmu hebat sekali, Cin-moi." "Ah, kalau Nenek bertanding sungguh-sungguh, akan sukarlah bagiku untuk menandinginya," jawab Lee Cin. "Cia Hok, engkau boleh pergi, aku masih ingin berbincang-bincang dengan Lee Cin. Engkau boleh duduk mendengarkan, Berandal!" Cia Hok memberi hormat lalu pergi dari situ meninggalkan Nenek Cia bertiga dengan Tin Han dan Lee Cin. DewiKZ 290 Setelah Cia Hok keluar dari pondok dan menutupkan kembali pintu depan, Lee Cin lalu berkata, "Tadi aku bertanya kepada Nenek yang belum terjawab, yaitu bagaimana pandangan Nenek tentang bengcu dunia kang-ouw yang bernama Souw Tek Bun. Kalau menurut Nenek, bagaimanakah wataknya, apakah dia seorang antek Mancu ataukah bukan?" Tiraikasih Website "Jelas dia antek Mancu! Ketika dia diangkat menjadi bengcu, pengangkatan itu direstui oleh Panglima Mancu, berarti disetujui oleh Kerajaan Mancu. Ini saja membuktikan bahwa dia itu antek Mancu yang ingin menguasai dunia kang-ouw agar lebih mudah diatur menurut kehendak kerajaan penjajah!" "Souw Tek Bun memang seorang pendekar yang telah merangkai sendiri ilmu pedangnya, berdasarkan ilmu silat Kun-lun-pai karena dia memang seorang tokoh Kun-lun-pai. Akan tetapi, karena dia diangkat menjadi bengcu atas pilihan Kaisar Mancu, berarti dia antek Mancu," kata Nenek Cia lagi sambil menoleh kepada cucunya. "Bagaimana pendapatmu, Tin Han? Cucuku Tin Han ini biarpun tidak pandai ilmu silat karena dia tidak pernah mau mempelajarinya, namun dalam hatinya dia seorang patriot sejati." Tin Han menghela napas dan Lee Cin memandang kepadanya dengan penuh perhatian. "Aku harus mengatakan bagaimana? Souw Tek Bun menjadi bengcu kang-ouw, akan tetapi juga diangkat oleh Kerajaan Mancu. Kalau dia memang seorang yang membenci penjajahan, tentu dia tidak mau diangkat menjadi bengcu setelah disetujui oleh Kerajaan Mancu. Dunia orang gagah seyogianya tidak dipengaruhi kerajaan penjajah." Lee Cin mendengarkan penuh perhatian. Ia dapat merasakan betapa dalam ucapan pemuda yang kadang bicara secara ugal-ugalan itu terdapat api semangat yang berkobar, seperti juga nenek itu. DewiKZ 291 Nenek Cia menghela napas panjang. "Memang sekarang ini terjadi perpecahan antara kalangan persilatan, bahkan partai-partai besar bersikap tidak acuh. Ada segolongan pendekar yang seolah mendukung Pemerintah Mancu karena kaisarnya yang dianggap baik, ada pula golongan Tiraikasih Website yang anti penjajah. Terus terang saja, keluarga kami termasuk golongan yang anti penjajah ini, dan kami bersedia mengorbankan segalanya dengan perjuangan bangsa yang ingin terbebas dari belenggu penjajahan." "Sikap keluarga Cia ini berdasarkan dendam karena suami dan dua orang anak Nenek telah binasa oleh Kerajaan Mancu?" Lee Cin bertanya. "Ah, tidak sama sekali!" jawab Nenek Cia. "Lama sebelum suami dan dua orang anakku gugur, kami sekeluarga sudah menjadi patriot-patriot sejati yang menentang penjajah!" Lee Cin teringat akan pengalamannya dua tiga tahun yang lalu, ketika ia bersama Song Thian Lee dan para pendekar lain membantu pasukan kerajaan untuk menumpas gerakan pemberontak Pangeran Tua atau Pangeran Tang Gi Lok yang bergabung dengan tokoh-tokoh sesat dunia kang-ouw dan bersekongkol pula dengan perkumpulan-perkumpulan sesat seperti Pek-lian-pai dan para datuk sesat. Ia juga teringat akan pengalamannya tadi ketika ia berada di taman ia mendengar pembicaraan antara Cia Hok dan Cia Bhok dengan orang asing Jepang bernama Yasuki dan seorang panglima bernama Phoa-ciangkun. Ia menduga bahwa kedua orang itu yang mewakili keluarga Cia agaknya bersekongkol dengan orang Jepang dan dengan panglima yang hendak mengadakan pemberontakan. DewiKZ 292 "Aku pernah mendengar tentang pemberontakan kurang lebih tiga tahun yang lalu, yang dipimpin oleh Pangeran Tang Gi Lok yang bersekutu dengan para datuk sesat di dunia kang-ouw dan dengan perkumpulan seperti Pek-lian-pai, kemudian dihancurkan oleh pasukan pemerintah. Bagaimana pendapat nenek tentang pemberontakan seperti itu?" Tiraikasih Website "Itu bukan perjuangan membebaskan rakyat dari penjajahan!" Tin Han yang menjawab, "Kalau yang memberontak itu seorang pangeran, maka hal itu hanya merupakan perebutan kekuasaan belaka, dan kalau pangeran itu berhasil, dialah yang akan menggantikan menjadi kaisar dan tetap saja rakyat dijajah orang Mancu! Perjuangan rakyat harus murni, berasal dari rakyat yang tidak sudi lebih lama lagi ditindas penjajah Mancu. Para datuk sesat dan penjahat hanya akan merusak perjuangan karena mereka ini bukan berjuang demi rakyat melainkan berjuang untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri." "Kalau begitu, aku yakin bahwa para patriot seperti keluarga Cia tidak sudi bersekongkol dengan bangsa lain atau dengan pihak-pihak yang hendak mencari keuntungan pribadi?" "Tentu saja kami tidak mau!" kata pula Tin Han, akan tetapi Lee Cin melihat nenek itu mengerutkan alisnya. "Lee Cin, agaknya engkau tertarik sekali tentang perjuangan maka menghujani kami dengan pertanyaan-pertanyaan itu! Sebetulnya apa sih maksudmu menanyakan semua itu?" Pertanyaan nenek ini seperti sebuah serangan tiba-tiba yang membuat Lee Cin terkejut. Akan tetapi dengan tenang ia menjawab. "Nek, aku tertarik sekali akan sikap keluarga Cia yang sudah terkenal itu, maka aku menanyakan semua itu." "Dan bagaimana pendapatmu?" Nenek Cia balas bertanya sambil matanya menatap tajam wajah Lee Cin. DewiKZ 293 "Aku setuju sekali pada dasarnya dengan semua pandangan keluarga Cia. Jadi menurut pendapat Nenek, para pendekar yang menjadi antek Mancu harus dibasmi atau dibunuh?" Tiraikasih Website "Setidaknya diberi peringatan dan pelajaran agar dia sadar dan tidak lagi menjadi antek Mancu. Sesungguhnya yang membuat Kerajaan Mancu sekarang ini kuat sekali dan sukar dirobohkan adalah karena banyaknya orang-orang gagah bangsa kita yang suka menjadi antek mereka," jawab Nenek Cia dengan suara pasti dan tegas. Timbul pula kecurigaan di hati Lee Cin, kalau menurut pendapat nenek ini, ayahnya yang dianggap antek Mancu juga perlu mendapat hajaran agar sadar dan tidak lagi mau menjadi antek Mancu? Dan agaknya ayahnya sudah mendapatkan hajaran itu. Akan tetapi siapa yang melakukannya? Kecurigaannya condong kepada Tin Siong yang agaknya memiliki ilmu kepandaian paling tinggi di samping kepandaian Nenek Cia sendiri. "Akan tetapi, Nek. Kalau kita menyerang para pendekar yang mendukung pemerintah Kerajaan Mancu, bukankah itu berarti kita menanam bibit permusuhan dengan para pendekar itu? Kita akan mendapat kesukaran sendiri karenanya." "Kita memberi peringatan dan hajaran kepada mereka secara diam-diam dan jangan sampai menimbulkan permusuhan." "Bagaimana caranya, Nek?" "Tergantung suasana dan keadaan, kenapa engkau seperti orang menyelidiki saja, Lee Cin?" "Maaf, Nek. Aku hanya ingin tahu dan ingin menambah pengalamanku yang dangkal." DewiKZ 294 "Kami harap engkau masih tinggal beberapa lama di sini, Cin-moi, agar engkau boleh puas berbincang-bincang dengan Nenek. Agaknya kalian cocok sekali!" kata Tin Han sambil tertawa. Tiraikasih Website "Besok aku harus melanjutkan perjalananku, Han-ko. Aku tidak mau mengganggu kalian lebih lama lagi." "Mengganggu? Tidak sama sekali, bahkan aku senang andaikata engkau dapat terus tinggal di sini. Engkau seorang gadis yang cerdik dan lihai, engkau tentu akan dapat banyak membantuku." "Aih, Nenek ini ada-ada saja. Tidak mungkin aku tinggal di sini terus," kata Lee Cin tersenyum. "Kenapa tidak mungkin? Kalau engkau menjadi cucu mantuku, tentu engkau akan tinggal di sini terus!" kata nenek itu sambil menoleh kepada Tin Han. Pemuda yang biasanya jenaka dan lincah itu, kini menundukkan mukanya! Lee Cin juga merasa betapa mukanya panas. Sungguh mengherankan, baru bergaul dengan Tin Han selama beberapa jam saja ia sudah merasa menjadi sahabat baik pemuda itu, dan nenek ini juga baru bicara beberapa jam sudah demikian akrab dengannya. Padahal ia sudah bergaul dengan Tin Siong lebih lama lagi akan tetapi ia masih merasa asing dan sungkan kepada pemuda itu, pemuda yang amat halus budi dan sopan-santun. "Sekarang aku harus mengaso karena besok pagi-pagi aku harus berangkat, Nek. Selamat malam dan selamat tidur." Lee Cin bangkit berdiri dan keluar dari pondok diikuti oleh Tin Han. Tin Han mengantar Lee Cin sampai kamarnya. "Sudah malam dan aku sudah mengantuk, Han-ko. Selamat malam." DewiKZ 295 "Selamat malam, Cin-moi. Tidurlah yang nyenyak dan jangan lupa, kalau mimpi bawalah aku dalam mimpimu!" Lee Cin tersenyum malu-malu dan ia merasa heran sendiri, mengapa pemuda itu mengeluarkan kata-kata seberani itu dan ia tidak tersinggung. Mungkin karena ucapan Tin Han Tiraikasih Website itu dilakukan sambil bergurau, seperti gurau antara dua kawan yang sudah lama sekali berkenalan dan akrab. Lee Cin menutupkan daun pintu dan mendengar langkah Tin Han meninggalkan kamarnya. Akan tetapi ketika ia mendengar langkah lain ia cepat menghampiri daun pintu dan mengerahkan pendengarannya untuk mendengar apa yang terjadi di luar kamarnya. "Awas, kau Han-te! Kalau engkau berani mengganggunya, awas kau!" Lee Cin mengenal suara bisikan itu. Suara Cia Tin Siong yang biasanya lembut kini terdengar marah penuh ancaman. "Aih, aih, Siong-ko ini kenapa sih? Tiada hujan tiada angin gunturnya menyambar-nyambar!" jawab Tin Han, juga berbisik, akan tetapi masih jenaka seperti biasanya. "Gila kau, jangan main-main. Ia milikku, tahu? Aku yang menemukannya lebih dulu!" Setelah begitu terdengar langkah kaki menjauh. DewiKZ 296 Lee Cin berdiri termenung, lalu perlahan ia menghampiri pembaringan dan merebahkan diri, masih termenung. Ia terkesan sekali dengan percakapan di luar kamarnya tadi. Ia dapat mengerti dengan mudah betapa Tin Siong merasa cemburu kepada Tin Han yang memang lebih akrab dengannnya, bahkan memanggil adik dan kakak. Padahal dengan Tin Siong ia masih memanggil saudara dan dipanggil Nona Bu. Tin Siong memperingatkan agar Tin Han tidak mengganggunya, berarti tentu agar jangan mendekatinya. Tin Siong menganggap ia miliknya karena dia yang mengenalnya lebih dulu, bahkan yang membawanya ke tempat tinggal keluarga mereka. Sikap Tin Siong seperti ini sungguh di luar dugaannya. Tin Siong yang begitu lembut, begitu sopan, ternyata mempunyai niat buruk terhadap dirinya! Hal ini membuat ia semakin tidak Tiraikasih Website enak untuk tinggal lebih lama di tempat itu. Ia mengambil keputusan untuk besok pagi-pagi berpamit dan meninggalkan tempat itu. Akan tetapi kecurigaannya terhadap Tin Siong makin besar. Agaknya, kalau benar anggauta keluarga Cia yang telah melukai ayahnyaa, maka Tin Sionglah orangnya. Malam itu Lee Cin sukar untuk pulas. Ia gelisah mengenangkan kembali apa yang telah dialaminya di rumah keluarga Cia. Semua begitu rahasia. Percakapan antara kedua paman dengan orang Jepang dan perwira itu. Perbedaan sikap yang mencolok sekali antara Tin Siong dan Tin Han. Kemudian Nenek Cia yang aneh itu. Ia bahkan menaruh curiga bahwa kekalahan nenek itu darinya memang sengaja. Serangan pedangnya yang membabat putus ujung lengan baju nenek itu terlalu mudah, padahal sebelumnya ia merasakan sendiri betapa lihainya tongkat Nenek Cia. Andaikata ia dapat menang melawan nenek itu pun pasti tidak akan terjadi secepat itu. Agaknya nenek itu memberi muka kepadanya dan sengaja mengalah. Akan tetapi untuk apa ia melakukan hal itu? Dengan hati mengandung penuh pertanyaan dan keraguan ini akhirnya Lee Cin dapat pulas juga. oood0wooo "Kenapa engkau tergesa-gesa hendak pergi dari sini, Bu-siocia?" tanya Cia Kun ketika Lee Cin pada keesokan harinya, pagi-pagi berpamit darinya. Isterinya juga menahan. "Tinggallah beberapa lama lagi di sini," kata Nyonya Cia Kun. DewiKZ 297 "Terima kasih atas kebaikan Paman dan Bibi, akan tetapi aku masih mempunyai banyak sekali urusan yang harus Tiraikasih Website kuselesaikan, maka terpaksa aku harus pergi hari ini. Maafkan aku." Lee Cin berkeras. "Nona Bu, aku sungguh mengharapkan agar engkau suka tinggal beberapa hari lagi di sini, kami semua mengharapkan begitu," kata pula Tin Siong yang berada di ruangan itu. Suaranya tetap lembut dan sikapnya sopan, akan tetapi sepasang matanya memandang Lee Cin dengan penuh harapan. "Tidak bisa, Saudara Tin Siong. Aku harus pergi hari ini dan banyak terima kasih atas kebaikanmu dan semua keluargamu yang telah menerimaku sebagai seorang tamu dan sahabat." "Hem, kalau Nona bersikeras dan masih banyak urusan yang harus diselesaikan, terpaksa kami tidak dapat menahanmu. Perkenankan kami memberi seekor kuda yang baik untukmu, agar engkau dapat melakukan perjalanan dengan cepat dan tidak melelahkan." "Terima kasih, Paman, akan tetapi aku sudah terbiasa melakukan perjalanan dengan jalan kaki. Aku tidak biasa menunggang kuda." Lee Cin memberi alasan untuk menolak. Cia Kun menghela napas. "Baiklah, kalau begitu kami menghaturkan selamat jalan." "Selamat jalan, Nona Bu," kata Nyonya Cia Kun. Lee Cin mengangkat kedua tangan ke depan dada memberi hormat kepada suami isteri Cia Kun, kemudian ia menalikan buntalan pakaiannya di punggung dan berkata, "Aku hendak berpamit kepada Nenek Cia lebih dulu." DewiKZ 298 "Mari kuantarkan, Nona Bu," kata Tin Siong. Tiraikasih Website "Tidak usah, Saudara Tin Siong. Aku sudah mengenal Nenek Cia dengan baik dan tahu jalan menuju pondoknya. Selamat tinggal!" Lee Cin lalu keluar dari ruangan itu, masuk ke taman dan melangkah cepat ke arah pondok Nenek Cia. Pondok itu tampak sunyi saja. Apakah Nenek Cia belum bangun dari tidurnya? Selagi ia berdiri depan pintu pondok dengan ragu, terdengar suara riang dari samping pondok, "Selamat pagi, Cin-moi! Wah, pagi-pagi benar engkau sudah berkunjung kepada Nenek. Apakah ada keperluan yang amat penting?" "Tidak, Han-ko. Aku hanya ingin berpamit dari Nenek Cia. Aku harus pergi melanjutkan perjalananku pagi hari ini." "Ah, engkau hendak pergi sekarang? Habis, aku bagaimana, Cin-moi?" "Apanya yang engkau bagaimana, Han-ko?" tanya Lee Cin sambil menatap wajah itu penuh selidik. Kalau pemuda itu hendak merayunya, tentu ia akan mendampratnya. Akan tetapi Tin Han tidak merayu, melainkan berkata dengan serius, "Kalau engkau pergi begini terburu-buru, bagaimana dengan aku? Aku telah mendapatkan seorang sahabat yang amat menyenangkan dan akrab, dan tiba-tiba saja engkau pergi begitu saja, hanya tinggal di sini selama sehari? Aku akan kehilangan engkau, Cin-moi." "Aku masih mempunyai banyak urusan yang harus kuselesaikan, Han-ko. Maka, aku tidak dapat tinggal lama-lama di sini. Maaf, aku hendak berpamit dari Nenek Cia." DewiKZ 299 Tin Han mengetuk pintu pondok itu. "Nek, Nenek, aku datang bersama Cin-moi!" Tiraikasih Website "Anak berandal, engkau baru saja keluar dari sini, sekarang ada apa lagi ribut-ribut? Masuk saja, pintunya tidak terkunci." Tin Han mendorong daun pintu itu dan masuk bersama Lee Cin. Ketika melihat Lee Cin, nenek yang sudah duduk di atas kursinya itu kelihatan heran. "Lee Cin, sepagi ini engkau sudah berkunjung? Duduklah!" "Terima kasih, Nek. Aku datang hanya untuk berpamit. Aku terpaksa harus pergi pagi ini karena masih banyak persoalan yang harus kuselesaikan." Nenek itu membelalakkan matanya. "Engkau hendak pergi sekarang? Kukira..... kuharap, engkau akan lebih lama tinggal di sini, sukur kalau untuk seterusnya menjadi anggauta keluarga kami. Lee Cin, berapa usiamu tahun ini?" Ditanya begitu, Lee Cin menjadi gelagapan, akan tetapi karena yang bertanya seorang nenek, ia menjawab juga, "Sembilan belas tahun lewat, Nek!" "Bagus! Aku baru saja mendengar bahwa Tin Siong amat menyukaimu, dan kalau engkau setuju......" "Wah, Nek. Tidak enak membicarakan hal itu dengan Cin-moi!" kata Tin Han mencela. Lee Cin merasa tidak enak sekali dan dengan bersukur ia memandang kepada Tin Han yang menolongnya dari pertanyaan yang membuatnya amat jengah itu. DewiKZ 300 "Terima kasih atas segala kebaikanmu, Nek. Akan tetapi aku harus pergi sekarang juga, memenuhi tugas yang harus kulaksanakan. Selamat tinggal, Nek dan sekali lagi terima Tiraikasih Website kasih atas segalanya." Ia mengangkat kedua tangan depan dada untuk memberi hormat. Nenek itu mengetuk-ngetukkan tongkatnya di atas lantai dan menghela napas panjang. "Sungguh sayang sekali. Kalau saja aku bisa mendapatkan seorang seperti engkau yang membantuku, akan senanglah rasa hatiku. Akan tetapi karena engkau harus melaksanakan tugas, apa boleh buat, hati-hati dalam perjalananmu, Lee Cin, dan kalau engkau kebetulan lewat di daerah ini, jangan lupa singgah ke sini." "Baik, Nek. Selamat berpisah dan selamat tinggal." "Selamat jalan." Lee Cin keluar dari pondok itu dan ternyata Tin Han mengikutinya. Baru ia teringat bahwa ia belum pamit dari pemuda ini. "Tidak usah engkau mengantarkan aku, Han-ko." "Aku tidak mengantarkan, Cin-moi. Hanya aku teringat bahwa aku kemarin hendak meminjam sulingmu sebentar dan belum juga kau berikan. Aku ingin memainkan sebuah lagu dengan sulingmu sebelum engkau meninggalkan tempat ini. Mari kita duduk di bangku sana dan pinjamkan sulingmu sebentar padaku. Boleh, kan?" DewiKZ 301 Mana bisa Lee Cin menolak permintaan yang sederhana itu, maka ia pun mengikuti pemuda itu duduk di bangku taman dan menyerahkan suling yang terselip di pinggangnya. Tin Han menerima suling itu dan mencobanya. Setelah dia merasa cocok dan dapat memainkannya, dia lalu mulai meniup suling itu sambil berdiri. Lee Cin mengamatinya sambil duduk dan tak lama kemudian terdengarlah bunyi suling yang mengalun naik turun dengan merdunya. Ternyata pemuda itu memang pandai bermain suling. Lagu yang dimainkannya asing bagi Lee Cin, akan tetapi ia dapat merasakan keindahan lagu itu Tiraikasih Website dan terseret hanyut oleh suara suling yang mendayu-dayu. Suara suling itu seolah menghanyutkan ke dalam lautan yang berombak-ombak dan menyenangkan, akan tetapi ada pula perasaan yang menyentuh hatinya dan menimbulkan keharuan karena ia seperti dapat menangkap suara rintihan atau tangis dalam tiupan suling itu. Setelah Tin Han menghentikan tiupannya, segera suasananya menjadi sunyi sekali dan gema suara itu masih terngiang di telinga. "Wah, tiupan sulingku jelek, engkau yang ke mana-mana membawa suling tentu dapat bermain suling lebih bagus. Maukah engkau rnemainkan satu dua buah lagu untukku sebelum engkau pergi? Hitung-hitung untuk kenangan dan peninggalan darimu." Dapatkah ia menolak permintaan seperti itu? Lee Cin tersenyum mendengar ucapan itu dan menerima suling dari tangan pemuda itu. Sebelum menyerahkan suling itu, Tin Han lebih dulu menggosok-gosok bagian tiupan suling itu dengan ujung bajunya, baru dia menyerahkannya kepada Lee Cin. Pada saat itu Lee Cin hendak memamerkan kepandaiannya. Ia tahu bahwa kalau ia hanya menyanyikan lagu dengan sulingnya, ia tidak akan mampu menandingi kepandaian Tin Han bermain suling. Ia harus memperlihatkan yang lebih dari sekedar meniup suling untuk memainkan sebuah lagu. DewiKZ 302 Lee Cin membawa suling ke mulutnya dan mulailah meniup suling itu. Suara melengking-lengking terdengar naik turun, nadanya meliuk-liuk, akan tetapi tak dapat dikatakan sebagai permainan suling yang merdu. Bahkan menyakitkan telinga. Tin Han mengerutkan alisnya dan berusaha mengikuti irama suling, akan tetapi dia tidak dapat. Dia sama sekali tidak mengerti dan tiupan suling itu menyakitkan telinganya, seperti ditiup oleh seorang yang Tiraikasih Website sama sekali tidak pandai bermain suling. Tiba-tiba hidungnya mencium bau yang keras dan amis. Ketika ia memandang ke kanan kiri mencari-cari, matanya terbelalak karena dia melihat banyak sekali ular besar kecil bergerak menghampiri tempat itu dan tak lama kemudian tempat itu sudah dikepung oleh puluhan ekor ular yang mengangkat kepala mereka dan mengayun-ayun kepala seperti menari! Ular besar kecil beraneka macam dan banyak di antara mereka yang berbisa! Biarpun ular-ular itu tidak menyerang, namun Tin Han menjadi ketakutan dan dia menghampiri Lee Cin lalu berdiri di belakang gadis itu sambil berseru, "Cin-moi, tiupan sulingmu mengundang datangnya banyak ular!" "Tiupan sulingku jelek, hanya dapat menyenangkan ular-ular. Nah, selamat tinggal, Han-ko. Aku akan membawa pergi semua ular ini agar jangan mengganggumu." Lee Cin melangkah maju sambil memainkan sulingnya. Ular-ular itu membuka kepungan dan mengikuti Lee Cin, menggeleser mengikuti jejak kaki Lee Cin menjadi deretan panjang. Setelah gadis itu tidak tampak lagi, Tin Han menjatuhkan diri duduk di atas bangku, wajahnya masih pucat. "Dewi Ular..... dara itu Dewi Ular....." bisiknya lirih. oood0wooo DewiKZ 303 Setelah tiba di luar taman, Lee Cin menghentikan tiupan sulingnya dan mengusir semua ular itu sehingga mereka merayap ke sana sini, kembali ke asal masing-masing. Tiupan suling itu tadi memanggil dan mendorong semua ular yang berada di daerah itu untuk keluar dari liangnya dan berdatangan ke taman itu. Tiraikasih Website Ia tidak segera keluar dari kota Hui-cu, melainkan berpura-pura mencari keterangan tentang tempat tinggal Ji-taijin dan Un-ciangkun. Bukan mencari tahu tempat tinggal mereka saja, juga ia menyelidiki dengan bertanya kepada penduduk di kota itu, orang-orang macam apakah adanya dud pejabat itu. Apakah mereka sewenang-wenang dan menindas rakyat? Apakah mereka merupakan dua orang pejabat yang korup dan menggunakan kekuasaannya untuk memaksakan kehendak mereka? Hasil penyelidikannya membuat Lee Cin mengerutkan alisnya. Kedua orang pejabat itu adalah orang-orang yang disukai rakyat. Ji-taijin adalah seorang kepala daerah yang bijaksana, tidak pernah memeras penduduk, mengumpulkan pajak sebagaimana mestinya. Yang berpenghasilan besar dikenakan pajak besar, yang kecil dikenakan pajak kecil bahkan yang tidak mampu sama sekali tidak diharuskan membayar pajak. Juga dia telah mengadakan pembangunan-pembangunan yang bermanfaat bagi rakyat. Hasil pemungutan pajak dipergunakan untuk kebaikan-kebaikan jalan, jembatan dan lain-lain. Juga tangannya terbuka untuk menolong mereka yang hidupnya miskin. Di waktu musim paceklik di mana sawah ladang kurang menghasilkan, dia pun membagi-bagi bahan makanan kepada rakyat diancam kelaparan. Pendeknya, Ji-taijin adalah seorang pembesar yang amat baik. DewiKZ 304 Ketika ia menyelidiki tentang Un-ciangkun, hasil penyelidikannya pun sama saja. Un-ciangkun adalah seorang panglima yang adil. Dia melarang keras anak buahnya mengganggu rakyat. Sedikit saja anak buahnya melanggar, tentu akan dihukum berat. Juga, berkat sikap tangan besi yang dilakukan Un-ciangkun terhadap para penjahat, di daerah itu menjadi bersih dari kejahatan atau jarang terjadi kejahatan. Para gerombolan perampok tidak Tiraikasih Website berani memperlihatkan gerakan mereka di sekitar daerah itu dan orang-orang merasa takut untuk melakukan kejahatan karena sikap yang bengis dari Un-ciangkun ini. Bahkan semua rakyat tahu belaka betapa Un-ciangkun menggunakan pasukannya untuk membersihkan pantai timur dari gangguan para bajak laut dan perampok dan yang terdiri dari orang-orang Jepang. Lee Cin tertegun setelah mendapatkan keterangan tentang kedua orang pejabat itu. Orang-orang yang demikian baiknya terhadap rakyat malah hendak dibunuh atau disingkirkan oleh Cia Hok dan Cia Bhok yang bersekutu dengan orang Jepang bernama Yasuki dan panglima bernama Phoa Ciangkun itu. Dan menurut percakapan mereka yang sempat ia dengar, yang mengusulkan untuk membunuh kedua orang pejabat yang baik itu adalah Nenek Cia! Agaknya, semua orang yang menjadi pejabat Kerajaan Mancu adalah musuh yang harus dibunuh, apalagi kalau mereka itu menentang usaha pemberontakan terhadap pemerintah. Agaknya keluarga Cia itu adalah segolongan orang yang menganggap bahwa semua orang yang bekerja di bawah pemerintahan Mancu adalah pengkhianat yang harus dibunuh. Dan untuk itu, keluarga Cia tidak segan-segan untuk bekerja sama dengan orang Jepang dan dengan panglima yang agaknya hendak berkhianat dan memberontak. Kalau begitu, apa bedanya gerakan nnereka dengan gerakan mendiang Pangeran Tang Gi Lok yang memberontak dibantu oleh golongan sesat dan bersekongkol dengan perkumpulan-perkumpulan jahat seperti Pek-lian-pai dan yang lain-lain? DewiKZ 305 Lee Cin teringat akan percakapan antara Cia Hok dan Cia Bhok dengan orang Jepang Yasuki dan Phoa-ciangkun. Jelas bahwa mereka itu bermaksud hendak membunuh Un-ciangkun dan Ji-taijin, akan tetapi menurut percakapan Tiraikasih Website mereka itu, kedua orang pejabat ini dilindungi oleh pengawalan yang ketat. Apa artinya pengawal yang ketat kalau bertemu dengan keluarga Cia yang demikian lihai? Ia menjadi tidak enak dan juga muncul harapan di benaknya. Siapa tahu keluarga Cia akan munculkan Si Kedok Hitam untuk membunuh kedua orang pejabat itu? Mungkin Si Pembunuh menggunakan kedok hitam agar tidak dikenal siapa dia. Satu di antara kedua orang pejabat yang benar-benar terancam adalah Ji-taijin. Bagaimanapun juga, Un-ciangkun yang juga tinggal di Hui-cu adalah seorang panglima dan tentu pengawal yang melindunginya jauh lebih kuat. Setelah berpikir demikian, Lee Cin mengambil keputusan untuk melakukan pencegatan dan diam-diam melindungi Ji-taijin dengan harapan untuk dapat bertemu dengan Si Kedok Hitam yang mungkin malam itu akan berusaha untuk membunuh Ji-taijin. DewiKZ 306 Malam itu hawanya dingin sekali. Bulan tampak muncul sepotong dan angin berhembus dari Bukit Hong-san, mendatangkan hawa yang dingin sehingga jarang ada orang mau keluar pada malam hari itu. Setelah malam larut, sesosok bayangan berkelebat di dalam pekarangan rumah Ji-taijin dan bayangan itu bersem bunyi di balik sebatang pohon yang tumbuh di pekarangan itu. Bayangan itu adalah Lee Cin. Dari tempat sembunyinya itu ia dapat mengamati seluruh gedung sehingga kalau ada gerakan yang mencurigakan datang dari luar, tentu ia akan melihatnya. Dengan mudah tadi ia dapat melewati para penjaga yang berada di gardu penjagaan. Ada belasan orang penjaga di situ dan dengan bergantian mereka mengadakan perondaan mengelilingi gedung. Lee Cin merasa yakin bahwa di sebelah dalam gedung tentu terdapat pengawal lagi. Akan tetapi, ia tahu bahwa kalau yang menyelinap masuk orang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi, hal itu tidak akan Tiraikasih Website sukar dilakukan, Buktinya, ia sendiri dapat menyelinap memasuki pekarangan tanpa diketahui para penjaga di luar. Lee Cin melihat betapa janggal ia berada di situ, seolah ia hendak melindungi Ji-taijin yang tidak dikenalnya bahkan tidak pernah dilihatnya. Tidak, pikirnya. Ia berada di situ sama sekali bukan untuk melindungi Ji-taijin dari marabahaya, melainkan untuk menangkap Si Kedok Hitam kalau benar seperti dugaan dan harapannya dia akan muncul malam ini di tempat itu. Juga ia harus menentang kalau ada orang hendak membunuh Ji-taijin yang sudah diselidiki keadaannya itu. Seorang pejabat bijaksana seperti Ji-taijin berhak mendapatkan perlindungan dari orang-orang gagah, dan orang yang hendak membunuhnya, apa pun alasannya adalah seorang yang picik dan tidak mementingkan rakyat jelata. Malam telah larut dan lewat tengah malam ketika tiba-tiba Lee Cin melihat bayangan hitam berkelebat tak jauh di depannya. Jantungnya berdebar tegang. Inilah agaknya orang yang ditunggu-tunggunya. Inilah Si Calon Pembunuh itu dan mungkin sekali inilah Si Kedok Hitam. Dalam kegelapan malam yang hanya remang-remang diterangi bulan sepotong, dia tidak dapat melihat apakah orang itu berkedok atau tidak. Hanya tampak olehnya sesosok tubuh yang sedang perawakannya. Lee Cin cepat bergerak membayangi orang itu. Ketika tiba di dekat gedung di mana tergantung sebuah lampu yang cukup terang, baru dilihatnya bahwa bayangan itu memang berkedok hitam! Jantung dalam dada Lee Cin berdegup keras. Ternyata dugaannya benar. Yang hendak membunuh Ji-taijin adalah Si Kedok Hitam, orang yang pernah menyerang dan melukai ayahnya. Orang yang dicari-carinya! DewiKZ 307 Bayangan itu melompat ke atas genteng dengan gerakan ringan dan gesit sekali. Lee Cin tidak membiarkan orang itu Tiraikasih Website pergi dan ia pun melompat dengan cepat, bahkan langsung turun di depen Si Kedok Hitam itu. Si Kedok Hitam terkejut melihat Lee Cin tahu-tahu berada di depannya! Dia menggerakkan tangan memukul dan hawa pukulan yang dahsyat menyambar ke arah Lee Cin. Dara perkasa ini dengan mudah mengelak dan sebelum ia dapat membalas, orang itu sudah melompat turun lagi dari atas genteng dan melarikan diri. "Hendak lari ke mana kau?" Lee Cin berseru dan melompat turun pula, terus melaklikan pengejaran. Para penjaga ini melihat ada dua bayangan yang berkejaran. Mereka berteriak-teriak dan beramai melakukan pengejaran pula, akan tetapi sebentar saja dua orang bayangan hitam itu telah lenyap dan mereka tidak tahu harus mengejar ke mana. Sementara itu, Lee Cin mengerahkan ilmunya berlari cepat dan ia dapat membayangi Si Kedok Hitam yang lari keluar kota. Di luar pintu gerbang kota, di padang rumput yang luar, Lee Cin hampir dapat menyusul orang yang dikejarnya. Tiba-tiba orang berkedok. itu yang merasa tidak akan dapat lari dari Lee Cin, menghentikan larinya dan membalikkan tubuhnya menghadapi Lee Cin. Mereka kini berdiri saling berhadapan dan di bawah sinar bulan sepotong, Lee Cin dapat rnelihat bahwa melihat perawakannya, orang itu masih muda dan ia memakai sebuah kedok hitam Yang menutupi wajahnya. "Sobat, apa maksudmu mengejar aku? Aku tidak mempunyai urusan sama sekali denganmu!" DewiKZ 308 "Akan tetapi aku mempunyai urusan yang amat besar denganmu!" kata Lee Cin sambil tersenyum mengejek. Tiraikasih Website Orang berkedok itu kelihatan gelisah. "Apa kau hendak mengatakan bahwa engkau melindungi orang seperti Ji-taijin itu?" "Melindungi seorang pejabat baik seperti Ji-taijin juga menjadi kewajiban sebagai seorang pendekar, akan tetapi ada lain urusan yang harus diselesaikan di antara kita!" "Hem, apa urusan itu?" "Engkau tentu tidak lupa bahwa engkau pernah menyerang Bengcu Souw Tek Bun di Hong-san dan melukainya dengan pukulan merontokkan jalan darah yang bertapak tangan hitam?" "Benar, aku pernah menyadarkannya bahwa dia telah menjadi bengcu yang dipilih oleh Kerajaan Mancu, dia menjadi antek penjajah! Apa urusannya dengan engkau?" "Jahanam! Ayahku adalah seorang gagah, seorang jantan sejati yang tidak akan sudi menjadi antek penjajah! Yang mengangkatnya bukan pemerintah kerajaan, melainkan orang-orang gagah di dunia kang-ouw. Kalau pemerintah menyetujui pengangkatan itu, bukan berarti bahwa dia lalu menjadi antek penjajah. Sekarang, engkau telah melukai Ayah, maka aku sengaja datang mencarimu untuk membuat perhitungan. Lihat seranganku!" Lee Cin tidak memberi kesempatan lagi kepada Si Kedok Hitam untuk menjawab dan ia sudah menyerang dengan pukulan Ang-tok-ciang! Si Kedok Hitam agaknya terkejut mendengar bahwa Lee Cin adalah puteri Souw Tek Bun. Dia mengelak dengan cepat sekali dan membalas serangan gadis itu dengan tidak kalah dahsyatnya. Segera terjadi pertandingan di malam sunyi itu tanpa disaksikan oleh siapa pun. Mereka saling serang dengan cepat dan dahsyatnya. DewiKZ 309 "Wuuuuttt......!" Si Kedok Hitam menyerang dengan pukulan telapak tangan yang sudah berubah menghitam, Tiraikasih Website dan Lee Cin sengaja memapaki pukulan itu dengan telapak tangan merah karena ia sudah menggunakan Ang-tok-ciang! "Desss......!" Hebat sekali pertemuan dua telapak tangan itu dan keduanya terdorong ke belakang beberapa langkah. Ternyata tenaga mereka seimbang dan mereka sudah saling serang lagi. Lee Cin mendapat kenyataan bahwa ilmu kepandaian orang ini tidak kalah dibandingkan Nenek Cia! Dan ia yakin orang ini bukan Nenek Cia, jauh lebih gesit dibanding Nenek Cia yang sudah agak lambat gerakannya. Orang ini benar-benar merupakan lawan yang tangguh dan Lee Cin tidak merasa heran bahwa ayahnya terkena pukulannya, walaupun ayahnya juga mampu melukai lengan kanannya. Juga ia maklum bahwa Pukulan Telapak Tangan Hitam dari orang ini jauh lebih hebat dibandingkan pukulan yang serupa dari Cia Hok. Pukulan Cia Hok tidak dapat melukainya, akan tetapi pukulan orang berkedok ini demikian hebat sehingga mampu menandingi pukulan Ang-tok-ciang darinya. Sudah seratus jurus lewat dan mereka masih setanding, tidak ada yang mendesak atau terdesak. Masih sama-sama saling serang dengan dahsyatnya. Hati Lee Cin menjadi penasaran dan mulailah ia mengeluarkan ilmunya yang hebat, yaitu It-yang-ci. Diserang dengan ilmu ini, Si Kedok Hitam nampak terkejut sekali. Nyaris tubuhnya terkena totokan yang dahsyat itu. Dia terpaksa melompat jauh ke belakang untuk menghindarkan diri dan agaknya dia jerih menghadapi It-yang-ci, maka dia lalu membalikkan tubuhnya dan lari mendaki bukit. DewiKZ 310 "Orang she Cia, engkau hendak lari ke mana?" teriak Lee Cin sambil melompat dan lari mengejar. Akan tetapi tak lama kemudian orang berkedok itu melompat memasuki hutan di lereng bukit itu dan Lee Cin kehilangan jejaknya. Tiraikasih Website Di dalam hutan itu amat gelapnya, sinar bulan yang hanya remang-remang itu terhalang daun pohon sehingga di bawahnya gelap sekali. Maklum bahwa mengejar lawan dalam kegelapan itu merupakan perbuatan yang berbahaya sekali, Lee Cin keluar lagi dari hutan dan tidak melakukan pengejarannya. "Awas engkau, besok akan kubuka kedokmu!" katanya sambil rnenuruni lereng bukit itu. Pikirannya sudah bulat. Orang itu pasti seorang di antara keluarga Cia, benar sekali kemungkinannya bahwa dia adalah Cia Tin Siong. Orang berkedok itu lebih lihai dari Cia Hok, juga lebih gesit dari Nenek Cia, siapa lagi kalau bukan Cia Tin Siong? Tin Han? Ah, tidak mungkin sama sekali. Si Berandal itu hanya lincah dan jenaka dalam sikap dan ucapannya, akan tetapi sama sekali tidak mengerti ilmu silat. Tidak ada orang lain kecuali Cia Tin Siong. Kecuali kalau ada orang lain clari anggauta keluarga Cia yang belum pernah diternuinya. Ia mengambil keputusan untuk besok pagi mendatangi keluarga Cia dan menuntut agar Si Kedok Hitam keluar menemuinya. oood0wooo Pada keesokan harinya, setelah mandi dari berganti pakaian, Lee Cin meninggalkan kamarnya di hotel dan segera berangkat menuju rumah kediaman keluarga Cia. Sikapnya dingin dan ia mengambil keputusan untuk memperlihatkan sikap yang dingin dan sungguh-sungguh, tidak seperti kemarin ketika ia menjadi tamu di keluarga itu. DewiKZ 311 Ketika ia tiba di pekarangan depan rumah itu, ia disambut oleh seorang pelayan pria yang sedang menyapu di beranda. Pelayan itu cepat menyambutnya dengan hormat dan ramah. Tiraikasih Website "Ah, Siocia telah kembali! Silakan duduk, Nona. Saya akan memberitahukan kedatangan Nona." "Tidak perlu. Aku hanya perlu bertemu dengan saudara Cia Tin Siong. Suruh dia keluar menemuiku!" kata Lee Cin dengan ketus. Setelah yakin bahwa Si Kedok Hitam adalah anggauta keluarga Cia, sikapnya menjadi ketus karena ia menganggap keluarga itu sebagai musuhnya. Dengan heran dan terkejut pelayan itu mengangguk-angguk lalu memasuki rumah gedung itu. Tak lama kemudian muncul seorang pemuda dari daun pintu dan Lee Cin menjadi serba salah karena yang muncul bukan Tin Siong, melainkan Tin Han! "Haii, selamat pagi, Cin-moi! Silakan duduk, mengapa berdiri saja? Apakah engkau sudah mengambil keputusan untuk tinggal di sini beberapa lamanya? Sukurlah kalau begitu, karena sejak engkau pergi, aku merasa kesepian dan kehilangan sekali!" Sambut pemuda itu dengan wajah riang dan suara gembira. Akan tetapi Lee Cin memandang kepadanya dengan sinar mata dingin dan tak acuh akan sambutan yang ringan itu. Tidak perlu lagi ia beramah-tamah dengan adik dari musuhnya. "Saudara Cia Tin Han, aku tidak mempunyai urusan dengan engkau! Sebaiknya engkau panggilkan Cia Tin Siong ke sini, karena dengan dialah aku mempunyai urusan penting!" DewiKZ 312 "Lho.....! Ada apakah ini? Mengapa engkau marah-marah dan sikapmu bermusuhan, Cin-moi? Apakah kesalahanku? Kalau memang aku telah membuat kesalahan kepadarnu, ampunkanlah kesalahanku itu, Cin-moi!" Pemuda itu tidak berkelakar, melainkan mengatakan ucapan itu dengan sikap bersungguh-sungguh. Tiraikasih Website "Sudah aku tidak mau begurau denganmu! Panggilkan kakakmu Cia Tin Siong itu atau aku akan mencarinya sendiri ke dalam!" Pada saat itu, dari dalam pintu muncul Cia Tin Siong. Seperti biasa, pakaian pemuda tampan dan gagah ini rapi, dan sikapnya lemah-lembut ketika dia tiba di situ dan berhadapan dengan Lee Cin. "Ah, Nona Bu, selamat pagi, Apakah ada sesuatu yang dapat kanni lakukan untukmu?" "Cia Tin Siong, tidak perlu bermain sandiwara lagi! Engkau adalah Si Kedok Hitam, bukan? Si Kedok Hitam yang semalam berusaha membunuh Ji-taijin, lalu bertanding dengan aku dan melarikan diri?" Cia Tin Siong membelalakkan matanya lalu mengerutkan alisnya. "Apa yang kau maksudkan, Nona Bu? Aku tidak mengerti. Siapakah yang kau maksudkan dengan Si Kedok Hitam itu?" "Hemm, tidak perlu berpura-pura bodoh. Kedokmu sudah terbuka sekarang. Aku tahu bahwa engkaulah orangnya yang menyannar sebagai Kedok Hitam dan yang dulu menyerang dan melukai ayahku Souw Tek Bun di Hong-san dan yang semalam hendak menyerang Ji-taijin! Hayo, sekarang kutantang engkau untuk membuat perhitungan atas perbuatanmu menyerang ayahku di Hong-san dulu!" DewiKZ 313 Cia Tin Siong menghela napas panjang dan menatap wajah Lee Cin penuh perhatian. "Engkau salah duga, Nona. Aku sama sekali tidak pernah menyamar sebagai Kedok Hitam, dan tidak pernah bertemu dengan Bengcu Souw Tek Bun. Kemarin malam aku pun tidak keluar dari rumah dan tidak bertennu denganmu, apalagi sampai bertanding. Engkau salah sangka, bahkan aku terkejut Tiraikasih Website mendengar bahwa engkau puteri Bengcu Souw Tek Bun. Bukankah engkau she Bu?" Pada saat itu, keluarlah Cia Kun, Nyonya Cia Kun, Cia Hok, Cia Bhok dan juga Nenek Cia. Mereka mendengar suara ribut-ribut di luar gedung dan segera keluar. "Eh, Lee Cin! Engkau kembali dan apa tadi ribut-ribut tentang Bengcu Souw Tek Bun?" "Nek, Nona Bu ini ternyata adalah puteri Bengcu Souw Tek Bun!" kata Tin Han. "Pantas ilmu kepandaiannya tinggi sekali, ya Nek?" Dalam keadaan setegang itu Tin Han masih memuji-muji Lee Cin. "Hemm, bukankah engkau she Bu, Lee Cin?" tanya Nenek Cia. "Jangan-jangan ia malah bukan bernama Lee Cin!" sambung Tin Han ragu. DewiKZ 314 "Namaku adalah Souw Lee Cin. Aku mengaku bernama marga Bu karena aku hendak menyelidiki Si Kedok Hitam yang telah menyerang dan melukai ayahku. Si Kedok Hitam itu menggunakan Telapak Tangan Hitam yang disebutnya pukulan merontokkan jalan darah. Karena mendengar bahwa keluarga Cia memiliki ilmu Tapak Tangan Hitam yang disebut Hek-tok-ciang, maka aku melakukan penyelidikan ke sini dan menggunakan she Bu agar jangan dicurigai. Dan semalam aku melihat Si Kedok Hitam hendak membunuh Ji-taijin dan telah bertanding dengan aku. Akan tetapi dia melarikan diri. Si Kedok Hitam semalam juga sudah mengaku bahwa dialah yang melukai ayahku. Siapa lagi orangnya kalau bukan Cia Tin Siong? Maka, hayo, aku tantang Cia Tin Siong untuk membuat perhitungan atas apa yang dia lakukan terhadap ayahku!" Tiraikasih Website "Aku bukan Si Kedok Hitam! Aku tidak pernah menyamar sebagai Si Kedok Hitam dan tidak pernah menyerang Bengcu Souw Tek Bun!" kata Cia Tin Siong penasaran. "Lee Cin, percayalah, di sini tidak ada Si Kedok Hitam," kata Nenek Cia. "Nona Souw Lee Cin, Tin Siong tidak berbohong. Dia tidak pernah menyamar sebagai Si Kedok Hitam dan kami semua tidak pernah mengenal Si Kedok Hitam, harap Nona jangan menuduh seperti itu." "Hemm, coba jawab. Apakah keluarga Cia tidak mempunyai niat untuk menentang Ji-taijin? Bukankah keluarga Cia membenci Ji-taijin?" Sambil bertanya begitu, Lee Cin mengerling ke arah Cia Hok dan Cia Bhok. "Hal itu tidak aneh, Lee Cin," kata Nenek Cia. "Kami membenci semua orang Han yang telah menghambakan diri kepada kaisar penjajah. Maka tentu saja kami membenci Ji-taijin?" "Dan berniat hendak membunuhnya?" kembali Lee Cin bertanya, sekali ini menatap wajah nenek itu. Nenek Cia menghela napas panjang. "Sesungguhnyalah, hatiku akan senang kalau melihat antek-antek penjajah Mancu itu mati terbunuh!" DewiKZ 315 "Nah, sudah jelas sekarang dan aku bukan menuduh tanpa dasar! Semalam aku melihat sendiri Si Kedok Hitam hendak membunuh Ji-taijin dan dia mengaku telah menyerang Ayah. Juga kalian semua tidak senang kepada ayahku yang kalian tuduh sebagai antek Mancu, bukan? Sudah cocok semua, dan aku tetap menantang Cia Tin Siong Si Kedok Hitam untuk membuat perhitungan!" Tiraikasih Website Wajah Tin Siong menjadi merah. "Aku sungguh menyesal sekali akan sikaprnu ini, Nona. Sungguh sayang, sebetulnya aku amat suka kepadamu dan kini engkau menantangku. Kalau engkau menantangku sebagai Si Kedok Hitam, aku tidak akan melayani karena aku bukan Si Kedok Hitam. Akan tetapi kalau engkau menantangku sebagai Cia Tin Siong, demi nama dan kehormatan keluarga Cia, terpaksa aku melayanimu!" Lee Cin sudah yakin sekali bahwa Si Kedok Hitam adalah Cia Tin Siong, maka ia pun berkata dengan tegas, "Baik, aku menantang Cia Tin Siong untuk menentukan siapa yang kalah dan siapa yang menang dalam sebuah pertandingan satu lawan satu. Ini bukan karena aku takut dikeroyok, biarpun dikeroyok, untuk membalaskan sakit hati ayahku, akan kuhadapi juga!" Setelah berkata clemikian, Lee Cin sudah mencabut Ang-coa-kiam dan melompar ke tempat yang luas di halaman itu. Sebetulnya Tin Siong amat tertarik dan sudah jatuh hati kepada gadis ini. Akan tetapi sekali ini, kehormatan keluarga Cia menjadi taruhan. Kalau dia menolak tantangan, berarti dia takut dan keluarga Cia akan menjadi rendah karenanya. Kalau dia melawan, sebetulnya dia tidak ingin bermusuhan dengan gadis yang mempesonakan hatinya itu. Dia lalu memandang kepada ayah dan neneknya. Ayahnya menghela napas dan menganggukkkan kepalanya. Nenek Cia memukul-mukulkan tongkatnya ke atas tanah. "Tin Siong, ingat, ini hanya pibu biasa, bukan karena kebencian kedua pihak. Lee Cin, harap engkau ingat bahwa seorang pendekar tidak mau melukai atau membunuh orang yang belum diketahui benar kesalahannya." DewiKZ 316 "Nek, bagaimana kalau aku saja yang maju menandingi Cin-moi? Kalau bertanding denganku, aku percaya dia tidak Tiraikasih Website akan mau melukai aku, karena aku tidak berdosa apa-apa. Aku khawatir Siong-ko akan terluka parah olehnya!" Cia Kun membentak, "Diam kau, Tin Han!" "Berandal, aku tahu hatimu penuh keberanian, akan tetapi sayang engkau selalu membenci ilmu silat sehingga melawan seorang biasa saja engkau tidak akan menang. Bagaimana harus melawan Lee Cin?" cela Nenek Cia. "Biar kulawan Cin-moi! Makin cepat aku kalah semakin baik, agar hatinya puas," kata pula Tin Han. "Sekali lagi, Cia Tin Siong. Aku yakin bahwa engkaulah Si Kedok Hitam yang telah melukai ayahku dan aku tantang engkau untuk bertanding melawan aku! Apakah engkau hanya seorang pengecut yang hendak menyembunyikan diri di balik kedok, kemudian tidak berani menghadapi tantanganku secara terbuka?" Wajah Tin Siong menjadi semakin merah, "Nona Bu......" "Namaku Souw Lee Cin, bukan Nona Bu!" "Baiklah, Nona Souw. Kalau engkau memaksa menantangku, tentu saja aku tidak dapat menolak." Dia lalu melangkah ke depan menghadapi Lee Cin sarnbil mencabut suling peraknya. "Nah, aku sudah siap mulailah!" katanya sambil mernasang kuda-kuda. DewiKZ 317 Lee Cin yang sudah merasa yakin bahwa pemuda itu adalah Si Kedok Hitam, lalu menggerakkan pedangnya dan berseru nyaring, "Lihat pedangku!" Tubuhnya menerjang ke depan, pedangnya menjadi sinar keemasan yang mencuat menjadi tusukan ke arah dada Tin Siong dengan cepat dan kuat sekali. Tiraikasih Website Tin Siong sudah maklum akan kelihaian gadis ini, maka dia tidak berani memandang rendah dan cepat dia memutar sulingnya untuk melindungi tubuhnya. Suling itu berubah menjadi sinar perak bergulung-gulung di depan dadanya, menjadi perisai yang melindunginya. "Trangg......!" Pedang itu tertangkis dan bunga api berpijar menyilaukan mata. Lee Cin merasakan tangannya tergetar oleh tangkisan itu dan maklumlah dia bahwa pemuda ini memiliki tenaga sinkang yang kuat, lebih kuat dari yang diduganya semula. Maka ia pun mengerahkan sinkangnya dan menyerang lagi lebih dahsyat. Dia hendak mengandalkan kecepatan gerakannya untuk mengatasi lawan. Akan tetapi, ternyata Tin Siong juga mampu bergerak cepat sekali sehingga terjadilah pertandingan yang amat seru. Tubuh mereka berubah menjadi bayang-bayang yang diselimuti gulungan sinar perak dan sinar merah. Tin Han yang ugal-ugalan itu agaknya tidak tahu bahwa kakaknya sedang bertanding mati-matian melawan Lee Cin. Dia tertarik oleh pemandangan indah itu, maka berkali-kali dia berseru dan bertepuk tangan. "Wah, bagus, bagus, indah sekali!" Akan tetapi anggauta keluarga Cia yang lain menonton dengan hati tegang sekali. Mereka mengerti bahwa kedua orang muda itu telah bertanding mati-matian dan sekali saja lengah, seorang di antara mereka dapat roboh dan terluka berat atau bahkan tewas! Lebih-lebih Nenek Cia, beberapa kali ia mengeluarkan seruan khawatir dan mengetuk-ngetukkan tongkatnya di atas tanah. "Mereka bertanding, mereka serasi sekali untuk berjodoh. Ah, kalau sampai mereka saling melukai.......!" DewiKZ 318 Lee Cin merasa penasaran sekali. Ilmu pedang yang dimainkan dengan suling oleh Tin Siong benar-benar kokoh Tiraikasih Website kuat sehingga pedangnya tidak mampu menembus pertahanan itu. Sebaliknya, serangan balik dari pemuda itu juga berbahaya sekali. Mereka sudah saling serang sampai seratus jurus dan belum juga ada yang tampak terdesak. Lee Cin semakin yakin. Inilah orangnya yang telah melukai ayahnya! Pantas saja ayahnya kalah karena pemuda ini benar-benar lihai sekali. Dengan marah dan penasaran Lee Cin memutar pedangnya menangkis suling yang menotok ke arah pundaknya dan ia majukan kaki kiri ke depan sambil mengerahkan tenaga memukul dengan telapak tangan kiri terbuka. Telapak tangannya berubah meran dan itulah Ang-tok-ciang! -oo0dw0oo- Jilid 10 TIN SIONG agaknya maklum dengan baik akan kedahsyatan pukulan ini, maka dia pun miringkan tubuh dan mendorongkan telapak tangan ke depan untuk menyambut pukulan itu dengan Hek-tok-ciang! Pertemuan antara Ang-tok-ciang dan Hek-tok-ciang ini tidak dapat dihindarkan lagi karena keduanya ingin memperoleh kemenangan. Lee Cin mengerahkan tenaga dan kemampuannya untuk membalaskan ayahnya sedangkan Tin Siong untuk mempertahankan nama besar keluarga Cia! DewiKZ 319 "Wuuuuutttt..... desss......!" Dua telapak tangan bertemu dengan kuatnya dan tubuh mereka terpental sampai lima langkah, terhuyung ke belakang dan merasa betapa dari ujung jari tangan kiri sampai ke pangkal lengan terguncang hebat. Juga dalam adu tenaga ini keduanya berimbang. Hal ini membuat Lee Cin semakin penasaran dan ia pun melupakan rasa nyeri pada lengan kirinya, lalu menyerang Tiraikasih Website lagi dengan pedangnya. Tim Siong juga terkejut, akan tetapi ia pun cepat menggerakkan tongkatnya untuk menangkis. "Trangg......!" Kembali bunga api berpijar dan cepat sekali Lee Cin mengirim pukulan Ang-tok-ciang pula. Tin Siong terkejut, maklum bahwa gadis itu mengajaknya bertanding habis-habisan, maka terpaksa dia pun mendorongkan tangan kiri untuk menyambut pukulan orang. Akan tetapi, tiba-tiba Lee Cin mengubah kedudukan jari-jari tangan kirinya yang kini menggenggam dan hanya jari telunjuknya yang dipergunakan untuk menotok ke arah telapak tangan hitam itu! "Tuk......!" Totokan It-yang-ci itu tepat mengenai tangan telapak tangan kiri Tin Siong. Pemuda itu mengeluh dan terhuyung-huyung ke belakang. Lee Cin mengejar dan mengerahkan pedangnya untuk menyerang dada pemuda itu. Akan tetapi tiba-tiba tubuh Tin Siong terhalang oleh Tin Han yang sudah menolong kakaknya dan memasangkan dadanya menghadapi Lee Cin. Tentu saja Lee Cin terkejut sekali dan menarik kembali pedangnya, kalau tidak tentu dada Tin Han yang akan tertembus pedangnya. "Cukup, Cin-moi! Kakak Tin Siong sudah kalah, mengapa engkau mendesaknya? Kalau hendak menusuknya, tusuklah aku terlebih dulu!" Lee Cin memandang kepada wajah Tin Han. Pemuda berandalan itu sungguh berani, memasangkan tubuhnya untuk melindungi kakaknya dan dalam keadaan seperti itu wajah pemuda itu masih tersenyum simpul! DewiKZ 320 Lee Cin menyimpan kembali pedangnya dengan membelitkan pada pinggangnya dan berkata, "Hemm, ayayahku terluka oleh Hek-tok-ciang lebih parah darinya. Pembalasan ini belum impas!" Lee Cin memandang kepada Tin Siong yang wajahnya pucat dan mulutnya Tiraikasih Website mengeluarkan darah. Jelas bahwa dia telah terluka dalam oleh It-yang-ci, walaupun tidak seberat yang diderita ayahnya. "Cin-moi, mengapa engkau terlalu mendesak kami? Siong-ko sudah menyatakan bahwa dia bukanlah Si Kedok Hitam seperti yang kau tuduhkan. Aku sendiri berani menanggung bahwa Siong-ko tidak berbohong. Kalau engkau masih penasaran dan hendak membunuhnya, nah, bunuhlah aku. Aku tidak takut mati dalam tanganmu!" Tin Han sengaja memasang dadanya di depan Lee Cin dan gadis ini tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan atau katakan. Nenek Cia melangkah ke depan. "Lee Cin, kami seluruh keluarga Cia berani menanggung bahwa Tin Siong bukan Si Kedok Hitam seperti yamg kau duga. Engkau sudah dapat mengalahkan Tin Siong, berarti engkau sudah dapat mengalahkan keluarga kami karena di antara kami, Tin Siong yang memiliki ilmu silat paling tangguh. Kami mengaku kalah dan kami mengulurkan tangan persahabatan denganmu karena sesungguhnya Tin Siong tidak pernah menyerang dan melukai ayahmu." Lee Cin menjadi semakin bingung. Ia melihat betapa semua anggauta keluarga memandang kepadanya dengan penuh perhatian. "Akan tetapi, Ayah....." DewiKZ 321 "Lee Cin, lupakah engkau bahwa engkau mengatakan kalau ayahmu terluka oleh pukulan telapak tangan hitam yang disebut pukulan merontokkan jalan darah? Nah, pukulan Hek-tok-ciang kami sama sekali tidak mempunyai daya untuk merontokkan jalan darah, hanya merupakan pukulan yamg mengandung hawa beracun, tidak lebih lihai daripada ilmu pukulan Ang-tok-ciang yang kau miliki." Tiraikasih Website Lee Cin menghela napas panjang dan memandang kepada Tin Siong yang kini duduk bersila untuk menghimpun hawa murni untuk mengobati luka dalam akibat totokan It-yang-ci. Ia mulai meragu dan menyesal. Kalau benar bahwa Tin Siong bukan Si Kedok Hitam, sungguh ia telah bertindak salah besar. "Kalau memang benar bahwa saudara Cia Tim Siong tidak melakukan penyerangan dan melukai Ayah, aku telah salah duga dan aku mohon maaf sebanyaknya kepada keluarga Cia. Akan tetapi kalau benar dugaanku bahwa dia adalah Si Kedok Hitam, maka biarlah pukulanku tadi merupakan pembalasan dari Ayah, agar dia tidak berpikir bahwa dialah orang yang palimg lihai di dunia. Selamat tinggal!" Ia membalikkan tubuhnya dan keluar dari pekarangan itu. Baru saja tiba di jalan, suara kaki orang berlari membuatnya menengok dan ternyata Tin Han yang mengejarnya. "Mau apa engkau mengejarku?" tanya Lee Cin sambil mengerutkan alisnya. "Aih, Cin-moi. Haruskah persahabatan di antara kami diputuskan dengan cara ini?" "Apakah ada alasan untuk menyambung persahabatan? Kalau aku menduga salah dan bahwa bukan kakakmu yang menyerang Ayah, maka aku telah melakukan kesalahan besar terhadap keluarga Cia, dan tentu keluargamu akan membenciku." DewiKZ 322 "Ah, tidak sama sekali, Cin-moi. Setidaknya aku tidak akan membencimu karena aku tahu benar bahwa engkau menyerang Kakak Tin Siong bukan karena engkau jahat, melainkan karena engkau hendak membalas dendam Tiraikasih Website walaupun balas dendam itu ditujukan kepada orang yang salah." Sikap dan ucapan pemuda itu membuat Lee Cin makin merasa bersalah dan ia mulai ragu akan kebenaran tindakannya. "Sudahlah, aku pergi saja. Selamat tinggal, Han-ko." "Engkau tidak membenciku karena aku tadi menghalangi engkau membunuh Kakak Tin Siong?" Lee Cin menggeleng kepalanya. "Tidak, bahkan aku merasa girang bahwa engkau menghalangiku sehingga aku tidak jadi membunuhnya. Betapa akan besar penyesalanku kalau kelak ternyata orang yang kubunuh itu sama sekali tidak bersalah." "Kalau begitu, perkenankanlah aku mengantarmu sampai ke luar kota. Aku masih ingin bercakap-cakap denganmu sebelum engkau pergi," kata Tin Han sambil ikut berjalan di samping Lee Cin ketika gadis itu melanjutkan langkahnya. Terpaksa Lee Cin membiarkan pemuda itu berjalan bersamanya, karena ia pun masih ingin mendengar apa yang hendak dikatakan pemuda ini. Setidaknya sikapnya ini untuk menunjukkan rasa penyesalannya atas peristiwa tadi. "Cin-moi, kalau kupikir-pikir, letak kesalah-pahaman antara engkau dan kami adalah karena perbedaan pendapat. Keluarga kami adalah keluarga patriot yang membenci pemerintahan penjajah Mancu dan ingin sekali menggulingkan dan mengusir penjajah dari tanah air kita. Sedangkan engkau agaknya mempunyai pendapat lain. Bagaimana pendapatmu tentang penjajah Mancu, Cin-moi?" DewiKZ 323 Lee Cin mempertimbangkan pertanyaan ini, kemudian ia menjawab dengan jujur, "Aku pun tidak senang dengan Tiraikasih Website adanya penjajah di tanah air kita. Akan tetapi itu bukan berarti aku membenci pemerintah Kerajaan Mancu. Kaisarnya amat baik terhadap rakyat kita dan dia dapat menghargai orang-orang pandai. Yang kubenci adalah pembesar yang sewenang-wenang terhadap rakyat jelata, yang menindas rakyat. Tidak peduli apakah pembesar itu orang Han atau orang Mancu. Kalau dia seorang pembesar yang baik dan bijaksana, tentu aku tidak membencinya bahkan akan melindunginya dari orang jahat yang hendak membunuhnya. Sebaliknya, kalau ada pembesar yang korup, sewenang-wenang dan menindas rakyat jelata, tentu aku akan turun tangan memberi hajaran kepada pembesar itu, tidak peduli dia bangsa Han atau bangsa lain." "Itu adalah pendirian seorang pendekar, bukan seorang patriot, Cin-moi. Seorang pendekar menilai baik buruknya orang dari perbuatan pribadinya, akan tetapi seorang patriot yang tidak rela melihat bangsa dan tanah air dijajah, menilai seseorang dari kedudukannya, siapa yang dibantunya. Kalau dia membantu penjajah, bekerja untuk penjajah, tentu kami anggap sebagai musuh karena berarti dia ikut mengembangkan dan mendukung penjajahan! Dan itulah pendirian keluarga Cia kami. Kami tidak mengenal dendam pribadi, akan tetapi dendam bangsa dan tanah air, dan kami bertindak demi bangsa dan tanah air." Lee Cin mengangguk-angguk. Ia adalah seorang gadis yang sudah berpengalaman, maka tentu saja hal seperti itu sudah dimengertinya. "Kalau begitu, kalian segolongan patriot hendak melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan penjajah?" DewiKZ 324 "Mungkin pihak penjajah akan menganggap sebagai pemberontakan, akan tetapi kami menganggap sebagai perjuangan, perjuangan membebaskan bangsa dan tanah air dari cengkeraman penjajah." Tiraikasih Website "Dan kalian akan bergabung dengan siapa saja yang menentang pemerintah Mancu? Tidak peduli bahwa mereka terdiri dari golongan sesat, tetap akan kalian ajak bekerja sama dan bersekutu?" Ditanya demikian, Tin Han tertegun, lalu menjawab dengan ragu, "Kuki..... tidak semua berpendapat seperti itu. Aku sendiri misalnya, aku tidak akan sudi untuk bekerja sama dengan para penjahat dalam perjuangan membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajah. Bersekutu dengan golongan sesat bahkan akan mengotorkan dan menodai perjuangan yang suci." "Akan tetapi bagaimana dengan keluarga Cia? Apakah mereka tidak mengadakan persekutuan dengan golongan sesat?" "Aku..... aku tidak tahu, Cin-moi. Akan tetapi percayalah, kalaupun ada, aku akan menentangnya habis-habisan!" Lee Cin tersenyum. Mereka sudah tiba di luar kota, di jalan yang sunyi dan Lee Cin berhenti melangkah, lalu memandang kepada pemuda itu. "Han-ko, ucapanmu itu bagaimana dapat kubuktikan? Kemampuan apakah yang engkau miliki untuk membuktikan ucapanmu itu?" DewiKZ 325 Wajah Tin Han berubah merah. "Boleh jadi aku tidak pandai silat seperti anggauta keluarga yang lain, Cin-moi. Akan tetapi aku mempunyai pendirian. Aku akan berusaha mengumpulkan semua pendekar di dunia ini, menyadarkan mereka bahwa selama ini mereka seperti harimau tertidur, mengajak mereka untuk bangkit dan menentang penjajah! Kalau semua pendekar bangkit dan bergerak, berjuang. Aku yakin rakyat akan mengikuti mereka dan kita dapat menyusun kekuatan yang besar. Di mana-mana rakyat akan Tiraikasih Website berjuang, dipimpin oleh para pendekar yang sudah berjiwa patriot, dan dengan cara itu, kekuasaan Kerajaan Mancu pasti akan dapat dihancurkan dan penjajah dapat dihalau keluar dari tanah air kita." Lee Cin memandang dengan heran dan kagum. Pemuda yang ugal-ugalan ini, yang oleh keluarganya disebut Si Berandal, yang tidak dapat bersilat, yang lemah, ternyata memiliki jiwa yang gagah perkasa. Dia bicara dengan semangat berapi-api. Sepasang matanya mencorong, kedua tangannya dikepal! "Ucapanmu mengagumkan hatiku, Han-ko. Percayalah, kalau kelak engkau berhasil membuat para pendekar menjadi patriot sehingga mereka semua bergerak seperti yang kau bayangkan itu, aku pun akan membantumu dengan sekuat tenagaku. Selama ini aku melihat ada golongan yang hendak memberontak dan bersekutu dengan kaum sesat, maka aku tidak percaya akan sikap mereka yang menentang pemerintah. Kuanggap bahwa mereka itu bukan memperjuangkan nasib rakyat, melainkan mengejar ambisi dan keuntungan pribadi saja. Alangkah indahnya kalau perjuangan itu murni seperti yang kau gambarkan." DewiKZ 326 "Terima kasih, Cin-moi. Sekarang legalah hatiku setelah mengatakan semua yang berada di hatiku mengenai perjuangan. Biarpun Si Kedok Hitam itu aku yakin bukan Kakak Tin Siong, akan tetapi aku percaya bahwa engkau sekarang mungkin akan dapat mempertimbangkan perbuatannya terhadap ayahmu, yaitu kalau benar dia seorang patriot seperti yang aku maksudkan. Mungkin dia hanya ingin menyadarkan orang-orang gagah sedunia, termasuk ayahmu. Nah, kalau engkau memang berniat untuk pergi, aku mengucapkan selamat jalan dan selamat berpisah, Cin-moi dan kuharap engkau tidak akan Tiraikasih Website mengenang kami keluarga Cia sebagai musuh, melainkan sebagai sahabat." "Aku akan mengenangmu sebagai seorang sahabat baik, Han-ko." "Dan aku tidak pernah akan dapat. melupakanmu, Cin-moi." Mereka saling memberi hormat dengan merangkap kedua tangan depan dada lalu Lee Cin melanjutkan perjalanan dan Tin Han kembali ke dalam kota Hui-cu. Setelah pemuda itu pergi, Lee Cin kembali berhenti melangkah dan termenung. Suara pemuda itu masih berkumandang di telinganya dan ia semakin penasaran karena ia kini hampir percaya bahwa Si Kedok Hitam bukan Tin Siong. Kalau begitu siapa? Si Kedok Hitam jelas ada, semalam ia sudah bertemu dan bahkan berkelahi dengannya. Mengingat ini, Lee Cin mengerutkan alisnya. Siapa tahu, usaha Si Kedok Hitam untuk membunuh Ji-taijin yang digagalkannya itu akan diulangnya malam ini. Ia merasa penasaran dan ingin menangkap Si Kedok Hitam. Ia harus dapat yakin benar bahwa keluarga Cia tidak ada hubungannya dengan Si Kedok Hitam dan satu-satunya jalan adalah menangkap Si Kedok Hitam. Sebaiknya malam ini ia menanti lagi kalau-kalau Si Kedok Hitam akan kembali menyerang Ji-taijin! Sekali ini ia tidak akan menyerangnya. Si Kedok Hitam itu lihai dan sukar merobohkannya, tentu dia keburu melarikan diri. Ia akan membayanginya saja agar diketahui di mana dia tinggal. Ia ingin mengetahui siapa sebenarnya orang di balik kedok itu. oood0wooo DewiKZ 327 Tiraikasih Website Bayangan hitam itu dengan gesitnya meloncat ke atas atap gedung tempat tinggal Ji-taijin, dan setibanya di atas atap, dia melihat ke kiri kanan. Di bawah sinar bulan sepotong yang bersinar cukup terang karena langit bersih dari awan, Lee Cin melihat bayangan ini dan dari tempat ia bersembunyi terlihat jelas bahwa bayangan itu berkedok hitam. Si Kedok Hitam! Seperti diperhitungkannya, malam itu kembali Si Kedok Hitam beraksi mendatangi rumah Ji-taijin. Akan tetapi ketika bayangan Si Kedok Hitam itu melayang turun, tiba-tiba terdengar bentakan banyak orang dan nampak banyak pengawal berdatangan mengepung tempat itu sambil membawa obor. Kiranya tempat itu telah siap siaga dan banyak penjaga kini mengepung Si Kedok Hitam yang menjadi kaget sekali. Tak disangkanya bahwa kedatangannya telah dinanti banyak pengawal. Para pengawal segera mengeroyoknya, akan tetapi dengan gesit Si Kedok Hitam berkelebatan mengelak sambil merobohkan banyak pengawal dengan tamparan tangannya atau tendangan kakinya. Betapapun juga, dia kewalahan menghadapi puluhan orang pengawal yang mengepungnya dengan senjata pedang atau golok itu. Lee Cin yang sudah mengintai sejak tadi tersenyum. Ialah yang telah memberi tahu para penjaga sore tadi bahwa malam ini rumah Ji-taijin akan kedatangan seorang pembunuh berkedok hitam. Karena itulah maka para pengawal mengadakan persiapan, tanpa mengetahui siapa yang memberi keterangan itu karena Lee Cin menyambitkan kertas yang ditulisi pesan itu kepada mereka tanpa memperlihatkan diri. DewiKZ 328 Si Kedok Hitam ternyata lihai sekali. Biarpun dia tidak memegang senjata, namun semua serangan dapat dielakkan atau ditangkis dan dia sudah merobohkan belasan orang Tiraikasih Website pengawal tanpa membunuh mereka. Akhirnya dia merasa kewalahan juga dan melompat jauh lalu melarikan diri, tidak tahu bahwa lain bayangan yang tidak kalah gesitnya membayanginya. Bayangan ke dua ini adalah Lee Cin. Akan tetapi Si Kedok Hitam kembali menghilang di dalam hutan yang gelap. Dengan kecewa sekali Lee Cin terpaksa menghentikan pengejaran. Akan tetapi karena penasaran, ia menanti di luar hutan dan mengambil keputusan untuk menanti sampai besok pagi. Besok, setelah terang tanah, ia akan melanjutkan pencariannya. Mungkin Si Kedok Hitam masih berada di dalam hutan itu. Lee Cin duduk bersila di bawah sebatang pohon di atas tanah bertilamkan daun-daun kering. Biarpun keadaannya seperti dalam tidur dan ia memulihkan kekuatannya beristirahat, akan tetapi jangan mencoba untuk mengganggunya. Sedikit saja sudah cukup untuk membuat ia terbangun dengan seluruh tubuh dalam keadaan siap siaga! Pada keesokan harinya, setelah sinar matahari pagi dapat menerobos masuk ke dalam hutan melalui celah-celah daun pohon, Lee Cin bangkit berdiri lalu dengan hati-hati dan waspada ia memasuki hutan kecil itu. Ia menyusup-nyusup di antara batang-batang pohon dan semak belukar dan ketika tiba di tengah hutan ia berhenti dan memandang ke kanan kiri. Pagi itu di dalam hutan suasananya bising dengan kicau burung-burung yang beterbangan dari pohon ke pohon, sehingga Lee Cin mulai menyangsikan apakah orang yang dicarinya masih terdapat di tempat itu. Mungkin dia sudah melarikan diri ke jurusan lain. DewiKZ 329 Selagi ia hendak meninggalkan tempat itu dengan hati kecewa karena kembali Si Kedok Hitam dapat lolos dari tangannya, tiba-tiba hidungnya mencium bau yang amat sedap. Bau bumbu daging dibakar! Pengharapannya Tiraikasih Website muncul kembali dan berindap-indap ia menuju ke arah tempat dari mana bau itu datang. Akhirnya ia melihat seorang laki-laki tampak dari belakang masih muda, dengan pakaian serba putih sedang memanggang paha kelinci di atas api unggun. Pemuda itu berada di tengah semak belukar dan untuk mendekatinya hanya melalui jalan setapak yang berada di belakang pemuda itu. Dengan hati berdebar tegang Lee Cin melangkah satu-satu menghampirinya dari belakang. Orang itu pasti Si Kedok Hitam, pikirnya. Ia ingin sekali melihat siapa orang itu! Ketika ia sudah tiba dekat, lalu melangkah maju lagi, tiba-tiba tanah berumput yang dipijaknya itu runtuh ke bawah clan tubuhnya terjeblos ke dalam lubang perangkap! Ia sudah terjatuh ke dalam lubang dan tubuhnya sudah diselimuti semacam jala. Ia meronta dan hendak melepaskan diri, akan tetapi jala itu kuat sekali dan ia sudah terlibat sedemikian rupa sehingga ia tidak sempat mencabut pedangnya untuk membabat jala itu. Pemuda yang sedang memanggang daging itu mengeluarkan suara tawa, lalu cepat sekali dia sudah meloncat ke dekat lubang dan dari atas dia menyerang dengan totokan. Biarpun Lee Cin berhasil menangkis dua tiga kali dari dalam jala, namun akhirnya ada totokan yang mengenai tubuhnya sehingga ia terkulai lemas di dalam libatan jala. DewiKZ 330 "Ha-ha-ha, jalaku menangkap seekor ikan emas yang indah sekali!" pemuda itu tertawa sambil mengangkat tubuh Lee Cin yang masih diselimuti jala. Sambil tersenyum-senyum gembira pemuda itu melepaskan jala yang menyelimuti tubuh Lee Cin. Lee Cin yang tidak mampu bergerak itu melihat bahwa yang menjebak dan menangkapnya, pemuda baju putih itu bukan laim adalah Ouw Kwan Lok, pemuda yang dulu pernah dianggapnya sebagai seorang sahabat akan tetapi yang kemudian bahkan Tiraikasih Website hendak menangkap dan memperkosanya, dan bahwa Ouw Kwan Lok ternyata adalah murid Thian-te Mo-ong dan mendiang Pak-thian-ong yang hendak membalas dendam kepadanya! Ia dapat lolos dari tangan Ouw Kwan Lok karena ia tidak mempan ketika diracuni. Akan tetapi sekali ini benar-benar tidak berdaya karena ditotok lemas. Ia masih dapat bicara dan berkata dengan suara gemas, "Ouw Kwan Lok, jahanam keji, kiranya engkaulah Si Kedok Hitam!" Ouw Kwan Lok tersenyum dan mengerutkan alis, meruncingkan mulutnya mengejek. "Aku? Si Kedok Hitam. Aku tidak tahu apa yang kau maksudkan. Engkau datang sendiri menyerahkan diri, itu bagus sekali. Aku akan membunuh engkau setelah puas mempermainkanmu. Sekarang tuanmu hendak makan minum lebih dulu dan engkau boleh melihat saja!" Ia lalu mengikat kaki dan kedua tangan Lee Cin dengan tali jala yang panjang dan sekali melontarkan ujung tali, tali itu telah melibat sebatang cabang pohon. Dia lalu menarik naik dan tubuh Lee Cin tergantung di udara, menelungkup dengan kaki dan tangan terikat. Apalagi kaki tangannya terikat, biarpun tidak diikat juga ia tidak akan mampu bergerak. "Ouw Kwan Lok, pengecut tak tahu malu! Turunkan aku dan mari kita bertanding sampai salah seorang dari kita menggeletak tak bernyawa di tempat ini!" teriak Lee Cin. DewiKZ 331 Akan tetapi Kwan Lok tertawa dan mulai makan, menggerogoti paha kelenci dan minum arak dari guci arak yamg dibawanya. "Enak saja. Engkau akan kuajak bersenang-senang dulu, baru engkau akan kubunuh. Sayang kalau engkau dibunuh begitu saja. Bersiaplah engkau untuk bersenang-senang denganku kemudian mampus. Berdoalah dan minta ampun kepada guruku Pak-thian-ong!" Tiraikasih Website Lee Cin maklum bahwa tidak ada gunanya bicara dengan pemuda yang seperti ini. Ia diam-diam merasa heran mengapa seorang pemuda yang demikian tampan dan gagah, halus tutur sapanya dan lembut gayanya, dapat memiliki watak yang demikian rendah dan jahat. Ia tidak berdaya. Ada sedikit harapan. Kalau pemuda itu hendak mempermainkannya, mudah-mudahan dia akan membebaskannya dari totokan. Tidak ada artinya baginya kaki tangan yang terikat itu. Kalau ia sudah terbebas dari totokan ia akan dapat meronta dan mematahkan ikatan kaki tangannya! Sedikit harapan ini membuat Lee Cin diam saja, tidak lagi memaki, bahkan ia memejamkan kedua matanya, dan diam-diam ia mengatur pernapasannya dan berusaha untuk memulihkan aliran darahnya yang terganggu oleh totokan itu. Kalau harapannya itu tidak terjadi, habislah ia! Kalau sampai ia dapat diperkosa pemuda ini, ia tidak akan mau hidup lebih lama lagi. Setelah ia berhasil membunuh pemuda ini, ia pun akan membunuh diri. Akan tetapi agaknya ia tidak akan dapat melakukan apa-apa. Ia teringat akan ayah ibunya dan tak terasa dua titik air mata membasahi matanya. Ouw Kwan Lok yang senang makan minum itu melihat air mata itu. "Souw Lee Cin, engkau menangis? Ha-ha-ha, aku sebetulnya sayang padamu, sejak pertemuan kita dahulu itu, aku telah jatuh cinta padamu. Kalau engkau mau berjanji menjadi isteriku, aku tidak akan membunuhmu. Aku akan melupakan sakit hati kedua orang guruku. Nah, maukah engkau menjadi isteriku? Berjanjilah dan aku akan membebaskanmu, karena aku percaya janji seorang gagah seperti engkau." DewiKZ 332 Lee Cin diam saja. Ia tidak percaya kalau ia mengatakan mau lalu pemuda itu mau membebaskannya. Pemuda itu terlalu cerdik, terlalu licik, terlalu jahat. Maka ia diam saja. Tiraikasih Website "Bagaimana, adikku yang manis? Engkau lapar, bukan? Dan haus? Aku akan memberimu daging dan juga arak ini, baru kita bersenang-senang. Nah, maukah engkau menjadi isteriku?" "Iblis gila, aku telah terperangkap. Bunuhlah kalau mau bunuh dan jangan banyak cerewet lagi!" Ouw Kwan Lok minum araknya lagi dari guci dan mukanya menjadi merah oleh pengaruh arak. Dalam keadaan setengah mabuk ia tertawa-tawa seperti seorang gila. "Aku habiskan dulu arak ini kemudian kita bersenang-senang!" Dia menempelkan bibir guci pada bibirnya dan menggelegak arak itu. Tiba-tiba ada benda hitam menyambar gucinya. "Pyaaaar......!" guci itu pecah berantakan dan sisa arak yang masih ada di guci menyiram muka Ouw Kwan Lok. Pada saat Kwan Lok gelagapan karena tersiram arak, sesosok bayangan berkelebat dan tahu-tahu di situ sudah berdiri seorang yang berpakaian serba hitam, mengenakan kedok hitam pula dan dengan sebatang pedang dia memutuskan tali yang menggantung Lee Cin, membantu menotok tubuh Lee Cin sehingga gadis itu terbebas dari totokan. Setelah Lee Cin terbebas dari totokan, ia menggulingkan tubuhnya menjauhi dan sekali ia mengerahkan tenaganya, tali pengikat kaki tangannya sudah terputus! Ia meloncat bangkit sambil melolos pedangnya dari ikat pinggangnya. Akan tetapi ketika la menengok, ia melihat betapa Ouw Kwan Lok sudah bertanding melawan Si Kedok Hitam! Kwan Lok menggunakan sepasang pedangnya sedangkan Si Kedok Hitam menggunakan sebatang pedang. DewiKZ 333 Pertandingan itu seru sekali, tiga batang pedang lenyap bentuknya dan menjadi tiga gulung sinar yang menyilaukan Tiraikasih Website mata. Lee Cin merasa tidak enak dan bingung. Si Kedok Hitam telah menyelamatkannya dari aib dan malapetaka dan kini Si Kedok Hitam bertanding melawan Kwan Lok. Ia merasa tidak enak sekali. Ia mencari-cari Si Kedok Hitam untuk membalas kekalahan ayahnya dan kini Si Kedok Hitam muncul sebagai penyelamatnya! Bahkan Si Kedok Hitam membelanya dan kini bertanding mati-matian melawan Kwan Lok. Pertandingan itu memang hebat sekali. Mereka saling desak dan ternyata Si Kedok Hitam itu mampu mengimbangi permainan sepasang pedang dari Ouw Kwan Lok dengan seimbang. Merasa tidak enak kalau berdiam saja membiarkan Si Kedok Hitam mewakilinya, juga merasa malu untuk maju mengeroyok Kwan Lok, Lee Cin lalu berkata dengan suara nyaring, "Kedok Hitam, mundurlah dan akulah yang akan membunuh jahanam keparat ini!" Lee Cin meloncat ke depan dan menyerang Kwan Lok dengan kecepatan seperti kilat menyambar. Kwan Lok terkejut bukan main karena serangan itu benar-benar merupakan serangan maut. Dia melempar tubuh ke belakang, berjungkir balik dan segera melarikan diri secepatnya. Baru melawan Si Kedok Hitam saja dia tidak mampu menang, apalagi kalau Lee Cin datang mengeroyoknya. Amat berbahaya kalau dia harus menghadapi dua lawan tangguh itu, maka dia mengambil jalan yang paling menguntungkan, yaitu melarikan diri. DewiKZ 334 Lee Cin mengejar, mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari cepat sambil berseru, "Jahanam Ouw Kwan Lok, hendak lari ke mana engkau?" Akan tetapi Kwan Lok sudah melompat jauh dan berlari menyusup di antara semak belukar. Lee Cin yang masih asing dengan hutan itu mengejar dengan hati-hati karena khawatir kalau-kalau ia akan terperangkap seperti tadi. Karena berhati-hati, maka larinya tersendat-sendat dan akhirnya ia kehilangan Tiraikasih Website bayangan dan jejak Ouw Kwan Lok. Ia merasa menyesal sekali, dan sambil membanting-banting kakinya ia lalu kembali ke tempat tadi. Akan tetapi alangkah kecewanya karena Si Kedok Hitam sudah tidak berada di situ lagi. Ia merasa menyesal mengapa tadi mengejar Kwan Lok dan meninggalkan Si Kedok Hitam. Kalau orang itu masih ada, tentu ia dapat mengajaknya bercakap-cakap. Setelah Si Kedok Hitam menyelamatkannya dari bencana hebat diperkosa Kwan Lok, ia tidak mungkin lagi dapat memusuhinya. Si Kedok Hitam melukai ayahnya dalam sebuah pertandingan yang adil, bahkan hanya melukai tidak membunuh, dan kini Si Kedok Hitam telah menolongnya, telah menyelamatkan nyawanya, maka pertolongan itu sudah dapat menebus kesalahannya melukai ayahnya. Tak mungkin lagi ia membalas dendam itu. Si Kedok Hitam hanya berhutang melukai ayahnya, akan tetapi telah membayar dengan menyelamatkan nyawanya. Ia merasa penasaran sekali. "Siapakah engkau?" pertanyaan ini kini menindih hatinya. Kalau ia tahu siapa Si Kedok Hitam, tentu ia akan dapat menemukannya dan mengucapkan terima kasihnya. Akan tetapi Si Kedok Hitam sudah pergi dan agaknya akan sukar sekali baginya untuk dapat menemukannya. Besar kemungkinannya keluarga Cia mengetahui siapa Si Kedok Hitam itu, bahkan dugaannya masih condong kepada Cia Tin Siong. Mengingat ini, ia lalu berlari kembali ke arah kota Hui-cu untuk menemui keluarga Cia! Ketika tiba di pekarangan rumah keluarga Cia, Lee Cin disambut lagi oleh pelayan yang membersihkan halaman. "Ah, Nona Souw, engkau kembali ke sini?" kata pelayan itu dengan wajah gembira. DewiKZ 335 "Cepat laporkan kepada Cia-kongcu yang pertama atau yang ke dua bahwa aku datang untuk membicarakan urusan Tiraikasih Website penting," kata Lee Cin yang ingin bertemu dengan Tin Siong. "Baik, Nona. Silakan duduk menunggu sebentar karena saya melihat mereka semua sedang mengadakan pertemuan menyambut tamu." Lee Cin bertanya-tanya dalam hatinya siapa gerangan tamu yang disambut oleh mereka sekeluarga itu, akan tetapi merasa tidak enak untuk bertanya-tanya, maka ia mengangguk lalu duduk di atas kursi dalam ruangan depan untuk menanti. Pelayan itu lalu berjalan masuk ke dalam gedung. Yang keluar menyambutnya adalah Cia Tin Han! Agaknya begitu pelayan melaporkan bahwa di luar ada Lee Cin, Tin Han sudah mendahului semua orang dan cepat keluar. Wajahnya berseri, mulutnya tersenyum dengan senyumannya yang khas sehingga mau tidak mau Lee Cin terbawa dalam kegembiraan. Akan tetapi, untuk urusan saat itu, Tin Han merupakan orang terakhir yang diharapkannya muncul. Ia akan minta disampaikan maafnya kepada Si Kedok Hitam, maka kalau dapat, ia mengharapkan Tin Siong sendiri yang muncul. Kalau tidak pemuda itu, ia dapat menitip pesan itu kepada Nenek Cia atau Cia Kun, atau setidaknya kedua orang paman pemuda itu. Akan tetapi bukan Tin Han! "Cin-moi......!" Ah, usiamu akan panjang sekali karena selagi aku sedang terkenang kepadamu, mendadak engkau muncul! Akan tetapi tidak ada kegembiraan yang lebih dari pada ini, Cin moi!" DewiKZ 336 "Han-ko, aku mempunyai suatu urusan yang penting sekali untuk kubicarakan dengan ayahmu atau Nenek Cia," kata Lee Cin yang tidak mau menyebut nama Tin Siong Tiraikasih Website karena hal itu tentu akan menjadi bahan bagi Tin Han untuk menggodanya! "Ah, itu mudah sekali. Mereka sedang berkumpul di dalam, Cin-moi. Mari masuk saja, engkau dapat langsung menemui mereka, bahkan engkau akan kuperkenalkan kepada seorang badut yang lucu sekali di dalam. Marilah!" tanpa ragu-ragu lagi Tin Han yang sedang bergembira itu memegang tangan Lee Cin dan menariknya masuk dalam rumah besar itu. Kembali Lee Cin merasa heran kepada dirinya sendiri. Diperlakukan demikiam akrab oleh Tin Han, ia tidak menjadi marah dan membiarkan tangannya dipegang dan ditarik ke dalam! Kalau pemuda lain yang berani melakukan hal itu, tentu sudah ia damprat habis-habisan. Ternyata pemuda itu membawanya ke dalam ruangan makan yang luas. Dan benar saja, mereka semua berada di situ. Cia Tin Siong, ayah ibunya, kedua orang pamannya, bahkan Nenek Cia, semua duduk menghadapi meja yang penuh hidangan dan seorang laki-laki pendek tegap duduk berhadapan dengan mereka. Begitu melihat pria cebol yang usianya kurang lebih empat puluh tahun ini Lee Cin segera mengenalnya. Itulah Yasuki, orang Jepang yang ia lihat bercakap-cakap dengan kedua orang paman Tin Han pada malam hari itu! Dan Tin Han mengatakan bahwa ia hendak diperkenalkan kepada seorang badut yang lucu sekali. Karena di situ tidak ada orang asing lain kecuali Jepang itu, maka tentu orang itulah yang dimaksudkan sebagai seorang badut besar oleh Tin Han. Semua orang, kecuali Jepang itu, bangkit berdiri ketika Lee Cin masuk bersama Tin Han. DewiKZ 337 "Nona Souw......!" Semua orang berseru girang. Tiraikasih Website Agaknya Yasuki tidak mau ketinggalan. Dia memang berulah seperti seorang yang pandai, seperti seorang jagoan nomor satu. Dia mengamati dengan penuh perhatian kepada gadis yang baru masuk dan segera terdengar seruannya, "Po-kiam Pedang Pusaka yang baik sekali! Nona manis, lebih baik pedang itu dijual saja kepadaku. Tidak baik bagi seorang gadis cantik untuk membawa pedang, bisa melukai diri sendiri! Berapakah engkau mau menjualnya?" Semua orang menengok kepada Yasuki dan orang Jepang ini sudah bangkit berdiri dan menuding ke arah pinggang Lee Cin di mana Ang-coa-kiam membelit pinggangnya. Tentu saja ucapan itu lancang sekali, akan tetapi Yasuki agaknya bangga dengan kepandaiannya bicara dalam bahasa Han yang kaku dan lucu kedengarannya. Tentu saja Lee Cin menjadi marah mendengar ucapan itu. Ucapan yang sungguh memandang rendah kepadanya. Maka dengan alis berkerut ia memandang kepada orang Jepang itu dan menjawab dengan suara ketus, "Aku tidak menjual pedangku!" Akan tetapi Yasuki agaknya tidak tahu bahwa gadis itu marah sekali. Dia masih juga membujuknya. "Ah, jual saja kepadaku, Nona. Aku berani membayar dengan harga tinggi. Seorang gadis secantik Nona sebaiknya mempunyai benda lain untuk menjadi permainan. Bukan karena aku suka sekali kepada Po-kiam itu. Dibandingkan dengan samuraiku, tentu saja pedang itu tidak ada artinya, baik ketajamannya maupun kekuatannya. Aku hanya ingin membeli karena pedangmu itu cantik sekali, Nona." DewiKZ 338 Sebelum Lee Cin menjawab, Tin Han sudah mendahuluinya, "Yasuki - san Tuan Yasuki, kau bilang Tiraikasih Website pedang pusaka nona ini tidak ada artinya dibandingkan pedang samuraimu itu? Hayo, kita bertaruh! Kalau engkau dapat mengalahkan Nona Souw dengan pedangnya, menggunakan pedang samuraimu itu, aku berani bertaruh seratus tail emas! Akan tetapi kalau engkau yang kalah, engkau harus minta maaf kepada Nona Souw atas kelancanganmu bicara. Bagaimana?" "Tin Han......!" Nenek Cia menegur cucunya. "Aih, Nek. Ini hanya main-main saja. Tentu mereka tidak bertanding sungguh-sungguh, hanya untuk membuktikan keampuhan pedang dan kepandaian bermain pedang masing-masing. Biar Tuan Yasuki yang ahli pedang samurai itu tidak memandang rendah kepada gadis-gadis pendekar kita." Kemudian dia memandang kepada Yasuki. "Bagaimana, Tuan Yasuki, beranikah engkau bertanding pedang dengan Nona Souw?" Tentu saja Yasuki tidak merasa takut. Dia tidak tertarik oleh hadiah seratus tail emas, akan tetapi dia merasa malu kalau dikatakan tidak berani melawan seorang gadis! Dia lalu bangkit dan sambil menepuk-nepuk pedang samurainya dia menjawab, "Tentu saja aku berani! Akan tetapi aku sangsi apakah nona ini berani melawan aku?" "Siapa takut melawanmu? Biar ada sepuluh orang seperti engkau maju bersama, aku tidak akan takut!" jawab Lee Cin yang sudah marah. Tin Han bertepuk tangan gembira. "Bagus, kedua pihak telah setuju! Ruangan ini pun cukup luas untuk kalian bertanding pedang dan bersiaplah engkau untuk minta maaf kepada Nona Souw, Yasuki-san." DewiKZ 339 "Engkau yang harus bersiap menyediakan seratus tail emas!" jawab Yasuki sambil tertawa memperlihatkan deretan gigi yang rusak. Dia bangkit berdiri, meninggalkan Tiraikasih Website kursinya sambil mengangkat dada, lalu melangkah ke tengah ruangan yang luas itu. Lee Cin juga melangkah menghadapinya, dengan sepasang mata bersinar tajam. Nenek Cia mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke atas lantai. "Terlalu engkau Tin Han! Eh, Tuan Yasuki dan Lee Cin, ingat bahwa ini hanya merupakan adu kepandaian saja, bukan perkelahian, maka jangan saling melukai!" "Ha-ha-ha, Nyonya Tua Cia, jangan khawatir! Aku tidak akan melukai nona manis ini, hanya akan mengalahkannya dalam waktu singkat!" kata Yasuki menyombong. Tin Han memandang sambil tersenyum gembira. "Nona manis, engkau boleh mulai menggerakkan pedang mainanmu itu!" kata Yasuki. "Lihat serangan!" Lee Cin sudah menyerang dengan amat cepatnya. Yang nampak hanya sinar merah mencuat dari tangannya, menusuk ke arah dada Yasuki. Orang Jepang ini terkejut sekali. Tak disangkanya nona itu dapat menyerang sedemikian cepatnya. Akan tetapi dia sudah dapat mengelak dengan loncatan ke belakang, kemudian dengan kedua tangannya dia mengayun pedang samurainya yang panjang agak melengkung itu. DewiKZ 340 "Singggg......!" Pedangnya berdesing saking kuatnya dia rengayun. Akan tetapi dengan mudah saja Lee Cin mengelak dari sambaran pedang itu. Gadis ini selanjutnya hanya mengelak saja. Ia hendak mempelajari dulu ilmu pedang yang aneh dari lawannya. Yasuki menggerakkan samurainya dengan kedua tangan, mengandalkan tenaga dan kecepatan. Namun, dengan gerakan seperti itu, perubahan menjadi lambat karena dia harus mengikuti ayunan pedangnya kalau tidak mengenai sasaran. Setelah mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan bermain pedang, Lee Cin mulai membalas. Setiap kali serangan Tiraikasih Website Yasuki tidak mengenai dirinya, ia langsung membalas selagi orang Jepang itu masih melanjutkan ayunan pedangnya yang kuat. Dengan cara ini, setelah berlangsung dua puluh lima jurus, ia mampu mendesak lawannya yang menjadi sibuk sekali setelah gadis itu membalas dengan serangan bertubi-tubi. Yasuki terpaksa memutar samurainya untuk melindungi tubuhnya dari hujan serangan. Pada suatu saat, ketika melihat kesempatan, Lee Cin berseru nyaring dan membentak, "Lepaskan pedang!" dan seperti orang yang mentaati perintah ini, Yasuki benar-benar melepaskan samurainya yang jatuh berkerontangan di atas lantai. Ternyata kedua punggung tangannya tergores pedang sehingga mengeluarkan sedikit darah dan terasa perih. Yasuki berdiri terbelalak dan ternganga, ketika Lee Cin sudah melompat mundur dan menyimpan kembali pedangnya. Sama sekali Yasuki tidak mengerti bagaimana kedua punggung tangannya terluka sehingga dia terpaksa melepaskan pedangnya. "Heii, Yasuki-san! Engkau sudah melepaskan samuraimu, berarti engkau sudah kalah dan yang harus kau lakukan sekarang adalah membayar kekalahanmu dan minta maaf kepada Nona Souw!" teriak Tin Han dengan gembira sekali. Semua anggauta keluarga Cia yang lain hanya memandang dengan alis berkerut, akan tetapi tidak mengeluarkan kata-kata. Yasuki menjadi merah sekali mukanya. Dia mengambil samurainya yang tergeletak di lantai, memasang kembali ke punggungnya, dan dia lalu menjura sangat dalam terhadap Lee Cin sambil berkata dengan suara yang lirih, "Saya Yasuki minta maaf sebesar-besarnya kepada Nona Souw!" Dia membungkuk sampai dalam. DewiKZ 341 "Sudahlah, lupakan semua itu!" kata Lee Cin yang tidak ingin bermusuhan dengan siapapun juga di rumah itu. Tiraikasih Website Kedatangannya untuk minta maaf, malah dia yang dimintai maaf! "Saya berpamit dari keluarga Cia, biar lain kali saja kita bertemu dan bicara!" Setelah berkata demikian, kembali dia membungkuk lalu pergi dari situ dengan cepat. Setelah orang Jepang itu pergi, Tin Han tertawa gembira, "Hemm, baru tahu rasa dia, meremehkan Cin-moi!" "Tin Han, engkau tukang mencari urusan Si Berandal yang hanya membikin ribut!" Nenek Cia berseru. "Hayo minggir kau, dan biarkan kami bicara dengan Nona Souw!" Tin Han tersenyum dan melangkah mundur, mengambilkan sebuah kursi untuk Lee Cin, lalu mundur kembali dan duduk di atas kursinya yang tadi. "Silakan duduk, Nona Souw!" "Terima kasih, kedatanganku ini hanya untuk bicara sedikit kepada keluarga Cia, terutama kepada Saudara Cia Tin Siong." "Mau bicara apakah. Silakan, kami semua adalah anggauta keluarga Cia, tidak ada orang lain." "Saya ingin minta maaf kepada semua keluarga Cia, terutama kepada saudara Cia Tin Siong, bahwa saya pernah menuduh dia sebagai Si Kedok Hitam yang tadinya saya cari. Saya hanya ingin agar keluarga Cia dapat menyampaikan kepada Si Kedok Hitam, siapa pun dia, bahwa mulai saat ini saya tidak lagi mencari dan memusuhinya, dan saya telah memaafkan perbuatannya melukai ayah saya. Nah, saya telah cukup bicara. Permisi, saya harus segera melanjutkan perjalanan saya." DewiKZ 342 "Eh-eh, nanti dulu, Cin-moi. Setelah permusuhan dengan Si Kedok Hitam tidak ada lagi berarti kecurigaanmu Tiraikasih Website terhadap keluarga kami juga sudah tidak ada, mari silakan duduk dan kita rayakan ini dengan makan bersama. Nenek, Ayah Ibu dan para paman sudah tentu setuju." Semua anggauta keluarga itu mengangguk setuju. Mereka tidak dapat berbuat lain! Akan tetapi Lee Cin tetap tidak mau duduk dan ia memandang kepada Cia Tin Siong dengan perasaan bersalah. "Maafkan, biarlah undangan ini kuterima untuk lain kali saja. Aku harus pergi, selamat tinggal!" Lee Cin cepat pergi dari ruangan makan itu, terus keluar rumah dan hendak meninggalkan kota Hui-cu. Akan tetapi, baru saja ia tiba di pintu gerbang kota itu, terdengar seruan orang dari belakangnya, "Cin-moi..... tunggu......!!" Siapa lagi kalau bukan Tin Han yang mengejarnya. Dengan napas terengah-engah Tin Han lari menghampirinya. "Cin-moi, sebelum engkau benar-benar pergi jauh, aku ingin bicara sedikit denganmu. Mari kuantar engkau keluar kota sambil bicara." Sikap pemuda itu demikian sungguh-sungguh sehingga tidak ada alasan lagi bagi Lee Cin untuk menampik. Mereka berjalan keluar dari pintu gerbang, dan setelah tiba di tempat yang sunyi, Lee Cin bertanya, "Apa yang hendak kau bicarakan, Han-ko?" "Aku hanya ingin menyatakan kepuasan hatiku karena engkau telah menghajar kepada Jepang sombong itu! Benar-benar hatiku girang sekali karena aku amat tidak suka kepadanya." DewiKZ 343 Lee Cin berhenti melangkah dan memandang wajah pemuda itu dengan penuh perhatian dan keheranan. "Mengapa begitu? Bukankah keluargamu, amat menghormati dia bahkan menerimanya sebagai tamu Tiraikasih Website terhormat dan menjamu makanan? Kenapa engkau tidak suka kepadanya?" "Bukan hanya tidak suka, bahkan aku benci kepadanya." "Hemm, benarkah itu, Han-ko? Terus terang saja, tanpa kusengaja aku sudah mendengar bahwa keluarga Cia bersekutu dengan Yasuki, juga dengan seorang perwira bernama Phoa-ciangkun. Bukankah begitu?" Kini Tin Han. yang terbelalak mengamati wajah gadis itu. "Bagaimana engkau dapat mengetahuinya, Cin-moi?" "Tanpa kusengaja, aku mendengar percakapan antara kedua orang pamanmu di taman dan Yasuki serta Phoa-ciangkun, bahkan mereka merencanakan untuk menyingkirkan atau membunuh Ji-taijin dan Un-ciangkun. Benarkah itu?" Pemuda itu masih memandang kepada Lee Cin dengan mata terbelalak, kemudian menghela napas panjang dan berkata, "Kuakui bahwa keluargaku memang bersahabat dengan Yasuki dan Phoa-ciangkun, akan tetapi tentang rencana itu, baru sekarang aku mendengar darimu. Itulah yang membuat aku merasa tidak senang kepada Yasuki dan Phoa-ciangkun." "Kenapa tidak senang? Bukankah keluarga Cia sudah bersekutu dengan mereka, berarti engkau pun sudah bersahabat baik dengan mereka?" DewiKZ 344 "Justeru karena persekutuan itu maka aku membenci mereka! Aku setuju dengan semangat perjuangan nenekku, akan tetapi aku benci kalau mereka mengadakan persekutuan dengan para bajak kaut Jepang itu dan dengan panglima kerajaan yang hendak memberontak. Aku menghendaki perjuangan yang murni, hanya mengerahkan tenaga rakyat jelata yang terjajah, bukan bersekutu dengan Tiraikasih Website segala perkumpulan orang jahat dan dengan pengkhianat. Karena itulah, maka aku sengaja mengadu antara Yasuki dan engkau karena aku yakin bahwa engkau tentu akan dapat mengalahkan dia." "Hemm, permintaanmu berbahaya sekali, Han-ko. Bagaimana seandainya aku yang kalah?" "Aku tidak akan mengadu engkau dengan dia kalau aku tidak yakin bahwa engkau pasti menang." "Bagaimana engkau dapat memastikan hal itu? Engkau tidak mengenal tingkat ilmu silat." Pemuda itu tersenyum lebar. "Apa kau kira aku sebodoh itu, Cin-moi? Aku yakin engkau dapat menang karena sebelumnya aku bertanya kepada Nenek tentang tingkat kepandaian Yasuki di bandingkan dengan tingkatmu dan tingkat Kakak Tin Siong. Kata Nenek, melawan Siong-ko saja belum tentu Yasuki akan dapat menang, apalagi melawan engkau." "Ada satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu, Han-ko, dan kuharap engkau suka berterus terang kepadaku!" "Tanyalah dan akan kujawab sedapat mungkin." "Dapatkah engkau memberitahu, siapa sebetulnya Si Kedok Hitam itu? Aku yakin bahwa dia adalah seorang di antara anggauta keluarga Cia." "Eh? Bukankah engkau katakan bahwa engkau sudah tidak hendak menyelidiki atau mencari dia lagi, bahkan engkau sudah memaafkannya ketika dia melukai ayahmu dan sudah tidak ada permusuhan lagi?" DewiKZ 345 "Benar, kata-kataku itu masih berlaku. Akan tetapi aku sungguh ingin tahu sekali siapa sebenarnya dia yang begitu lihai. Dia pasti anggauta keluarga Cia, bukan?" Tiraikasih Website "Kenapa engkau dapat menduga begitu, Cin-moi?" "Keluarga Cia merencanakan untuk menyingkirkan Ji-taijin dan Un-ciangkun, dan dua kali aku melihat Si Bayangan Hitam hendak memasuki gedung tempat Ji-taijin pada malam hari. Bukankah hal itu sudah cocok sekali? Tentu dia akan melaksanakan rencana itu!" Tin Han mengerutkan alisnya dan menggosok-gosok dahinya. "Cin-moi, di antara keluarga Cia, orang yang paling tinggi kepandaiannya adalah Nenek Cia dan Kakak Tin Siong. Engkau sudah pernah bertanding dengan keduanya dan engkau pernah pula bertanding dengan Si Kedok Hitam. Nah, siapa di antara kakak dan nenekku itu yang kepandaiannya setingkat dan mirip dengan kepandaian Si Kedok Hitam?" "Tidak satu pun di antara keduanya. Aku percaya bahwa Si Kedok Hitam bukan nenekmu dan bukan pula kakakmu. Akan tetapi lalu siapakah?" "Ha-ha-ha, jangan-jangan engkau menyangka aku orangnya! Tidak lucu kalau begitu, Cin-moi, kalau engkau sudah menghilangkan permusuhanmu dengan Si Kedok Hitam, kenapa engkau masih saja bertanya-tanya siapa dia? Jelas dia tidak ingin kau kenal, kenapa engkau masih penasaran?" DewiKZ 346 Wajah Lee Cin berubah merah. "Aku hanya ingin tahu, Han-ko. Aku ingin sekali mengenal orang yang telah menolongku. Akan tetapi sudahlah kalau engkau tidak tahu. Benar pula katamu. Dia tidak ingin kukenal, mengapa aku mendesaknya?" Gadis itu menghela napas panjang, lalu berkata kepada Tin Han, suaranya menjadi riang kembali, "Nah, sekarang selamat tinggal, Han-ko. Terima kasih atas segala kebaikanmu padaku." Tiraikasih Website "Selamat jalan, Cin-moi. Baik-baiklah engkau menjaga dirimu dan kalau engkau kebetulan lewat di daerah ini, jangan lupa untuk singgah di rumah kami." "Tentu saja, Han-ko. Selamat berpisah." Gadis itu lalu membalikkan tubuhnya dan meninggalkan pemuda itu cepat-cepat. Agaknya kalau ia dekat dengan pemuda itu, tidak akan habis-habisnya percakapan di antara mereka. Pemuda itu amat ramah dan merupakan seorang kawan bercakap yang menyenangkan sekali. Ia harus mengakui kepada dirinya sendiri bahwa ia lebih tertarik kepada Tin Han daripada kepada Tin Siong. Berdekatan dengan Tin Han mendatangkan rasa gembira dan tenteram, sebaliknya kalau is teringat akan ancaman Tin Siong kepada Tin Han agar tidak mendekatinya, membuat ia merasa tidak suka kepada Tin Siong yang tampan, lembut dan lihai itu. Akan tetapi ia pun sadar bahwa ia tidak akan dapat serasi dengan Tin Han. Ia seorang pesilat yang kasar, sedangkan Tin Han seorang terpelajar yang demikian lembut, sopan dan gembira walaupun kadang nampak ugal-ugalan. Bahkan kalau Tin Han bersikap akrab dan agak mesra, ia tidak akan tersinggung karena pemuda itu melakukannya dengan sewajarnya, tidak dibuat-buat untuk menarik hatinya, juga ia melihat keberanian yang luar biasa pada diri Tin Han yang tak pandai silat itu. oood0wooo Souw Hwe Li memandang kepada pemuda itu dengan mata bersinar-sinar menunjukkan kemarahannya. Akan tetapi, Siangkoan Tek, pemuda itu, hanya tersenyum saja. DewiKZ 347 "Sekali lagi kumohon dengan sangat, marilah kita pergi ke Poa-ting dan kuperkenalkan engkau kepada orang tuaku, Tek-ko," kata Hwe Li dengan suara memohon. Tiraikasih Website "Dan sekali lagi kukatakan kepadamu bahwa sekarang belum tiba saatnya bagiku untuk berkenalan dengan ayahmu. Bersabarlah dulu, Li-moi. Kelak kalau saatnya sudah tiba tentu aku akan datang menghadap ayah ibumu." "Sampai kapan lagi, Tek-ko?" tanya Hwe Li penasaran. "Selama hampir setahun aku ikut denganmu, menuruti segala keinginanmu. Sudah semestinya kalau sekarang engkau ikut aku menghadap orang tuaku dan mengajukan pinangan secara resmi." Tagcersil cersil indo cersil mandarin full cerita silat mandarin online cersil langka cersil mandarin lepas cerita silat pendekar matahari kumpulan cerita silat jawa cersil mandarin beruang salju. cerita silat pendekar mataharicerita silat indonesia cerita silat kho ping hoo cerita silat mandarin online cerita silat mandarin full cerita silat jawa kumpulan cerita silat cerita silat jawa pdf cerita silat indonesia gratis cerita silat jadul indonesia cerita silat indonesia pendekar rajawali sakti cersil indonesia pendekar mabuk cersil langka cersil dewa arak cerita silat jaman dulu cersil jawa download cerita silat mandarin full cerita silat mandarin online cersil mandarin lepas cerita silat mandarin pendekar matahari cerita silat jawa pdf cersil indonesia pdf cersil mandarin beruang salju kumpulan cerita silat pdf Share
KopingHo,DEWI ULAR,RAJAWALI HITAM, GELANG KUMALA ,tamat. di Tokopedia βˆ™ Promo Pengguna Baru βˆ™ Cicilan 0% βˆ™ Kurir Instan.

Tiraikasih Website Seri Dewi Ular 48-Tara Zagita Perempuan Pengisap Darah Karya Tara Zagita Sumber DJVU Jisokam Editor Jisokam Ebook oleh Dewi KZ TIRAIKASIH WEBSITE Tiraikasih Website PEREMPUAN PENGHISAP DARAH oleh Tara Zagita Serial Dewi Ular Cetakan pertama Gambar sampul oleh Fan Sardy Penerbit Sinar Matahari, Jakarta Hak cipta dilindungi oleh undang-undang All rights reserved 0o-dwkz-234-o0 Seorang pemuda tampan bernama Kenyon terlibat skandal cinta dengan gadis cantik yang mempunyai daya tarik melebihi magnit kutub utara Winne, namanya. Bagi pemuda itu, Winne adalah ladang kemesraan yang luar biasa indahnya, sehingga ia pun tergila-gila kepada Winne. Namun di balik pesta cinta mereka itu, korban kematian misterius mulai berjatuhan satu-persatu. Siapa pelaku pembunuhan itu? Hanya Kenyon yang tahu. Kenyon yang menceritakan munculnya seorang wanita cantik yang setiap lima hari sekali butuh sumber energi untuk kelangsungan hidupnya. Sumber energi itu diperolehnya dari darah manusia baik dewasa maupun anak-anak. Dewi Ular kebingungan mengejar kemana perginya perempuan penghisap darah itu, karena perempuan tersebut mempunyai kekuatan supranatural tinggi yang dapat menyembunyikan energi gaibnya, sehingga tak dapat dilacak oleh kekuatan gaib dari mana pun. Dapatkah Kumala menyelamatkan umat manusia dari ancaman maut si perempuan penghisap darah itu? Ikuti ceritanya sampai ditemukannya telur-telur makhluk angkasa luar yang sangat misterius itu! Oo-dwkz-234-oO Tiraikasih Website 1 HUJAN deras menyungsong datangnya sang malam. Meski belum terhitung kelam, tapi sunyi telah menguasai sang malam tanpa permisi lagi. Kilatan cahaya petir sesekali terdengar menggelegar di angkasa. Kadang-kadang dentumannya menyentak keras, seakan ingin membelah bumi menjadi separuh bagian. Sebuah mobil terjebak dalam genangan banjir. Jakarta memang kadangkala memuakkan. Hujan sedikit, banjir membukit. Para pengguna jalan raya yang sudah hafal tempat-tempat rawan banjir tidak akan melintasi tempat itu. Lebih baik ambil arah memutar, agak jauh sedikit tak jadi soal, asal tidak terjebak banjir. Agaknya pengemudi sedang Grand Civic keluaran tahun 90 warna biru metalik itu kurang memahami daerah-daerah rawan banjir. Tak ayal lagi mobil tersebut terjebak banjir yang meluap melebihi trotoar. Mesinnya tak bisa hidup. Sebagian air merembas masuk membasahi karpet mobil. Hanya lampunya yang menyala dan sepasang wippernya yang bergerak-gerak menyingkirkan air dari kaca. β€œSial! Kalau tahu begini aku nggak usah pulang dulu! Ngapain pulang cepat-cepat kalau akhirnya akan terjebak banjir di sini. Uuh, mana tempatnya sepi, nggak ada orang yang bisa dimintai tolong buat dorong mobil. Jarang kendaraan lawat Jauh dari rumah dan perkantoran. Aduh, celaka deh kalau begini caranya! Tempat -ini bukan hanya gelap dan sepi saja, tapi juga mengerikan. Seingatku, di belakang tadi kulihat ada kubwran. Kayaknya tempat ini juga masih menjadi bagian dari wilayah pema-kaman umum. Iiih… sekujur tubuhku jadi merinding deh!” Si pengemudi yang menggerutu sendiri itu adalah seorang pemuda berusia 30 tahun. la seorang staff programmer dari perusahaan yang bergerak dalam bidang software Tiraikasih Website development dan aplikasi kpmputer. Titelnya ada dua sarjana SI Komputer dan bujangan. Titel terakhir ini sengaja dipertahankan karena ia belum menemukan wanita yang cocok dengan seleranya. Toh ia tak pernah riskan atau malu dengan titel bujangannya itu. Kenyon, nama depan pemuda lajang itu, hanya merasa malu jika ia tidak dapat mengatasi masalah-masalah kecil yang tergolong problem memuakkan, misalnya terjebak banjir, seperti saat ini. Biasanya jika dalam keadaan begitu, temperamen Kenyon mulai tinggi. Mudah tersinggung dan mudah marah, walau dalam bentuk geratuan panjang. β€œBisa semalaman suntuk aku berada di tempat ini kalau nggak segera cari bantuan. Ah, brengsek juga cuaca malam ini! Pakai acara hujan segala. Padahal tadi siang panasnya sangat menyengat kulit, kok sekarang hujannya sebegini deras sih?!” Kenyon mengambil handphonenya. la menghubungi perusahaan jasa marga, maksudnya mau memanggil mobil derek. Tapi nomor telepon yang ada dalam catatan agenda-nya itu selalu sibuk. Akhirnya ia menghubungi teman dekatnya yang dipastikan sudah berada di rumah, sebab sang teman tadi tidak ikut rapat. Kenyon sendiri hanya stor muka di ruang rapat, lalu buru-buru pulang karena ada janji dengan seorang gadis yang sudah beberapa waktu menjadi bahan incarannya. Sayang, niatnya itu tertahan di jalanan sepi berlimpah air brengsek. β€œHallo, Pieter…?! Oh, bukan. Siapa ini? Donni? Kakakmu ada, Don? Ya… dari Bang Kenyon!” Handphone mengalami gangguan signal. Gemerusuk. Tapi sebentar kemudian terdengar suara Pieter. β€œAda apa, Ken…?” β€œPiet, aku terjebak banjir di tempat sepi nih!” Tiraikasih Website . β€œBagaimana…?!” Pieter mengeraskan suara karena gelombang suara sangat buruk β€œAku nggak dengar, Ken…!” β€œAku terjebak…. Hallo…?! Hallo…!” Signal hilang. Muncul tulisan Low Power’ pada display handphone. Dicobanya lagi menghubungi Pieter dan tempat lain, ternyata gagal. β€œKenapa jadi Low Power sih? Padahal baru saja di-charge. Tadi saat bicara dengan Donni pertama kali bening, kok sekarang jadi rusak parah begini s ih?” Tek, tek, tek…! Kenyon kaget, ada orang mengetuk kaca pintu sebelah kiri. Wajah orang itu tidak jelas karena tertutup butiran air hujan yang melekat pada kaca. Mau tak mau kaca pun diturunkan setelah Kenyon menenangkan debar-debar hati serta detak jantung yang berdebur cepat. β€œHai, sorry mengganggu nih. Boleh numpang nggak?” Makin berdesir hati Kenyon, merinding dulu romanya, mata pun tak bisa berkedip setelah tahu orang yang mengetuk kaca mobil tadi ternyata seorang wanita berusia sekitar 25 tahun. Tak jelas seberapa panjang rambutnya karena diikat ke belakang pakai saputangan kecil. Yang jelas, jenis rambutnya sedikit berombak, lebat. β€œAnda keberatan, ya? Kalau gitu, ya udah… nggak jadi numpang deh,” kata gadis berpayung merah, dan masih mengenakan pakaian kerja jas dan span ketat. Pakaian itu ba-sah oleh hujan, hamun tidak sampai basah kuyup. Gadis itu ingin meninggalkan Kenyon, namun buru-buru Kenyon sadar dari ketertegunannya dan berkata agak keras untuk mengimbangi deru hujan. β€œAnda mau ke arah mana, Nona?!” Tiraikasih Website β€œKelapa Dua. Dari tadi saya berdiri di sana menunggu taksi lewat, tapi nggak ada taksi atau kendaraan umum yang lewat.” β€œSayang sekali, mobilku nggak bisa jalan. Mogok!” β€œMasa sih? Coba saja lagi, siapa tahu hidup.” Kenyon membatin, β€œNggak percaya juga nih orang.” Lalu untuk imembuktikan kata-katanya, ia menstarter mobil tersebut. Zrrrd… zrrrd…! Mesin mobil masih belum rnau hidup. β€œTuh, mogok kan!” Tapi tangan Kenyon masih menstarter lagi, dan zrrrreeeng…! β€œLho, bisa…?!” Kenyon terbelalak girang. β€œTuh, bisa kan?” β€œKalau begitu cepatlah naik selagi mesinnya hidup. Kalau kelamaan di s ini nanti mati lagi.” Dalam keremangan cahaya lampu dalam, Kenyon dapat melihat raut wajah gadis itu ternyata cantik. Wajah oval itu mempunyai bentuk mata yang indah, hidung yang mancung dan bibir yang sensual menggemaskan. Senyumannya pun enak dipandang mata dan menciptakan debar-debar lain dalam hati Kenyon. Aroma parfum semerbak wangi menyebar seluruh ruangan mobil. Jelas, parfum yang dikenakan adalah parfum kelas mahal. Pasti berkualitas import. Tapi sempat terlintas pula dalam benak Kenyon kecurigaan yang membuatnya bergidik merinding lagi. Dalam keadaan sepi, hujan deras dan petir menyambar-nyambar, mungkinkah seorang gadis berani berjalan menyusuri banjir sendirian? Aroma wangi yang tercium kuat itu, pantaskah milik seorang wanita biasa? Bukankah menurut cerita yang pernah didengar Tiraikasih Website Kenyon, rupa cantik dan bau wangi adalah identik dengan ciri-ciri kemunculan roh halus yang bernama Kuntilanak? β€œWah, gawat juga nih! Kenapa tadi kusuruh dia masuk ke mobil, ya? Mestinya nggak perlu berbaik hati dengan perempuan jelmaan seperti ini,” pikir Kenyon dengan deg-degan. β€œAhh… tapi kayaknya dia manusia beneran kok. Sikapnya nggak menunjukkan keanehan apa pun. Wewangian yang dipakainya itu, dulu pernah juga tercium olehku waktu masuk lift di sebuah plaza. Kayaknya memang berasal dari wewangian parfum import. Bukan dari bunga kuburan.” Dag-dig-dug jantung Kenyon tetap saja berirama keras. Repotnya lagi, mobil tak bisa berjalan cepat. Seperti kapal selam menyibak gelombang air, seakan ingin muncul dari kedalaman samudera. Untuk menghibur diri, Kenyon sengaja mengajak gadis itu bicara apa saja. Sebisa-bisanya. Sambil bicara ia menganalisa dalam hati, apakah gadis yang mengaku bernama Winne itu benar-benar manusia biasa, atau roh halus yang mencari mangsa lawan jenisnya? β€œKau kerja di mana, Win?” β€œKantorku di BBC Building lantai tujuh.” β€œO, temanku juga ada yang kerja di BBC Building. Apa nama perusahaanmu?” β€œPT Armon Nusa.” Kenyon ingat tentang PT Armon Nusa yang memang berada di lantai tujuh BBC Building. Tapi apakah Winne tahu, bergerak di bidang apakah perusahaan tersebut?” β€œJasa pengiriman dokumen dan asuransi jiwa.” β€œBenar juga,” pikir Kenyon. β€œKau di bagian asuransinya?” Tiraikasih Website β€œBukan. Aku di bagian pengiriman dokumen.” β€œPasti sekretaris,” pancing Kenyon. β€œData Analyst.” β€œOooo…,” Kenyon manggut-manggut, mulai lega hatinya. β€œSiapa temanmu yang. kerja di sana?” β€œWijanarko.” Winne berkerut dahi. β€œKayaknya nggak ada deh yang namanya Wijanarko.” β€œDia sudah lama keluar dari sana dan pindah ke perusahaan asing,” jawab Kenyon m nutupi kebohongannya. Dalam hati ia tertawa. geli, hampir saja dirinya sendiri yang terjebak oleh pancingannya. Rasa curiganya terhadap Winne semakin berkurang. Tapi anehnya, semakin lama mobil itu bergerak semakin lambat. Padahal jalanan sudah tidak digenangi air lagi. Mestinya mobil itu bisa bergerak lebih cepat, atau bahkan kalau perlu bisa dipakai untuk ngebut. Kenyataannya laju mobil semakin berat, sepertinya memuat barang yang melebihi kapasitas beban mobil. β€œKok jadi begini mobil ini?! Berat amat?!” gumam Kenyon bernada terheran-heran. Gas ditambah, mesin menderu keras, tapi kecepatan mobil justru semakin lambat. β€œAda yang nggak beres pada versnalingnya kali,” kata Winne. β€œNggak tahu nih, apanya yang rewel!” Kenyon menggerakkan tongkat versnalingnya berkali-kali, tapi laju mobil masih seperti mengangkut beban berat. Padahal hujan masih deras dan tujuan masih jauh. Jalanan masih sepi dan bengkel tak ada yang buka. Pertokoan tutup, tanda see-food di pinggir jalan tak ada yang buka. Tiraikasih Website β€œMau dibongkar dulu? Periksa beberapa bagian yang sekiranya memperberat tekanan mobil ini?” Winne setengah mengajukan usul, setengah saran juga. β€œHujan sederas ini mau bongkar mobil? Wah, bisa tambah parah nanti. Bukan mobilku saja yang kronis, tapi pemiliknya juga ikut kronis nanti,” kata Kenyon berseloroh. Winne tertawa kecil. Tapi karena mobil itu makin lama semakin berat, nyaris seperti kura-kura berjalan, mau tak mau Kenyon menepikan mobilnya di kolong jalan layang. Di sana ada tiga pengendara motor yang sedang meneduh. Kenyon semakin merasa tenang. Kalau toh terjadi apa-apa, ada tiga pengendara motor yang bisa dimintai ikut sibuk memeriksa mesin! Kenyon tak tahu apakah gadis itu benar-benar mengetahui seluk beluk mesin, atau hanya sekedar partisipasi. Yang jelas, Kenyon tidak menemukan kerusakan apa pun pada mesin mobilnya. Mereka berdua mencobanya kembali. Mobil meluncur dengan lancar. Kenyon merasa lega, walau ia tak tahu apa penyebabnya. Namun beberapa kilometer kemudian, laju mobil menjadi lamban kembali. Seperti membawa barang berat, atau seperti ada yang menahan dari belakang. Kenyon menjadi gusar, berkali-kali mendesah jengkel. β€œMestinya memang dibakar aja mobil ini!” β€œBoleh kasih saran?” kata Winne. β€œSaran apaan?” β€œJalan saja terus sampai perempatan sana belok ke kiri. Satu kilometer dari perempatan jalan itu sudah sampai rumahku.” β€œLho, katanya rumahmu di Kelapa Dua. Ini kan masih jauh dari daerah Kelapa Dua?” Tiraikasih Website β€œMaksudku, aku tinggal di Kelapa Dua pada hari libur, sebab rumah di sana adalah rumah orangtuaku. Tapi setiap hari kerja aku kost di Tebet, satu kilometer dari perempatan jalan itu.” β€œOoo.,..” β€œPikirku, besok kan hari Sabtu, kantorku libur. Aku mau pulang ke Kelapa Dua. Tapi kalau keadaan begini… besok aja pulangnya. Sekarang pulang ke tempat kost aja. Kau bisa bongkar mobil ini di sana. Ada garasi nganggur kok. Garasi cuma pakai atap saja sih, nggak pakai dinding. Mungkin saja mesinnya tadi basah akibat terendam air, jadi menghambat sistem mekanisnya.” Sebuah tawaran yang sederhana dan masuk akal sekali. Tapi apakah di balik tawaran itu tersimpan maksud-maksud pribadi yang tak mudah diketahui siapa pun? Dapatkah tawaran itu diartikan lain oleh Kenyon? Mobil terus menggelinding dengan lambat. Akhimya sampai juga di tempat kost berbentuk huruf L. Winne menempati kamar paling pinggir. Di samping kamarnya itu memang ada garasi kosong, tanpa dinding, selain hanya atap awning. Apa yang dikatakan gadis itu. memang benar. Bukan sebuah tipu muslihat. Tapi Kenyon masih menduga-duga dalam hatinya, β€œSetulus ikutkah saran dan usul yang dilontarkan Winne tadi?” Oo-dwkz-234-oO Di hari lain hujan juga turun dengan deras. Buliran air dari langit itu bagaikan diguyurkan ke atap sebuah rumah indah berhalaman luas. Rumah itu merupakan satu dari empat rumah indah yang ada di kompleks pemukiman para selebritis maupun eksekutif muda yang frekuensi bisnisnya sedang melambung tinggi. Rumah yang memiliki pendapa di bagian belakangnya itu Tiraikasih Website terletak di Jalan Manila Utara nomor 17, Perumahan Pasundan Permai. Pedagang rokok yang mangkal di ujung jalan bersebelahan dengan warung mie rebus itu kenal betul siapa pemilik rumah nomor 17 itu. Hampir semua orang yang bekerja atau berdagang di Pasundan Permai, entah itu tukang ojek ataupun petugas Hansip, tahu persis bahwa rumah bernomor keramat itu milik seorang gadis cantik yang punya kharisma tinggi, namun cukup supel, ramah, serta anggun. β€œBang, numpang tanya, Bang…. Kalau rumah nomor tujuh belas, Jalan Manila Utara itu di sebelah mana, Bang?” tanya sopir taksi kepada si pedagang rokok. β€œOo, itu tuh… yang ada puranya di setiap sudut halaman. Pagarnya besi putih mengkilap itu, Kang!” β€œYang punya dua lampu terang di kanan-kiri gerbang itu?” β€œBenar. Yang dimaksud, rumahnya Non Kumala Dewi, kan?” β€œYa, benar!” sahut penumpang taksi. Tampaknya penumpang taksi itu punya kepentingan yang sangat mendesak, sehingga hujan-hujan begini ia memaksakan diri untuk datang ke rumah paranormal cantik yang dikenal dengan nama Kumala Dewi, alias Dewi Ular. Nama itu memang cukup kondang di dunia mistik. Sebab si cantik jelita Dewi Ular sering melakukan tindakan penyelamatan terhadap manusia secara magis. Kekuatan supranaturalnya sering membuat beberapa paranormal lainnya merasa iri, namun mereka tak pernah mampu menandinginya, karena Kumala Dewi adalah anak dewa asli dari Kahyangan. Dibuang ke bumi karena kasus ayah-ibunya, yaitu Dewa Permana dan Dewi Nagadini. Dan ia baru diizinkan kembali ke Kahyangan setelah menemukan cinta sejati dari seorang anak manusia yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya di Tiraikasih Website Kahyangan, Baca serial Dewi Ular dalam episode β€œROH PEMBURU CINTA”. Tak heran jika seorang perempuan berusia 35 tahun nekat bertamu ke rumah Dewi Ular di 9 malam, karena menurutnya hanya anak dewa itulah yang mampu mengatasi masalah gawatnya. Perempuan itu adalah seorang ibu rumah tangga, yang saban harinya dipanggil dengan. panggilan Nyonya Lieza. Ia istri seorang pilot yang bekerja pada maskapai penerbangan asing. Mereka dikaruniai. dua orang putra Ditto dan Ekey, masing-masing berusia 7 tahun dan 3 tahun. Kedatangan Nyonya Lieza cukup mengejutkan bagi Sandhi. Permainan caturnya dengan Buron dihentikan begitu mendengar suara bel tamu berbunyi. Dari ruang tamu pandangan Sandhi dapat menembus kaca yang belum tertutup gordenya, dan ia sangat iba melihat seorang perempuan turun dari taksi, menggendong bocah berusia 3 tahun, dipayungi pelayannya yang masih berusia 16 tahun. β€œRon, ada tamu tuh. Kayaknya dia sangat membutuhkan pertolongan!” Sandhi berkata tanpa memandang Buron. β€œKenapa kamu hanya menonton saja, Bego?!” sentak pemuda berambut kucai yang sebenarnya adalah titisan dari Jin Layon. β€œCepat bukakan pintu gerbang, Ron!” β€œKamu aja! Kamu kan sudah berdiri di situ? Kenapa mesti aku yang jauh dari pintu dan sedang mengamati kudamu Kuda jantan apa kuda betina sih yang kamu pakai main dari tadi ini?!” Sang sopir pribadi yang sudah dianggap seperti saudara sendiri oleh Kumala itu tak menghiraukan candaan Buron. Ia segera berlari keluar dan membukakan pintu gerbang. β€œApa benar di sini rumah, Nona Kumala?” Tiraikasih Website β€œIya, benar!” jawab Sandhi sambil membiarkan tubuhnya diguyur air hujan. β€œMasuk… Silakan masuk, Nyonya!” β€œApakah… apakah Kumala ada di rumah?” β€œAda, ada…! Mari , masuk…!” Nyonya Lieza dan pelayannya agak berlari-lari menuju teras. Bocah berusia 3 tahun itu dipondongnya. Dari nada bicaranya perempuan itu sudah menunjukkan ketegangannya. Raut wajahnya memancarkan duka yang dalam. Caranya membawa anak dengan dipondong dua tangan telah membuat Sandhi berfirasat buruk terhadap anak itu, T ernyata sampai di teras, Nyonya Lieza menangis sambil masih memondong bocah berwajah pucat pasi itu. β€œTolong… tolong beritahukan kepada Kumala Dewi… anak saya butuh pertolongan secepatnya. Tolong, Mas… kasihan anak saya….” β€œSilakan masuk ke dalam saja. Mari. Masuk…!” Sandhi jadi ikut-ikutan panik, masuk ruang tamu tanpa peduli pakaiannya basah kuyup dan sandalnya masih dipakai. Sebelum Sandhi menyuruh Buron memanggil Kumala yang sejak tadi sudah masuk kamar tidurnya, ternyata gadis berambut panjang yang cantik jelita itu sudah keluar sendiri dari kamarnya. Sepertinya ia tahu ada seseorang yang membutuhkan bantuannya dengan segera. Namun ia sendiri sebenarnya belum kenal dengan Nyonya Lieza, sehingga dahinya sedikit berkerut menatap Nyonya Lieza yang menangis semakin keras, semakin terguncang-guncang badannya. β€œToo… tolong… tolong anak saya, Kumala Dewi…. Tolonglah diaaa…,” suara itu sampai mengecil, nyaris hilang. Melihat bocah berwajah pucat dengan bibir membiru, Dewi Ular cepat-cepat mengambil alih anak tersebut, lalu dibaringkan di sofa panjang. Tiraikasih Website β€œAmbil bantal!” perintahnya kepada Buron. Jin usil itu segera menyambar bantalan sofa yang ada di ujung dan menyangga kepala anak itu dengan bantal tersebut. β€œApa yang terjadi, Nyonya?” tanya Sandhi dengan tegang. β€œEkey… anak saya itu… tahu-tahu… tahu-tahu tidak bernapas. Dia sulit bernapas sampai badannya dingin dan… dan….” β€œMaksudnya, anak ini telah meninggal dunia, begitu?” β€œBukan!” sentak Nyonya Lieza kepada Buron. β€œAnak saya tidak mati! Anak saya masih hidup, tapi sulit bernapas! Jangan katakan anak saya mati. Ooh, tidak…. Ekeyyy… Mama di sini, Nak. Mama bersamamu. Sembuh, ya Ekey… sembuhlah kamu, Naak…!” Ratapan itu sangat memilukan. Mak Bariah, pelayan Kumala yang setia, ikut keluar dari dapur dan memperhatikan Ekey di atas sofa. Melihat bocah itu pucat pasi tanpa gerakan sedikit pun, Mak Bariah juga yakin di dalam hatinya, bahwa bocah tersebut sebenarnya telah mati beberapa jam yang lalu. Si pelayan yang tadi membawakan payung, hanya duduk di sudut ruang tamu sambil menitikkan air mata. Mak Bariah nyaris ikut menangis, namun ia bertahan agar bisa membantu menenangkan Nyonya Lieza. Tanpa diperintah siapa pun, Mak Bariah membujuk Nyonya Lieza agar menjauhi sofa dan menghentikan tangisnya. β€œBiar Non Kumala memeriksanya dulu, Nyonya. Mohon tenang, jangan menangis, nanti bikin Non Kumala nggak bisa serius….” Nyonya Lieza mau dituntun menjauh beberapa langkah, tapi tak bisa menghentikan tangisnya. Suara tangis saja yang bisa dikecilkan, namun luapan duka tak bisa disurutkan. Saat itu Kumala memeriksa Ekey dengan menyentuhkan jari Tiraikasih Website telunjuk di dada bocah itu. Kemudian ia memandang Buron dan Sandhi yang adb di depannya. β€œBagaimana?” bisik Sandhi. β€œBocah ini sudah mati?” timpal Buron. Kumala menganggukkan kepala samar-samar. β€œDia kehabisan darah.” β€œApa penyebabnya?” Sandhi semakin membisik hati-hati sekali. β€œEntahlah. Yang jelas, tidak tersisa setetes pun darah pada tubuh mayat anak ini,” jawab Kumala sangat pelan. β€œAstagaaaa…?!” gumam Sandhi. la terperangah sedih sekali. Mau tak mau kenyataan itu harus disampaikan kepada Nyonya Lieza. Perempuan itu semakin meratap duka mendengar keputusan dari Kumala, bahwa anaknya sudah tidak bernyawa lagi. Rasa duka yang amat dalam itu sempat membuat Nyonya Lieza menjerit histeris, tapi untung segera dikendalikan oleh kekuatan supranaturalnya Dewi Ular, sehingga jeritan itu tak terulang kedua kalinya. Seberkas sinar hijau transparan yang keluar dari telapak tangan Kumala menyerupai sorot lampu mobil itu telah menenangkan jiwa Nyonya Lieza, sehingga tangis pun berangsur-angsur reda. β€œAnak Nyonya telah meninggal karena kehabisan darah …” β€œOoooh, Anakku…,” ratapnya pelan, namun tak sehisteris tadi. β€œLihat kulit tubuhnya yang bukan hanya pucat, tapi juga kering dan kusam. Ini menandakan tidak ada sisa darah sedikit pun dalam tubuh Ekey, Nyonya.” β€œMengapa dia harus mengalami nasib semalang itu? Ekey masih kecil, belum tahu dosa apa-apa. Mengapa dia menjadi korban?” Tiraikasih Website β€œNyonya bisa jelaskan, apa sebenarnya yang terjadi pada diri Ekey yang manis itu?” tanya Kumala dengan tutur kata yang ramah, menghibur, dan lembut sekali. Sepertinya ia berusia lebih tua dari Nyonya Lieza, padahal menurut perhitungan tahun bumi ia masih ber usia 24 tahun. β€œTadi sore, sebelum hujan turun, anak ini bermain dengan lincah, sehat, tanpa tanda-tanda penyakit apa pun….” β€œSejak kapan mulai ada tanda-tanda sakit?” β€œSekitar pukul… yaah, pukul tujuh lewat sedikitlah. Saya temukan dia berbaring di lantai kamarnya bersama kakaknya Ditto. Kakaknya sedang belajar menggambar, dan seperti biasa, Ekey selalu ingin melakukan apa yang dilakukan kakaknya.” Nyonya Lieza menjelaskan pula, bahwa sebelum ia masuk ke kamar, Ekey sudah mengeluh kepada kakaknya. Ditto menceritakan bahwa adiknya yang ikut mewarnai gambar itu tiba-tiba berkata dengan mengerjap-ngerjapkan mata. β€œKak… lampunya kok elap?” β€œLampu terang begini dibilany gelap!” gerutu kakaknya tak begitu memperhatikan. β€œMata Ekey kok elap, Kak?” β€œKamu ngantuk tuh. Bobo aja sana!” β€œEkey mau bobo cini, ya?” β€œHeh, bobo jangan di sini. Nanti dimarahin Mama lho. Sana bobo di kasur!” β€œEkey lemas, Kak…. Pucing sekali-kepala Ekey….” β€œBandel nih anak!” Ditto menyentak, tapi Ekey tetap terkulai miring sambil masih memegangi crayon warna. Ditto tidak peduli lagi, membiarkan adiknya diam terkulai lemas, sementara dia sendiri sibuk melanjutkan lukisannya. Tiraikasih Website Beberapa saat kemudian, mamanya masuk ke kamar tersebut. Sang mama mencoba membangunkan Ekey agar pindah ke ranjang, tapi bocah itu tidak mau bangun. Dengan kesal mamanya mengangkat Ekey untuk dipindahkan ke ranjang Namun alangkah terkejutnya sang mama melihat Ekey berwajah pucat dan bibirnya membiru. Semakin gugup perempuan itu sete lah merasalah sekujur tubuh Ekey dingin seperti es, napasnya tak ada, denyut nadinya hilang. Berkali-kali ia mengguncang-guncang Ekey, tapi anak itu tak mau bangun. β€œSaya langsung larikan anak itu ke rumah sakit terdekat,” sambung Nyonya Lieza kepada Kumala. β€œTapi… dokter bilang, anak saya sudah tak ada. Dokter bilang, Ekey sudah meninggal. Saya tidak percaya! Saya desak dokter memeriksanya ulang, tapi hasilnya tetap sama Ekey meninggal. Maka… saya segera lari kemari. Saya mendapat alamat rumah ini dari Johan, tetangga saya….” β€œJohan…?” gumam Sandhi, lalu ia ingat tentang insinyur tampan yang pernah terlibat kasus misteri dan diselamatkan oleh Dewi Ular itu, Baca serial Dewi Ular dalam episode β€œMAKHLUK SEBERANG ZAMAN”. β€œSaya… saya berharap, sebagai anak dewa kamu bisa kembalikan Ekey dalam kehidupan kami, Kumala. Saya berharap sekali, kamu bisa hidupkan kembali anakku itu. Aku sangat sayang padanya…. Aku tak rela dia menjadi korban wabah atau penyakit misterius yang datangnya tak diduga-duga.” Buron yang sejak tadi memperhatikan Ekey, menemukan kejanggalan yang mencurigakan. Dengan kesaktian mata jin yang dimilikinya, Buron melihat ada lubang kecil di tengah kening mayat Ekey. Lubang itu tak bisa dilihat oleh mata manusia biasa. Bahkan mata paranormal pun bisa terkecoh oleh lubang kecil yang mirip dengan pori-pori kulit itu. Tiraikasih Website β€œKumala, aku melihat ada lubang di kening bocah itu,” bisiknya antara terdengar dan tidak di telinga Sandhi, Nyonya Lieza dan Mak Bariah. β€œYa, aku sudah melihatnya sejak tadi,” jawab Kumala dengan kalem. β€œJustru itu yang ingin kutanyakan kepada mamanya.” β€œMaksudnya…?” Nyonya Lieza mulai bersemangat penuh harap. β€œMaksudnya kau ingin bertanya tentang apa, Kumala?” β€œApakah waktu dibawa ke rumah sakit, anak ini disuntik oleh dokter yang memeriksanya?” β€œTidak. Saya tahu persis, dia tidak disuntik. Tidak diobati apa pun, kecuali diperiksa dengan statiskup.” β€œApakah ada hewan berbahaya yang menyengat keningnya?” β€œRasa-rasanya…. Ekey tidak pernah bermain hewan, dan rumah kami bersih dari hewan penyengat. Memangnya ada apa, Kumala?” β€œSebelum Ekey tewas, ada sesuatu yang menghirup habis seluruh darahnya melalui tengah kening. Lubang kecil di tengah keningnya itu adalah saluran tempat menghisap habis darah Ekey, hingga anak itu meninggal secara pelan-pelan.” β€œOohh…?! Be… benarkah ada yang menghisap darah anakku?! Siapa…?! Siapa yang menghisapnya, Kumala?!” β€œItu yang perlu kita selidiki!” Semua diam, terbungkam dengan bulu kuduk merinding. Setiap hati bertanya-tanya, siapa yang menghisap habis darah anak itu?” Oo-dwkz-234-oO Tiraikasih Website 2 KASIHAN sekali. Bocah tanpa dosa menjadi korban kejahatan mistik. Entah dari mana datangnya kekuatan mistik itu, yang jelas Dewi U lar sangat terharu dan iba kepada nasib Ekey. Mengingat kesucian bocah itu yang belum mengenal kebiadaban makhluk di alam jagat raya ini, Dewi Ular pun segera lakukan kebijaksanaan yang terlebih dulu melalui pertimbangan ayah dan ibunya Dewa Permana dan Dewi Nagadini. Komunikasi batin dilakukan pada malam itu juga. Tanpa menggunakan handphone maupun satelit, Dewi U lar langsung berseru kepada ayahandanya. β€œAyah, di depanku ada bocah tanpa dosa menjadi korban kebiadaban makhluk yang belum kukenal!” Terdengar suara ayahnya menyahut, β€œBocah itu sudah tidak mempunyai darah lagi, Kumala.” β€œAku tahu, Ayah. Justru itu aku mohon izinmu untuk membangkitkan bocah lugu ini, Ayah. Aku akan mengisinya dengan darahku, supaya dia mempunyai….” β€œJangan!” tegas Dewa Permana. Hanya Kumala yang mendengarnya. Dan satu orang lagi yang mencuri dengar percakapan super gaib itu. Orang tersebut adalah Buron! Ia menggunakan telinga jinnya untuk menyadap percakapan rahasia itu. Tentu saja kalau sampai bocor, pasti akan menimbulkan kegemparan yang melebihi bocornya percakapan via telepon dari orang penting ke orang penting. β€œAyah, aku tidak bisa menangkap si pencuri darah, karena belum sempat kulacak. Tapi pekerjaan yang paling utama harus kulakukan adalah menyelamatkan masa depan anak ini dari kematian tanpa dosa! Garis kematiannya pun kulihat masih jauh dari saat sekarang. Masa hidupnya telah dirampas oleh tindakan keji dari si penghisap darah itu, Ayah! Jadi Tiraikasih Website kurasa, bocah ini masih punya hak untuk hidup. Masih punya hak pula untuk dialiri darah dalam raganya, Ayah!” β€œBenar, tapi jangan pakai darahmu! Kalau darahmu yang mengalir dalam raganya, berarti dia adalah anak dewa, dan punya hak untuk hidup di Kahyangan. Padahal dia anak pilot, bukan?” Suara sang ibu terdengar pula, β€œJangan, samakan status ayahmu dengan pilot, Sayang. Nanti merosot harga diri ayahmu kalau disamakan dengan pilot!” β€œBaik, Ibu. Ayah memang bukan pilot. Tapi persoalan ini bukan terletak pilot atau bukan pilot. Persoalan ini terletak pada roh manusiawiku yang tak bisa melihat bocah tanpa dosa jadi korban kekejaman gaib begini, Ibu!” β€œKamu ini kok malah mirip Bidadari Gugat!” gerutu sang ibu yang memang selalu tampil jenaka. β€œTapi baiklah, Sayangku… Ibu dan Ayahandamu mengerti perasaanmu, paham dengan naluri kemanusiaanmu.” β€œJadi menurut Ibu bagaimana?” β€œIbu sih… okey-okey saja. Keputusannya tergantung ayahandamu, Sayang.” β€œAyah, aku minta keputusan sekarang juga; boleh atau tidak aku menghidupkan bocah ini?!” β€œKalau tidak boleh, bagaimana?” pancing sang ayah. β€œKalau tidak boleh, rohku akan kutransfer ke raganya. Biarlah bocah ini hidup dan aku yang mati.” β€œHusy?! Jangan senekat itu, Anakku!” sergah suara Dewi Nagadini. β€œKalau kamu mati, Ibu juga ikut mati. Pasti ayahmu juga ikut mati demi cintanya pada Ibu. Kalau semua mati, terus yang mau ngubur jenazah kita siapa?!” β€œKumala,” ujar sang ayah dengan wibawa, kalem, dan penuh kasih sayang. β€œSeandainya kau nekat begitu, Tiraikasih Website percayalah… usahamu tak akan berhasil, Manisku. Kau adalah manusia berdarah dewa. Setiap dewa mempunyai immortal….” β€œImmortal itu apa sih, Kanda?” tanya Dewi Nagadini. β€œImmortal itu keabadian hidup. T idak bisa mati. Contohnya, seperti Hercules!” β€œNah, itu film seri teve yang paling Ibu sukai, Kumala,” sahut sang ibu, tapi buru-buru teputus oleh suara Dewa Permana. β€œJangan bicara soal teve! Kita belum bayar iurannya!” Kumala jengkel dan berseru, β€œTerus bagaimana dengan bocah ini, Ayah?! Kenapa jadi melantur sih?!” β€œKanda, segeralah kasih jawaban. Anak kita mulai sewot tuh!” β€œKumala Dewi, putriku yang cantik jelita…. Baiklah, gunakan kekuatan mahasaktimu untuk menghidupkan bocah tak berdosa itu. Tapi ambillah darah dari sanak saudaranya; ayahnya, ibunya, kakaknya, pamannya, bibinya, atau siapa saja yang masih satu darah dengannya. Ambil sedikit-sedikit dan jadikan satu daah dalam raganya. Maka bocah itu akan hidup dengan darah yang sejenis darahnya semula.” β€œTerima kasih, Ayah!” suara Kumala terdengar ceria sekali.β€œIngat, habis ini jangan desak lagi Ayah dengan persoalan yang sulit Ayah tolak, ya?” β€œSatu lagi pertanyaanku, Ayah. Siapa penghisap darah itu sebenarnya?!” β€œItu tugasmu sebagai manusia di bumi. Ayah tak boleh bocorkan jawabannya, sebelum kau berusaha sekuat tenaga untuk menemukan pencuri darah itu. Usahamu nanti akan menambah kedewasaanmu dan membuat dirimu menjadi lebih Tiraikasih Website dikasihi manusia maupun para dewa di sini. Nah, selamat bekerja, Putriku yang manja!” β€œAyah…! Ayaaaah…!” Yang muncul suara ibunya, β€œAyahmu sudah jauh. Beliau tidak mendengar suaramu, Sayang.” β€œTapi Ibu mendengar suaraku, bukan?” β€œTidak. Ibu juga tidak mendengar,” jawab sang ibu dengan nada konyol, membuat hati Kumala tertawa geli dan semakin berseri-seri. Oo-dwkz-234-oO Pemuda berambut cepak rapi dan selalu trendy itu manggut-manggut mendengar cerita dari Kumala. Pemuda mantan peragawan yang sedang menikmati santap siangnya bersama Dewi Ular itu tak lain adalah Niko Madawi, yang kini berprofesi sebagai reporter dan pembawa acara sebuah tayarigan berbau mistik di station teve swasta, yaitu Lorong Gaib’. β€œSayang sekali, lima hari yang lalu aku masih di Toraja, sehingga nggak bisa me liput kesaktianmu dalam menghidupkan bocah itu. Padahal peristiwa ajaibmu itu merupakan materi yang sangat bagus dalam acaraku, dan pasti akan membuat serial Lorong Gaib lebih dikagumi pemirsa. Setidaknya akan membuat acaraku itu mendapatkan rating’ lebih tinggi lagi.” β€œMasih banyak bahan yang bisa kau liput untuk acaramu. Jangan kecewa,” kata Kumala sambil memotong steak dengan pisau. β€œMaksudmu, masih banyak korban seperti Ekey yang akan datang?” Tiraikasih Website β€œKeajaiban itu, maksudku. Bukan korbannya!” tegas Kumala. β€œKuharap sih jangan ada korban lagi seperti Ekey. Kasihan.” β€œTapi bukankah setengah bulan yang lalu korban seperti itu sudah ada?” Kumala menghentikan makannya. Menatap Niko dengan dahi berkerut heran. β€œSetengah bulan yang lalu?!” β€œIya. Masa’ kamu belum tahu sih? Kayaknya aku udah telepon kamu dan memberitahukan kematian misterius itu deh.” β€œAh, cewek lain kali yang kamu telepon. Bukan aku.” Kumala berlagak sinis, memancing reaksi dengan kecemburuan. Ternyata Niko jadi ketakutan dan ngotot keras bahwa ia memberitahukan kasus itu kepada Kumala, bukan kepada cewek lain. Sikap Niko yang takut dicurigai selingkuh dengan cewek lain membuat hati Kumala berdesir girang. Itu tandanya belum ada gadis lain yang menyelinap di relung hati Niko, selain dirinya sendiri. β€œIya deh, aku yang kamu telepon. Cuma karena aku kelewat sibuk, jadi kurang memperhatikan kabar darimu itu. Sorry, ya…? Jangan marah, ya?” Kumala sengaja menggoda dengan lagak m irip gadis murahan. Ia hanya ingin memancing tawanya Niko, agar kecemburuan hilang dari ketampanan yang diam-diam dikagumi itu. Niko benar-benar tertawa walau ditahan kuat-kuat. Tidak mau tampak terang-terangan merasa geli oleh lagak Kumala. Tapi hal itu membuat Kumala pun merasa lega. Bagaimanapun juga Kumala tidak ingin membuat Niko kecewa secara serius, karena pemuda itu sering dijadikan buah khayalan dalam lamunannya. Terutama sejak Niko berhasil menyelamatkan kehancuran Dewi Ular dari pertarungan melawan Nini Tiraikasih Website Cupangayu, Baca serial Dewi Ular dalam episode β€œTERORIS DARI NERAKA”. β€œSekitar dua minggu yang lalu, seorang moderator dalam sebuah seminar, tiba-tiba tewas dalam keadaan kering, biru legam seperti habis dicekik setan. Moderator itu tewas di tempat, ketika ia sedang bicara di depan peserta seminar. Penyebab kematian masih belum diketahui sampai sekarang.” β€œ0, ya… aku baru ingat. Korban adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam, bukan? Aku lupa namanya.” β€œYa, benar. Padahal dia dalam keadaan sehat. Boleh dibilang tidak punya penyakit apa pun. Tapi toh dia tewas begitu saja seperti kehilangan seluruh darahnya?!” Kumala menatap sambil manggut-manggut, namun juga sambil mengunyah makanannya. Sikapnya itu menandakan bahwa ia sangat antusias terhadap apa yang sedang dibicarakan Niko. β€œKurang dari seminggu kemudian,” sambung Niko. β€œPeristiwa seperti itu terjadi lagi secara mengejutkan massa. Bahkan terjadinya dalam ruang sidang, ketika hakim wanita itu membacakan keputusan pengadilari… belum habis, tahu-tahu ia jatuh terpuruk. Orang menyangka hakim wanita itu pingsan, tapi ternyata justru pingsan selama-lamanya alias mati.” β€œYa, ya… aku ingat juga. Pramuda yang menceritakan hal itu padaku. Tapi waktu itu aku sedang mau berangkat ke Batam, jadi nggak sempat menangani kasus tersebut.” β€œYa, aku tahu waktu itu kau sibuk dengan urusan bisnismu di Batam. Tapi yang menjadi catatan dalam ingatanku adalah, hakim wanita itu tewas dalam keadaan sama seperti korban sebelumnya; kulitnya kering, banyak bagian yang membiru, kesannya seperti raga yang sudah keropos atau usang. Tanpa darah yang tersisa dalam tubuhnya.” Tiraikasih Website Kumala manggut-manggut menghabiskan makanan yang dikunyahnya. Niko menyuap makanannya lagi ke mulutnya. β€œKalau begitu,” kata Kumala setelah mulutnya kosong. β€œβ€¦ kematian itu bukan kematian yang wajar. Bukan karena penyakit. Tapi kematian yang sama seperti yang dialami Ekey. Mungkin juga di kening kedua korban terdapat lubang kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia biasa.” Niko mengakhiri makannya. β€œNggak nambah?” Niko menggeleng. β€œTakut gemuk.” Kumala tersenyum kecil. β€œGemuk malah cakep.” β€œCakep apanya? Kayak tong sampah, iya!” β€œTong sampah yang cakep kan ada, Nik.” β€œAlaaa… biar cakep kalau namanya tong sampah jelas nggak menarik sama sekali.” β€œKalau buatku ternyata menarik, bagaimana?” β€œMemangnya kamu suka cowok yang gemuk? Kalau suka, ya udah… aku mau gemukkan badan.” β€œBiar aku suka padamu? Uuh, nggak janji deh…!” cibir Kumala yang membuat Kumala dongkol tapi juga tersipu malu. Belum sampai mereka menurunkan nasi yang ditelannya agar menetap di perut, tiba-tiba dering handphone berbunyi. Kumala segera menyambarnya dari dekat minuman air putihnya. Ia melirik display HP sebentar untuk mengenali nomor telepon yang datang dari si penelepon. β€œSersan Burhan,” gumamnya sambil menatap Niko. β€œAda apa, ya?” β€œUdah buruan dijawab tuh. Malah bengong aja?!” gerutu Niko. Tiraikasih Website β€œHallo, selamat siang, Pak Sersan,” sapa Kumala kepada sersan muda yang masih membujang itu. β€œKumala Dewi, apa kamu ada waktu saat ini?” β€œSaya sedang makan bersama Niko, Pak Sersan.” β€œOh, sorry. Tapi kuharap selesai acaramu meluncurlah ke sini secepatnya.” β€œAnda berada di kantor, Pak Sersan?” β€œTidak. Aku ada di TKP, Jalan Bonilla, belakang Gedung Summo.” β€œOh, dekat dong. Cuma sepuluh menit dari tempat makan saya. Memangnya ada apa, Boss?” β€œKematian misterius. Korban dalam keadaan kering seperti kayu bakar. Tanpa darah setetes pun dalam tubuhnya.” β€œOoh…?!” Dewi Ular terperanjat dan mulai bersemangat. β€œSaya dan Niko akan ke sana secepatnya! Kurang dari lima belas menit!” Mendengar penjelasan dari Dewi Ular, Niko pun jadi bersemangat. Ia menelepon salah satu teamnya, agar meluncur secepatnya ke TKP sambil membawa handycam, sementara team lengkapnya diminta menyusul ke Jalan Bonilla secepatnya pula.” Dengan menggunakan mobilnya Niko; Escudo merah tua, Dewi Ular tiba di terripat kejadian perkara, yaitu sebuah perkantoran empat lantai yang banyak dikunjungi orang. Kantor itu adalah sebuah biro perjalanan yang menempati lantai pertama. Di dalam kantor itu, seorang karyawati berparas cantik menawan telah terkulai di atas meja kerjanya dalam keadaan tidak bernyawa. β€œNamanya…. Arisna. usia 26 tahun, masa kerja sudah 2 tahun lebih,” kata Sersan Burhan memberikan keterangan kepada Kumala Dewi yang tetap didampingi Niko. Tiraikasih Website Menurut keterangan rekan sekerjanya, Arisna yang setiap harinya selalu lincah, ceria dan senang bercanda itu, sekitar pukul sebelas tadi dijemput oleh seorang pemuda tampan yang sedang ditaksirnya. Pemuda itu mengajaknya makan siang, walau belum waktunya. Arisna tak menolak, karena memang suasana kantor sedang sepi tamu. Kabarnya, mereka berdua pergi tak begitu lama. Sekitar pukul satu kurang sepuluh menit, Arisna sudah kembali. Ia diantar oleh cowok ganteng itu. β€œMalahan dia sempat melayani seorang tamu wanita yang ingin memesan ticket pesawat ke Bali,” kata sang teman sambil menangis sedih. β€œSetelah tamu itu pergi, dia sempat… sempat bilang pada saya kalau pandangan matanya berkunang-kunang dan kepalanya pusing sekali. Saya… saya justiru menggoda dia dengan mengatakan terlalu banyak makan, mentang-mentang makannya ditemani cowok gariteng. Tapi… tapi dia tidak menanggapi kelakar saya itu. Dia justru me letakkan kepalanya di meja dengan berbantalan kedua tangannya. Saya kira dia bohong, kami rnenertawakannya. Tapi ketika kami me lihatnya terlalu lama dalam posisi menelungkupkan wajah, kami curiga. Teman saya yang satu berusaha membangunkan, eeh… dia .justru tergeletak dengan mulut sedikit terbuka dan… dan tidak bernapas lagi….” β€œDugaan kami sementara ini,” kata Sersan Burhan, β€œβ€¦ ada kemungkinan korban diberi racun oleh pemuda yang mengajaknya makan bersama tadi. Racun itu bekerja agak lambat, sehingga kematiannya tiba setelah cowok itu jauh darinya.” Kumala Dewi menggelengkan kepala sambil menutup kain putih yang menyelubungi jenazah korban. Jenazah itu segera dibawa masuk ke mobil ambulance. β€œBukan racun, menurutku,” kata Kumala. β€œKondisi mayat korban sama dengan mayat hakim wanita dan dokter spesialis Tiraikasih Website yang tewas di depan para peserta seminar, beberapa hari yang lalu. Bukankah begitu, Nik?” β€œYa, aku yakln memang begitulah kenyataannya.” β€œYang paling jelas bagiku, keadaan mayat korban sama seperti kematian Ekey, lima hari yang lalu.” β€œEkey siapa maksudmu, Kumala?” Kumala Dewi belum sempat menjawab, percakapan di luar kantor dan di bawah pohon yang ada di tempat parkir itu pun terhenti. Kehadiran seorang lelaki bersedan biru metalik itu memancing perhatian Niko, membuat Niko menyapa dengan lambaian tangan. β€œHei, Ken…!” Rupanya pemuda itu adalah Kenyon yang sudah cukup lama kenal dengan Niko Madawi. Karena sudah beberapa waktu tidak saling jumpa, maka Kenyon pun segera menyodorkan tangannya dan berjabatan dengan Niko. Ia memaksakan diri untuk ramah, walau sebenarnya hati Kenyon menyimpan kegelisahan yang dapat dirasakan oleh kekuatan batin Dewi U lar. β€œBagaimana kabarnya, Nik?! Makin gemuk aja kamu ini.” β€œAh, bisa aja luh. O, ya… kenalin dong, ini Kumala Dewi, dan ini Sersan Burhan.” Saat tangan Kumala bersalaman dengan Kenyon, ia merasakan ada getaran yang mengalir dari hatinya. Getaran itu adalah getaran kecemasan yang meresahkan jiwa. Sepertinya pria ganteng itu sedang menghadapi masalah yang menjengkelkan, sekaligus mencemaskan dan menegangkan. β€œNik, ada apa ini kok banyak orang di sini?!” β€œKematian misterius terjadi di kantor biro peijalanan itu.” Tiraikasih Website β€œHah.,.?!” Kenyon semakin tegang. Ekspresi dan sikapnya diperhatikan betul oleh Sersan Burhan dan Dewi Ular β€œKamu sendiri ngapain kemari? Ada bisnis sampingan atau….” β€œAku mencari temanku Winne, namanya. Tadi aku ke kantornya. Kata teman kantornya, dia kemari. Mau pesan ticket. Maka kukejar kemari karena….” Belum habis Kenyon menjelaskan, tahu-tahu seorang karyawan dari biro perjalanan itu berseru dari depan kantor yang sudah dilingkari pita kuning kepolisian itu. β€œPak Polisi…! Itu dia orang yang meracuni Arisna dari rumah makan tadi! Pemuda itulah yang tadi pergi dengan Arisna, Pak!” β€œArisna…?! Ada apa dengan Arisna?!” β€œDia tewas setelah Anda pergi, Bung!” jawab Sersan Burhan. Ketegangan Kenyon semakin memuncak, mulai tampak gusar dan panik. Akhirnya pihak kepolisian membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lengkap lagi. Teman-teman Arisna saling berseru mengutuk Kenyon, karena menurut anggapan yang mereka yakini, Arisna meriinggal akibat racun, dan Kenyon itulah orang yang meracuninya. β€œDewi,” bisik Niko. β€œAku nggak percaya kalau Kenyon tega berbuat sekejam itu. Aku yakin kematian korban bukan karena diracuni. Tolong jelaskan kepada pihak yang berwajib, Dewi!” β€œSetahuku dia menyimpan sesuatu yang mencemaskan dirinya sendiri. Ada rahasia yang mengandung resiko, dan ia ingin menanggung resiko itu sendiri.” β€œRahasia apa?!” Tiraikasih Website β€œKurang jelas. Karena saat ini pikirannya sangat kacau dan jiwanya langsung menjadi error, sehingga kecamuk batinnya sulit dilacak.” β€œAh, setahuku…. Kenyon selalu blak-blakan padaku kalau dia punya masalah apa saja, sekalipun masalah pribadi. Aku dan dia pernah satu lifting saat kami sama-sama mengikuti pendidikan peragawan dan foto model. Hanya saja, ia lebih cinta dengan komputernya, sedangkan aku mencoba menekuni bidang itu, walau akhirnya alih profesi ke reporter. Tapi… pada dasarnya aku berkawan dekat dengannya. Kami saling terbuka, dan….” β€œKalau begitu desaklah dia supaya mengaku!” potong kumala, membuat Niko diam ternganga tanpa suara. Oo-dwkz-234-oO Seringnya gadis cantik bermata bundar indah itu membantu polisi dalam menangani beberapa kasus yang sulit diatasi secara wajar dan ilmiah, maka hubungannya dengan pihak kepolisian menjadi sangat akrab. Bahkan belakangan ini Kumala Dewi mendapat tawaran menjadi konsultan kriminal untuk kepolisian, tapi gadis itu belum bisa memberi jawaban secepatnya. Menurutnya untuk menjadi konsultan kriminil membutuhkan konsentrasi khusus dan waktu tersendiri. Padahal belakangan ini Kumala sering kehabisan waktu, karena banyaknya pekerjaan atau pihak yang perlu dibantu dalam menyelesaikan kasus-kasus mistik. Dewi Ular memang secara tidak resmi mempunyai prioritas untuk urusan di lingkungan kepolisian, tapi ia tak mau menggunakan prioritas itu semena-mena. Membebaskan seorang tersangka dengan jaminan nama besarnya bukan hal sulit bagi Kumala. Toh kali ini ia tak mau menuruti desakan Niko agar membebaskan Kenyon dari kecurigaan dan azaz praduga tak bersalah atas kematian Arisna. Tiraikasih Website β€œPolisi berhak memeriksa siapa saja. Toh memeriksa bukan berarti menuduh, juga bukan berarti memvonis?!” katanya di depan Niko dengan sikap tegasnya. β€œTapi kamu kan udah tahu kalau kematian Arisna itu disebabkan oleh suatu kekuatan iblis yang menyedot darah korban melalui lubang kecil di tengah dahi?! Kau kan bisa memakai alasan itu untuk….” Itu pandangan dari sudut mistik, Niko. Bukan dari sudut ilmiah dan akuratis.” β€œYaah, terserah kamulah..!” keluh Niko dengan hempasan napas kesalnya. β€œBukan aku nggak mau lakukan pembelaan terhadap temanmu itu, tapi biarlah pihak yang berwajib memproses Kenyon sesuai jalurnya. Ada saatnya aku turut campur, ada saatnya tidak. Ngerti?” β€œNgerti!” β€œTapi bibirmu jangan monyong dua meter begitu dong. Ntar disangka orang pipa paralon bekas!” ledek Kumala mengalihkan kendongkolan hati Niko agar tidak berlarut-larut. Kenyon sedang diperiksa di ruang kerjanya Sersan Burhan. Niko sibuk menelepon team peliputannya agar mengarahkan aktifitasnya ke kamar mayat dan mengambil gambar jenazah Arisna secara lebih sempurna lagi dengan camera khusus. Kumala Dewi sedang bicara dengan seorang Polwan berpangkat Peltu, pembantu letnan satu. Polwan itu masih muda dan sudah lama kenal Kumala. Ia sering dipanggil Kumala dengan sebutan Mbak Mer, karena nama lengkapnya adalah Peltu Merina Swastika. β€œSalah satu kesamaan yang berhasil kami temukan paling ganjil dari ketiga kasus kematian tersebut,” kata Mbak Mer. β€œadalah kematian yang terjadi di depan umum dengan melibatkan banyak saksi mata. Dengan begitu, sulit bagi Tiraikasih Website pihakku untuk mencurigai seseorang sebagai pelakunya. Apalagi dalam data-data yang kami himpun, ketiga korban ternyata bukan orang yang saling kenal dan tidak ada kaitannya antara pribadi yang satu dengan pribadi yang lainnya.” β€œMudah-mudahan Sersan Burhan dan yang lainnya berhasil mengorek keterangan dari Kenyon.” β€œApakah menurutmu Kenyon terlibat dalam kasus ini?” β€œUntuk saat ini, tidak. Tapi saya yakin, bahwa Kenyon bisa menjadi jalan setapak untuk menuju ke istananya si pelaku sebenarnya. Karena saat dia mendengar kematian Arisna, getaran jiwanya begitu kuat, namun kenapa ia berusaha menyembunyikan getaran dukanya itu agar tidak tercurah semuanya di depan umum?” Niko selesai bicara melalui handphone. Ia duduk di bangku kosong samping Kumala, mendengarkan apa yang sedang dibicarakan Mbak Mer tentang beberapa prediksi terhadap munculnya kasus kematian tanpa darah itu. Namun kata-kata Mbak Mer pun segera terhenti karena Sersan Burhan membuka pintu ruang kerjanya dan memanggil Kumala dengan wajah sedikit tegang. β€œTolong kemari sebentar, Kumala!” Tanpa sungkan-sungkan Kumala pun masuk ke ruang kerja bagian kriminil untuk seksi pembunuhan. Mbak Mer jadi ingin tahu, walau ia tidak ikut dalam penanganan kasus Kenyon. Karena Mbak Mer mendekati pintu ruang kerja yang terbuka itu, maka Niko pun bergegas ikut-ikutan berada di samping Mbak Mer. β€œAda apa, Mbak?” bisik Niko. Tanpa dijawab Mbak Mer, Niko akhirnya tahu sendiri bahwa Kenyon bersikap aneh dan membingungkan petugas. Pemuda itu tiba-tiba saja berubah tabiatnya, sering garuk-garuk Tiraikasih Website kepala, garuk-garuk badan, dan sering meringkik dengan gigi merapat. Duduknya pun sudah mulai tak sopan. Dari mengangkat satu kaki, kini menjadi dua kaki yang diangkat. Ia jongkok di kursi dan memandang kepada mereka dengan tatapan asing. Seolah-olah Kenyon tidak mengenali mereka. Bahkan ketika ditanya, apakah ia kenal dengan pemuda berambut cepak rapi itu, Kenyon tidak menjawab se lain hanya menggeram terputus-putus. Padahal semestinya ia kenal bahwa pemuda berambut cepak rapi itu adalah Niko, temannya sendiri. β€œKenapa bisa jadi begini, Pak Sersan?” tanya Niko dengan sedih dan terheran-heran. β€œWaktu kami tanyakan tentang acara makan siangnya dengan Arisna, dia dapat menceritakan dengan lancar. Dia mengaku makan dengan mesra, bahkan Arisna sempat menyuapkan nasinya ke mulut Kenyon.” Mbak Mer rnenyimak pula penjelasan itu sambil memperhatikan gerak-gerik Kenyon yang serba cuek dan sering menggaruk-garuk kepala. Kumala justru memusatkan perhatiannya kepada Kenyon. Kekuatan batinnya menembus jiwa pemuda itu sambil menahan napas beberapa kali. β€œDia sempat bersumpah berkali-kali bahwa dia tidak menaruh racun dalam makanan Arisna. Tapi ketika kutanyakan mengapa ia kembali ke kantor biro perjalanan itu, dia mulai panik. Kata-katanya serba salah. Lalu kusuruh dia untuk tenang beberapa saat, merenungi sebentar apa yang ia cari di kantor biro perjalanan itu….” β€œBukankah tadi di sana dia sudah bilang kalau mencari temannya untuk suatu keperluan? Sedangkan menurut informasi, temannya itu pergi ke kantor biro perjalanan untuk memesan ticket,” kata Niko bernada melakukan pembelaan terhadap temannya itu. Tiraikasih Website β€œMemang. Aku hanya ingin menguji apakah jawabannya masih sama dengan yang kita dengar tadi atau berubah. Ternyata… ia justru diam sampai lama. Karena aku tak sabar, dia sedikit kubentak untuk menyadarkan lamunannya. Tapi justru dia jadi blingsatan dan garuk-garuk kepala, sampai akhirnya jadi seperti ini. Nggak bisa diajak bicara lagi! Apa maksudnya dengan berpura-pura bego begitu sih?” β€œDia bukan berpura-pura!” tegas Kumala dengan suara berwibawa. β€œSesuatu telah terjadi pada dirinya, dan tak mungkin bisa diajak bicara lagi.” β€œSesuatu apa maksudmu?!” sergah Niko. β€œJiwanya diganti dengan jiwa monyet.” β€œHahh…?!” semua terperangah kaget. Seketika itu Kenyon menjerit aneh dan melompat, langsung hinggap di atas almari data. Jongkok disana sambil menjerit-jerit seperti monyet ketakutan. Oo-dwkz-234-oO 3 KASIHAN sekali. Pemuda tampan itu tingkah lakunya jadi seperti seekor beruk, alias monyet besar. Bahkan ia sempat mengamuk di kantor polisi sambil me lompat-lompat dan menjerit liar. Untung saja Kumala segera melepaskan kekuatan gaib pembius yang melalui sinar hijau kecil sebesar lidi yang keluar dari jari tengah tangannya. Begitu pinggang Kenyon terkena sinar hijau menyerupai laser itu, ia langsung lumpuh, mengerang sebentar dengan suara seperti monyet merintih, kemudian terkulai lemas tak sadarkan diri. β€œBiar kutangani dial” kata Kumala kepada Sersan Burhan. β€œAda sesuatu dalam dirinya yang tidak dapat ditangani oleh Tiraikasih Website manusia biasa. Perubahan jiwanya ini di luar jangkauan otak manusia. Jadi harus kutangani sendiri. Mohon izin.” β€œSilakan!” Dewi Ular dan Niko membawa pulang Kenyon. Sampai rumah senja mulai menampakkan keremangannya. Suara adzan magrib berkumandang mendayu-dayu tertiup angin utara. Kumala tidak bisa menunda pekerjaan itu, sebab ia tahu sebentar lagi pintu gaib dalam diri Kenyon akan tertutup. Jika pintu gaib tertutup, maka akan lebih sulit lagi mengeluarkan jiwa monyet dan menggantikan dengan jiwa aslinya Kenyon. β€œBuron, bawa orang ini ke pendopo belakang!” perintahnya seraya bergegas meninggalkan mobil. Buron sempat bingung melihat seorang eksekutif terpuruk di jok belakang mobilnya Niko. β€œAda apa, Nik?” tanyanya dengan dahi berkerut. β€œDia temanku. Dia kena musibah aneh. Tolong bantu angkat dia ke pendopo belakang.” β€œDia temanmu?!” buron semakin terheran-heran. β€œApakah kamu bercanda? Sejak kapan kamu berteman dengan seekor orang utan?!” β€œOrang utan?!” β€œIya. Ini kan seekor monyet besar, sejenis orang utan atau beruk! Lihat saja mukanya dan badannya yang berbulu abu-abu itu?!” Tentu saja Niko kebingungan, sebab dalam penglihatannya Kenyon adalah manusia biasa, berpakaian dan punya anggota tubuh lengkap. Lengan dan wajahnya-tidak berbulu. T api mata jin yang digunakan Buron telah membuat Kenyon berupa seekor kera besar yang berbulu abu-abu. Niko. menjadi merinding setelah menyadarinya. Tiraikasih Website β€œTerserah apa katamu deh, yang penting… bantu aku mengangkat dia ke pendopo belakang!”’ β€œBiar kutangani sendiri. Minggir…!” Jelmaan dari Jin Layon yang sering pula dijuluki jin usil karena dulu suka usil kepada tamu-tamu yang baru pertama kali datang ke rumah Kumala, kali ini melakukan keusilan yang bermanfaat. la menghadapkan telapak tangannya ke mobil. Sejumlah getaran gelombang gaib terpancar dari telapak tangan itu tanpa rupa dan tanpa suara. Getaran gelombang gaib membuat tubuh Kenyon bergerak sendiri dengan pelan-pelan, lalu turun dari mobil dalam keadaan mata tetap terpejam, dan melangkah agak bungkuk seperti seekor gorila sedang berjalan. Kekuatan gaib Buron membuat Kenyon berjalan sendiri menuju pendopo dengan tubuh sesekali limbung ke sana-sini. Buron menertawakannya. Tapi Niko segera membentak marah karena merasa temannya dipermainkan Buron. Sesampainya di pendopo yang menyerupai rumah panggung tanpa dinding itu, Kenyon berbaring sendiri dan telentang bebas di lantai kayu yang mengkilap itu. Dewi U lar segera muncul. Gadis itu sudah berganti pakaian. Bukan lagi pakaian kantor yang dikenakan, tapi ce lana pendek ketat yang menampakkan kemulusan pahanya, dan kaos tank top’ yang persis kaos kutang lelaki. Kaos warna hijau bertepian putih itu sangat ketat dengan tubuh, sehingga bentuk payudaranya yang membusung sekal dan padat terlihat jelas bentuk keindahannya. Aroma wangi cendana dari keringat bidadarinya semakin menyebar ke mana-mana, membuat Niko diam-diam punya debar-debar indah tersendiri di sela-sela ketegangan hatinya. β€œKumala Dewi tampak cantik sekali kalau mengenakan pakaian kayak gitu, rambutnya digulung asa l-asalan. Wow…! Menantang gairah betul gadis pujaanku itu,” pikir Niko.β€œT api… persetan dengan gairahku! Keadaan Kenyon lebih penting Tiraikasih Website diperhatikan secara serius ketimbang mengkhayalkan kecantikan anak dewa itu!” β€œPerlu diikat, Dewi?” tanya Niko mengalihkan kecamuk batinnya. β€œNggak usah.” β€œNanti kalau dia bangun dan mengamuk kayak tadi, bagaimana?” β€œEnergi pembiusku masih cukup banyak Buat membius dirimu selama lima tahun juga masih mampu,” sambil Kumala Dewi menatap beberapa batang lilin agar mengelilingi tubuh Kenyon. Buron ikut membantunya sambil menyempatkan bertanya kepada Kumala. β€œApa sebenarnya yang terjadi pada monyet satu ini?!” β€œDia seorang pemuda, teman Niko. Ada pihak yang tiba-tiba menukar jiwanya dengan jiwa monyet, seperti yang kau lihat dengan mata jin-mu.” β€œSiapa yang menukarnya?” β€œEntahlah. Yang jelas, dilakukan dari jarak jauh dengan maksud yang belum jelas juga;” β€œKasihan,” gumam Buron. β€œPasang pagar sekeliling rumah, Ron!” Pemuda berambut kucai itu langsung mengeluarkan letupan kecil, menjadi asap tipis dan cahaya kuning. Cahaya kuning itu segera terbang dengan cepat dalam gerakan mengelilingi halaman rumah. Beberapa kejap kemudian, ia kembali lagi ke pendopo. Bluuub…! Sudah berubah menjadi pemuda berambut kucai lagi. Telepon berdering. Sandhi yang ditinggal Kumala di kantor sejak jam rnakan siang tadi, kini ngomel-ngomel minta kepastian harus bagaimana. Sopir pribadi itu berani ngomel Tiraikasih Website kepada majikan cantiknya walau tidak secara langsung, karena memang emosi seperti itu dianggap sah-sah saja oleh Kumala. Toh selama ini Sandhi maupun Buron tetap tahu diri, tahu batas omelannya. Niko yang menerima telepon Sandhi. Ia menjelaskan persoalan yang mereka hadapi. Sandhi diperiritahkan kembali ke rumah. Ketika Niko bergegas ke pendopo lagi, Kumala Dewi sudah duduk bersila dalam lingkaran nyala api lilin. Jaraknya hanya dua jengkal dari Kenyon. Niko tak berani bersuara karena Buron memberi isyarat agar Niko diam. Hening dan sunyi tercipta panjang. Langit senja yang merah tembaga itu kini mulai bergulung-gulung awannya. Awan itu tetap berwarna merah seperti lautan lahar di langit. Angin berhembus lebih cepat, dan cepat lagi, sehingga daun-daun terhempas menimbulkan suara gemuruh. Niko tahu, hembusan angin kencang dan langit yang mengalami keganjilan adalah tanda-tanda mulai bekerjanya kekuatan supranatural si Dewi Ular. Seperti biasa, ia deg-degan diliputi ketegangan. Ia bahkan tak berani naik ke pendopo. Hanya memandang dari tempat jemuran pakaian, karena tak jauh darinya ada Mak Bariah. Jika terjadi apa-apa ia bisa bergabung dengan Mak Bariah sebagai kelompok yang sama-sama ketakutan. Tanah mulai terasa bergetar. Mula-mula getarannya nyaris tak terasa, tapi makin lama seperti getaran resonansi dari kereta api yang lewat tak jauh dari tempat itu. Bahkan belum sampai setengah menit getaran tanah semakin bertambah kuat. Daun-daun pohon semakin bergemuruh. Tiang-tiang besi penyangga lam-pu taman tampak gemetar. Kolam ikan yang lewat di bawah lantai pendopo terlihat guncang airnya. Ikannya berlari ke sana-sini ketakutan. Cuaca semakin gelap. Kian mendebarkan hati manusia awam seperti Niko dan Mak Bariah. Tapi pandangan kedua Tiraikasih Website orang itu masih tertuju pada Kumala Dewi, Kenyon dan Buron yang berjaga-jaga di luar batas lingkaran nyala api lilin. β€œLihat, Tuan Niko… apa itu yang keluar dari tubuh si pemuda?!” bisik Mak Bariah dengan tegang. Niko semakin tak berkedip. Ia melihat bayangan sinar merah terputus-putus keluar dari tubuh Kenyon. Ada yang dari kaki, ada yang dari perut, dari dada, dan dari mana saja. Sinar merah terputus-putus itu akhirnya bergerak membentuk putaran arus. Kedua tangan Kumala yang Semula merapat di dada, kini mulai bergerak pelan-pelan merenggangkan jarak. Getaran bumi semakin kuat. Suara gaduh datang dari dapur. Rak piring bagaikan sedang diguncang-guncang kekuatan setan sehingga barang pecah belah di atasnya saling berdenting. Suara itu dibarengi oleh deru angin dan ledakan guntur di langit. Menyeramkan sekali. bahkan membuat keringat dingin Niko mulai mengucur. Tapi rasa penasarannya masih ada, bahkan semakin kuat, sehingga matanya tetap tak berkedip memandangi pusaran cahaya arah yang kini membentuk seperti gerakan angin topan. Topan kecil. Rentangan kedua tangan Kumala pun semakin lebar. Setiap jari-jari tangannya memancarkan cahaya hijau fosfor yang berpijar-pijar cahaya itu semakin terang ketika pusaran cahaya merah dari Kenyon membentuk bayangan seekor kera besar tanpa ekor. Kera yang terbuat dari cahaya merah itu menyambar ke arah Dewi U lar dengan liar dan ganas, tapi tak pernah mengenai sasaran. Padahal jaraknya hanya sekitar dua-tiga jengkal. β€œGrrrrraaawwww…!!” Cahaya merah berbentuk kera besar itu dapat mengeluarkan suara yang membaur dengan suara gemuruh alam sekelilingnya. Pada aat itu tiba-tiba tubuh Dewi Ular berubah menjadi cahaya hijau yang berbentuk bayangan seekor ular naga. Niko dan Mak Bariah semakin menggigil melihat ular naga itu bagaikan dicengkeram kera besar dan Tiraikasih Website siap digigit kepalanya. T api dengan gerakan melilit cepat ular naga dari cahaya hijau itu berhasil meloloskan diri, melayang berputar lalu menyabetkan ekornya. Buuuummm…! Dentuman itu cukup dahsyat. Mak Bariah dan Niko sempat oleng mau jatuh karena tanah terasa menyentak separuh bagian, namun segera rata kembali. Dentuman itu juga membuat daun-daun berguguran, khususnya yang sudah tua dan layu. Pertarungan ular naga dalam cahaya hijau dan seekor kera besar dalam cahaya merah berlangsung cukup seru. Memakan waktu sekitar satu menit lebih. Pada akhirnya kera besar itu mengeluarkan suara pekikan yang meraung setelah disabet ekor naga beberapa kali. Cahaya merah itu pun buyar menjadi percikan bunga api yang menyebar ke mana-mana. Sekejap kemudian semua bunga api padam, tinggal asap tipis tak begitu kentara. Cahaya hijau yang berbentuk seekor ular naga itu menyatu kembali dalam tubuh Dewi Ular, kemudian meresap lenyap di sekujur tubuh berkulit putih mulus itu. β€œNon Mala menang…! Non Mala unggul, Tuan Niko…! Lihat, kera besar itu lenyap setelah pecah berhamburan!” ujar Mak Bariah. Pelayan agak gemuk berusia 40 tahun itu tampak girang sekali. Niko pun tersenyum sambil menghempaskan napas lega. Alam kembali normal. Tapi gelap semakin iekat dengan bumi. Buron melepaskan sikap berjaga-jaganya yang tadi tampak serius sekali. Namun agaknya pekerjaan Dewi Ular belum selesai. Ia masih duduk bersila dengan badan tegak dan kedua tangan merapat di depan dada. Keringatnya tampak membasahi sekujur tubuh, membuat aroma wangi cendana bercampur pandan semakin menyebar dan terhirup kuat oleh siapa saja, Tiraikasih Website terutama bagi mereka yang berada dalam radius 1 kilometer dari pendopo. β€œMak, ada cahaya yang datang dari arah barat tuh!” bisik Niko kepada Mak Bariah. Perempuan berkebaya itu memandang ke arah barat. Ia memang melihat cahaya putih kebiru-biruan me layang dalam gerakan berputar-putar. Besarnya seukuran mangkok bakso. Cahaya itu bagus sekali, enak dipandang. Menakjubkan siapa saja. Makin lama cahaya itu semakin masuk ke pendopo, berputar-putar sesaat seperti gerakan pesawat mau landing. Tak lama kemudian merendah dan terbenam di tubuh Kenyon. Zuuuuubbs…! Sekujur tubuh Kenyon menjadi bersinar putih kebiru-biruan. Namun tak lebih dari tiga hitungan. Setelah itu sinar tersebut padam tanpa meninggalkan asap atau bunyi aneh apa pun. β€œKenapa pemuda itu belum bangun juga, ya Tuan Nik?” β€œMungkin pengaruh biusnya belum dilepaskan Kumala, atau karena ada sesualu hal yang menghalangi kesadarannya ? Entahlah Kita lihat saja apa yang dilakukan Kumala Dewi setelah ini.” Mak Bariah manggut-manggut dengan sikap menunggu akhir dari pemulihan jiwa manusia yang tadi sempat ditukar dengan jiwa monyet. Oo-dwkz-234-oO Kenyon masih kikuk dan ma lu bicara dengan Dewi Ular. Terutama yang menyangkut cerita kehidupan pribadinya. Tapi kepada Niko, ia tak pernah merasa malu, sehingga menurutnya hanya Niko-lah yang pantas mendengar pengalaman pribadinya akhir-akhir ini. Tiraikasih Website Ingatan Kenyon terpancing oleh datangnya seorang tamu yang bermaksud menemui Kumala Dewi. Sebelumnya, Kenyon memang mengalami amnesia insidentil, yaitu lupa ingatan dalam beberapa hal yang semestinya selalu diingatnya. Misalnya, ia sempat bingung ketika harus menyebutkan nama jalan dalam alamat rumahnya. Ia juga tak bisa menjawab saat ditanya tujuannya datang kembali ke biro perjalanan itu. Ia terpaksa berpikir keras sewaktu Niko menanyakan Warna mobilnya, Walau akhirnya terjawab juga. β€œWajar,” kata Kumala. β€œItu karena dia mengalami shock psikis. T api sebentar saja sudah bisa pulih kembali. Gangguan ingatannya itu tidak akan menjadi parah.” β€œJadi sampai sekarang kamu belurn ingat siapa orang yang kamu khawatirkan akan membunuh Arisna?” tanya Niko memancing kembali ingatan Kenyon. β€œSulit sekali mengingatnya. Yang dapat kuingat adalah, aku memang bicara pada Arisna saat makan siang di restoran, bahwa kuingatkan dia agar hati-hati. Sebab, firasatku merasakan bahwa Arisna dalam ancaman bahaya. la dapat dibunuh orang kapan saja. Dan jika hal itu terjadi, maka tidak seorang pun bisa menyelamatkan dirinya.” β€œKenapa kau bisa punya keyakinan begitu?” tanya Dewi Ular. β€œHmmm, aku punya alasan kuat. Tapi aku lupa… aduuh, aku benar-benar lupa a lasan kuat apa yang membuatku yakin betul bahwa Arisna tidak akan tertolong kalau ancaman maut itu sudah diarahkan padanya.” Kenyon tampak jengkel sendiri karena tidak menemukan alasan kuat yang dimaksud dalam ingatannya. la masih bertisaha berpikir keras untuk mengingat hal tersebut. Sandhi yang waktu itu sudah tiba di rumah dan ikut nimbrung dalam percakapan di ruang tamu itu, segera bicara pelan kepada majikan cantiknya. Tiraikasih Website β€œMungkinkah orang yang dikhawatirkan akan membunuh Arisna itu sama dengan pihak yang menukar jiwa Kenyon dengan jiwa kera?!” β€œSangat mungkin. Dan memang itulah kemungkinan besar yang ada dalam benakku.” β€œKalau begitu kamu tahu siapa orangnya dong? Bukankah kamu berhasil merampas kembali jiwa Kenyon dari tangan orang itu?” β€œAku nggak merampas dari jarak dekat, San. Aku hanya menarik jiwa asli Kenyon dengan kekuatanku dari jarak jauh. Entah di mana jiwa itu sebenarnya dan siapa penjaganya, aku nggak ngerti. Yang penting, begitu jiwa itu kupanggil menyahut, aku tahu arahnya dan langsung kubetot sekuat tenaga. Memang agak berat sih. Dan itu bisa diartikan pula bahwa pihak yang menukar jiwa Kenyon itu pasti punya kekuatan yang nggak boleh disepelekan.” β€œMungkinkah semua ini perbuatan dari s i Damasscus?” sela Buron yang dari tadi menjadi pendengar percakapan tersebut dengan serius. β€œBelum tentu Damasscus, si Raja Iblis itu,” kata Kumala. β€œMungkin juga pihak lain yang ciri-cirinya belum pernah kita kenal.” Buron manggut-manggut, Kenyon ganti menyimak percakapan tadi. Tapi sesaat kemudian ia menjadi sasaran pertanyaan Niko yang kelihatannya paling penasaran terhadap rahasia misteri tersebut. β€œKen, menurutmu apakah Arisna punya musuh berbahaya yang nggak diketahui atau nggak disadarinya.” β€œYa. Punya. Musuhnya itulah yang sedang kuingat-ingat dari tadi.” β€œAda memory yang sengaja dihapus dari ingatanmu,” sahut Kumala. β€œKuanggap hebat orang yang mampu menghapus Tiraikasih Website ingatanmu untuk beberapa bagian saja. Biasanya penghapusan memory dalam ingatan manusia bisa dihapus jika penghapusan itu dilakukan secara menyeluruh. Bukan hanya bagian-bagian tertentu saja.” β€œOkey,” sela Niko kepada Kenyon. β€œLalu… masih ingat nggak, permusuhan Arisna dengan seseorang itu disebabkan karena persoalan apa? Harta? Jabatan? Gengsi? Asmara? Salah paham? Atau apa?” β€œHmmmmm…,” Kenyon mengingat-ingat, tapi akhirnya ia mendesah lagi dengan kecewa. β€œSial! Itu pun aku nggak ingat lagi, Nik!” Niko menarik napas, yang lain ikut-ikutan. Kumala akhirnya melarang siapa pun mengajukan pertanyaan yang memusingkan kepada Kenyon. Menurutnya, pertanyaan yang sukar dijawab jika dicari terus jawabannya justru akan mernbuat Kenyon semakin jauh dari ingatannya yang terhapus itu. Y ang jelas, malam itu Kumala sarankan agar Kenyon tidak pulang ke rumah. Ia inginkan Kenyon bermalam di situ bersama Niko. β€œFirasatku mengatakan, kau sedang dicari seseorang, dan orang itu membawa bencana untukmu.” β€œSiapa orang itu?” tanya Kenyon. β€œNggak jelas. Tapi biasanya firasatku selalu benar, Ken. Karena itu, kau sebaiknya bermalam di sini, anggap saja sedang bersembunyi dari incaran maut. Sebab….” Bel tamu berbunyi. Kata-kata Dewi Ular terhenti. Sandhi segera membukakan pintu pagar. Ia kembali menemui majikan cantiknya bersama seorang perempuan yang belum lama dikenal Kumala dan Sandhi, juga Buron. Perempuan datang bersama seorang wanita yang lebih tua lagi, yaitu ibunya sendiri. Di samping itu juga membawa dua orang anak lelaki, serta didampingi pemuda berusia 23 tahun yang Tiraikasih Website mengemudikan mobil mereka. Pemuda itu belakang diketahui sebagai adik bungsu perempuan tersebut. β€œEeeeeh, Ekey sama Kak Ditto…. Aduh, kenapa nggak telepon Tante Kumala dulu kalau kalian mau datang, hmm? Coba kalau telepon dulu, Tante bisa beli es cream buat kalian berdua….” Dewi Ular disukai anak-anak karena pengaruh kekuatan gaib dewatanya, juga karena keramahannya yang bisa menyentuh hati anak-anak, seperti Ekey dan Ditto, kakaknya. Rupanya malam itu keluarga Nyonya Lieza menyempatkan mampir ke rumaK Kumala sepulangnya dari belanja di Mall. Nyonya Lieza yang mengusulkan acara itu, karena rupanya wanita berusia 65 tahun itu ingin memberikan hadiah kenang-kenangan kepada Dewi Ular yang telah menyelamatkan cucunya dari kematian gaib. Namun ketika mereka dipersilakan masuk ke ruang tamu, Nyonya Lieza terperanjat girang mengetahui Kenyon ada di situ. β€œLho, Ken…?! Kamu ada di sini juga, ya?” β€œHmm, eeh… iya, Tante. Hmm, eeh….” β€œWah, nggak kusangka kalau kamu kenal juga dengan Kumala Dewi ini? Sudah lama kenal dia, Kumala?” β€œCukup lama, Nyonya Liez,” jawab Kumala menutupi rasa malu Kenyon. Pemuda itu dilihatnya menjadi malu dan gugup, sehingga gerak-geriknya menjadi kikuk Entah apa penyebabnya, yang jelas Kumala berusaha membuat Kenyon sedikit terhindar dari rasa malu atau gugup atau entah apa lagi itu. β€œHei, bagaimana dengan Winne? Jadi semakin akrab dengan gadis cantik itu, atau semakin berjauhan?!” β€œSemakin… semakin….” Kenyon jadi tersipu-sipu seperti gadis dusun ditantang kawin. Diam-diam Niko merasa aneh Tiraikasih Website melihat sikap Kenyon begitu, sebab setahunya Kenyon tak pernah bersikap seperti banci begitu. β€œKumala, dulu aku lupa menceritakan padamu, waktu sebelum Ekey kutemukan dalam keadaan tak bernyawa, waktu itu aku sedang menerima tamu. Ya, ini…. Kenyon dan calon pacarnya Winne. Ih, anaknya cantik sekali, Kumala. Cocok deh kalau berpasangan dengan Kenyon. Dengar-dengar sih bulan depan mau dikawinin tuh cewek. Iya, Ken?” β€œAh, Tante bisa aja…,” Kenyon semakin salah tingkah. Lalu ia buru-buru menutupi sendiri sikapnya itu dengan bertanya kepada Nyonya Lieza. β€œOom Hans belum landing, Tante?” β€œUuh, papanya Ekey sih kalau landing secepat kilat. Kayak nggak tahu aja kesibukan oom-mu itu, Ken. Baru dua hari yang lalu pulang, eeh… besoknya sudah harus take-off lagi. Biasa, kerja di maskapai penerbangan asing kalau nggak disiplin bisa dipecat, Ken.” Melihat keakraban itu, Kumala bertanya, β€œNyonya Lieza. sudah lama kenal Kenyon rupanya?” β€œPapanya Ekey yang bawa-bawa dia ke rumah. Dulu sempat jadi rekanan dalam bisnis spektakuler selama hampir-hampir satu tahun kalau nggak salah, ya Ken?” β€œYa,” jawabnya pendek. Beban moral, tekanan batin dan rasa malu semakin tampak jelas dalam sikap Kenyon. Hati Niko pun menjadi semakin curiga. Namun kesempatan untuk bertanya tidak ada, sebab Nyonya Lieza mengambil tempat duduk berdekatan dengan Kenyon. Untung saja kunjungan keluarga yang ingin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kumala itu tidak terlalu lama. Hanya setengah jam kurang, mereka langsung pamit setelah menyerahkan bingkisan mahal kepada Dewi Ular. Kebetulan malam juga sudah menunjukkan pukul 9 lewat beberapa Tiraikasih Website menit. Ditto dan Ekey sudah mengantuk. Ekspresi wajah Kenyon berubah merah, tidak sepucat tadi. Seolah-olah darahnya mengalir kembali ke wajah. la pun tampak lega. Namun debar-debar ketegangan hatinya masih belum berhenti tuntas dan tak dapat disembunyikan dari mata mereka. Kenyon pun sehabis mengantar kepulangan Nyonya Lieza sekeluarga segera masuk ke ruang tengah lebih dulu, duduk tertegun sambil berlagak memandangi layar teve yang sedang ditonton Mak Bariah. Maka Niko dan yang lainnya segera menyerbunya dengan masing-masing memamerkan ekspresi ingin tahunya. β€œKen.” kata Niko β€œβ€¦ kayaknya kamu ada persoalan dengan Nyonya Lieza tadi, ya? Jujur aja luh. Ada apa sebenarriya?” β€œSikapmu sangat berbeda, Ken,” timpal Kumala. β€œTerus terang, kami curiga dan ingin tahu apa sebenarnya yang kamu sembunyikan dari pertemuan tadi?’ Sorot pandangan mata Dewi Ular mengandung getaran gaib yang membuat hati Kenyon tak dapat berdusta Lagi. Sebenarnya ia bermaksud merahasiakannya, tapi gemuruh dalam dadanya semakin kuat, mendesak nuraninya untuk berkata apa adanya di depan Dewi U lar. β€œYaah, kuakui… aku memang agak takut dengan Tante Lieza, terutama kepada anaknya yang kecil tadi Ekey.” β€œKenapa?” desak Niko sambil duduk di samping Kenyon. β€œAnak itu…,” Kenyon diam karena ragu sesaat. Tapi akhirnya dilanjutkan kembali kata-katanya. β€œKusangka anak itu sudah mati kehabisan darah. Ternyata masih hidup dengan segar begitu. Benar-benar nggak nyangka anak itu kuat dan nasibnya bagus sekali.” Mereka membiarkan Kenyon menerawang sesaat, lalu Niko bertanya lagi, β€œKenapa kau menyangka Ekey sudah meninggal?” Tiraikasih Website β€œDarahnya…,” Kenyon ambil napas, sepertinya sulit sekali mengatakan hal yang sebenarnya karena diliputi perasaan takut yang mencekam hatinya. β€œDarah anak itu… kutahu persis sudah disedot oleh Winne.” β€œWinne?!” gumam mereka hampir serempak. β€œYah, sekarang aku ingat! Aku ingat betul bahwa orang yang kuanggap membahayakan jiwa Arisna adalah Winne.” β€œKenapa Winne?” tanya Niko. β€œWinne yang mana?” desak Kumala. Wajah ganteng itu dicekam kesedihan sekaligus kengerian yang terbungkus penyesalan cukup dalam. Hampir saja ia menangis mengenang kematian Arisna, karena ia kini tahu persis siapa pelakunya. β€œAku nggak tahu persis, siapa sebenarnya Winne. Aku kenal dia pada malam hujan deras dan mobilku terperangkap banjir. Kusangka dia bukan gadis jahat. Tapi setelah kutahu dia selalu membutuhkan darah setiap lima hari sekali, aku jadi ngeri berteman dengannya. Tapi anehnya aku tak bisa meninggalkan Winne begitu saja.” Kumala manggut-manggut. Ingatannya membenarkan pengakuan Kenyon tentang Winne. Sebab ketika Kenyon bertemu dengannya di tempat parkir kantornya Arisna, saat itu Kenyon sempat menyebutkan nama Winne sebagai orang yang dicarinya. Sersan Burhan juga mendengar kata-kata Kenyon itu. Tapi , agaknya nama Winne kurang diperhatikan oleh mereka, termasuk oleh Niko. β€œSewaktu aku pulang makan siang dengan Arisna, aku pergi ke kantornya Winne di BBC Building. Aku bermaksud mengantar pesanan Winne yang dipesannya pagi hari dan baru bisa kubelikan pada siang itu….” β€œPesanan apa?” Tiraikasih Website β€œPizza. Aku memang terlambat mengantar pesanannya itu karena waktuku tersita buat makan siang bersama Arisna. Namun ketika aku tiba di sana, kudapatkan informasi dari temannya bahwa Winne pergi ke kantornya Arisna. Sebelumnya ia sempat ngomel-ngomel dan bilang pada temannya, bahwa ia yakin siang itu aku menemui Arisna. Maka ia pun pergi ke kantornya Arisna dengan marah. Aku buru-buru lari ke kantor Arisna, maksudnya mencegah kemarahannya. Tapi… terlambat. Winne sudah lebih dulu me luapkan kemarahannya kepada Arisna dengan caranya yang sadis, yaitu menghirup darah Arisna hingga kering kerontang.” β€œKok dia marah sama Arisna, alasannya apa?” sela Niko. β€œDia sangat cemburu,” jawab Kenyon pelan. β€œCemburu…?!” gumam Niko dan Kumala bersamaan. β€œJadi…,” sela Buron tegas. β€œSebenarnya yang jadi pacarmu itu Arisna atau Winne?!” β€œCeritanya begini…,” Kenyon tarik napas dalam-dalam. Agaknya ia harus ceritakan juga peristiwa sebenarnya di depan mereka, karena tatapan mata mereka menuntut penjelasan lebih lengkap lagi. Oo-dwkz-234-oO 4 HUJAN deras di malam itu sampai berlarut-larut. Mogoknya mesin mobil Kenyon juga ikut berlarut-larut. Lebih dari 20 kali Kenyon mencoba menstarter mobilnya, tapi tak pernah berhasil. Sampai-sampai ia merasa malu oleh penghuni kost lainnya, karena suara mesin distarter berulang-ulang bisa menimbulkan kejengkelan, yang pada akhirnya akan membangkitkan kemarahan bagi mereka yang merasa terganggu. Tiraikasih Website β€œKen, biar sampai kunci kontakmu patah kalau belum kering betul mesin itu nggak bakalan hidup!” kata Winne dari pintu kamarnya. Gadis cantik itu ternyata sudah mandi dan sudah ganti pakaian segala. Berarti sudah cukup lama Kenyon mengakali mesin mobilnya yang tidak pernah bisa hidup lagi itu. β€œBiarkan dulu beberapa saat, Ken. Duduklah di dalam sini!” Tawaran itu adalah tawaran yang ketiga kalinya. Tak ada pilihan lain bagi Kenyon kecuali mengikuti ajakan ramah Winne itu. Ia masuk ke kamar tersebut yang lantainya dilapisi, karpet hampir separuh bagian. Kamar itu mempunyai meja rendah tanpa kursi. Tamu dipersilakan duduk di karpet yang masing-masing tempat disediakan bantal tipis tempat untuk duduk. Bantal-bantal itu mengelilingi meja bundar dari bahan kayu jati berukir. Di situ juga tidak ada ranjang. Yang ada kasur busa tebal, digelar di atas lantai pada salah satu sisi kamar. Satu set audio s istem merek Aiwa dan pesawat telev isi 14 inch diletakkan di atas raknya dalam posisi sedemikian rupa, sehingga dapat dilihat dari beberapa sisi. β€œKalau mau cuci tangan dan bersih-bersih badan, langsung aja ke kamar mandi, Ken. Tapi kalau mau istirahat dulu, silakan. Cuma, mohon dimaklumi keadaannya begini, jadi duduknya di lantai.” β€œJustru aku suka suasana interior gaya Jepang begini ” kata Kenyon sambil melepas kaos kaki dan meletakkan sepatu pada tempatnya yang sudah disediakan di samping pintu. β€œAku numpang mandi bisa, kan? Kotor semua badanku!” β€œO, ya… ini handuknya, Ken,” Winne menyodorkan handuk bersih yang diambilnya dari dalam almari. Senyumnya tersungging manis, seakan sengaja dipamerkan untuk menawan hati Kenyon. Pria itu menyimpan debar-ctebar kegembiraan dalam hatinya. Ia berlagak kurang mem-pedulikan senyuman dan Tiraikasih Website tatapan indah Winne. Ia langsung masuk ke kamar mandi tanpa sungkan-sungkan. Sudah telanjur dibuat malu dan kesal oleh mobilnya, kenapa harus bersikap sungkan-sungkan. β€œCuek sajalah…,” begitu pikirnya. Kamar itu mempunyai pintu tembus ke belakang, tapi juga mempunyai pintu khusus ke kamar mandi. Untuk masuk ke kamar mandi, Kenyon tidak perlu harus keluar kamar. Tempat mandi itu termasuk berada di dalam kamar tersebut. Hanya saja, jaraknya dengan perabot lainnya agak jauh. Harus melewati dapur kecil yang dilengkapi dengan kompor gas berukuran kecil pula. Selesa i mandi, Kenyon dipaksa mengenakan sarung dan kaos oblong longgar yang masih bersih dan kering. Kenyon menolak karena merasa kikuk mengenakan sarung alau kaos milik orang lain. Tapi Winne mendesaknya dengan tatapan mata lembut yang memancarkan keakraban lebih dalam lagi. β€œKen, celanamu itu basah kuyup begitu, bajumu juga basah kuyup, kalau kamu nekat memakainya sampai nanti, kamu bisa masuk angin! Gantilah dengan yang kering ini.” β€œNggak usahlah. Aku manusia anti masuk angin kok.” β€œJangan bandel deh, Ken. Lagi pula kalau kamu duduk, bisa bikin karpet basah. Karpet kalau sudah basah, baunya nggak enak!” Winne bicara tegas-tegas dengan intonasi kesabarannya. Ia seperti bicara dengan anak kemarin sore. Kenyon jadi geli sendiri. Tapi mengingat celana basahnya bisa bikin karpet yang diduduki nanti ikut basah juga, pikir punya pikir akhirnya Kenyon memaksakan diri Untuk mengenakan sarung dan kaos oblong itu. β€œNggak ada celana pendek atau celana panjang, W in?” sambil ia melangkah ke kamar mandi. β€œAda. Tapi pasti nggak cukup untuk kau pakai. Kekecilan.” Tiraikasih Website Winne sendiri malam itu hanya mengenakan mini set dari kain katun halus. Bawahan-nya sangat pendek dan longgar, sedangkan atasannya berpotongan cekak sebatas perut dengan belahan leher rendah dan tanpa lengan. Praktis sebagian besar kemulusan kulit tubuhnya yang putih itu dapat dilihat dari sudut mana saja. Rambutnya diikat ke belakang tidak terlalu kencang, sehingga sebagian kulit lehernya pun terlihat jelas kemulusannya. Kenyon tertawa geli begitu keluar dari kamar mandi, karena merasa lucu sekali mengenakan sarung dan kaos longgar. Winne menahan tawanya supaya Kenyon tidak merasa semakin ma lu. Ia membantu menjemurkan pakaian Kenyon pada jemuran handuk yang terbuat dari besi putih anti karat setinggi satu meter lebih. β€œKamu doyan kopi panas, kan?” katanya. β€œCuma minuman itu yang kupunya. Bir habis. Belum belanja sih.” Hujan masih deras. Angin berhembus dengan kecepatan di atas normal. Butiran hujan menerpa masuk ke kamar tersebut. Dari depan pintu Kenyon melihat jalanan di depan rumah kost itu sudah digengani air. Aspalnya tertutup air setinggi satu betis. Alamat mogok lagi mobilnya seandainya bisa berjalan lagi. Kenyon gelisah menahan rasa dongkol terhadap sang hujan. β€œKen, sorry… tolong dong pintunya ditutup aja. Biar air hujan nggak masuk dan nggak dingin,” kata W inne sambil mengawali duduk di depan meja berkaki rendah, punggungnya bersandar dinding. Kenyon terpaksa mengikuti perintah sopan itu, lalu ia pun duduk di samping Winne, karena gelas minumanya berada di dekat gelasnya Winne. Gadis itu mengeluarkan sebungkus rokok halus, dan tanpa segan-segan ia menyalakan rokok itu. Blaaak…! Tiraikasih Website Tiba-tiba pintu terbuka dalam sentakan yang mengejutkan Kenyon. Angin kencang menerobos masuk Kenyon sempat deg-degan tegang, sementara Winne tertawa cekikikan sambil bergegas menutup pintu kembali dan menguncinya. Biar tak dihempas angin lagi. β€œMukamu jadi pucat begitu, Ken?” Pemuda itu nyengir malu. β€œKaget aku tadi.” β€œPasti karnu kira paearku atau suamiku datang. Iya kan?” Kenyon semakin tertawa geli β€œNggak tuh…,” jawabnya bohong. Padahal apa yang dikatakan W inne tadi memang benar. Kenyon takut ada pria lain yang mengamuk padanya akibat ia berada dalam satu kamar dengan Winne. β€œNggak usah takut Aku masih single kok. Belum pernah kawin, eh. . kawin sih sering tapi belum pernah menikah. Sekarang malah lagi kosong.” β€œMasih kosong? Wah, kenapa nggak disewa-sewakan aja kalau memang kosong? Kan lumayan. Bisa dibuat kost-kostan.” Kenyon pandai menimpali canda. Winne pandai memancing tawa. Ada kesan istimewa dalam perkenalan mereka itu. Kenyon merasa seperti sudah kenal lama dengan Winne. Keramahan Winne, kesupelannya, candanya sikap cueknya, semua membuat Kenyon jadi terkesan sekali kepada gadis itu. Suasana tenang di antara mereka berdua, percakapan dari hati ke hati, lama-lama membuat Kenyon menjadi betah dan lupa pada kebrengsekan mobilnya. Sikap familiar W inne te lah membuat Kenyon merasa seperti hidup sebagai suami-istri dengan gadis itu. Keterbukaan Winne dan ceplas-ceplosnya telah berhasil menghilangkan kekakuan Kenyon, sehingga pria ganteng itu pun berani blak-blakan tentang pribadinya. Waktu yang relatif singkat telah membuat perkenalan pertama menjadi persahabatan yapg semakin erat. Rasa mhlu cepat berlalu, keromantisan pun menjelma di sela canda, tawa dan keluh kesah merka. Tiraikasih Website β€œWah, gawat! Udah jam setengah sebelas nih, Win. Hujannya bukan menjadi reda malah semakin deras?!” β€œMemangnya kalau sudah jam segini, kenapa? Takut dimarahi orang rumah β€œ β€œOrang rumahnya siapa? Kan aku tadi sudah bilang kalau aku belum berkeluarga.” β€œBerarti nggak akan ada yang marah dong kalau kamu pulang jam berapa saja ?” β€œMemang nggak sih.” β€œYa udah. Kenapa gelisah?” β€œBukan gitu. Aku cuma merasa nggak enak kalau sampai larut malam masih berada di kamarnya.” β€œNggak enak sama siapa?” Winne melirik bergaya angkuh. β€œYaah, nggak enak sama penghuni kost lainnya.” β€œCuek aja!” Winne bersungut-sungut. β€œToh sembilan dari dua belas kamar diisi oleh pasangan cowok-cewek yang nggak jelas statusnya. Buktinya mereka tenang-tenang saja. Mereka enak saja dengan tetangga kanan-kiri. Kenapa kita mesti merasa nggak enak? Bodoh amat kalau kita berperasaan begitu.” Kenyon hanya senyum-senyum saja, memandangi raut wajah cantik yang bersungut-sungut itu. Menurutnya, wajah cantik Winne semakin menarik dan mendebarkan hati jika sedang bersungut-sungut seperti tadi. Gemas sekali hati Kenyon, ingin mencubit pipi atau rnenggigit bibir gadis itu. β€œKamu tidur sini aja deh. Nggak usah pulang. Mau nggak?” Winne berpaling menatap Kenyon. Tatapan metanya punya makna menantang, seperti halnya ucapan itu sendiri. Detak jantung Kenyon semakin cepat karena dihinggapi kegembiraan yang indah. Tantangan itu merupakan harapan yang Tiraikasih Website tersimpan di lubuk hati kecilnya sejak tadi. Tapi tentu saja Kenyon tidak mau asal terima saja. Ia gemar memancing ungkapan hati lawan jenisnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang kadang terkesan dibuat bego. β€œKalau aku nggak mau tidur di sini, bagaimana?” β€œYa, udah. Aku nggak akan memaksamu,” Winne sedikit cemberut. β€œKurasa… kita juga nggak perlu ketemu lagi.” β€œDeeee… segitu aja marah!” ledek Kenyon sambil mengusap rambut Winne. β€œIya deh, aku tidur sini deh. Tapi… apa kompensasinya kalau aku tidur sini?” Winne berbalik menghadap Kenyon total. Jaraknya hanya satu jengkal lebih sedikit. Matanya menatap nanap, senyumnya membias samar-samar. β€œKamu maunya kompensasi kayak apa?!” W inne ganti menantang. β€œKamu dong yang menentukan. Bukan aku.” β€œLho, yang minta kompensasi kan kamu? Ya tentunya kamu yang menentukan jenisnya dong.” β€œBener nih? Aku yang menentukan jenis kompensasinya?” β€œlya dong. Tentukan saja. Apa yang kamu iriginkan. Kalau aku merasa nggak sanggup, aku akan bilang nggak sanggup. Begitu pula sebaliknya.” Kenyon masih ditatap dengan lagak sok angkuh. Bahkan kedua tangan gadis itu bertolak pinggartg dalam posisi masih sama-sama duduk berjarak sangat dekat. Hembusan napas dari hidung saling dirasakan menghangat di wajah masing-masing. β€œKau mau tahu yang kuinginkan? Okey…,” kata Kenyon dengan berlagak tenang, padahal hatinya berdebar-debar. Tiraikasih Website β€œKalau aku harus tidur sini, yang kuinginkan adalah… kehangatan!” β€œMemangnya kopi panasmu tadi kurang hangat?” β€œAda yang lebih hangat dari kopi.” β€œSehelai selimut tebal?” suara Winne kian pelan. β€œAda yang lebih hangat lagi dari selimut tebal.” β€œCoba sebutkan,” sambil tatapan mata Winne mulai berubah sayu. Kenyon mendekatkan wajah dan berbisik, β€œKemesraan….” Senyum Winne kian lebar, tampak berseri-seri kegirangan. β€œSanggupkah kau memberi kernesraan yang hangat?” bisik Kenyon. β€œSanggupkah kau mengimbangi asmaraku?” samhil bibirnya semakin mendekat dan suaranya mulai mendesah. β€œUntuk wanita secantik kamu, aku selalu sanggup.” β€œBuktikan,” suara Winne kian mendesah. Napasnya semakin menghangat di wajah Kenyon. Kehangatan itu telah membakar gairah Kenyon, mendesak batin, untuk menuntu kenyataan indahnya. Maka bibir yang sedikit tebal tapi menggairahkan itu segera dikecup pelan-pelan oleh Kenyon. Winne menyamutnya dengan statis, seperti tak ingin melakukan perlawanan. Namun kedua matanya terpejam dan tangannya meremas lembut di pangkuan Kenyon. Sarung itu jadi sasaran remasan tangan Winne. Kenyon sengaja melepaskan kecupan lembut itu untuk melihat reaksi di wajah cantik yang menawan itu. Oh, kedua mata indah Winne semakin sayu. Memancarkan ajakan untuk bercumbu, mengisyaratkan hasratnya untuk mendapat kecupan lembut lagi. β€œKen…,” bisiknya nyaris tak terdengar. Tiraikasih Website Kenyon paham maksud bisikan itu. Ia. kembali mengecup bibir sensual yang punya kenikmatan tersendiri itu. Ternyata kali ini Winne memberikan balasan. Kenyon sempat diterkam debar-debar keindahan ketika bibirnya dilumat oleh Winne dengan penuh gairah. Lumatan itu makin lama semakin ganas. Kedua tangan Winne meremas rambut Kenyon sambil menyusuri punggung pemuda itu. Tangan Kenyon sendiri bergerak secara naluri cinta. Salah satu tangan berhasil menerobos dari bagian bawah blus, lalu menemukan kehangatan yang menggetarkan jiwa di dada Winne. Sementara itu, tangan yang satunya bergerilya dengan nakalnya, menyelusup ke sana kemari. β€œOh, Ken…!” desah Winne semakin sayu. Gadis cantik itu ternyata punya irama cinta yang energik, ganas, dan liar. Ia berhasil menguasai Kenyon, berhasil memaksa pria tampan itu terkulai pasrah menerima keganasan gairahnya. Kenyon membiarkan tubuhnya dijadikan ajang cumbuan Winne. Dia bersikap menerima. Hanya sebagai penerima kehangatan gairah yang makin lama semakin menggelora itu. Ketika telah merasa puas mencumbui Kenyon, kini Winne menuntut pembalasan serupa. Bagi Kenyon, tuntutan itu bukan sesuatu yang menekan perasaannya, malah justru membangkitkan semangat cintanya. la tunjukkan bahwa reaksinya lebih dahsyat daripada Winne. Hujan deras membuat suara desahan Winne tak terdengar dari kamar sebelah. Ibarat tamu, Kenyon dipersilakan masuk. Pintu ruang tamu telah dibuka lebar-lebar. T ak perlu menunggu lebih lama lagi, Kenyon pun masuk ke rumah cinta, bahkan nyelonong sampai ke belakang. Tak ayal lagi, perahu cinta pun mulai berlayar mengarungi samudera dengan berbagai irama yang dikehendaki W inne. Kenyon dinilai sebagai lelaki yang pandai memberikan fantasi cinta luar biasa bagi Winne. Tiraikasih Website Hujan mulai reda. Tapi peluh mereka bercucuran dengan deras. Puncak-puncak cinta telah mereka rengkuh bersama penuh bahagia. Winne kelihatan sekali berlimpah kebahagiaan. Ia belum mau berpisah. Kedua tangannya masih memeluk Kenyon agar tetap saling lekat erat. Di s isi lain, Kenyon seperti telah terbius kenikmatan asmara Winne. Ia sangat mengagumi Winne, karena gadis itu dinilainya mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki wanita mana pun. Cukup lama Kenyon belum keluar dari rumah itu, selain atas kehendak Winne, juga karena Kenyon merasakan ada sesuatu yang menaburkan bunga indah di dalam rumah tersebut. β€œBenar-benar menakjubkan sekali kemesraanmu, Winne.” β€œKau suka, Ken?” β€œOooh, suka sekali, Winne. Indah sekali kemesraanmu ini.” β€œKau mau memiliki selamanya?” β€œOh, yaaahh… aku mau. Pasti mau! Aku ingin memiliki rumah cinta seindah ini, Winne sayang….” β€œPintu rumah cintaku hanya terbuka untukmu, Ken. Tapi aku tak ingin ada perempuan lain yang ikut menikmati kehangatanmu. Aku tak mau kau masuk ke rumah cinta yang lain, Ken….” β€œTidak, Sayang…. Aku hanya akan masuk ke rumah cintamu ….” β€œKalau sampai ada perempuan lain yang coba-coba ingin menikmati keistimewaanmu, dia akan kubunuh saat itu juga!” β€œOh, Win….” Kenyon merinding. β€œItu tak mungkin, Sayang…. Aku tak akan memberikan apa yang kau sukai kepada wanita lain. Hanya kau yang boleh memilikinya, Win sayang….” Tiraikasih Website Kenyon terbius, dan agaknya Winne pun ikut terbius. Tentu saja Kenyon hanyut terlena asmara Winne, karena dalam keadaan sama-sama diam tak bergerak pun rumah cinta Winne mampu memberikan keindahan yang nyaris setara dengan keindahan perahu cintanya tadi. Kenyon terjerat jiwanya dalam asmara Winne, membuatnya rela melakukan apa saja demi Winne. Bahkan menjadi budak asmara Winne di hari-hari berikutnya adalah tindakan yang sangat menyenangkan bagi Kenyon. Tanpa berpikir panjang lagi, Kenyon mendesak Winne agar pindah ke rumahnya yang mungil namun bersuasana tenang itu. Pada dasarnya Winhe tidak keberatan, selama Kenyon tidak mendekati wanita lain. Akibat Kenyon tergila-gila dengan mahkota cinta Winne yang mempunyai gerakan-gerakan kenikmatan misterius di dalamnya, dan yang mempunyai mekanisme kerja menyerupai vacum cleaner’, alat penyedot udara, maka si cantik berdada montok itu diperlakukan dengan manja. Kenyon selalu berusaha menuruti apa yang diinginkan Winne. Dan setiap apa yang dilakukan untuk Winne, selalu dikerjakan dengan tanpa rasa tertekan maupun terpaksa. Kemana pun Kenyon pergi selalu didampingi W inne, kecuali urusan pekerjaan kantor. Pergi mentune up mobil pun Winne ikut juga Tanpa disangka-sangka, di bengkel itu Kenyon bertemu dengan gadis anak tetangga seberang rumahnya. Ernas namanya. Gadis bermata bundar itu sudah lama berada di Amerika, kuliah di sana. Saat ia pulang ke rumah, ia belum sempat bertemu Kenyon. Dulu mereka sering bertegur sapa dan bercanda, terutama ketika Ernas masih duduk di bangku SMU. Pertemuan di bengkel yang tidak disangka-sangka itu telah membuat Ernas terpekik girang. Spontan saja Ernas berlari memeluk Kenyon dan mencium pipi pemuda itu sebagai cium persahabatan. Tiraikasih Website β€œKak Yoon ..! Haaii.!” β€œLho, Ernas?! Kamu… kamu sudah pulang, ya?” Kenyon dicium sepintas. β€œYa, ampuuun…. Kakak sampai nggak tahu kalau kamu sudah pulang dari Amerika, Er.” β€œHabis kulihat rumah Kak Yon tutup terus sih. Mobilnya nggak pemah ada. Jadi… aku malas mau bertandang ke rumah Kak Yon!” sambil Ernas masih memegangi tangan Kenyon dengan manja. β€œO, ya. kenalkan, ini calon istri Kak Yon!” sekalipun W irine menerima uluran tangan Ernas, tapi ia sangat tak suka dengan tingkah Ernas yang dianggap ganjen itu. Diam-diam hati Winne dibakar rasa cemburu kepada Ernas yang telah berani menciumi pipi Kenyon tanpa izin darinya. Sikap Winne kelihatan sekali tak suka dengan Ernas. Dingin dan angkuh. Ketika Ernas sibuk bicara dengan Kenyon, pandangan mata Winne ditujukan tajam-tajam kepada Ernas. Sekitar satu menit lamanya Winne menatap Ernas tanpa berkedip. Kenyon sempat melihat tindakan Winne. Ia memendam rasa curiga karena melihat bola mata Winne seperti memancarkan cahaya api yang berkobar-kobar. Maka buru-buru Kenyon meninggalkan Ernas, sadar akan ketidak sukaan Winne terhadap sikapnya kepada Ernas. β€œJangan cemburu,” bisik Kenyon. β€œDia anaknya Oom Yosep yang tinggal di seberang rumah.” β€œDia harus menebus kelancangannya dengan seluruh darahnya!” kata Winne seperti bergumam. Tapi wajahnya yang semula tampak sedikit pucat, sekarang sudah menjadi segar kembalL Hanya saja sangat kentara sekali rona kecemburuannya terhadap Emas. Pulang dari bengkel, Kenyon membawa Winne jalan-jalan ke plaza-nya para eksekutif. Setelah membelikan giwang sebagai penghibur kecemburuan Winne tadi, mereka pun Tiraikasih Website pulang. Pada saat itulah Kenyon tahu bahwa Ernas telah meninggal. Gadis itu meninggal setibanya ia dari bengkel. Beberapa saksi mata melihat Ernas dan kakaknya turun dari mobil. Tapi tiba-tiba Ernas jatuh di depan pintu pagar, lalu tak bernyawa lagi. Jenazahnya tampak kering, seperti kayu mau keropos, tanpa darah setetes pun. Kenyon berdebar-debar melihat keadaan jenazah Ernas. Ada rasa takut dalam hatinya, juga rasa sesal atas perjumpaannya di bengkel tadi siang. Bulu kuduk Kenyon meremang merinding ketika ingat kata-kata Winne yang menyerupai geram penunda dendam itu. β€œDia harus menebus kelancangannya dengan seluruh darahnya!” Itulah ucapan Winne yang menjadi buah pertimbangan hati kecil Kenyon. Kecurigaan hati pemuda itu semakin kuat bahwa kematian Ernas ada hubungannya dengan kecemburuan Winne, sebab ia ingat waktu itu kedua bola mata Winne seperti mengandung kobaran lidah api yang cukup mengerikan. β€œTapi apakah benar kobaran lidah api itu sebuah kenyataan gaib, atau hanya bayangan dalam penglihatan khayalanku saja?” pikir Kenyon dalam kebimbangannya. Kebimbangan itu tetap saja tersimpan dalam hati Kenyon. Ia berusaha menganggap semua itu hanya ilusi. Kematian Ernas adalah sebuah ajal yang datang bertepatan dengan munculnya rasa cemburu di hati Winne. Tidak ada hubungannya dengan mistik apa pun. Dengan beranggapan begitu perasaan Kenyon kepada Winne menjadi netral kembali. Ia tetap menjadi pengagum dan pemuja mahkota’ cintanya Winne yang hampir-hampir setiap saat, di mana ada kesempatan, selalu ia nikmati keindahannya. Tiraikasih Website Namun pada suatu hari, Kenyon menemukan beberapa kejanggalan yang terjadi pada diri Winne. Wajah cantik berhidung mancung itu kelihatan pucat pias. Guratan kerut-kerut ketuaan mulai membayang di wajah oval itu, Keceriaan dan kelincahan Winne pun terasa berkurang. Gerakannya lamban, sepertinya Winne dihinggapi penyakit malas-malasan. Senyum pun tampak hambar, tidak seceria biasanya. Kejanggalan itu diketahui Kenyon setelah seharian penuh mereka pergi ke Bandung, tanpa berma lam. Karena hari itu adalah hari M inggu, mereka punya masa libur satu hari, maka Kenyon rnenyempatkan membawa Winne ke Bandung. Gadis itu diperkenalkan oleh mamanya Kenyon, adik-adiknya dan sanak saudaranya yang lain. Kenyon memperkenalkan Winne sebagai calon istrinya yang dalam waktu dekat nanti akan dinikahinya secara resmi. Keluarga Kenyon tidak ada yang menolak kehadiran W inne, justru mereka tampak senang mendengar Kenyon sudah punya pilihan ca lon istri. Karena esoknya hari Senin, maka Kenyon dan Winne tak sempat bermalam di Bandung. Mereka tiba di rumah mungilnya Kenyon sekitar pukul sembilan malam. Saat Winne selesai mandi dan duduk di depan cermin rias, Kenyon memperhatikan wajah cantik itu dari pantulan cermin. Saat itulah ia menemukan bayang-bayang kejanggalan di wajah Winne. β€œKau pucat sekali, Sayang,” bisik Kenyon sambil membungkuk dan memeluk Winne dari belakang. Lembut dan mesra sekali β€œs ikap Kenyon saat itu. β€œKamu sakit, ya? Sakit apa kecapekan?” seraya diciumnya telinga Winne dengan sentuhan kasih sayang. β€œMemangnya kenapa sih wajahku? Kelihatan pucat sekali, ya?” Tiraikasih Website β€œHe, eh. Pucat dan kelihatan bergurat-gurat seperti keriput ketuaan yang akan muncul di sekitar bawah mata, kanan-kiri hidung dan… di dekat alis ini juga kelihatan mulai berkerut.” Winne tampak mulai resah. Ia memperhatikan tempat yang ditunjukkan Kenyon. Napasnya ditarik dalam-dalam. β€œBiasanya kulit wajahmu kencang, halus dan segar. Kok sekarang begini sih, Sayang?” β€œAku lupa sesuatu,” gumamnya pelan. β€œLupa soal apa? Nggak minum vitamin?Nggak rnakan buah segar?” β€œAh, udah, udah… sana, aku mau sisiran dulu,” hardik Winne dengan semakin tampak cernas. Tapi Kenyon menanggapinya dengan canda. Bahkan tangannya menggerayang nakal, meremas binal. β€œNggak usah sisiran tetap aja menggairahkan. Buat apa sisiran segala. Kalau perlu, buat apa mengenakan gaun tidur segala. Kan lebih baik nggak usah pakai apa-apa, supaya kapan saja pesawat mau landing, landasan udah siap. Tul, nggak? Hee, hee, hee….” β€œIiiih, kamu ini, Ken! Geli, ah!”. Winne menghindari ciuman nakal Kenyon yang sengaja diarahkan ke ketiaknya. Tawa pun berderai, canda pun santai. Winne lari ke ranjang, Kenyon mengejar. Mereka berguling-gulingan sesaat, akhirnya bibir mereka saling melumat. Kencan asmara pun tiba. Setelah puncak demi puncak mereka lalui penuh kebahagiaan, terkulai lemas tubuh mereka yang belum mau berpisah. Pada saat itu Kenyon juga merasakan ada kejanggalan pada diri W inne. Perbedaan rasa yang sangat mencolok terjadi di dalam rumah cinta’-nya Winne. Malam itu, rumah cinta’ tersebut bagaikan kosong tanpa penghuni. Tidak memiliki getaran yang menyerupai jari-jari membelai mesra, tidak mempunyai daya tarik seperti vacum cleaner’ Tiraikasih Website sebagaimana biasanya. Hal itu membuat Kenyon menjadi kecewa dan penasaran. β€œKok gini s ih, Sayang…?” tanyanya masih dengan lembut. β€œApanya yang gini?” Winne menanggapi dengan malas-malasan. β€œMahkotamu kok nggak seindah biasanya sih? Kayaknya… dingin, bisu dan sepi. Hambar sekali. Ada apa sebenarnya, Win sayangku?” Setelah menarik napas dan merenggangkan jarak, Winne pun bangun dan duduk bersandar dinding dengan satu kaki ditekuk naik, satunya lagi ditekuk rebah ke samping. ia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya tiga kali, setelah itu baru suaranya terdengar sedikit datar. β€œHari ini aku lupa mengisi energiku. Terlalu sibuk bicara dengan mama dan adik-adikmu, terlalu hanyut dalam rasa bahagiaku karena aku benar-benar ingin mengawiniku….” β€œItu pasti. Tak boleh gagal,” sahut Kenyon. β€œYaaah… justru karena hanyut oleh kegembiraan, sampai-sampai aku tak ingat bahwa hari ini adalah batas waktuku untuk mencari sumber energiku. Sumber energi ini akan habis kalau nggak segera ditambah. Kalau aku kehabisan sumber energi, maka… maka aku akan mati. Cinta kita pun akan sampai di sini.” β€œOh, Win… jangan bicara seperti itu, aku nggak suka.” Kenyon memeluknya erat-erat. Merangkul dari samping kiri Winne. β€œAku harus bicara padamu tentang kenyataan ini, Ken. Percuma saja kututup-tutupi kalau toh akhirnya akan terbongkar juga, sebab kita akan menjadi pasangan suami-istri yang ideal. Begitu kan?” Tiraikasih Website β€œTepat sekali. Tapi… aku masih belum mengerti apa maksud kata-katamu, Sayang?” β€œSetiap lima hari sekali, aku butuh sumber energi yang baru.” β€œSumber energi apaan sih? Matahari?!” Winne menatap dingin sambil gelengkan kepala. β€œBukan matahari yang kubutuhkan.” β€œLalu, apa?” β€œDarah.”. β€œHahh…?!!” Kenyon terbelalak. Kaget sekali. Sekujur tubuhnya jadi merinding semya. Untuk sesaat ia sulit bicara karena tatapan mata Winne seperti mengandung kekuatan gaib yang sangat menakutkan. β€œKamu nggak usah takut. Aku nggak akan menghirup habis darah kekasihku. Di sekelilingku banyak sumber energi yang kubutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidupku sebagai kekasihmu.” β€œJa… jadi… kematian Ernas akibat semua darahnya kamu hisap habis?!” β€œOrang-orang seperti Ernas itulah yang patut menjadi sumber energiku. Perempuan mana yang coba-coba menarik simpatimu, dia akan mengalami nasib seperti Ernas. Kuhirup habis darahnya untuk bekal hidupku di hari-hari berikutnya.” Kenyon menyeringai ngeri. Tangannya yang merangkul punggung Winne pun dilepaskan dengan berlagak mengusap wajahnya, membuang rasa takutnya. β€œKenapa harus begini?” gumam Kenyon seperti bicara pada diri sendiri. Wajah ceria dan senyum mesranya berubah menjadi murung dan tegang. Tiraikasih Website β€œKalau sampai besok siang aku nggak mendapatkan penambahan sumber energi, maka kau akan kehilangan kehangatanku, kecantikanku, mahkotaku dan… semua itu tidak akan kau dapatkan pada perempuan mana pun, Kenyon.” β€œAku sungguh tak menyangka kau punya kelainan jiwa.” β€œKau menyesal?” Pertanyaan itu. bernada tegas. Kenyon jadi semakin takut. Salah-salah dia sendiri akan bisa menjadi korban jika sikapnya mengecewakan Winne, atau membuat si cantik itu marah. Oleh sebab itu, Kenyon segera menggelengkan kepala dalam menjawab pertanyaan tersebut. β€œTidak, Win. Aku tidak menyesal.” β€œSungguh? Kau tidak akan lari dariku setelah tahu semua ini?” β€œNggak akan mungkin aku bisa lari darimu. β€œ Kenyon menatap, dipaksakan selembut mungkin. β€œAku sangat mencintaimu, Win.” β€œKen…,” Winne menatap sayu, lembut dan mesra. Kenyon merasa lega. Karena dengan begitu Winne tidak akan kecewa, emosinya tidak akan membahayakan jiwa pasangannya. Kenyon membiarkan dicium pipinya, dikecup bibirnya, walau sebenarnya Kenyon gemetar dalam hati dan serba salah. Bagaimana Kenyon tidak serba salah kalau sebenarnya ia sangat mengagumi dan menyayangi Winne, tapi ternyata Winne adalah perempuan penghisap darah. Seandainya Kenyon lari meninggalkan Winne, dia akan menanggung dua resiko yang cukup berat. Pertama, tak dapat merasakan nikmatnya mahkota’ cinta yang tidak dimiliki perempuan lain. Kedua, Winne akan sakit hati, Kenyon pasti diburu dan dijadikan korban seperti Ernas. Pertimbangan itulah yang membuat sikap Kenyon sementara ini masih berada di persim-Tiraikasih Website pangan jalan. Ia tak tahu harus berbuat apa dalam menghadapi kenyataan yang cukup me ngerikan itu. Dia hanya berharap, apa yang dikatakan Winne hanya sekedar siasat untuk menguji kesetiaan hatinya dengan Winne. Ia sangat berharap wanita cantik itu sengaja ngerjain’ dirinya untuk suatu maksud yang sangat pribadi. Tapi esok harinya, ketika Kenyon bangun tidur agak kesiangan, ia melihat W inne sudah berpakaian rapi, siap pergi ke tempat kerjanya. Wajah Winne kelihatan cerah, segar, kulitnya kencang kembali. Halus tanpa kerutan sedikit pun. Sikapnya pun kelihatan energik dan penuh semangat. Kenyon curiga, β€œJangan-jangan dia telah dapatkan korban, sehingga energinya terisi kembali?” Untuk menghindari rasa tersinggung, Kenyon sengaja berpura-pura tidak tahu. Juga, sengaja tidak menanyakan hal-hal yang be kaitan dengan jatuhnya korban. Namun ketika ia bersama Winne berangkat ke kantor, dua ratus meter dari rumahnya terdapat kerumuman orang berwajah tegang. Rupanya ada yang menemukan mayat di dalam pos Hansip. Seorang petugas keamanan yang malamnya habis melakukan tugas ronda, rupanya karena tak kuat menahan ngantuk orang tersebut ketiduran di pos. Temannya sengaja ngerjain dengan tidak membangunkan orang tersebut. Sepuluh menit yang lalu, ketika seorang warga ingin membangunkannya, ternyata orang tersebut bukan hanya tidur sesaat, tapi tidur selama-lamanya dan tak akan pernah bangun lagi . Heboh ditemukannya mayat tak berdarah menyebar di sepanjang jalanan kompleks perumahan tersebut. Setiap mulut selalu mengatakan, mayat petugas keamanan itu dalam keadaan kering, kusam, seperti mau keropos, karena tidak memiliki cairan darah lagi dalam tubuhnya. Bekas darah yang membeku pun tidak ada. Kabar tersebut didengar Kenyon yang sedang mengemudikan mobilnya pelan-pelan. Mata Kenyon hanya melirik sepintas ke arah Winne. Perempuan itu Tiraikasih Website diam saja, seolah-olah tidak merasa sedang dilirik Kenyon. Sampai mereka berpisah ke kantor masing-masing, tak sedikit pun percakapan mereka yang menyinggung tentang mayat petugas keamanan itu. β€œGawat kalau begini?!” gumam hati Kenyon setelah Winne turun di kantornya. β€œHaruskah aku mempunyai istri seorang perempuan penghisap darah? Ooh, apa kata keluargaku kalau sampai tahu, bahwa istriku perempuan penghisap darah? Lalu bagaimana cara mengatasi kasus separah ini?!” Kenyon memutar otak berhari-hari untuk mencari jalan terbaik dalam mengatasi masalah tersebut. Napnun anehnya, belakangan ini otak Kenyon seperti telah menjadi tumpul. Terutama sejak Winne menuturkan pengakuannya itu, Kenyon selalu tak pernah berhasil menemukan sikap yang harus diambilnya. Setiap ia berpikir tentang kemisteriusan W inne, tiba-tiba saja otaknya menjadi kusut dan fokus konsentrasinya terpecah belah kemana-mana. Akhirnya Kenyon hanya bisa menunda dan menunda lagi niat memikirkan masalah itu. Kenyon terjerat dan terjebak lagi dalam lingkaran mesra dari mahkota’ cinta yang melambungkan jiwa ke puncak keindahan yang belum pernah dialam i orang lain. Sampai tiba di suatu sore yang hujan, Kenyon harus menemui bekas rekanan bisnisnya yang menjadi pilot, yaitu Oom Hans, suaminya Nyonya Lieza. Ia bermaksud menawarkan bisnis yang dulu pernah digarapnya bersama Oom Hans, tapi kandas karena krismon. Kini peluang bisnis itu terkuak kemblai. Kenyon ingin memanfaatkan peluang itu bersama Oom Hans lagi. Saat itu Kenyon terpaksa harus bersama Winne, karena Winne sempat curiga. Kenyon disangka pergi menemui Arisna. Winne sudah tahu, bahwa Kenyon sedang naksir Arisna, gara-gara Arisna menghubungi HP-nya Kenyon, tapi yang menerima telepon itu Winne sendiri. Dengan caranya sendiri yang Tiraikasih Website tergolong mistik, W inne berhasil mengorek isi hati Arisna yang memang sedang naksir Kenyon juga. Maka tak heran jika Wirine tahu di mana Arisna bekerja dan di mana rumah gadis itu. Pada waktu itu Kenyon tidak tahu kalau W inne dalam masa krisis energi. Hari itu adalah hari kelima di mana Winne harus segera mendapatkan darah manusia dari mana saja. Secara kebetulan sikap Nyonya Lieza kepada Kenyon dari dulu memang selalu baik, ramah dan tak segan-segan bercanda. Sikap itu menimbulkan kecemburuan dalam hati Winne. Meski di luarnya senyum, tapi di dalam hatinya Winne sengit kepada Nyonya Lieza. β€œKali ini aku hanya akan memberinya pelajaran, agar lain kali kalau bicara dengan Kenyon nggak perlu pakai genit-genitan begitu!” Melihat di ruang tengah ada anak kecil yang sedang mencari buku mewarnai, maka kebencian Winne dilampiaskan kepada anak itu. Setidaknya dapat membuat Kenyon tidak mengetahui apa yang telah dilakukannya nanti, sebab yang dijadikan korban bukan Nyonya Lieza. Hanya saja, sewaktu Nyonya Lieza pergi ke belakang dan Winne mengerahkan kekuatan penghisap darah me lalui pandangan matanya, secara kebetulan Kenyon menatapnya. Pria itu terkejut melihat kedua bola mata Winne menampakkan bayangan api yang sedang berkobar-kobar. Kenyon segera paham apa yang dilakukan Winne dan sasarannya adalah Ekey. Seketika itu juga Kenyon mendorong tubuh Winne agar pandangan matanya beralih sasaran. β€œWin, gila luh!” sentak Kenyon tegang sekali. Winne sempat terseritak; namun tak sampai jatuh. Sayangnya, usaha Kenyon itu terlambat. Winne telah mendapatkan seluruh darah si bocah kecil itu, terbukti Winne menyunggingkan senyum kemenangan dan membiarkan anak kecil, itu pergi ke kamar menemui kakaknya. Kenyon menjadi sangat panik, sebab dia Tiraikasih Website tahu Ekey pasti akan mati dalam keadaan tanpa darah setetes pun. Untuk menutupi kepanikannya, Kenyon segera pamit pulang. Sejak itu ia sangat malu dan takut bertemu Nyonya Lieza. Namun pertemuannya dengan Nyonya Lieza di rumah Kumala Dewi memberikan arti penting bagi ingatan Kenyon. Pertemuan itulah yang membuat Kenyon dapat menceritakan kesaksiannya tentang perempuan penghisap darah itu. Oo-dwkz-234-oO 5 BUKAN hanya Kumala, Niko dan Sandhi saja yang geram terhadap kekejaman Winne. Jelmaan Jin Layon itu juga menggeram jengkel dan mengecam habis tindakan sadis perempuan penghisap darah itu. Maklum, jin yang satu ini sudah ikut aliran putih, jadi nalurinya selalu menentang segala jenis kekejaman, kejahatan dan kebiadaban. β€œBiar kutangani sendiri perempuan itu, Kumala!” ujarnya dengan nada geregetan. β€œJangan gegabah,” kata Dewi Ular dengan kalem. β€œPerempuan itu jelas bukan perempuan sembarangan. Terbukti dari tadi kucoba untuk meneropong pribadinya tapi yang kutemukan hanya gumpalan kabut hitam tanpa tanda-tanda yang jelas.” β€œSiapa pun dia,” sahut Buron penuh semangat. β€œβ€¦ kurasa aku masih sanggup menghancurkannya, Kumala. Kalau nggak bisa pakai kekerasari, ya pakai kemesraan.” β€œApa maksudmu?!” sentak Sandhi agak kesal. Tiraikasih Website β€œLihat saja aksiku nanti!” Buron mencibir. Sok jago. Ia bertainya kepada Kenyon, β€œApakah perempuan itu menetap di rumahmu?” β€œYa. Di rumahku hanya ada dia dan Mak Yem, pelayanku.” β€œKalau begitu dia akan kuseret kemari malam ini juga!” β€œBuron….” Blubbs…! Buron lenyap dalam sekejap sebelum Kumala berhasil mencegahnya dengan kata-kata. Niko dibayang-bayangi kecemasan, karena malam itu sudah pukul 12 lewat. Sandhi tampak menggerutu kesal melihat tingkah Buron yang sok jago itu. Ia kurang setuju dengan lagak seperti itu, sebab hati kecilnya tak rela jika Buron celaka akibat melawan perempuan itu. β€œLakukan sesuatu, Kumala!” kata Sandhi. β€œBuron bisa mati kalau me lawan perempuan itu, sebab bisa menyedot darah dalam sekejap tanpa kita ketahui di mana posisinya saat itu!” Sebelum Kumala bicara, tiba-tiba di belakang tempat duduk Kumala terjadi letupan kecil yang menyemburkan asap. Bluuubs…! Buron pun muncul kembali dan bertanya kepada Kumala. β€œRumahmu di sebelah mana sih?” Sandhi melempar bantal penghias sofa. Buuuk…! Tepat mengenai kepala Buron. β€œMakanya jadi orang itu jangan sok tahu!” sentak Sandhi kesal. Dewi Ular punya perhitungan sendiri dalam menghadapi Winne yang belum diketahui asal usul dan jati dirinya itu. Jika baru tadi siang Winne menyerap darah Arisna, berarti kekuatan Winne sedang dalam kondisi prima. Energinya sedang penuh-penuhnya. Tapi dalam waktu dua-tiga hari lagi, energi itu akan berkurang dan tingkat kekuatan Winne pun Tiraikasih Website diperkirakan tidak akan setangguh sebelumnya. Tapi haruskah seorang gadis anak bidadari dan putri kesayangan Dewa Permana yang kesohor berilmu tinggi itu menunggu saat kelemahan lawannya tiba? Tidak. Dewi Ular tidak mau dianggap licik atau pengecut. Prima atau tidak kekuatan Winne tetap harus segera dilumpuhkan. Hanya saja, dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, supaya tidak menimbulkan korban di pihak yang tak bersalah. Kumala tak ingin ada pihak lain yang jadi korban kekuatan penghisap darahnya Winne jika nanti ia berhadapan dengan perempuan itu. β€œKenyon, kuharap kau tetap diam di rumahku ini. Jangan ke mana-mana, sebab dalam firasatku mengatakan bahwa kau sedang dicari Winne. Mungkin untuk disedot darahnya, mungkin juga untuk disedot kemesraannya. Yang jelas, demi keselamatanmu, jangan keluar dari rumah ini sebelum keadaan benar-benar aman!” β€œBaik, aku ikut saja apa saranmu,” kata Kenyon dengan pasrah. β€œBuron, kau tetap di rumah. Jaga sobat kita ini!” Pemuda berambut kucai dengan tubuh tak terlalu kurus itu hanya menganggukkan kepala. Agak kesal hatinya, karena tugas itu menandakan bahwa Kumala tidak mengizinkannya untuk bertarung melawan kekuatan ilmunya si perempuan penghisap darah. Dan kalau Dewi Ular sudah memutuskan begitu, Buron jarang sekali berani menentang keputusan tersebut, kecuali kalau ia sedang mood bandelnya. Pagi itu masih ada sisa embun di pucuk dedaunan. Dewi Ular dan Sandhi meluncur ke rumah Kenyon, Niko tidak bisa ikut karena harus menghadiri pertemuan di kantornya. Ia hanya sempat berpesan kepada Kumala dalam bisikan lembutnya. Tiraikasih Website β€œJangan sampai terluka sedikit pun gadis yang kucintai selama ini. Kalau sampai ia terluka, aku complain ke HAM.” Kumala Dewi hanya tersenyum dingin, setengah mencibir. Tapi dalam hatinya ada desiran lembut yang membangkitkan semangatnya untuk segera melumpuhkan Winne. Seolah-olah hari itu juga Kumala ingin menunjukkan pada Niko bahwa gadis yang dicintai Niko berhasil me lumpuhkan lawan tanpa luka sedikit pun. Padahal ia sadar bahwa gadis yang dicintai Niko adalah dirinya sendiri. β€œRomantis juga anak itu,” gumam Kumala dalam hatinya. BMW kuning menyala tiba di rumah mungil dalam sebuah kompleks pemukiman elite. Wajah Sandhi agak tegang saat memberitahukan bahwa dugaannya tidak salah, rumah mungil itulah rumahnya Kenyon. β€œhati-hati, Mala,” bisik Sandhi sebelum kumala turun dari mobilnya. Kumala menatap sopir pribadinya itu. β€œHei, nggak usah tegang begitu, San!” senyum Kumala sengaja diparnerkan untuk menenangkan Sandhi. β€œAnggap saja ini kunjungan biasa. Bukan sesuatu yang berbahaya.” β€œAku menganggap begitu juga kok.” β€œKenapa keringat dinginmu keluar?” Sandhi mengusap keningnya. Tersenyum kaku. β€œNggak tahu nih. Mungkin gejala masuk angin,” ujarnya menutupi rasa malu atas sindiran itu. Tawa kecil Kumala akhirnya mengurangi beban ketegangan hati Sandhi. Dalam keadaan menghadapi bahaya seperti saat ini, Sandhi selalu tidak mau tinggal diam, menunggu di dalam mobil. Ia selalu ikut turun dan mendampingi Kumala dari belakang, sekalipun sebenarnya ia tidak mempunyai ilmu apa pun untuk menghadapi bahaya gaib, tapi sebagai sopir yang sudah dianggap seperti saudara sendiri itu Sandhi merasa perlu Tiraikasih Website membayangi Kumala. Ia tak rela jika majikan cantiknya sampai terluka atau cedera lebih berat lagi. β€œSuasananya sepi sekali,” bisik Sandhi saat Kumala mendorong pintu gerbang, ternyata pintu besi itu tidak terkunci. β€œKayaknya kita akan gagal nih, San. Aku nggak menangkan getaran energi gaib apa pun tuh.” β€œMungkin dia sudah berangkat ke kantor. Kita susul ke kantornya saja, bagaimana?” β€œTunggu dulu dong. Belum diperiksa lebih cermat, sudah mau pergi aja!” Kumala bersungut-sungut kecil. Bel tamu ditekan. Tak berapa lama muncul seorang perempuan berusia sebaya dengan Mak Bariah, tapi badannya kurus dan berkulit hitam. Kumala langsung mengerti, perempuan berkebaya itu pasti Mak Yem, pelayannya Kenyon. β€œTuan ada, Mak?” β€œTuan, hmmmm…. Tuan belum pulang dari kemarin, Nona.” β€œKalau…. Winne, ada?” β€œNon Winne juga belum pulang dari kemarin tuh.” β€œMak Yem tahu di mana mereka berada?” pancing Sandhi. β€œWah, saya nggak pernah tahu kalau beliau berdua pergi ke mana tujuannya. Tapi… kayaknya Tuan Ken nggak pergi bersama Non Winne, Mas. Soalnya dari semalam Non Winne telepon kemari terus, menanyakan Tuan Ken. Malahan baru saja lima menit yang lalu Non Winne habis telepon juga.” β€œApa dia meninggalkan pesan buat Tuan Ken?” tanya Kumala. Tiraikasih Website β€œYa. Non Winne cuma bilang, kalau Tuan Ken datang diminta segera menghubungi Nona Winne di telepon biasanya. Gitu aja tuh.” Dewi Ular dan sopirnya meninggalkan rumah Kenyon saat jarum jam menunjukkan pukul 10 tepat. Dari dalam mobilnya Kumala menelepon Kenyon, menanyakan nomor telepon biasanya’ itu. Sudah pasti hanya Kenyon yang tahu. Dan ternyata telepon yang dimaksud adalah telepon kantornya Winne. β€œHubungi saja ke kantornya, tanyakan dulu kepada Allen, apakah dia sudah datang atau belum,” saran Kenyon. β€œSiapa Allen itu?” β€œTeman dekatnya di kantor itu. Mejanya berseberangan dengan meja kerja Winne.” β€œKalau sampai dia nggak ada, atau nggak masuk kerja, kira-kira ada di mana dia?” β€œTempat kostnya. Sebab dia belum resmi pindah dari tempat kost itu, dan masih ada beberapa barangnya yang belum dibawa ke rumahku.” Setelah mencatat dalam ingatartnya tentang alamat tempat kost tersebut, Kumala segera menghubungi Allen melalui HP-nya. Pada saat itu ternyata Winne belum datang. β€œTapi dia akan datang, tadi sudah telepon kemari. Dia sedang ada urusan di bank. Sekitar pukul sebelas baru tiba di kantor,” kata Allen polos-polos saja, karena Allen tidak mengetahui persoalan yang sedang dihadapi Winne sebenarnya. Allen justru menyarankan agar Kumala menunggu kedatangan Winne di kantor itu. Tapi menurut pertimbangan Kumala, ia lebih baik memeriksa tempat kost yang ada di daerah Tebet itu. β€œApa nggak bisa dilacak dengan kekuatan batinmu?” tanya Sandhi. Tiraikasih Website β€œKalau bisa, nggak perlu kutanyakan ke sana-sini tentang keberadaannya.” β€œJadi, dia itu sebenarnya iblis dari mana kok nggak bisa dilacak dengan teropong gaibmu sih?” β€œKita akan tahu dari mana asalnya setelah bertatap muka dengan perempuan itu.” Sampai di tempat kost, Kumala dan Sandhi justru sibuk menghindari kerumunan massa. Ternyata di situ telah terjadi peristiwa yang memancing perhatian massa setempat. Seorang pemuda, pacar salah satu penghuni kost di situ, ditemukan tewas di dalam mobil yang masih dalam keadaan belum diparkir dengan rapi. Pemuda itu tewas dalam keadaan kehabisan darah. Orang-orang menyangka kematian tersebut dikarenakan adanya racun ganas monoksida yang ada dalam mobil. Tapi Kumala dan Sandhi tahu persis, bahwa kematian itu adalah karena ulah si perempuan penghisap darah. β€œKita terlambat,” bisik Kumala setelah ia memeriksa keadaan mayat pemuda itu. β€œSatu jam yang lalu dia dari sini. Mungkin sekarang sedang menuju ke kantor.” β€œMemangnya ada yang melihatnya pergi dari sini?” β€œMayat itu yang memberitahukannya,” jawab Kumala datar dan berkesan dingin. Biasanya jika begitu Dewi Ular sedang menahan rasa kecewa atau kemarahan yang ditekan kuat-kuat dalam hati. β€œBelum ada lima hari, masa dia sudah menghisap darah korban lagi s ih?Ò​​ Kata Kenyon, Ò​​Setiap lima hari sekali?! Pasti dia tahu kalau sedang kuburu, sehingga perlu stock energi untuk melawanku nanti.” β€œHebat sekali dia kalau begitu. Mungkinkah dia termasuk makhluk dari Kahyangan, seperti dirimu juga?” Tiraikasih Website β€œMungkin saja. Tapi dewa mana yang bertindak sebegitu bodoh dan keji di muka bumi ini? Bisa dihancur leburkan oleh kakekku dewa yang sadis kayak gitu!” Sandhi paham yang dimaksud kakeknya Dewi Ular, yaitu Dewa Murkajagat. Dewa senior itu sangat berbahaya kalau sedang marah. Bisa-bisa bumi ini dibelah dijadikan delapan keping lalu disambung lagi dalam bentuk trapesium atau kota kubus. Sampai di kantornya Winne, ternyata perempuan itu belum datang juga. Kumala menunggu dengan hati jengkel, karena ia tak bisa melacak getaran gaib perempuan penghisap darah itu. Lebih jengkel lagi setelah Sampai pukul 1 lewat, ternyata Winne belum muncul di kantor tersebut. β€œKalau benar dia tahu sedang diburu olehmu, kenapa ia harus menghindar, sementara menurutmu dia punya kekuatan gaib cukup tinggi? Jangan-jangan kau salah persepsi, Mala?” β€œBisa juga aku salah menilainya. T api yang jelas, dia pasti punya sinyal khusus yang dapat mengetahui bahwa dirinya sedang diburu seseorang.” Baru saja Kumala ingin meninggalkan kantor tersebut, tiba-tiba Allen memberitahukan bahwa Winne baru saja menelepon dan mengatakan kalau dia tidak bisa datang karena ada urusan penting. β€œApakah dia memberi tahu di mana posisinya saat itu?” β€œDi bandara, sedang menunggu kedatangan tamunya dari Jerman.” Langsung saja Kumala menyuruh Sandhi meluncurkan BMW kuningnya ke arah bandara. Tetapi sampai pukul 4 sore, Kumala tidak berhasil menemukan wanita cantik dengan ciri-ciri seperti yang pernah diceritakan Keoyon padanya itu. Setiap orang yang ada di bandara diperhatikan, diteropong Tiraikasih Website getaran gaibnya, tapi tidak ada yang pantas dicurigai sebagai perempuan penghisap darah. β€œKita pulang aja deh. Atur strategi di rumah,” katanya kepada Sandhi. Si sopir pribadi itu ikut-ikutan kesal dan semakin jengkel terhadap W inne. Justru dia yang merasa seperti dipermainkan oleh Winne, dibuat lari ke sana-sini tanpa hasil. β€œKurasa keadaan ini adalah salah satu permainannya juga. Kita sengaja dibuat pontang panting begini! Brengsek!” geram Sandhi. β€œJangan ikuti arus emosi kalau mengerjakan sesuatu,” kata Kumala. β€œTenang dan santai saja. Anggap perjalanan ini sebuah tamasya penangkal stress. Kalau kamu hanyut dalam emosi, sasaran akan semakin jauh darimu.” Kenyon menghubungi Kumala dan menanyakan Hasilnya. Kumala menceritakan perjalanannya sambil tertawa pelan, berkesan santai. β€œDia pasti mencariku, Kumala. Bagaimana kalau aku keluar dari rumah bersama Buron?” β€œJangan!” tegas Kumala. β€œAku tahu dia kelabakan mencarimu dan tidak berhasil menemukan dirimu karena kau diselubungi lapisan gaibnya Buron yang sukar diteropong dari jarak jauh. Sebaiknya kau hubungi saja melalui telepon tempat-tempat di mana dia sering berada. Atau mungkin di rumah orangtuanya yang katamu ada di daerah Kelapa Dua itu.” β€œAku belum pernah ke sana. Aku punya nomor teleponnya, tapi ketika tadi kutelepon ke sana, di sana tidak ada yang kenal dengan gadis bernama Winne. Aku yakin alamat dan nomor telepon itu palsu. Dan aku baru menyadari sekarang.” β€œItulah kelemahanmu.” Tiraikasih Website β€œKalau dia kita pancing dengan kemunculanku, bagaimana?” β€œItu berbahaya. Dia dapat mencelakaimu karena tahu kalau sedang dipancing!” Ternyata memang tidak mudah menangkap perempuan penghisap darah itu. Untuk bisa bertemu dengannya secara sengaja, sulitnya bukan ma in, apalagi untuk menangkapnya. Kumala punya rencana untuk mengerahkan kekuatannya; ekstra gaib, jika nanti berhasil bertemu dengan perempuan itu. Sebab jika tidak langsung diserang dengan kekuatan ekstra, Winne bisa lolos lagi. Dan kalau sudah lolos akan sulit dilacaknya. Menjelang magrib BMW kuning itu sudah bisa keluar dari jalur tol yang macet. Tapi tiba-tiba dering handphone berbunyi. Suara perempuan terdengar jelas melalui handphone itu. β€œSiapa itu?” bisik Sandhi. Kumala menjawab dengan gerakan bibir. β€œMbak Mer.” β€œOoo…,” Sandhi manggut-manggut. Ia tahu, yang dimaksud Mbak Mer pasti polwan yang berpangkat Peltu itu, yakni Merina Swastika. Belakangan ini Mbak Mer juga sering datang ke rumah Kumala, baik sekedar bertandang maupun membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan dunia supranatural. β€œMala, kamu bisa menemuiku sekarang juga di sirkuit Ancol?” β€œBisa saja sih. Tapi … ada apa sih, Mbak?” β€œAda barang temuan yang perlu kau lihat. Kayaknya mengandung sesuatu yang sangat misterius. Mungkin kau bisa mengenalinya.” Tiraikasih Website β€œApakah barang temuan. itu berbahaya?” β€œSudah ada empat orang yang tewas di s ini dalam keadaan nggak punya sisa darah sedikit pun.” Mendengar penjelasan itu, semangat Kumala jadi timbul kembali. β€œKalau begitu saya akan meluncur ke sana deh, Mbak!” Sandhi menggumam tegang. β€œEmpat orang jadi korban lagi?! Gila! Rupariya dia benar-benar sedang mengumpulkan peluru untuk menghadapi lawan yang dianggapnya sangat tangguh. Berarti kekuatanmu sudah bisa dijajaki olehnya, Mala. Hebat juga iblis satu itu!” Kumala Dewi hanya tersenyum tipis. Tetap kalem. Justru Sandhi yang tampak gusar dan semakin tak sabar. Laju mobil sedan itu pun menjadi ngebut dan zig-zag, sehingga dalam tempo relatif singkat Kumala dan Sandhi sudah tiba di pantai, sekitar sirkuit Ancol. Mereka bukan saja melihat kerumunan massa, tapi juga beberapa mobil polisi Unit Reaksi Cepat, ambulance, dan terutama seorang polwan berpakaian dinas yang dikenalnya sebagai Mbak Mer. β€œKeempat mayat korban ditemukan di tempat yang agak berjauhan,” kata Mbak Mer menjelaskan. β€œCoba periksa salah satu dari mayat itu, apakah ada kesamaan magisnya dengan korban yang sudah-sudah?” Salah satu mayat yang belum sempat dibawa oleh ambulance diperiksa Dewi Ular. Satu-satunya kesamaan magis yang ditemukan pada mayat tersebut adalah lubang kecil di tengah dahi yang tidak bisa dilihat mata manusia biasa. Lubang sekecil pori-pori itu juga ditemukan di mayat pemuda yang tewas di depan rumah kost Winne. Lewat lubang itulah Winne menghisap darah korbannya dengan kekuatan gaib yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Tiraikasih Website β€œYa, memang mayat ini mempunyai kesamaan magis dengan korban yang lain, Mbak. Dan pelakunya adalah seorang perempuan muda yang bernama Winne…,” lalu Kumala menceritakan secara singkat tentang pengakuan Kenyon itu. β€œSekarang coba kau lihat barang temuan team kami itu. Ada di semak-semak sebelah sana tuh!” Untuk mencapai tempat tersebut, mereka terpaksa menggunakan mobilnya kumala. Jaraknya cukup jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki, tapi ditempuh dengan mobil menjadi sangat dekat. Beberapa petugas berjaga-jaga di tempat barang temuan tersebut. Pita kuning memagari sekeliling tempat tersebut yang membuat tempat tersebut menjadi daerah ter-larang bagi umum. Tetapi Sandhi tak dilarang ikut mendekati barang temuan itu, karena beberapa petugas yang sudah kernal Kumala mengetahui bahwa Sandhi adalah orang dekatnya, Kumala Dewi yang perlu mendapatkan prioritas juga. β€œNah, coba lihat itu…,” sambil Mbak Mer menunjuk ke arah semak-semak ilalang di bawah pohon rindang. β€œWow…?! Benda apa itu?!” gumam Sandhi dengan terperangah. Benda temuan yang dimaksud berbentuk seperti rumah kura-kura. Besarnya seukuran piring untuk makan. Jumlahnya ada tujuh buah. Benda-benda aneh itu bagaikan terbuat dan kristal biru yang memancarkan cahaya biru uranium. Tidak menyilaukan, namun justru berkesan menyejukkan mata. Cahaya uraniumnya berpendar-pendar menerangi sekelilingnya. Sesuatu hal yang terasa aneh adalah ilalang di sekitar itu ternyata habis terbakar, tinggal sisanya yang hangus menghitam dan membuat benda-benda aneh itu tampak mencolok sekali letaknya. Tiraikasih Website β€œKami belum berani mengangkat atau memindahkan benda-benda itu, Kumala. Karena salah seorang petugas yang tadi berusaha mengangkat benda itu terpaksa segera dilarikan ke rumah sakit.” β€œKenapa, Mbak?” tanya Sandhi spontan. β€œTangannya terbakar sebelum menyentuh benda itu.” β€œGila!” Sandhi menggumam tegang. β€œBagaimana, Kumala? Kau bisa mengenali benda-benda itu?” β€œYa,” jawab Kumala seperti orang menerawang. β€œItu adalah telur.” β€œTelur…?!” Mbak Mer berkerut dahi dengan heran. β€œKamu nggak salah Iihat, Kumala?” β€œTidak, Mbak. Itu memang delapan butir telur, karena kurasakan ada getaran energi panas dari dalamnya. Energi panas itu adalah energi pembangkit kehidupan yang sedang berproses. Kekuatan panasnya dapat melelehkan besi. Sangat berbahaya.” β€œTelur apaan itu?!” gumam Mbak Mer sambil menyeringai antara ngeri dan heran β€œEntahlah. Tapi yang jelas sangat membahayakan keselamatan umum. Organik yang ada di dalam telur itu akan tumbuh pesat dan jika menetas nanti akan menjadi ancaman maut bagi manusia.” β€œKalau begitu perlu dihancurkan?” β€œPerlu!” jawab Kuma la dengan tegas. β€œTapi perlu diketahui, sebutir geranat tak akan cukup untuk menghancurkan tujuh telur aneh itu, Mbak.” β€œWow…?! Sebegitu hebatnyakah kekuatan telur itu?” Tiraikasih Website β€œEnergi panas yang ada di dalamnya itulah yang membentuk kekuatan baja, karena ia sedang berproses. Jika ia sedang tidak berproses, maka tak akan timbul reaksi baja, dan mudah dihancurkan dengan benda apa pun yang bersifat keras.” β€œGawat! Jadi, bagaimana menghancurkannya?!” β€œKalau diizinkan akan saya hancurkan sendiri, Mbak.” Mbak Mer segera berunding dengan teamnya, termasuk beberapa Meminta persetujuan dengan pihak markas.. Akhirnya izin itu diberikan. Mbak Mer mempersilakan Dewi Ular melakukan penghancuran terhadap tujuh telur aneh itu. Para petugas dan massa terpaksa harus mundur menjauhi tempat itu sekitar 200 meter. Cahaya senja semakin redup. Kumala berada dalam jarak 25 meter dari tujuh butir telur aneh itu. Dengan kekuatan kedewaannya tangan gadis cantik itu memancarkan sinar hijau berbentuk seperti spiral. Sinar hijau itu menghantam tujuh butir telur aneh. Blegaaarrrr…!! Ledakan dahsyat terjadi cukup mengerikan. Kumala Dewi sendiri terpental me lambung di udara. Untung ia sigap dan saat mendaratkan kaki ke tanah dalam posisi setengah jongkok. Sedangkan, tujuh butir telur itu pecah menjadi berkeping-keping dan menyebar ke berbagai arah dengan memercikkan cairan kental berwarna biru tua, seperti tinta. Rupanya ledakan itu mengundang perhatian orang banyak. Namun ada salah satu orang yang mampu bergerak lebih cepat dari mereka yang berlari-lari dari tempat ditemukannya keempat mayat tadi. Orang yang mampu bergerak cepat itu menerjang beberapa orang hingga mereka saling memekik kesakitan sambil terpental ke mana-manaÒ​​ Orang tersebut tahu-tahu sudah ada di depan Kumala Dewi yang sedang melangkah ingin menemui Mbak Mer dan Sandhi. Tiraikasih Website Zeeeb.! Sosok tinggi berwajah cantik menghadang langkah Kumala dengan ekspresi marah besar. Kumala masih tenang, justru memberi isyarat kepada Mbak Mer agar tidak mengerahkan pasukan untuk menangkap perempuan berambut lebat dan bertubuh sexy itu. β€œKeparat! Iblis busuk kau!” tudingnya kepada Kumala. β€œCiri-cirimu seperti wanita penghisap darah yang diceritakan Kenyon padaku,” pancing Kumala, dan kedua mata si cantik ganas itu terbelalak kaget mendengar nama Kenyon disebutkan. β€œApa benar kamu yang bernama Winne?” tanya Kumala tetap tenang. β€œOoo, jadi kaulah orang yang menyembunyikan kekasihku itu, hah?!” Ternyata perempuan cantik itu memang Winne. Ia berjalan pelan memutari Kumala. Napasnya tampak terengah-engah karena didera luapan amarahnya. β€œYa, Kenyon ada di kamar tidurku saat ini.” β€œKurang ajar!” geramnya makin kuat. β€œKau telah menghancurkan telur-telurku, sekarang justru menyekap kekasihku. Gadis busuk kau! Sepantasnya kau hidup tanpa darah setetes pun!” Zlaaap…! Kumala Dewi melihat seberkas sinar putih bening sebesar lidi keluar dari mulut W inne. Sinar yang menyerupai pipet beling itu jelas tak akan dapat dilihat oleh manusia biasa. Tapi mata dewa Kumala me lihat jelas gerakan sinar lurus itu ke arah dahinya. Seketika itu juga ia menadahkan telapak tangannya dan memancarkan kesaktiannya yang berwarna hijau bening itu. Tiraikasih Website Teeess…! la berhasil menahan sinar putih agar tak menembus keningnya. Namun sentakan kuat tiba-tiba datang dari sinar putih tersebut. Sentakan itu membuat Kumala Dewi terlempar ke belakang. Lalu dengan separuh berdiri ia menahan kembali datangnya sinar putih yang menyerupai pipet gaib penyedot darah lawan. Teess…! Namun sekali lagi sentakan lebih besar datang membuat Kumala terjungkal ke belakang hingga sebagian spannya tersingkap. Paha putih mulus tak ada yang menghiraukan karena orang-orang di sekitar tempat itu cenderung memperhatikan Winne yang kali ini melompat mirip seekor kelelawair terbang. Wees…! Dewi U lar cepat bangkit dan melompat tegak lurus. Telapak tangannya dihantamkan ke depan dan sinar hijau spiral meluncur deras ke arah kepala Winne. Zlaaap…! Blegaaarrr…! β€œAkkkkkrrrrrr…!!” W inne mengerang histeris. Keras sekali. Suara jeritannya tidak seperti manusia. Namun beberapa saat semua orang melihat dengan menyeringai ngeri, karena pada saat itu seluruh kulit tubuh Winne terkelupas bagaikan kelopak-kelopak borok. Dalam sekejap kemudian sosok penampilan wajah cantik bertubuh sexy itu berubah total menjadi makhluk menjijikkan. Makhluk itu berbentuk seperti gorila tapi berkulit mirip kadal. Kepalanya bundar elips dengan mata lebar dan telinga menyerupai sayap kelelawar. Ketika ia mengerang ganas, tampaklah giginya yang runcing-runcing mirip ujung tombak. Tiraikasih Website β€œAstagaaaa…?! Binatang aneh dari mana ini?!” gumam salah seorang penonton dengan tubuh gemetar dan celana basah sendiri. β€œKrrroooooaaaakkrr…!!” binatang atau makhluk aneh itu menyerang Dewi U lar lagi dengan lompatan mirip terbang dan mata mengeluarkan sinar merah besar. Dewi Ular tahu-tahu lenyap dari tempatnya. Sinar merah menghantam karang di tepi pantai. Jegaaaarrr…! Hancur seketika karang besar itu. Makhluk aneh tersebut clingak-clinguk mencari lawannya dengan gerakan ganas. Ketika ia berpaling ke belakang, ternyata Kumala sudah ada di sana. Gerakan berpaling ke belakang itu disambut dengan hantaman cahaya hijau yang menyerupai spiral tadi. Blegaaarr.!. β€œAaaaakhhhrr…!!” makhluk itu pun tumbang dalam keadaan sekarat. Sekujur tubuhnya tercabik-cabik menjijikkan dan mengerikan. Suaranya seperti suara orang tertutup kaleng kosong. Kering dan bergema rendah. β€œSiapa kau sebenarnya?!” tanya Kumala setelah meredakan emosinya. β€œZakranuga…!” makhluk itu menjawab dengan lemah. β€œZakranuga…?! Dari mana asalmu?” β€œPontranus…,” selesai menyebutkan tempat asalnya, ia terkulai lemah, tak bernapas lagi. Wuuuuss…! Tubuhnya terbakar dengan sendirinya dan dalam waktu singkat telah menjadi arang tanpa bentuk. Sandhi buru-buru menyalakan lampu mobil agar menerangi alam yang sudah semakin gelap itu. Beberapa mobil polisi juga digunakan sebagai alat penerang. Tiraikasih Website Mereka sudah mulai berani mendekati sisa arang tersebut, karena Kumala memberikan isyarat aman kepada Mbak Mer. Tapi suasana mengerikan tadi masih mencekam jiwa mereka, sehingga sangat sedikit yang mulai bicara dengan rekannya. Mbak Mer sendiri hanya terbengong bisu memandangi arang sisa kebakaran tubuh makhluk yang bernama Zakranuga itu. Sandhi mendekati Kumala dan berbisik, β€œKudengar dia berasal dari Pontranus. Tempat apa Pontranus itu?” β€œNama planet di luar tata surya kita.” β€œAstaga…?! Jadi… jadi dia makhluk planet luar angkasa?!” β€œBenar. Kurasa dia sedang melakukan ekspansi ke bumi atau jatuh tanpa sengaja ke sini, dan segera melakukan transformasi bentuk rupa, sehingga menjadi perempuan cantik bernama Winne.” β€œGila! Ka lau begitu dia makhluk planet yang berjenis betina dong?” β€œTentu saja, sebab dia punya selera dengan makhluk bumi yang berjenis jantan dan bernama Kenyon.” β€œCk, ck, ck, ck…,” Sandhi geleng-geleng kepala. β€œKalau saja Kenyon tahu wajah asli W inne seburuk itu, pasti dia lebih baik bunuh diri daripada melayani gairah W inne, ya?!” Kumala tertawa kecil, tetap kalem. la melangkah ke mobil didampingi Sandhi, sementara Mbak Mer segera menyusulnya. β€œBagaimana keadaanmu, Mala?”. β€œNggak apa-apa, Mbak. Bisa kuatasi sendiri rasa nyeriku. tadi.”. β€œMakhluk jelek itu tadi nyaris membunuhmu, Kumala,” kata Sandhi. β€œYa, memang begitu. Dia punya kekuatan sangat besar. Biar jelek rupanya, tapi dia makhluk yang punya intelegensi Tiraikasih Website tinggi. Super cerdas dan kekuatan supranaturalnya juga cukup tinggi. Tentu saja gaibnya sukar kulacak karena ia rnempunyai cara menyembunyikan getaran gaibnya agar tak terpantau oleh radar batinnya siapa saja. Dan mungkin para penghuni planet Pontranus itu memang berkemampuan genius semua, pandai menyembunyikan sensor gaibnya.” β€œJa… jadi makhluk itu tadi bukan iblis, Mala? Dia… dia makhluk dari planet lain?!” tanya Mbak Mer dengan heran sekali. β€œBenar, Mbak. Daya hidupnya di bumi bisa bertahan kalau ia menghisap darah manusia bumi. Darah itu rupanya bukan saja untuk dirinya, tapi juga sebagai suplemen energi tujuh telurnya itu.” Mbak Mer berdecak sambil geleng-geleng kepala. Suasana damai segera menyebar di sepanjang permukaan bumi Jakarta. Esoknya setiap koran memuat berita tentang pertarungan Dewi Ular dengan makhluk luar angkasa, sebagian koran lagi ada yang menuturkan kisah cinta Kenyon dengan. perempuan penghisap darah. Kumala hanya tersenyum setelah membaca nama Niko Madawi yang digosipkan sedang menjalin hubungan cinta dengan Kumala Dewi. SELESAI Tiraikasih Website

Diblog ini gue nulis semua hal yg gue suka. K-Pop, K-Drama, Buku, Game, dan lainnya.

- Tiraikasih Website Seri – 02 dari Gelang Kemala Karya Asmaraman S Kho Ping hoo Dewi Ular Editor oleh aaa dan Muk San Ebook oleh Dewi KZ Tiraikasih Website Jilid 01 Tidak dapat di sangkal pula , seperti terbukti dalam catatan sejarah bahwa di antara semua kaisar bangsa Mancu yang memerintah seluruh Cina , Kaisar Kian Liong DewiKZ 1 Tiraikasih Website merupakan seorang pemimpin yang pandai mengambil hati rakyat Cina . Biarpun bangsa Mancu menjajah Cina , namun kenyataannya , mereka itu mencontoh semua peradaban dan kebudayaan Cina , bahkan berusaha untuk bersikap lebih Cina daripada bangsa Cina sendiri . Kaisar Kian Liong merupakan seorang pemuda yang suka membaur dengan rakyat di waktu masih menjadi pangeran , bahkan memasuki dunia kang-ouw sehingga dia popular sekali di kalangan dunia persilatan , disenangi dan di hormati banyak pendekar karena sikapnya yang baik . Namun , sejak masih menjadi pangeran , Kaisar Kian Liong diam-diam juga merupakan kaisar yang romantis , bahkan dapat di bilang mata keranjang . Namun , karena sikapnya yang baik dan bijaksana dan karena keahliannya dalam kesusasteraan dan kesenian , dia di puji banyak orang , bahkan di juluki Pangerang Mulia ! . Agaknya memang tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna . Betapa banyak sifat-siaft baik yang di miliki seseorang , pasti dia memiliki kelemahan dan cacat . Agaknya , satu di antara kelemahan yang dimiliki Kian Liong adalah wanita cantik . Matanya selalu silau oleh kecantikan wanita , dan dia akan mengejar dan merayunya dengan segala cara untuk memiliki wanita itu . Hanya , karena pandainya dia menyimpan rahasia dan kesenangannya ini dilakukan secara rahasia , banyak orang yang tidak mengetahuinya . Bahkan di waktu keluyuran ke rumah-rumah pelesiran , bersenang-senang dengan wanita-wanita pelacur yang tercantik . Tentu saja semua ini di lakukan dengan rahasia , dengan menyamar sebagai seorang pemuda hartawan biasa , seorang kongcu tuan muda yang tampan dan royal . DewiKZ 2 Ketika dia masih muda , sebagai Pangeran Mulia yang tidak lama lagi akan menggantikan kedudukan Kaisar Yung Tiraikasih Website Ceng , pada suatu hari Pangeran Kian Liong bertemu dengan seorang wanita di istana yang membuat dia tergila-gila . Akan tetapi setelah dia mendengar bahwa wanita itu adalah Nyonya Fu Heng , isteri dari salah seorang kakaknya , kakak tiri yang terlahir dari selir . Nyonya Fu Heng dalam pandang mata Kian Liong nampak demikian cantiknya sehingga setelah pertemuan itu , dia tidak dapat tidur karena bayangan nyonya cantik itu selalu terbayang di depan matanya ! . Kian Liong menjadi bingung dan menderita rindu dendam yang tidak dapat di obati dengan wanita-wanita cantik lainnya . Keinginannya hanya satu , yaitu memiliki Nyonya Fu Heng yang wajahnya cantik jelita dan bentuk tubuhnya denok menggairahkan itu ! . Tentu saja tidak mudah bagi Pangeran Kian Liong untuk mendapatkan bunga impiannya itu sehingga dia tidak enak makan dan tidak nyenyak tidur , membuat tubuhnya menjadi kurus dan mukanya pucat . Untung baginya bahwa seorang pembantu pribadinya , Thaikam sida-sida Siau Hok Cu yang sangat setia kepadanya , amat memperhatikannya dan thaikam itu tahu bahwa majikannya sedang berada dalam keadaan prihatin . Dengan berani dia menghadap majikannya yang sedang duduk menunjang dagu dan berulang kali menghela napas panjang itu . DewiKZ 3 β€œ Ah , paduka junjungan hamba , Hamba melihat dalam beberapa hari ini nampak gelisah dan berduka , kalau malam tidur gelisah dan kalau makan selalu tersisa banyak di mangkok . Sudikah paduka memberitahu kepada hamba apa gerangan yang menggelisahkan paduka sehingga hamba dapat berusaha mencarikan obatnya ? Apakah paduka berduka karena Yang Mulia Kaisar sedang menderita penyakit berat ?” . Tiraikasih Website β€œ Aih , Hok Cu . Tentu saja aku bersedih karena Sri Baginda Kaisar sakit , akan tetapi kenyataan itu sudah dapat ku terima dengan wajar . Bukan, bukan karena Sri Baginda Kaisar sakit , Hok Cu β€œ . β€œ Kalau begitu , apa gerangan yang membuat tuanku berduka dan gelisah ? Percayalah , hamba akan berusaha sekuat tenaga untuk mencarikan obatnya β€œ . Pangeran Kian Liong memandang pembantunya yang usianya sudah lima puluh tahun lebih itu dengan penuh harapan . β€œ Benarkah engkau akan dapat mencarikan obatnya , Hok Cu ?” . β€œ Kalau saja paduka sudi memberitahukan sebabnya saya akan berusaha sekuat kemampuan saya untuk mencarikan obatnya β€œ . β€œ Begini Hok Cu . Beberapa hari yang lalu aku melihat seorang wanita di istana ini dan sejak itu aku tidak mampu melupakannya , bayangannya selalu bermain di depan mata sehingga tidurku terganggu dan selera makan ku lenyap . Hok Cu , kalau aku tidak bisa mendapatkan wanita itu , aku akan merasa sengsara hidupku β€œ . Siau Hok Cu tersenyum memperlihatkan deretan gigi yang sudah ompong . β€œ Ah , kalau Cuma wanita yang membuat paduka gelisah , apa sih sukarnya ? Wanita mana di dunia ini yang tidak akan membuka lengan dan hatinya untuk menyambut cinta kasih paduka ? Katakanlah , pangeran . Siapa wanita yang telah mengusik hati paduka itu ?” . DewiKZ 4 β€œ Inilah yang membingungkan hatiku , Hok Cu . Setelah ku selidiki , wanita itu bernama Nyonya Fu Heng dan ia adalah iparku sendiri , isteri dari kakakku Pangeran Kian Ki β€œ . Tiraikasih Website Siau Hok Cu mengangguk-angguk dan mengusap dagunya yang tidak berambut . β€œ Pangeran Kian Ki adalah kakak tiri paduka , kalau memang paduka menghendaki isterinya , apa sih sukarnya ? β€œ kata Thaikam itu sambil tersenyum . β€œ Benarkah , Hok Cu ? Akan tetapi bagaimana caranya ? Tidak mungkin aku berterang menyatakan cintaku kepadanya !” . β€œ Tentu saja tidak demikian caranya , tuanku . Serahkan saja urusan ini kepada hamba dan hamba akan mengatur agar tuanku dapat bertemu berdua saja dengannya β€œ . Pangeran Kian Liong girang bukan main dan menjanjikan hadiah yang besar kepada Siau Hok Cu kalau keinginannya terkabul . Thaikan itu lalu memutar otaknya yang licik dan cerdik , mengatur siasatnya untuk membantu junjungannya . Pada suatu senja , Nyonya Fu Heng menerima undangan dari Puteri Ting Ci untuk berkunjung kepadanya di Taman Musim Semi Bahagia . Nyonya Fu Heng tidak merasa aneh dengan undangan ini karena sang puteri itu merupakan saudara perempuan suaminya dan seringkali mengundangnya untuk bersenang-senang di taman . Sang puteri Ting Ci telah menjalin persahabatan dengannya . Maka , menerima panggilan atau undangan ini , iapun tergesa-gesa pergi memenuhi undangan . Taman Musim Semi Bahagia itu letaknya di sebelah barat istana pusat dan berada di bagian dari Istana Musim Panas . Perjalanan dilakukan dengan duduk di dalam joli yang di gotong oleh empat orang . DewiKZ 5 Setelah tiba di taman itu , Nyonya Fu Heng turun di sebuah pondok indah yang berdiri di antara pohon-pohon bamboo yang terawatt , daun-daun bamboo berbisik-bisik di Tiraikasih Website goda angina sepoi . Beberapa gadis dayang cekatan dan lincah menyambutnya . β€œ Selamat datang , Nyonya . Tuan Puteri baru akan tiba di sini setelah satu jalm lagi , maka Nyonya dipersilahkan menanti di dalam kamar , dan kalau Nyonya menghendaki , hamba akan menyediakan air hangat untuk mandi β€œ . Perjalanan dari istana ke tempat ini cukup melelahkan dan panas , maka Nyonya Fu Heng dengan senang hati menerima tawaran itu . Para dayang itu dengan hormat mempersilahkan ia masuk ke kamar mandi dan membantu nyonya cantik itu mandi sehingga tubuhnya terasa segar . Air yang di campur dengan minyak bunga itu membuat seluruh tubuhnya segar dan harum . Setelah selesai mandi , para dayang mengantarnya memasuki kamar dan meninggalkannya seorang diri . Dengan hanya mengenakan pakaian yang longgar dan tembus pandang , Nonya Fu Heng duduk di depan cermin besar dan menyisiri rambutnya yang di biarkan terurai lepas . Rambut itu hitam dan subur , indah sekali dan panjang sampai ke bawah perutnya . Baunya harum ketika ia menyisiri rambut yang mengkilap itu . Akan tetapi , ia mengangkat muka memandang ke dalam cermin . Pintu yang nampak melalui cermin itu terbuka perlahan dan seorang laki-laki muncul memasuki kamar itu . Alangkah terkejut rasa hati Nyonya muda itu . Hampir ia menjerit , akan tetapi ketika melihat bahwa yang muncul itu Pangeran Kian Liong , ia tidak jadi menjerit akan tetapi sibuk menutupi tubuhnya yang terbungkus pakaian tipis yang tidak sanggup menutupi tubuhnya dengan sempurna . DewiKZ 6 Ketika Nyonya Fu Heng membalikkan tubuh dan siap untuk menegur sang pangeran , Pangeran Kian Liong cepat Tiraikasih Website menjatuhkan dirinya berlutut di depannya dan menghunus pedangnya . β€œ Kalau engkau menjerit , aku akan membunuh diri di depan kakimu !” kata sang pangeran sambil menempelkan pedang di lehernya sendiri . Tentu saja Nyonya Fu Heng menjadi ketakutan . Kalau pangeran itu mati di depan kakinya , tentu ia sendiri juga akan di hokum mati . Dan ia pun teringat bahwa pemuda tampan yang berlutut di depannya itu adalah calon Kaisar , dan tak lama lagi pemuda tampan itu tentu di angkat menjadi kaisar , mengingat bahwa Kaisar yang sekarang sedang rebah dan menderita sakit parah . Maka dengan seluruh muka dan lehernya berubah kemerahan , wanita muda itu berbisik . β€œ Ssshhhh … jangan begitu , pangeran . Simpan kembali pedangmu yang menakutkan itu ……..” . Pangeran Kian Liong adalah seorang pemuda yang sudah lama bergaul dengan banyak wanita , maka dia tahu bahwa sikap dan kata-kata Nonya Fu Heng itu menandakan bahwa dia telah memperoleh kemenangan berkat kepintaran Thaikam Siau Hok Cu mengatur siasat ini . Maka , tanpa banyak cakap lagi dia menyimpan pedangnya dan bangkit lalu memondong tubuh Nyonya Fu Heng . Bunga curian dari kebun orang memang selalu harum , buah curian dari kebun orang memang selalu manis . Kedua orang muda itu tenggelam dalam lautan nafsu asmara yang memabokkan . Di pondok itu hanya mereka berdua karena memang Puteri Ting Ci tidak hendak pergi ke situ . Mereka berdua bermain-main terbang ke angkasa sampai semalam suntuk . DewiKZ 7 Sejak malam itu , Nyonya Fu Heng tidak pernah mau di dekati suaminya dan pertemuannya dengan Pangeran Kian Liong berlangsung terus . Thaikam Siau Hok Cu yang Tiraikasih Website mengatur pertemuan-pertemuan itu , dan andaikata ada yang tahu sekalipun , siapa berani menegur Sang Pangeran calon kaisar ? Andaikata Pangeran Kian Ki mendengar tentang penyelewengan isterinya dengan Pangeran Kian Liong , apa pula yang dapat dia lakukan ? Dia hanya seorang pangeran beribu selir , tentu saja kalah pengaruh dan kalah kuasa dibandingkan Pangeran Kian Liong . Pada suatu hari selagi Pangeran Kian Liong dan Nyonya Fu Heng menikmati anggur pelepas dahaga mereka yang tidak mengenal kepuasan , di siang hari yang dingin , karena musim dingin sudah tiba . Thaikam Siau Hok Cu memasuki kamar itu tergesa-gesa dan memberitahukan kepada Pangeran Kian Liong bahwa Kaisar Yung Chen baru saja meninggal dunia ! Pangeran itu cepat bangkit , berpakaian , dan cepat menuju ke istana induk . DewiKZ 8 Demikianlah ,satu di antara kelemahan Pangeran Mulia itu adalah wanita dan kegemaran ini di lanjutkan setelah dia menjadi kaisar Kian Liong . Dia memiliki banyak selir dan dayang . Setiap malam dia berganti wanita . Akan tetapi , di samping kegemaran yang yang menggambarkan kelemahannya ini , harus di akui bahwa Kaisar Kian Liong berjasa besar dalam mengembangkan Kerajaan Ceng . Dia pandai mengambil hati para pendekar dan sastrawan , menghargai mereka sehingga banyak pendekar masuk menjadi panglima atau perwira dan banyak sastrawan memegang jabatan penting . Karena Kaisar Kian Liong mementingkan kebutuhan rakyat , maka tidak ada rakyat yang memberontak . Tidak dapat di sangkal bahwa di antara para pendekar dan sastrawan tetap saja ada yang tidak sudi membantu dan bekerja untuk kerajaan penjajah , akan tetapi mereka tidak ada kekuatan dan tidak berani mengadakan gangguan . Tiraikasih Website Setelah memegang jabatan kaisar selama lima belas tahun , dalam tahun 1750 Kaisar Kian Liong mencapai puncak kejayaannya . Setiap ada pemberontakan di perbatasan yang dilakukan oleh suku-suku bangsa selalu pemberontakan dapat di padamkan . Dia memiliki banyak panglima yang tangguh , di antaranya Jendral Cao Hui . Jendral inilah yang berjasa besar menundukkan para kepala suku di perbatasan dan menindas pemberontakan – pemberontakan yang timbul . **** Sebuah puncak di pegunungan Hong-san di sebut Bukit Ular . Di sebut demikian karena memang daerah itu kaya akan binatang ini . Dari jenis ular yang besar dan tidak beracun , sebesar paha orang dewasa sampai jenis kecil namun beracun dan berbahaya sekali walaupun besarnya hanya seberar kelingking orang dewasa . Di sini tanahnya tidak subur , banyak mengandung batu-batu padas dan di sana sini terdapat rumpun bamboo yang liar dan lebat . Di seputar bukit itu terdapat banyak hutan yang lebat dank e hutan-hutan itu lah ular-ular mencari mangsanya akan tetapi selalu kembali ke puncak ini . Karena tempat itu terkenal berbahaya , maka jarang atau hamper tidak pernah ada manusia berani mendaki puncak Bukit Ular . Pada suatu pagi , di puncak Bukit Ular itu terdapat seorang manusia . Tentu bukan manusia sembarangan yang berani berada di situ seorang diri . Kalau orang tidak memiliki ilmu kepandaian tinggi , sungguh teramat berbahaya berada di situ . Sekali tergigit ular beracun akan dapat membunuhnya , belum lagi kalau bertemu ular besar yang akan dapat membelit , menggigit dan menelannya . DewiKZ 9 Orang akan merasa lebih terkejut dan heran kalau melihat bahwa orang yang berada di puncak itu adalah seorang gadis yang cantik jelita . Usianya kurang lebih Tiraikasih Website sembilan belas tahun . Pakaiannya berwarna cerah berkembang-kembang . Wajah itu memang manis sekali . Mukanya berbentuk bulat telur , mulutnya yang kecil mungil itu berbibir manis , merah membasah selalu dan seolah tersenyum terus , hidungnya mancung dengan ujung arah menjungat ke atas . matanya mencorong seperti mata Burung Hong , lembut namun amat tajam kalau ia tertawa atau bicara , muncul lesung pipit di kanan kiri mulutnya . Di punggungnya tergantung sepasang pedang dengan ronce merah dan di pinggang terselip sebatang suling . DewiKZ 10 Dara jelita itu melangkah dengan perlahan dan hati-hati di antara batu-batu padas . Kalau melihat ada lubang , ia lalu berjongkok di dekat lubang kecil itu , mencabut sulingnya dengan tangan kiri dan meniup suling itu yang mengeluarkan suara lembut dan bernada tinggi mengalun . Sambil meniup suling dengan tangan kiri , matanya dengan penuh perhatian menatap lubang kecil di depannya . Tak lama kemudian , sebuah kepala ular yang kecil , sebesar ibu jari , muncul dari dalam lubang , agaknya tertarik oleh suara lengkingan suling . Begitu ular itu muncul sepanjang jari tangan dari lubang , secepat kilat tangan kanan gadis itu menyambar dan tahu-tahu ia telah menjepit leher ular itu dengan ibu jari dan telunjuk kanannya . Ia meletakkan sulingnya ke atas tanah , lalu mengambil sebuah bumbung bambu dari ikat pinggangnya . Ia membuka tutup bamboo itu dengan giginya , lalu menggunakan jari tangan kanan untuk membuka mulutnya . Ia mendekatkan kepala ular di atas lubang bamboo dan ketika ia memperkuat jepitannya pada leher dan kepala ular , maka cairan hijau menghitam keluar dari taring ular itu dan jatuh ke dalam bumbung bamboo . Kiranya gadis itu sedang memaksa ular mengeluarkan bisanya dan di tampung ke dalam bumbung bamboo ! Setelah dari mulut ular tidak menetes racun lagi , ia melepaskan ular yang dengan lemah lalu merayap Tiraikasih Website kembali ke dalam lubangnya . Kemudian ia menutup bumbung , menyelipkan kembali ke ikat pinggangnya dan ia berjalan lagi seperti tadi , meneliti ke bawah untuk mencari liang ular yang di kehendakinya . Dari bentuk liangnya , gadis itu dapat mengetahui jenis ular yang menjadi penghuninya dan agaknya ia hanya mencari ular tertentu seperti yang di tangkapnya tadi . Ular belang-belang hitam kuning yang amat berbahaya , dan sekali menggigit orang akan sukarlah bagi orang itu untuk dapat hidup . Kalau bertemu dengan liang yang di kehendakinya , gadis itu berhenti dan mengulang perbuatannya yang tadi , menangkap ular belang hitam kuning setelah ular itu di pancing keluar dengan bunyi sulingnya untuk di perah racunnya dan di tampung dalam tabung bambunya . Agaknya jenis ular yang di carinya itu merupakan ular yang langka dan tidak banyak terdapat di Bukit Ular itu . Ia melangkah terus sampai tiba di bawah sebatang pohon besar . Di atas pohon itu terdapat ular-ular besar yang melingkar di cabang-cabang pohon . Agaknya seekor di antara ular-ular itu , yang terbesar , sedang lapar . Maka , begitu gadis itu duduk di atas pohon yang menonjol di permukaan tanah , ular itupun bergerak perlahan menuruni cabang dimana tadinya dia melingkar . Sama sekali tidak ada suara terdengar ketika tubuhnya merayap turun . Kulitnya yang berwarna kuning kehijauan itu tampak sangat indah , bagaikan lukisan bunga-bunga yang beraneka bentuk . Memang ular itu di sebut Bunga Ular karena lukisan di kulitnya itu . Kulit seperti ini berharga mahal dan di kehendaki banyak orang untuk dijadikan barang-barang dari kulit seperti tas , dompet dan sebagainya lagi . DewiKZ 11 Gadis itu bukan tidak tahu bahwa pohon itu menjadi tempat tinggal banyak ular besar , akan tetapi ia seperti Tiraikasih Website tidak peduli . Biarpun ia tidak mendengar gerakan ular yang mendekatinya , naum hidungnya dapat menangkap bau yang dikeluarkan ular itu , penciumannya amat tajam . Tanpa menengok ke atas dari mana bahaya maut mengacamnya , gadis ini mengeluarkan suling dari ikat pinggangnya . Padahal ular itu sudah dekat dengan kepala nya dan sekali terkam saja , kepala gadis itu akan masuk ke moncongnya kemudian perlahan-lahan seluruh tubuh gadis itu akan di telan memasuki perutnya yang besar ! . Begitu gadis itu menempelkan lubang suling pada bibirnya yang merah basah , terdengarlah suara lengkingan suling yang aneh dan merdu . Suaranya mengalun , kadang tinggi kadang rendah akan tetapi bukan sejenis lagu yang enak di dengar , melainkan amat aneh dan asing bagi pendengaran manusia . Akan tetapi , terjadilah keanehan yang akan membuat orang bengong terlongong menyaksikan akibat dari permainan suling itu . Ular besar tadi lalu melorot ke bawah sama sekali tidak kelihatan buas dan liar lagi , melainkan merayap mendekati gadis itu dengan sikap seolah ketakutan . Dan bukan ular itu saja yang menjadi seperti setengah lumpuh . Bahkan ular-ular lain yang masih berada di atas pohon , semua merayap ke bawah dan mengepung gadis itu dalam jarak dua meter , lalu mendekam dan diam saja seperti tertidur !. DewiKZ 12 Setelah melihat ular-ular yang jumlahnya tidak kurang dari dua puluh lima ekor itu seolah berlutut menyembah kepadanya , gadis itu menghentikan tiupan sulingnya dan bangkit berdiri . Ia tersenyum dan sekali menggerakkan kedua kakinya ia sudah melompat jauh melampaui kepungan ular . Setelah tidak terdengarlagi suara suling , ular-ular itu pun perlahan-lahan mulai bergerak dan merayap naik lagi ke atas pohon . Tiraikasih Website Siapakah gadis cantik jelita yang dapat menguasai ular-ular itu ? Ia seperti seorang pawang ular yang pandai ! Memang demikianlah . Gadis itu bernama Souw Lee Cin yang tinggal berdua saja dengan ayahnya di Puncak Hong-san . Bukan saja ia pandai menguasai ular , dari ular kecil beracun sampai ular besar , namun ia pandai pula bermain silat . Ayahnya pun bukan orang sembarangan . Ayahnya bernama Souw Tek Bun yang dua tahun lalu di angkat oleh para tokoh kang-ouw sebagai Beng-cu Pemimpin ! Ayahnya di kenal orang sebagai Souw-taihiap dan pendekar ini amat di segani karena selain ilmu pedangnya terkenal sebagai ilmu pedang keluarga Souw , juga watak dan sikapnya yang gagah perkasa , dapat dipercaya dan selalu menegakkan kebenaran dan keadilan . Karena watak inilah maka dia di pilih menjadi bengcu , walaupun masih banyak datuk persilatan yang tingkat kepandaian lebih tinggi darinya . Untuk menjadi bengcu , orang harus memenuhi tiga syarat , yaitu berilmu tinggi , gagah perkasa dan adil . Souw Tek Bun memenuhi semua syarat itu . Souw Lee Cin ini , baru dua tahun tinggal bersama ayahnya . Bahkan baru dua tahun ia tahu bahwa Souw Tek Bun adalah ayah kandungnya ! Sejak kecil Lee Cin tinggal bersama subonya ibu gurunya yang berjuluk Ang-tok Mo-li Iblis Betina Racun Merah yang tinggal di Bukit Ular Merah di Lembah Huang-ho . DewiKZ 13 Sejak kecil ia di gembleng ilmu-ilmu yang tinggi oleh gurunya itu yang memiliki ilmu kepandaian luar biasa . Setelah Lee Cin berusia tujuh belas tahun , ia di perintahkan oleh gurunya itu untuk pergi mencari Souw Tek Bun dan membunuh musuh besar gurunya itu ! Lee Cin berhasil bertemu dengan Souw Tek Bun dan menantangnya , akan tetapi pendekar itu dapat menduga bahwa Souw Lee Cin Tiraikasih Website yang ketika itu memakai nama marga Bu , menjadi Bu Lee Cin , bukan lain adalah puterinya sendiri yang di lahirkan Bu Siang atau yang berjuluk Ang-tok Mo-li itulah ! Setelah ibunya atau gurunya muncul dan memaksanya menyerang Souw Tek Bun , baru Lee Cin percaya bahwa pendekar itu adalah ayah kandungnya dan gurunya itu bukan lain adalah ibu kandungnya ! .Melihat betapa jahat ibunya , Lee Cin bahkan membantu ayah kandungnya dan berhasil keduanya mengusir Ang-tok Mo-li . Semenjak itulah Lee Cin tinggal bersama ayahnya dan mengubah namanya menjadi Souw Lee Cin bukan marga Bu lagi . Kalau ia teringat akan ibunya , bermacam perasaan menggetarkan hatinya . Ia mencinta gurunya itu sebelum ia tahu akan rahasia antara ayah dan ibunya . Dan tentu saja ia mencinta wanita itu setelah mengetahui bahwa gurunya adalah ibunya . Akan tetapi ia pun merasa penasaran dan menyesal sekali mengapa ibunya demikian jahat , hendak mengadu domba antara ia dan ayahnya sendiri , ingin melihat ia membunuh ayahnya atau di bunuh ayahnya ! Ia merasa menyesal mengapa ibunya demikan jahatnya sehingga ayahnya dahulu tidak mau menikahinya setelah melihat betapa ibunya adalah seorang tokoh sesat di dunia persilatan . DewiKZ 14 Akan tetapi , semua ilmu yang dimilikinya adalah gemblengan ibunya . Ibunya memiliki ilmu kepandaian yang lebih tinggi dari pada ayahnya . Dari ibunya dia memiliki keahlian sebagai pawing ular . Selain ilmu aneh ini , ia pun menguasai ilmu-ilmu silat yang tinggi dari ibunya , di antaranya yang dahsyat adalah Ang-tok-ciang Tangan Racun Merah yaitu ilmu silat tangan kosong dengan pukulan tangan mengandung hawa beracun , dan juga Ang-coa-kiamsut Ilmu Pedang Ular Merah yang dimainkan dengan pedangnya yang bersinar merah dan tipis Tiraikasih Website sekali dapat di pakai sabuk dan bentuknya seperti ular , di sebut Ang-co-kiam Pedang Ular Merah . Baru dua macam ilmu silat itu saja sudah membuat Lee Cin menjadi seorang gadis yang sukar di cari tandingnya , apalagi dara perkasa ini pernah menerima ilmu totokan It-yang-ci dari In Kong Thaisu , ketua Siauw-lim-pai di Kwi-cu . Tingkat kepandaiannya demikian tinggi sehingga ayahnya sendiri , Souw Tek Bun yang menjadi Bengcu , masih kalah olehnya ! . Pada pagi hari itu , Lee Cin mengumpulkan racun ular belang hitam kuning untuk dibuat obat penawar racun dari gigitan binatang beracun lain . Racun dari ular hitam kuning ini selain mengandung racun yang amat kuat , juga kalau di campur dengan beberapa macam rempah-rempah tertentu , racun ini dapat menjadi obat yang menawarkan segala macam bisa . Pengetahuan ini ia dapatkan dari ayahnya yang menyetujui kalau ia mencari dan mengumpulkan bisa itu . DewiKZ 15 Setelah melepaskan diri dari ular – ular besar , Lee Cin melangkah perlahan hendak menuruni Puncak Bukit Ular itu . Tiba-tiba ia melihat bayangan tiga orang mendaki puncak dari arah lain dan melihat betapa tiga orang itu dapat bergerak cepat ketika mendaki , tahulah ia bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki ilmu berlari cepat . Ia melihat betapa mereka bertiga itu dengan ringan meloncati batu-batu dan melihat pakaian mereka yang ringkas , masing-masing membawa tongkat panjang dan karung , ia dapat menduga bahwa mereka tentulah sebangsa pemburu binatang . Tadinya ia tidak memperdulikan . Akan tetapi ia teringat akan sesuatu . Kalau mereka itu pemburu binatang hutang , mengapa naik ke puncak Bukit Ular ini ? Seharusnya mereka memburu binatang di dalam hutan . Ah , tidak salah lagi , mereka pasti akan memburu ular-ular ! . Tiraikasih Website Lee Cin mengerutkan alisnya yang kecil hitam dan ia pun lalu mempergunakan keringanan tubuhnya untuk kembali mendaki puncak itu . Kini ia melihat betapa tiga orang tadi sudah berkumpul di bawah pohon besar yang menjadi tempat tinggal ular-ulang besar . Mereka memegang tongkat panjang yang ternyata adalah semacam tombak yang ada kaitannya . Ketika mereka menggerakkan tombak di tangan dan di lontarkan ke atas , jatuhlah tiga ekor ular besar yang kepalanya telah tertancap tombak-tombak itu ! . β€œ Wahhh , yang ini besar sekali !” kata seorang . β€œ Kulitnya indah lagi , tentu akan laku mahal ! β€œ seru orang kedua . β€œ Dagingnyapun perlu di bawa , daging ular sebesar ini akan menjadi santapan lezat dan berharga mahal ! kata orang ke tiga . Melihat dan mendengar ini , Lee Cin sudah marah sekali . Ia melihat tiga orang itu sudah mencabut tombak mereka dari kepala tiga ekor ular yang menggeliat-geliat sekarat dan sudah siap untuk melontarkan tombak mereka kepada korban lain . β€œ Tahan ……. ! β€œ Ia membentak dan sekali melompat ia telah tiba di belakang orang-orang itu . Tiga orang itu terkejut dan cepat membalikkan tubuh , terbelalak melihat seorang gadis yang cantik jelita di tempat itu . β€œ Nona , kenapa engkau menahan kami ?” Tanya seorang . β€œ Seorang gadis muda seperti engkau , mau apa berada di tempat seperti ini ?” kata orang ke dua . DewiKZ 16 β€œ Tempat ini berbahaya sekali bagi seorang gadis seperti engkau !” kata orang ke tiga . Tiraikasih Website Kini Lee Cin melihat betapa tiga orang itu memakai sepatu yang tinggi sampai ke lutut . Kulit kering yang kuat melindungi kaki mereka dari bahaya gigitan ular-ular berbisa . β€œ kalian bertiga tidak boleh membunuhi ular-ular itu !” kata Lee Cin dengan suara ketus . β€œ Kenapa tidak boleh ?” Tanya seorang . β€œ Kami sudah membunuh tiga ekor !” kata orang ke dua . β€œ Kami memang pemburu ular , ada hak apakah engkau melarang kami ?” kata orang ke tiga . β€œ Tidak perlu banyak cakap . Pokoknya , kalian tidak boleh berburu ular di Bukit Ular ini ! Aku berhak melarang karena ini termasuk wilayah kekuasaanku !” . Tiga orang itu saling pandang dan merasa lucu . Mereka adalah orang-orang yang usianya kurang lebih empat puluh tahun dan sudah belasan tahun mereka menjadi pemburu ular . Baru sekali ini bertemu dengan seorang gadis cantik yang melarang mereka berburu ular . Setelah saling pandang , ketiganya tertawa . Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepandaian silat tinggi , tidak gentar menghadapi binantang hutan yang bagaimana pun buasnya . Tentu saja mereka tidak takut menghadapi seorang gadis begitu cantik . β€œ Bagaimana kalau kami melanjutkan perburuan kami dan membunuh sebanyak mungkin ular ?” Tanya mereka hamper berbareng . DewiKZ 17 Sepasang mata Lee Cin mencorong . β€œ Kalau begitu kalian pilih mati di tanganku atau mati di keroyok ular !” . Tiraikasih Website Mendengar ini , tiga orang itu menjadi marah sekali . Selama hidup mereka baru sekali ini ada orang melarang mereka berburu ular dengan ancaman akan di bunuh pula ! β€œ . β€œ Eh , nanti dulu , nona ! Apa kau kira kami bertiga ini anak-anak kecil yang takut mendengar ancamanmu yang tidak masuk di akal ? Orang selemah engkau ini bagaimana akan dapat membunuh kami ? Dan ular-ular itu bagaimana pula dapat mengeroyok kami ?” . β€œ Hemmm , dengan mudah sekali aku akan membunuh kalian bertiga β€œ , kata Lee Cin dengan mulut tersenyum dingin . Tiga orang itu memegang tombak mereka di tangan kanan dan kembali mereka saling pandang lalu tertawa . Mereka anggap gadis cantik ini lucu sekali . β€œ Eh eh , dengan apa engkau akan membunuh kami , nona manis ?” ejek orang kedua . β€œ Dengan ini !” kata Lee Cin dan begitu ia menggerakkan tangan ke pinggang , ia telah meloloskan β€œ ikat pinggang” hitam yang kemudian ternyata adalah seekor ular hitam yang panjang ! Ketika tadi melilit pinggang gadis yang ramping itu , semua orang mengira bahwa hitam-hitam itu adalah sabuk ikat pinggang . Siapa kira benda itu adalah seekor ular hitam yang hidup ! . β€œ Wah , jangan main-main , nona . Biarpun engkau menggunakan seekor ular sebagai senjata , kau tidak akan mampu menandingi kami . Dengan memiliki sedikit ilmu silat , jangan engkau menggertak dan menakut-nakuti kami ! β€œ . DewiKZ 18 β€œ Majulah kalian bertiga dan dalam waktu singkat kalian bertiga akan mati !” . Tiraikasih Website Tiga orang itu kini menjadi marah sekali dan menganggap bahwa gadis itu seorang yang tidak waras otaknya atau seorang gadis yang sombong sekali . Mereka tidak berniat mencelakai gadis cantik itu , akan tetapi panas perut mereka mendengar tantangan itu . β€œ Mari kita beri hajaran kepadanya !” kata orang pertama . Tiga orang itu mengepung Lee Cin , tersenyum-senyum seperti tiga orang dewasa mempermainkan seorang anak kecil yang nakal . Akan tetapi Lee Cin berdiri saja dengan tenang , sama sekali tidak bergerak walaupun dua orang berdiri di belakangnya dan siap untuk menyerangnya . Karena tiga orang pemburu ular itu menganggap gadis itu hanya menggertak saja dan juga karena mereka tidak ingin mencelakai Lee Cin , maka mereka bertiga melepaskan tombak mereka dan bermaksud menyerang gadis itu dengan tangan kosong saja . β€œ Lihat serangan kami !” . Orang yang berhadapan dengan Lee Cin membentak dan mulai menyerang dengan cengkraman tangan ke depan . Berbareng pada saat itu , dua orang temannya yang berada di belakang Lee Cin juga sudah menyerang . Seorang mencengkram kea rah pundak kiri dan seorang lagi menampar kea rah punggung . Dengan gerakan tenang namun lincah sekali , Lee Cin mengelak dari tiga serangan itu dengan jalan meloncat ke kiri membalik dan menangkis penyerang yang menampar punggungnya . Ia sudah melibatkan ular hitam di lehernya dan melihat tiga orang itu tidak menggunakan senjata ia pun tidak ingin menggunakan ular hitamnya . DewiKZ 19 β€œ Dukkk !” Orang yang tertangkis pukulannya itu terpelanting . Bukan main kagetnya ketika bahwa lengannya seperti bertemu dengan baja yang amat kuat . Akan tetapi dia dapat berjungkir balik dan tidak sampai terbanting roboh . Tiraikasih Website Tiga orang itu menyerang , kini lebih berhati-hati . Akan tetapi Lee Cin bergerak cepat , dan tiba-tiba mereka hanya melihat bayangan berkelebat dan tahu-tahu gadis itu lenyap dari tengah kepungan mereka . Sebelum mereka sempat membalikkan tubuh , dua kali tangan Lee Cin menampar dan dua orang dari mereka terjengkang dan terbanting dengan keras ke atas tanah berpadas . Yang seorang lagi cepat membalikkan tubuh , akan tetapi hanya untuk menerima sebuah tendangan yang mengenai dadanya dan diapun terpelanting roboh ! . Baru terbukalah mata tiga orang pemburu ular ini bahwa mereka berhadapan dengan seorang gadis yang amat lihai , yang mampu merobohkan mereka bertiga hanya dalam dua gebrakan saja ! Mereka menjadi marah dan menyambar tombak masing-masing , kini mengepung lagi dengan tombak di tangan . Akan tetapi gadis itu hanya tersenyum mengejek . Kini telah mengukur kepandaian mereka dan maklum bahwa baginya tiga orang itu merupakan lawan yang lunak sehingga tidak perlu ia harus menggunakan senjata maupun ularnya . Tiga batang tombak menyerangnya dengan ganas dari tiga jurusan , akan tetapi tubuh Lee Cin mencelat ke atas sehingga tiga ujung mata tombak tidak mengenai sasaran . Ketika tiga orang itu mengejarnya dengan tombak menyerang ke atas , bagaikan seekor burung Lee Cin hinggap dengan kakinya menginjak tiga ujung tombak yang runcing , lalu melompat lagi ke atas berjungkir balik dan dalam keadaan kepala di bawah kini ia menukik ke bawah , berhasil menampar dua orang dengan kedua tangannya . DewiKZ 20 β€œ Pla-plak !” Dua orang itu kembali terjungkal . Yang seorang menusukkan tombaknya , namun tombak itu dapat di tangkap Lee Cin dari samping dan sekali membuat Tiraikasih Website gerakan menekuk , tombak itu patah pada tengahnya dan sebuah tendangan membuat orang ke tiga ini terjengkang . Sekali ini tamparan dan tendangan Lee Cin lebih kuat lagi sehingga tiga orang itu tidak dapat segera bangkit . Lee Cin tersenyum mengejek . β€œ tiga orang macam kamu berani melawan nonamu ? Sekarang hadapilah kematianmu di keroyok ular !” Gadis itu lalu mencabut sulingnya , meniup suling sehingga terdengar suara melengking-lengking . Tiga orang itu tadinya tidakmengerti mengapa gadis yang lihai itu meniup suling , akan tetapi mereka tidak bertahan mendengar lengkingan suling yang seolah-olah akan memecahkan telinga mereka . Ketiganya lalu menggunakan kedua tangan untuk menutupi telinga mereka . Akan tetapi kini mereka terbelalak dengan wajah pucat . dari mana-mana berdatangan ular yang banyak sekali . Semua ular yang berada di pohon itu merayap turun dan dari empat penjuru juga berdatangan ular-ular besar kecil dan banyak ular yang memiliki bisa yang jahat sekali ! . Melihat betapa ular-ular itu makin mendekat dan mengepung mereka sedangkan gadisi cantik itu tetap berdiri meniup suling , tiga orang ini menjadi ketakutan dan segera menjatuhkan diri berlutut . β€œ Nona , ampunkan kami … ampunkan kami …….. ! β€œ Mereka meratap dan menangis saking ngeri dan takutnya melihat banyak ular mendesis-desis marah . DewiKZ 21 Sejak kecil Lee Cin di gembleng oleh gurunya yang juga ibu kandungnya sendiri , Ang-tok Mo-li . Wanita ini merupakan seorang datuk sesat dunia kang-ouw yang berwatak keras dan kejam . Karena di gembleng oleh wanita seperti itu , Lee Cin menjadi dewasa dengan watak yang keras pula , dan kalau perlu dapat bertindak kejam terhadap Tiraikasih Website musuh-musuhnya . Akan tetapi begitu melihat tiga orang itu berlutut dan merayap minta ampun , ia teringat akan nasehat ayahnya dengan siapa ia hidup bersama selama dua tahun ini . β€œ Jangan sembarangan membunuh orang , kecuali kalau terpaksa untuk membela diri sendiri . Jangan membunuh lawan yang sudah tidak mampu melawan lagi dan jangan sekali-kali membunuh orang yang sudah minta ampun β€œ , demikian ayahnya pernah menasehatinya . Pada saat itu , ia pun membayangkan wajah seorang pendekar muda yang pernah menjatuhkan hatinya , Pendekar muda yang kini telah menjadi seorang panglima besar di kota raja dan telah menikah dengan seorang pendekar wanita pula . Pendekar itu adalah seorang pendekar budiman yang bijaksana yang tidak pernah berlaku kejam biarpun terhadap musuh besarnya . Teringat akan ayahnya dan pemuda bekas pujaan hatinya itu , seketika Lee Cin menjadi lemah lunglai . Kebekuan hatinya mencair , dan ia merasa malu kepada diri sendiri yang sedang hendak menyiksa dan membunuh tiga orang pemburu ular itu . Tiba –tiba ia mengubah suara sulingnya . Kini terdengar seperti orang marah dan mengancam dan sungguh mengagumkan sekali , mendengar lengkingan suara suling ini , ular-ular itu berhenti bergerak , nampak ketakutan lalu melarikan diri cerai berai , pergi bersembunyi sehingga sebentar saja di tempat itu sudah tidak nampak ada ular seekorpun , kecuali yang masih bergantung di leher Lee Cin . DewiKZ 22 Tiga orang yang berlutut itu terbelalak dan merasa lega . Mereka menatap gadis yang berdiri di depan mereka . Seorang gadis cantik jelita dengan seekor ular hitam panjang membelit lehernya ! Menyeramkan sekali ! Tiraikasih Website Bagaikan seorang Dewi Ular yang cantik menarik namun menyeramkan . β€œ Kalian boleh pergi , akan tetapi lebih dulu kalian harus berlutut minta ampun kepada ular-ular di pohon itu , kemudian menguburkan tiga bangkai ular yang kalian bunuh itu dengan baik . Laksanakan !” . Tanpa banyak cakap cakap lagi tiga orang pemburu itu lalu berlutut menghadap ke arah pohon yang menjadi sarang banyak ular besar itu , mereka berlutut dan mengucapkan permintaan ampun . Kemudian , mereka sibuk membuat lubang yang cukup besar untuk mengubur bangkai tiga ekor ular yang tadi mereka bunuh . Lee Cin masih berdiri tegak dan mengamati pekerjaan mereka . Setelah mereka selesai mengubur bangkai tiga ekor ular itu , Lee Cin menghardik , β€œ Sekarang pergilah dan jangan sekali-kali berani mendaki bukit ini kalau kalian ingin selamat !” . Saking girangnya karena mereka yang nyaris tewas mengerikan itu mendapat pengampunan , tiga orang yang masih berlutut itu menghadap Lee Cin dan berkata seperti di komando , β€œ Terima kasih , Sian-li …. !” . Lee Cin tersenyum geli mendengar mereka menyebutnya Sian-li Dewi dan segera membentak , β€œ Pergilah !” . DewiKZ 23 Tiga orang itu bangkit dan setelah membungkuk-bungkuk melewati Lee Cin mereka lalu berlari secepatnya menuruni bukit itu . Setelah mengalami peristiwa menakutkan itu , Tiga orang pemburu itu bercerita kepada siapa saja bahwa di Bukit Ular mereka bertemu dengan Bi-Coa Sian-li Dewi Ular Cantik yang memiliki kecantikan dan menguasai semua ular ! Para penghuni dusun-dusun di kaki pegunungan Hong-san adalah orang-orang dusun yang sederhana dan tahyul . Mendengar cerita ubu mereka lalu Tiraikasih Website mempunyai pujaan baru yang mereka sembahyangi dan di mintai berkah , yaitu Dewi Ular yang di anggap sebagai penjaga Bukit Ular ! . **** Lee Cin sudah merasa cukup mengumpulkan racun ular belang hitam kuning . Ia lalu menuruni Bukit Ular . Pemandangan di pagi hari itu teramat indahnya . Matahari telah naik agak tinggi di timur , tersenyum menebarkan cahayanya yang masih lembut dan mempunyai daya hidup . Lee Cin merasa kagum dan ia berhenti melangkah , memandang penglihatan di bawah yang amat indah . Terhampar persawahan yang tiada batasnya . Daerah pegunungan Hong-san memang terkenal bertanah subur , kecuali tentu saja Bukit Ular . Sawah lading luas dengan tanaman padi-padian yang masih menghijau karena belum berkembang . Bagaikan permadani hijau yang menyejukkan mata , kalau angin bertiup , permadani hijau itu berubah menjadi lautan hijau yang berombak . Amat mempesonakan Sekumpulan burung pipit terbang lalu , tidak menghiraukan padi-padian yang belum menumbuhkan padi . Di musim seperti itu , burung-burung itu harus terbang sampai jauh untuk memperoleh makanan . Nanti kalau sudah dekat masa panen , ketika padi-padian telang menguning , ribuan burung pipit akan berpesta pora di swah-sawah , berlomba dengan para petani yang berusaha mengusir mereka dengan orang-orangan yang di gerakkan dengan tali yang di tarik-tarik . DewiKZ 24 Lee Cin menghela napas panjang . Seringkali ia merasa tenggalam kalau sedang mengamati keindahan alam , tenggalam kedalam keindahan itu sendiri sehingga tidak ada batas ruang antara ia dan pemandangan itu . Ia juga menjadi satu dengan alam di sekelilingnya . Kalau sudah begitu , ia merasa dirinya tidak ada lagi , tidak ada lagi si Tiraikasih Website aku yang mengaku-ngaku , yang ada hanyalah keutuhan alam itu . Kembali ia menghela napas panjang . Begitu pikirannya bekerja , lenyap perasaan bersatu itu dan ia kembali menjadi Lee Cin yang sedang memandangi keindahan alam dan timbul rasa kehilangan yang aneh , yang membuatnya menghela napas panjang berulang kali . Lee Cin menuruni lereng terakhir dari Bukit Ular dan tibalah ia di daerah pegunungan yang bertanah subur . Mulailah ia bertemu dengan orang-orang . Ketika melihat sepasang suami isteri tua sedang membersihkan rumput-rumput liar yang yang tumbuh di dekat batang-batang padi , bekerja sama dengan rukun dan nampak asyik , ia termenung . Pria itu sebaya dengan ayahnya dan wanita itu tentu isterinya . Mereka berusia kurang lebih lima puluh tahun . Begitu rukun bekerja sama . Keakraban yang nampak tanpa kata . Dan hati Lee Cin merasa terenyuh . Ia teringat akan ayah dan ibunya . Ayahnya Souw Tek Bun yang kini berusia empat puluh tujuh tahun . Sudah menyadari akan kesalahan nya ketika dia dahulu meninggalkan ibunya . Ayahnya ingin berkumpul lagi dengan ibunya , namun ibunya mendendam sakit hati yang berlebihan . Padahal ia sudah membunuh isteri ayahnya . Akan tetapi ibunya masih juga penasaran dan sakit hatinya itu hanya akan dapat terobati kalau sudah dapat membunuh ayahnya ! Ah , betapa akan bahagia rasa hatinya kalau ayah dan ibunya dapat hidup bersama sebagai suami isteri , seperti sepasang petani itu . Ayahnya sudah merasa bersalah dan hendak menebus kesalahannya dengan membahagiakan ibunya kalau ibunya mau hidup bersama . DewiKZ 25 β€œ Ayah , kasihan engkau β€œ , Lee Cin berbisik membayangkan betapa ayahnya sering kali duduk melamun seperti orang kehilangan akal . Ia tahu benar betapa ayahnya amat merindukan ibunya . Mengingat keadaan Tiraikasih Website ayahnya ini , Lee Cin segera berlari pulang ke lereng Hong-san yang sudah nampak dari situ . Setelah tiba di pondok tempat tinggal ia dan ayahnya , sebuah pondok kayu yang sederhana namun kokoh kuat dan bersih , di kelilingi taman bunga yang di rawat oleh Lee Cin sendiri , gadis itu melihat keadaan di situ sunyi sekali , tidak seperti biasanya . Biasanya ayahnya bangun pagi-pagi sekali , berlatih silat untuk menjaga kesehatannya , kemudian ayahnya akan membelah kayu atau mencari air di pancuran air belakang rumah mereka atau kalau tidak ada sesuatu yang dikerjakan , ayahnya tentu akan duduk di taman bunga , menghirup hawa segar . Jarang ayahnya berdiam di dalam rumah saja . Akan tetapi , ketika ia tiba di pekarangan rumah mereka , tidak nampak bayangan ayahnya . β€œ Ayah …..!” Ia memanggil . Sepi saja . Dengan heran Lee Cin berlari ke pintu depan yang terbuka , lalu masuk ke dalam ia mendengar rintihan dan cepat ia memasuki kamar ayahnya . Dan ayahnya berada di kamarnya , rebah telentang sambil merintih lirih . β€œ Ayahhhhhh …. !! Engkau kenapa ……..?” Lee Cin cepat menghampiri ayahnya , duduk di tepi pembaringan dan segera memeriksa tubuh ayahnya . Ia melepaskan ular hitam yang melilit pinggangnya dan melemparkannya ke bawah . Ular itu , bagaikan binatang peliaharaan yang telah jinak , merayap ke sudut kamar dan melingkar di sana. DewiKZ 26 Setelah memeriksa dengan kaget Lee Cin melihat ada tanda telapak jari di dada ayahnya . Pukulan yang mengandung sinkang kuat telah melukai ayahnya . Tiraikasih Website β€œ Ayahh …. !” Ia memanggil lagi . Akan tetapi agaknya Souw Tek Bun masih setengah pingsan , hanya dapat merintih sedikit akan tetapi belum membuka matanya . Lee Cin tahu apa yang harus di lakukannya . Ia merobek baju ayahnya , kemudian duduk bersila di dekat ayahnya , menempelkan kedua telapak tangannya di dada ayahnya , lalu mengerahkan sinkang untuk melawan pengaruh pukulan tangan hitam itu . Ia merasa betapa ada hawa panas menyambut kedua tangannya , akan tetapi ia melawan dan mengerahkan tenaganya untuk mengusir hawa panas dari pukulan telapak hitam itu . Setelah ia berkeringat dan melawan sampai setengah jam , barulah ayahnya kembali merintih , kini agak kuat rintihannya dan ia melihat ayahnya membuka matanya . β€œ Ayah …. !” Souw Tek Bun memandang puterinya dan memanggil lirih , β€œ Lee Cin ………. β€œ β€œ Ayah , siapa yang telah melakukan ini kepadamu ? Katakanlah siapa orangnya ?” Tanya Lee Cin hamper menangis . Tanda telapak tangan hitam itu masih belum lenyap , menandakan bahwa pukulan itu memang hebat sekali . β€œ Lee Cin …. Aku tidak mengenal dia siapa ……. Mengaku siapa …. β€œ Melihat ayahnya harus mengerahkan kekuatan untuk bicara , Lee Cin kembali menaruh kedua tangannya ke dada ayahnya sambil berkata , β€œ Ayah jangan bergerak atau bicara dulu . Akan ku coba mengusir hawa pukulan itu !” . DewiKZ 27 Souw Tek Bun membiarkan puterinya melawan hawa pukulan itu sampai satu jam lamanya . Dahi dan leher gadis Tiraikasih Website itu sudah penuh keringat . Warna telapak tangan itu tidak begitu hitam lagi , akan tetapi masih belum hilang . β€œ Cukup Lee Cin . Jangan memaksakan dirimu , engkau bisa terluka β€œ . Bengcu itu mencoba untuk bangkit duduk , di bantu puterinya . Dia dapat duduk bersandar bantal . β€œ Pukulannya hebat sekali . Pukulan itu merusak otot-otot di tubuhku . Masih terasa nyeri sekali , jaringan otot-ototku seperti di gigiti ribuan semut …….. ahhh …….. β€œ . Dia menekan dadanya menahan nyeri . β€œ Nanti dulu ayah . Aku pernah mempelajari It-yang-ci , dan menurut locianpwe In Kong Thaisu , ketua Siauw-lim-pay yang mengajarkan ilmu itu , dapat mengobati luka-luka dalam yang hebat . Akan ku cobakan kepadamu β€œ . Souw Tek Bun mengangguk , lalu duduk bersila tegak , Lee Cin menghimpun tenaganya kemudian ia mengisi jari-jari tangannya dengan tenaga sakti itu , mengerahkan ilmu totokan It-yang-ci dan menotok beberapa bagian di pundak dan dada ayahnya . β€œ Uhh …. !” Souw Tek Bun muntah darah menghitam , akan tetapi dadanya terasa lega dan tidak begitu nyeri lagi . β€œ Cukup , Lee Cin . Agak enakan sekarang , tidak begitu nyeri lagi . Akan tetapi , aku harus minum obat pembersih darah dan penguat badan . Kau ambilkan bungkusan obat itu dan cepat masak , ku rasa sekarang tidak ada lagi bahaya maut bagiku β€œ . DewiKZ 28 Lee Cin melaksanakan permintaan ayahnya . Ia memberi obat itu kepada ayahnya untuk di minum , kemudian ia mengambilkan ganti pakaian ayahnya karena bajunya sudah robek . Ia memakaikan baju itu , lalu menyuruh ayahnya rebah kembali , menyelimutinya . Tiraikasih Website β€œ Ayah , apakah ayah telah merasa nyaman ? Kalau belum kuat benar , jangan ayah banyak bicara dulu β€œ . β€œ Sudah enakan sekarang , tidak ada yang menusuk-nusuk dan menggigiti lagi . Ku rasa nyawaku telah dapat di selamatkan . Ilmu totokan It-yang-ci darimu itu memang ampuh . Sungguh beruntung engkau dapat menerima ilmu itu dari In Kong Thaisu β€œ . Mendengar kata-kata ayahnya sudah keluar dengan lancer dan tidak perlu menggunakan banyak tenaga , Lee Cin lalu bertanya . β€œ Ayah , apa yang telah terjadi ?” . Souw Tek Bun menghela napas panjang . β€œ Sejak dahulu , aku sudah tidak begitu suka di angkat menjadi seorang bengcu . Memang benar bahwa sebagai bengcu aku di hormati orang seluruh dunia kang-ouw karena mereka memandang aku sebagai pemimpin yang akan mengadili kalau terjadi suatu kesalah pahaman atau permusuhan di antara orang kang-ouw . Akan tetapi , kedudukan inipun membuat banyak orang kangouw menjadi iri hati . Ketika terjadi pemilihan Bengcu beberapa tahun yang lalu , sudah ada saja datuk kangouw yang merasa tidak setuju dan hendak menguji kepandaianku sehingga terjadi pertandingan . Semenjak itu aku selalu merasa khawatir kalau kedudukanku sebagai bengcu membuat banyak orang tidak senang , dan hari ini kekhawatiranku itu terbukti β€œ . β€œ Ayah , siapakah datuk yang merasa tidak setuju ketika ayah di angkat menjadi bengcu ?” . β€œ Dia adalah Jeng-Ciang-Kwi Iblis Bertangan Seribu β€œ . DewiKZ 29 Dengan alis berkerut Lee Cin bertanya , β€œ Di mana adanya iblis itu , ayah ?” . Tiraikasih Website β€œ Dia tinggal di Guha Tengkorak di Lembah Iblis Pegunungan Kwi-san . Akan tetapi mengapa engkau menanyakan itu , Lee Cin ?” . β€œ Aku akan mencarinya . Kalau benar dia yang melukai ayah , aku akan mengadakan perhitungan dengan dia !” . β€œ Jangan , Lee Cin . Aku hampir bahwa penyerangku itu bukan Jeng-ciang-kwi . Iblis itu sekarang sudah berusia tujuh puluh tahun lebih , sedangkan orang berkedok hitam itu , melihat tubuhnya yang ramping , tentu muda . Pula punggungnya tidak bongkok seperti punggung Jeng-ciang-kwi β€œ . β€œ Bagaimana sih terjadinya , ayah ?” . Souw Tek Bun bercerita . Pagi tadi , seperti biasa , dia bangun pagi lalu berlatih silat di taman bunga sebelah kiri pondoknya . Taman di bagian ini memang di lengkapi dengan sepetak tanah berumput yang memang di sediakan untuk berlatih silat di alam terbuka . Souw Tek Bun dan puterinya selalu berlatih silat di tangan kosong selama setengah jam , lalu bermain silat pedang selama setengah jam pula sehingga tubuhnya sudah berkeringat di pagi hari itu . Baru saja dia menyelesaikan silat pedangnya , terdengar orang berseru . β€œ Hemmm , kiranya begini saja beng-cu antek Kaisar Mancu itu !” . DewiKZ 30 Souw Tek Bun terkejut bukan main . Kalau orang dapat datang ke tempat itu tanpa dia ketahui , hal itu sudah menunjukkan bahwa orang itu memiliki gin-kang yang lihai . Apa lagi mendengar sebutan β€œ antek kaisar Mancu β€œ dia menjadi kaget dan cepat memutar tubuh menghadapi orang itu . Dia mengerutkan alisnya melihat seorang yang memakai kedok hitam di mukanya , rambutnya juga tertutup topi hitam . Melihat pakaian yang ringkas dan Tiraikasih Website pedang di punggung orang itu , dia dapat menduga bahwa yang datang ini tentu seorang kalangan kang-ouw . β€œ Sobat β€œ , katanya dengan tenang . β€œ Kalau engkau hendak bicara dengan aku , silahkan membuka kedok . Hanya orang pengecut saja yang tidak berani memperkenalkan mukanya dan aku yakin engkau bukan seorang pengecut !” . β€œ Ha-ha-ha !” Orang itu tertawa dan dari suaranya , Souw Tek Bun menduga bahwa dia adalah seorang pria muda . β€œ Souw Tek Bun eh ….. Beng-cu , kau boleh mengoceh apa pun juga selagi engkau masih bernapas . Aku datang untuk membunuh seorang antek Kaisar Mancu yang tidak tahu malu seperti engkau !” . Souw Tek Bun menduga bahwa orang ini tentu seorang pejuang patriot yang membenci kaisar penjajah . Memang banyak di antara pendekar yang membenci pemerintah Mancu yang menjajah tanah air . Akan tetapi , dia sendiri biarpun bukan seorang pembenci Kaisar Mancu , bahkan yang pernah membantu Pemerintah Kerajaan Mancu dengan membasmi kawanan perusuh sehingga dia mendapat hadiah Pedang Ceng-liong-kiam dari kaisar Kian Liong , namun tidak sudi di sebut antek Kaisar Mancu . Kaisar itu hendak menganugerahkan pangkat besar kepadanya , namun hal itu di tolaknya . Dan selama ini , dia menghormati para patriot yang hendak berjuang membebaskan tanah air dan bangsa dari penjajahan orang Mancu . DewiKZ 31 β€œ Sobat , engkau salah duga kalau mengira aku seorang antek Mancu , walaupun aku tidak pernah menentang pemerintah Mancu . Aku bukan anteknya dan aku tidak membenci Kaisar karena dia seorang yang baik dan tidak menindas rakyat β€œ . Tiraikasih Website β€œ Hemmm , pandai engkau bersilat lidah ! Engkau mau menjadi bengcu karena yang memilih adalah Panglima utusan Kaisar . Padahal , kepandaianmu tidak pantas untuk menjadikan engkau seorang bengcu . Coba buktikan kalau engkau seorang bengcu dan hadapi pedangku ini !” Orang berkedok hitam itu meraih ke belakang punggungnya dan tampak sinar berkelebat ketika dia mencabut pedangnya . Souw Tek Bun masih memegang Ceng-Liong-Kiam , akan tetapi dia tidak mengangkat pedangnya . β€œ Sobat , ku kira engkau seorang patriot yang membenci pemerintah Mancu . Aku tidak pernah menghalangi perjuangan para patriot dan aku tidak ingin bermusuhan dengan kalian β€œ . β€œ Souw Tek Bun , beginikah sikap seorang bengcu dunia kangouw ? Percuma saja engkau di pilih dan mau menjadi bengcu kalau engkau hanya seorang pengecut yang tidak berani melawan kalau di tantang orang ! Kalau engkau jantan , hayo lawan aku atau aku akan membunuh engkau begitu saja seperti cacing !” Orang itu mengelebatkan pedangnya terus menusuk kea rah dada Souw Tek Bun . Bengcu ini miringkan tubuhnya mengelak , akan tetapi pedang orang itu membalik dan membacok kea rah lehernya . Souw Tek Bun masih mengalah dengan loncatan ke belakang , akan tetapi orang berkedok itu tidak menghentikan penyerangannya , bahkan menyerang lagi dengan lebih dahsyat . Karena serangan selanjutnya merupakan serangan maut yang dahsyat sekali , Souw Tek Bun tidak dapat mengelak terus dan menangkis dengan Ceng-liong-kiam sambil mengerahkan tenaga sinkangnya . DewiKZ 32 β€œ Traanngggg …. !” Akan tetapi Souw Tek Bun kecelik kalau mengira bahwa pedang lawan akan patah bertemu pedang pemberian Kaisar itu . Dia bahkan merasa betapa seluruh lengannya tergetar hebat , tanda bahwa orang itu Tiraikasih Website pun memiliki singkang yang amat kuat . Tahu bahwa lawannya bukan orang sembarangan , Souw Tek Bun lalu balas menyerang dan terjadilah perkelahian yang seru dan standing . Souw Tek Bun memainkan ilmu pedang keluarganya yang membuat dia pernah di juluki Sin-kiam Hok-mo Pedang Sakti Penakluk Iblis . Pedangnya lenyap menjadi segulung sinar . Akan tetapi alangkah kaget hati bengcu ini ketika lawannya juga memainkan pedang secara hebat . Dua gulungan sinar pedang saling belit dan saling desak dengan hebatnya . Mereka saling serang bergantian dan Souw Tek Bun mendapat kenyataan betapa lawannya itu memang lihai bukan main . Katakanlah dia masih menang sedikit dalam ilmu pedang , akan tetapi dia harus mengaku bahwa dalam hal tenaga sakti , dia masih kalah setingkat . Tenaga sakti orang berkedok itu kuat bukan main sehingga setiap kali beradu lengan kiri , dia yang terdorong ke belakang sampai dua tiga langkah . Mereka bertanding sampai seratus jurus lebih ! Saling desak dan saling mengeluarkan jurus-jurus terampuh menjadi serangan maut . Pada suatu saat , ketika lengan kiri mereka beradu dan Souw Tek Bun terhuyung ke belakang , lawannya mendesak dengan tusukan pedang kea rah dada . Souw Tek Bun sudah memperhitungkan hal ini , maka dia miringkan tubuh ke samping dan dari samping dia mengelebatkan pedangnya yang mengenai lengan kanan lawan sehingga baju dan kulitnya terobek berdarah ! Akan tetapi , dengan tiba-tiba tanpa di duga-duga oleh Souw Tek Bun , tangan kiri orang itu memukul dadanya dengan kekuatan hebat sekali . DewiKZ 33 β€œ Desss ….. !!” Tubuhnya terpental sampai tiga meter dan dia terbanting jatuh ke atas tanah . Pukulan itu Tiraikasih Website demikian hebatnya sehingga Souw Tek Bun merasa dadanya panas dan seperti pecah , terasa nyeri bukan main . Si kedok hitam itu tertawa bergelak . β€œ Cukup sekali pukulan itu saja , Souw Tek Bun . Pukulan yang sekali itu kalau tidak membunuhmu , sedikitnya akan melenyapkan tenaga sinkangmu selama bertahun-tahun . Itulah ilmu pukulan merontokan Jalan darah ! Selamat tinggal dan selamat mampus ha-ha-ha !” . Si Kedok hitam itu lalu meloncat dan lenyap dari taman itu . Souw Tek Bun menghela napas panjang sambil memandang Lee Cin yang sejak tadi mendengarkan penuturan ayahnya dengan penuh perhatian . β€œ Demikianlah , Lee Cin . Aku sendiri tidak tahu siapa orang itu , berapa usianya . Hanya yang ku ketahui , bicaranya teratur baik , tidak kasar dan bentuk tubuhnya sedang saja . Mungkin dia seorang pria muda yang terpelanjar dan ilmu silatnya sungguh hebat , terutama sekali tenaga saktinya . Ucapannya itu bukan sekedar bualan belaka . Aku merasa bahwa aku telah terkena pukulan istimewa biarpun andaikata tidak membuat aku mati , akan tetapi mungkin sekali aku tidak akan dapat menggunakan tenaga sinkang lagi sampai lama sebelum aku sembuh benar β€œ . Lee Cin bangkit dengan marah . Kedua tangannya di kepal dan dengan muka merah ia berkata , β€œ Aku tidak terima ! Aku akan mencari dia sampai dapat dan aku akan membuat perhitungan dengannya ! β€œ . Matanya mencorong dan ia membanting-banting kaki , cuping hidungnya berkembang-kempis . Souw Tek Bun memandang dengan bengong . Dia seperti melihat ibu gadis itu , Bu Siang yang di waktu masih gadis persis seperti Lee Cin . DewiKZ 34 β€œ Jangan , Lee Cin . Selain amat sukar mencari seorang yang belum kita ketahui mukanya , juga apa artinya ? Dia seorang patriot yang membenci penjajah Mancu , Tiraikasih Website membenci Kaisar mancu yang di anggap membelenggu rakyatnya β€œ . β€œ Kalau dia membenci Kaisar mancu , mengapa bukan Kaisar mancu saja yang dia serang atau bunuh ? Mengapa harus ayah yang menjadi tumpahan marahnya ? Aku tetap tidak mau terima dan harus mencarinya sekarang juga ! Gadis itu melangkah hilir mudik dalam kamar ayahnya , seperti seekor singa betina dalam kerangkeng . β€œ Aku tidak mungkin tinggal diam saja . Akan tetapi ayah ….. bagaimana kalau ku tinggal seorang diri ? Ah , aku akan mencari seseorang di dusun bawah lereng sana , akan ku minta dia untuk melayani ayah . Sekarang juga aku akan mencari seorang pembantu , ayah !” . Setelah berkata demikian , tanpa menanti jawaban ayahnya , gadis itu sudah berlari keluar . Souw Tek Bun hanya menghela napas panjang . Dia mengerti betapa keras hati puterinya dan akan celakalah orang itu kalau dapat di temukan puterinya . Biarpun si kedok hitam itu lihai , akan tetapi kalau melawan puterinya , sukar baginya untuk dapat menang . Bertanding melawan dirinya saja sampai lebih dari seratus jurus baru mendapatkan kemenangan . Itu pun dengan lengan terluka pedangnya . Padahal , ilmu silat yang di miliki Lee Cin jauh lebih tinggi daripada tingkatnya . Tak lama kemudian , Lee Cin datang kembali di ikuti seorang laki-laki berusia kurang lebih lima puluh tahun . Dia seorang petani yang hidup sebatang kara di dusun berdekatan dan segera menyatakan kesediannya ketika di minta tolong oleh Lee Cin untuk merawat ayahnya , tentu saja dengan menerima uang pembayaran secukupnya . DewiKZ 35 Melihat kekerasan hati puterinya untuk mencari orang yang telah menyerang dan melukainya . Souw Tek Bun memesan kepada puterinya . β€œ baiklah , kalau kukuh keinginanmu untuk mencari si Kedok Hitam itu , aku pesan Tiraikasih Website agar engkau berkunjung ke Kun-lun-pai atau Siuw-lim-pay , temui Im Yang Sengcu atau Hui Sian Hwesio dan laporkan kepada seorang di antara mereka bahwa aku mengundurkan diri dari kedudukan bengcu β€œ . Lee Cin mengerutkan alisnya . ia tidak keberatan akan keputusan ayahnya ini karena menjadi bengcu banyak tidak enaknya . Keuntungannya tidak ada , bahkan kerugian yang di derita karena banyak orang menjadi iri hati . Akan tetapi ia tidak tahu mengapa harus mengunjungi Kun-lun-pai atau Siauw-lim-pai ? β€œ Ayah mengapa ayah harus melapor kepada mereka berdua kalau ayah mengundurkan diri ? Apa hubungannya dengan mereka ? β€œ β€œ Kedua orang tokoh itulah yang dahulu menolak kedudukan bengcu dan mengalihkan kepadaku . Karena di desak dan di minta banyak orang , aku tidak dapat menolak dan mau menjadi bengcu dengan syarat bahwa kedua orang tokoh itu mau menjadi penasehat dan pembantuku . Karena itu , sekarang aku mengembalikan kedudukan itu kepada mereka berdua atau seorang di antara mereka β€œ. β€œ Baik , ayah . Akan tetapi karena Siauw-lim-pai di Kwi Cu lebih dekat dari pada Kun-lun-pai , aku hendak mencarinya ke Kwi-cu dan kalau Hui Sian Hwesio tidak berada di sana , aku akan melapor saja kepada ketua Siauw-lim-pay yang sudah ku kenal , yaitu In Kong Thaisu β€œ . -oo0dw0oo- Jilid 2 DewiKZ 36 SETELAH berkemas, berangkatlah Lee Cin meninggalkan ayahnya , emnuruni pegunungan Hong-san Tiraikasih Website dimana ia telah tinggal bersama ayahnya selama dua tahun lebih . Pagi hari itu Lee Cin menuruni pegunungan . Ada perasaan gembira di hatinya , seperti seekor burung yang baru terlepas dari sangkarnya dan terbang melayang di angkasa bebas merdeka . Selama tinggal di Hong-san , Lee Cin telah kehilangan rasa bebas lepas ini , karena ia harus melayani ayahnya . Ia sudah rindu akan alam kebebasan , rindu akan petualangan di dunia kang-ouw seperti yang pernah ia lakukan sebelum ia tinggal bersama ayahnya . Banyak yang harus ia lakukan . Selain mencari si Kedok hitam yang telah melukai ayahnya , pekerjaan yang sukar karena ia tidak tahu bagaimana macamnya si Kedok hitam tahu namanya dan tidak tahu pula dimana ia bisa menemukannya . Ia harus pula menghadap Hui San Hwesio atau Im Yang Sengcu dan ia ingin pula mencari ibu kandungnya , yaitu Ang-tok Mo-li yang tinggal di Bukit Ular Merah di Lembah Huangho . DewiKZ 37 Orang tidak akan mengira bahwa gadis cantik jelita yang berlenggang menuruni pegunungan Hong-san itu adalah seorang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi . Ia masih membawa Ang-tok-kiam Pedang Racun Merah pemberian ibunya . Pedang itu tidak nampak dari luar karena ia belitkan di pinggang menjadi semacam sabuk merah yang indah . Sulingnya terselip di ikat pinggang ini dan sekali ini ia tidak membawa ular hitamnya . Ia melepaskan ular hitam yang jinak itu di Bukit Ular . Ini adalah karena ia menuruti nasehat ayahnya . kata ayahnya , kalau ia pergi membawa-bawa ular hitam , orang tentu akan menyangka buruk kepadanya , mengira ia seorang tokoh sesat dari dunia kang-ouw . Juga ayahnya berpesan kepadanya agar ia tidak mencari permusuhan di luar dan sama sekali tidak boleh mengumbar nafsu membunuhi orang-orang . Tiraikasih Website β€œ Orang-orang yang tersesat dalam dunia kejahatan , tidak semestinya kalau di benci , bahkan patut di kasihani , Mereka itu tiada bedanya dengan orang yang sedang sakit , sakit jiwanya karena di cengkram nafsu . Akan tetapi orang sakit , bagaimana beratpun akan sewaktu-waktu sembuh . Demikian pula orang yang jahat itu sewaktu-waktu dapat menyadari kesalahannya dan bertaubat . Sebaliknya , yang waras dan sehat tidak selamanya demikian , sekali waktu bisa saja terserang penyakit dan jatuh sakit seperti orang yang berbudi baik belum tentu selamanya akan tetap baik , sekali waktu bisa saja ia tergoda dan melakukan kejahatan . Tidak ada gading yang tak retak , tidak ada manusia sempurna sepenuhnya di dunia ini , pasti ada kelemahannya . Akan tetapi Tuhan Maha Pengampun dan orang yang merasa berdosa dan mohon pengampunan dari dosanya kepada Tuhan , dia pun harus dapat mengampuni kesalahan orang lain !” . DewiKZ 38 Pesan itu masih terngiang di dalam telinganya ketika Lee Cin menuruni lereng terakhir dari pegunungan Hong-san . Kini ia menyadari sepenuhnya betapa gurunya atau juga ibu kandungnya itu hidup dalam kesesatan . Ibu nya berhati baja , amat keras dan kejam , tidak pernah mau mengampuni siapa saja yang di anggapnya musuh , dapat membunuhi orang tanpa berkedip . Dan sejak kecil ia di didik seperti itu oleh ibunya . Akan tetapi kini kini ia menyadari betapa kelirunya watak seperti watak ibunya itu betapa jauh bedanya dengan watak ayahnya . Akan tetapi ayahnya mengatakan bahwa betapa jahatnya seseorang , seperti juga betapa hebat sakit yang di deritanya , orang itu akan dapat menjadi sadar dan bertaubat , seperti juga orang sakit akan dapat menjadi sembuh . Adakah harapan bagi ibunya untuk menjadi sadar akan kekeliruannya dan kembali ke jalan bersih ? Ia akan mencoba menyadarkannya ! . Tiraikasih Website Menghadapi beberapa tugas penting itu , Lee Cin menjadi bersemangat dan timbul kegembiraannya . Setidaknya ada tujuan-tujuan tertentu dalam hidupnya . ***** Kita tinggalkan dulu Lee Cin yang menuruni pegunungan Hong-san untuk melaksanakan tugas yang diberikan ayahnya dan mari kita melihat peristiwa hebat yang terjadi di bagian lain dari daerah kota raja , dua tahun yang lalu . Dua tahun yang lalu , terjadu usaha pemberontakan yang di pimpin oleh mendiang Pangeran Tang Gi Lok yang di kenal dengan sebutan Pangeran Tua , di bantu oleh banyak datuk dan tokoh kang-ouw baca kisah Gelang kemala . Akan tetapi usaha pemberontakan itu gagal oleh para pendekar yang di pimpin oleh pendekar Song Thian Lee yang kini di angkat menjadi Panglima Besar oleh Kaisar Kian Liong . Dan Lee Cin juga ikut pula membantu Song Thian Lee , pendekar muda yang pernah menjatuhkan hati dara perkasa itu , akan tetapi kemudian Lee Cin terpaksa mundur ketika mendapat kenyataan bahwa Thian Lee mencinta gadis lain bernama Tang Cin Lan , puteri dari Pangeran Tang Gi Su , yang kini telah menjadi isteri Panglima Besar Song Thian Lee semua ini terjadi dalam kisah Gelang Kemala . DewiKZ 39 Banyak tokoh sesat yang membantu Pangeran Tang Gi Lok atau Pangeran Tua yang tewas dalam penggebrekan pasukan kerajaan , sama pula nasibnya dengan Pangeran Tua yang membunuh diri setelah melihat usaha pemberontakannya gagal sama sekali . Ada pula yang tertawan dan di hokum , sebagian besar di hokum mati karena memberontak merupakan dosa yang paling besar . Ada pula yang di hokum buang , yaitu mereka yang masih masuk sanak keluarga Kaisar yang ikut-ikutan Tiraikasih Website memberontak atau mereka yang tadinya telah melakukan jasa besar dalam pemerintahan . Di antara mereka yang tidak di hukum mati itu terdapat seorang datuk sesat bernama Thian-te Mo-ong Koan Ek . Thian-te Mo-ong terbawa dalam pemberontakan karena janji-janji muluk dari Pangeran Tua dan mengingat bahwa dia seorang tokoh kang-ouw yang terkenal dan bahwa dia hanya ikut-ikutan saja , diapun di hokum buang ke luar tembok besar , Thian-te Mo-ong yang ikut pula bertempur ketika pusat para pemberontak di serbu pasukan kerajaan , dapat di tangkap ketika dia di hadapi oleh Lee Cin dan Tang Cin Lan yang kini menjadi isteri Song Thian Lee . Dua orang pendekar wanita yang lihai ini akhirnya dapat merobohkan Thian-te Mo-ong dan pasukan lalu menelikung dan menawannya . DewiKZ 40 Akan tetapi terjadi hal yang di luar dugaan semua orang . Pada saat bekas datuk besar ini di buang , di masukkan ke dalam kerangkeng dan di belenggu kaki tangannya , seperti seekor binatang buas yang berbahaya , dan kerangkeng yang beroda di dorong oleh para perajurit , di kawal oleh seregu perajurit berjumlah dua lusin orang , datuk besar ini memberontak . Ketika kerangkeng itu tiba di dekat Tembok Besar yang sunyi , tiba-tiba saja Thian-te Mo-ong meronta , belenggu kaki tangannya patah-patah dan sekali ia bergerak , dia telah menjebol kerangkeng itu ! Para perajurit tentu saja menjadi kaget dan mengepungnya , akan tetapi apa artinya dua lusin perajurit bagi seorang datuk besar seperti Thian-te Mo-ong ? . Biarpun tubuhnya yang tinggi kurus itu tidak nampak kokoh kuat , akan tetapi begitu dia menggerakkan kaki tangannya banyak senjata golok terlempar dan banyak perajurit terpelanting . Kemudian dengan mudahnya dia lari seperti terbang cepatnya , tidak Tiraikasih Website dapat di kejar lagi oleh para perajurit dan diapun lenyap di dalam hutan belukar di pegunungan yang luas dan liar itu . Akan tetapi , karena ketika berada dalam tahanan dia menerima penyiksaan berat sehingga sekujur tubuhnya luka-luka dan nyeri semua , ketika dia memaksakan diri melarikan diri , rasa nyeri tubuhnya makin menjadi dan akhirnya dia terpelanting roboh pingsan di tengah hutan dengan kaki tangan masih di lingkari belenggu yang rantainya sudah dia putuskan ketika meronta tadi . Kedua kaki dan tangannya masih terikat belenggu yang belum sempat dia lepaskan . Ketika Thian-te Mo-ong menggeletak di hutan itu selama lebih dari satu jam , seekor harimau hitam melangkah perlahan-lahan mendekatinya dan mencium-cium dengan hidungnya yang mendengus-dengus . Agaknya harimau itu tidak percaya bahwa ada mangsa yang demikian saja berada di depannya , tanpa dapat melarikan diri atau melawan . Harimau itu menggunakan kaki depannya yang kokoh kuat , mengguling-gulingkan tubuh Thian-te Mo-ong . Orang tua yang usianya sudah lima puluh lima tahun ini mengerang dan merintih . Ketika dia membuka matanya , dia terbelalak kaget melihat moncong harimau begitu dekat dengan mukanya ! Agaknya sudah tidak ada harapan lagi baginya untuk hidup . Bagaimanapun lihainya , pada saat itu dia kelelahan dan kesakitan , dan harimau itu sudah tinggal menerkam saja dengan kuku-kukunya yang runcing dan menggigitnya dengan taring yang kuat . Pada saat yang amat gawat baginya keselamatan Thian-te Mo-ong itu , tiba-tiba saja berkelebat sesosok bayangan putih . Begitu berkelebat datang bayangan putih itu menggunakan kakinya menendang perut harimau hitam ! . DewiKZ 41 β€œ Desss …. ! β€œ Harimau itu terlempar sampai tiga tombak . Akan tetapi dia adalah seekor binatang yang kuat sekali . Tiraikasih Website Begitu tubuhnya terbanting jatuh , dia sudah bangkit lagi dan menggereng-gereng memperlihatkan taringnya , memandang dengan marah kepada seorang pemuda berpakaian serba putih yang sudah berdiri dekat Thian-te Mo-ong yang masih rebah . Sekali lagi harimau itu mengaum dan tubuhnya sudah siap untuk lari maju dan menerkam , akan tetapi pemuda baju putih itu dengan tenang menggerekkan tangan kanannya dan tiga pucuk sinar kilat menyambar kea rah harimau itu . Binatang itu tidak sempat mengelak dan tiga batang pisau belati telah mengenai leher , muka dan lambungnya !” . β€œ Craatt-craatt-crrattt …….!” Sabitan pisau terbang itu tepat sekali , terutama yang mengenai muka . Pisau menancap di antara kedua mata binatang itu . Yang mengenai leher dan lambung juga menancap sampai ke gagangnya . Binatang itu melompat ke atas lalu jatuh lagi berdebuk di atas tanah menggeram-geram dan berkelonjotan sekarat . Pemuda itu tidak memperdulikan lagi harimau yang sekarat itu dan dia berjongkok dekat tubuh Thian-te Mo-ong untuk memeriksa keadaan orang tua yang hampir saja menjadi mangsa harimau hitam yang kelaparan itu . Tiba-tiba pemuda itu terbelalak dan terkejut bukan main ketika tanpa di duga-duga kedua tangan orang yang di tolongnya itu bergerak dan tahu-tahu tubuhnya telah menjadi kaku terkena totokan yang kuat sekali . Biarpun dia tidak mampu menggerakkan kaki tangannya , namun dia masih dapat bicara dan pemuda itu berkata dengan suara mengandung penasaran . DewiKZ 42 β€œ Kenapa engkau lakukan ini kepadaku ? Aku telah menolongmu …….” Tiraikasih Website Thian-te Mo-ong bangkit duduk , mengamati wajah pemuda itu . Seorang pemuda yang kurang lebih dua puluh dua tahun usianya , bertubuh tinggi besar berkulit putih dan berwajah tampan . Rambutnya yang subur dan tebal di kuncir ke belakang dan sepasang matanya mencorong . β€œ Hayo katakana siapa engkau dan mengapa engkau berada di sini ! Awas , sekali engkau berbohong dan menimbulkan kecurigaanku , engkau tentu ku bunuh !” Thian-te Mo-ong memandang ke arah pakaian pemuda itu yang terbuat dari sutera putih bersih dengan garis kuning dan di punggungnya terdapat sebatang pedang . Pemuda ini nampak gagah dan ganteng sekali . β€œ Aku bernama Ouw Kwan Lok , locianpwe β€œ , kata pemuda itu yang baru menyadari bahwa kakek yang di tolongnya itu ternyata lihai bukan main . Hanya seorang yang berilmu tinggi saja yang dapat menotoknya dan membuat dia tidak mampu bergerak . Kalau hanya ilmu totokan biasa saja , jangan harap akan dapat membuat tubuhnya yang kebal dengan sinkang itu menjadi tidak berdaya seperti itu. β€œ Mengapa engkau berada di sini ? Dan engkau hendak pergi kemana ?” Thian-te Mo-ong mencabut pedang yang berada di belakang punggung pemuda itu dan mengancam pemuda itu dengan menempelkan pedang di lehernya . β€œ Hayo jawab sejujurnya kalau engkau tidak ingin lehermu ku penggal dengan pedangmu sendiri !” . DewiKZ 43 Pemuda itu tenang saja dan tersenyum . β€œ Locianpwe , tidak perlu lagi locianpwe menggertak aku karena aku sudah tidak bergerak , dan aku percaya sepenuh keyakinanku bahwa seorang tua sakti seperti locianpwe tidak akan membunuh seorang pemuda tanpa kesalahan dan tanpa memberinya kesempatan untuk membela diri !” . Tiraikasih Website Pemuda itu bicara dengan sikap halus dan wajahnya tersenyum . Hal ini diam-diam mengejutkan dan mengagumkan hati Thian-te Mo-ong . Pemuda ini memiliki kecerdikan dan juga ketenangan yang luar biasa . Dalam keadaan terancam nyawanya seperti itu masih bersikap tabah dan sedikitpun tidak kelihatan takut . β€œ Cepat jawab pertanyaanku tadi !” bentaknya . β€œ Aku datang dari luar Tembok Besar di utara , sengaja datang ke selatan untuk mencari guruku yang sudah hampir setahun pergi ke selatan dan tidak ada beritanya . Dalam perjalanan ke utara itu ini hari aku lewat di sini dan melihat locianpwe dan harimau hitam tadi β€œ . β€œ Siapa gurumu itu ?” . "Locianpwe seorang sakti tentu sudah mendengar tentang guruku. Dia adalah datuk dari utara yang berjuluk Pak-thian-ong." Thian-te Mo-ong membelalakkan matanya. Tentu saja dia mengenai pak-thian-ong Raja Dunia Utara yang bemama Dorhai dan bahkan mereka berdua telah bekerja sama membantu Pangeran Tua dalam pemberontakannya yang gagal. Pak-thian-ong adalah rekan dan sahabatnya "Murid Pak-thian-ong?" Thian-te Mo-ong melepaskan pedangnya dan menggerakkan tangan membebaskan totokannya sehingga pemuda yang bernama ouw Kwan Lok itu dapat bergerak kembali. Pemuda itu menggerak-gerakkan kedua lengannya yang tadi menjadi kaku, lalu mengambil pedangnya dan memasukkannya ke dalam sarung pedangnya kembali. DewiKZ 44 "Agaknya Locianpwe mengenai baik guruku," kata pemuda itu sambil mengamati wajah Thian-te Mo-ong dan Tiraikasih Website memandang ke arah pakaiannya yang serba hitam dari kain kasar itu Thian-te Mo-ong menghela napas panjang. "Bukan hanya mengenal. Gurumu dan aku adalah rekan seperjuangan menentang Kerajaan Ceng. Akan tetapi perjuangan kami gagal dan gurumu tewas dalam pertempuran. " ouw Kwan Liok mengerutkan alisnya dan memandang wajah Mo-ong dengan penuh perhatian- "suhu tewas....?" "Gerakan kami gagal, gurumu tewas dan aku sendiri tertawan. Ketika akan dihukum buang, aku memberontak di perjalanan dan melarikan diri sampai di hutan ini. Karena tubuh luka-luka dan kehabisan tenaga, aku agaknya jatuh pingsan di sini dan hampir saja menjadi mangsa harimau. Baiknya engkau datang dan membunuh harimau itu. Bagus, bagaimanapun juga persahabatanku dengan Pak-thian-ong tidak percuma. Ketahuilah ouw Kwan Lok, aku adalah Thian-te Mo-ong Koan Ek." Mendengar nama ini, Kwan Lok lalu menjatuhkan diri bertutut di depan kakek itu "Maafkan aku yang tidak mengenal Locianpwe sehingga bersikap tidak hormat. sudah lama aku mendengar akan nama besar Locianpwe disebut-sebut oleh suhu." Thian-te Mo-ong mengangguk-angguk dan hatinya semakin tertarik dan senang. seorang pemuda yang tabah, tenang, ramah dan juga tahu diri, pandai membawa diri DewiKZ 45 "sudah,jangan memakai banyak peradatan. Tubuhku lemah dan perutku lapar sekali. Apakah engkau tidak membawa bekal makanan?" tanpa malu-malu kakek itu bertanya, sambil memandang buntalan kain kuning yang tadi diletakkan di atas tanah oleh pemuda itu ketika memeriksa tubuhnya. Tiraikasih Website "Aku tidak membawa bekal makanan, Locianpwe. Akan tetapi di sini terdapat daging harimau yang tentu akan lezat sekali. Tunggu akan kupanggangkan daging harimau yang dapat menyehatkan kembali tubuh Locianpwe." Tanpa menanti jawaban, dengan cekatan Kwan Lok lalu menghampiri bangkai harimau hitam dan menggunakan pisau yang menancap di leher harimau untuk memotong bagian yang mengandung daging dari binatang itu. Tak lama kemudian dia sudah membuat api unggun dan memanggang daging harimau yang ditusuknya dengan kayU yang banyak terdapat di situ. Dia pun memberi garam dan bumbu yang diambilnya dari buntalannya sehingga daging itu berbau sedap ketika dipanggang. "silakan, Locianpwe. silakan makan daging pang gang ini dan kebetulan sekali aku masih mempunyai persediaan anggur yang baik." Dengan lahap Thian-te Mo-ong makan daging harimau panggang dan minum anggur itu dan tubuhnya terasa segar dan sehat kembali. Pemuda itu pun ikut makan dan keduanya merasa akrab satu sama lain. setelah selesai makan, ouw Kwan Lok bertanya, "Locianpwe Thian-te Mo-ong...." "Jangan sebut-sebut lagi Thian-te Mo-ong. Nama itu sudah menjadi buronan pemerintah Kerajaan Ceng. Namaku Koan Ek. sebut saja namaku, tanpa julukan apapun." DewiKZ 46 "Baiklah, Koan- locianpwe. setelah Locianpwe berhasil meloloskan diri dari hukuman, lalu apa yang akan Locianpwe lakukan selanjutnya? Apakah Locianpwe akan kembali selatan?" Tiraikasih Website "Dan engkau sendiri, bagaimana? setelah kau ketahui bahwa Pak-thian-ong tewas, apa yang akan kau lakukan?" "Aku belum tahu, Locianpwe. Aku menjadi bingung kehilangan pegangan. Apakah Locianpwe akan kembali ke selatan? Bukankah Locianpwe terkenal sebagai Datuk selatan?" "Tidak. aku tidak bisa kembali ke sana." "Kalau begitu, mengapa Locianpwe tidak tinggal saja di utara? Locianpwe dapat tinggal bersamaku, menjadi pengganti suhu." DewiKZ 47 Thian-te Mo-ong atau yang sekarang menggunakan nama aselinya, Koan Ek. bangkit berdiri dan berjalan hilir-mudik seperti seekor singa dalam ruangan tertutup, Dia harus berpikir keras. Dia tahu bahwa perbUatannya meloloskan diri dari para perajurit yang mengantarnya ketempat pembuangannya, tentu akan tersebar luas dan dia menjadi buronan pemerintah yang mengerahkan banyak perwira yang pandai dan tangguh, akhirnya dia tidak akan dapat menyelamatkan dirinya lagi. Kembali ke selatan sama dengan ular mendekati pemukul, sama dengan mencari penyakit atau menyerahkan diri sebaliknya, kalau dia memenuhi usul pemuda ini, dia akan bersembunyi di utara. Tidak akan ada orang menyangka sedikitpun bahwa Datuk selatan itu kini berada di utara, di luar Tembok Besar. Dan pemuda ini menarik, hatinya. seorang pemuda yang akan menyenangkan sekali kalau menjadi murid. Pemuda ini sudah cukup lihai sebagai murid Pak-thian-ong, kalau kini dia ajarkan ilmu-ilmunya, pemuda ini kelak akan dapat membalaskan sakit hatinya kepada musuh-musuhnya. Dia masih ingat benar bahwa kejatuhannya sampai dia tertawan pasukan adalah ketika dia melawan dua orang gadis. Yang seorang adalah murid Ang-tok Mo-li dan puteri Bengcu yang bernama souw Tek Bun. Gadis itu sendiri bernama Tiraikasih Website souw Lee Cin. Dan gadis ke dua bernama Tang cin Lan, puteri dari Pangeran Tang Gi su. Kalau ouw Kwan Lok menjadi muridnya, dia tentu akan dapat pergi dengan leluasa ke selatan, mencari dua orang gadis itu dan membunuh mereka "Baik, ouw Kwan Lok. aku mau tinggal bersamamu asalkan engkau suka menjadi muridku" akhirnya Koan Ek mengambil keputusan. Mendengar ucapan ini, Kwan Lok lalu menjatuhkan diri berlutut di depan kaki kakek itu dengan wajah girang sekali. "suhu, harap jangan khawatir. Teecu akan melayani semua keperluan suhu can teecu akan belajar dengan tekun dan memenuhi semua perintah suhu dengan patuh." "Bagus Aku percaya kepadamu seperti aku percaya kepada Pak-thian-ong. Aku akan mengajarkan semua ilmuku kepadamU dan mengingat bahwa engkau pernah menjadi murid Pak-thian-ong sejak kecil, tingkat kepandaianmu tentu sudah tinggi dan dalam waktu dua tahun saja engkau akan dapat mempelajari semua ilmuku dengan baik, Akan tetapi aku memberikan semua ilmuku kepadamu dengan maksud agar kelak engkau dapat mewakili aku untuk membunuh musuh- musuhku yang telah mencelakakan aku." DewiKZ 48 ouw Kwan Lok adalah seorang pemuda yatim piatu yang sejak kecil menjadi murid Pak-thian-ong. Dia lihai dan cerdik sekali, pembawaannya menyenangkan, lembut dan sopan maka dahulu Pak-thian-ong juga sayang sekali kepadanya dan telah mewarisi semua ilmunya. Mendengar ucapan gurunya yang baru itu, dia cepat berkata, "Teecu siap sebutkan saja nama dan tempat tinggal musuh-musuh suhu dan kelak teecu murid akan membasmi mereka membalaskan sakit hati suhu." Tiraikasih Website "Bagus, duduklah." setelah pemuda itu duduk di atas batu berhadapan dengan Koan Ek, bekas datuk selatan yang tadinya berjuluk Thian-te Mo-ong Raja lblis Langit Bumi, menceritakan dengan singkat nama musuh-musuhnya. "Para musuhku ini juga menjadi musuh Pak-thian-ong pula, yang membuat gurumu yang pertama sampai tewas dan membuat aku celaka. orang pertama yang harus kau binasakan adalah seorang muda bernama song Thian Lee. Hati-hatilah kalau menghadapi orang ini karena dia lihai sekali. Akan tetapi setelah engkau mewarisi ilmu-ilmu Pak-thian-ong ditambah dengan ilmu-ilmu darikupula, aku yakin engkau akan mampu menandinginya. Bunuhlah song Thian Lee itu Adapun orang ke dua dan ke tiga adalah dua orang gadis." "Dua orang gadis?" tanya Kwan Lok seolah dia merasa heran meniapa gurunya dapat mendendam kepada dua orang gadis. "Mereka pun bukan orang-orang sembarangan- Yang seorang bernama souw Lee Cin- ia ini murid Ang-tok Mo-li maka lihai sekali, dan gadis kedua bernama Tang cin Lan, puteri Pangeran Tang Gisu. Nah, tidak perlu kusebutkan yang lain-lain, karena musuh-musuh utamaku adalah tiga orang ini. Dan engkau harus berhasil membunuh mereka." "Akan teecu catat dan ingat nama- nama itu, suhu. Dan teecu berjanji akan menaati perintah Suhu, membunuh tiga orang itu." DewiKZ 49 Giranglah hati Koan Ek. Setelah melepaskan lelah, dia lalu mengikuti muridnya pergi ke utara. Mendiang Pak-thian-ong mempunyai sebuah rumah besar di sebuah kampung orang-orang Hui dan di tempat tersembunyi itulah Koan Ek tinggal bersama ouw Kwan Lok, dengan tekun mengajarkan semua ilmunya kepada pemuda itu. Tiraikasih Website Bukan main girangnya ketika dia mendapat kenyataan bahwa Kwan Lok memiliki bakat yang besar dalam ilmu silat, juga amat ralin berlatih. Setelah dua tahun tinggal bersama, Kwan Lok sudah dapat menguasai semua ilmu silat yang diajarkan gurunya. Pada suatu pagi, Koan Ek memanggil muridnya untuk menghadap. "Semua ilmuku telah dapat kau kuasai dengan baik, murid ku. sekarang tibalah saatnya engkau membalas budi kepadaku dengan mencari dan membunuh tiga orang musuh besarku itu." Kwan Lok mengangguk-angguk dan berkata, "Teecu juga pikir begitu, Suhu. Sudah tiba waktunya bagi teecu untuk berkecimpung di dunia kang-ouw dan melaksanakan perintah Suhu. Apalagi kalau diingat bahwa tiga orang musuh besar Suhu itu pun musuh besar Suhu Pak-thian-ong, hal ini menambah semangat kepada teecu. Akan tetapi, teecu masih asing di dunia kang-ouw, tidak mengetahui keadaan di dunia kang-ouw, siapa yang boleh diajak berkawan dan siapa yang harus dilawan-" Koan Ek bercerita kepada muridnya. Dia mengatakan bahwa dua tahun yang lalu, dunia kang-ouw mengenal empat orang datuk besar. sebagai datuk besar selatan adalah dia sendiri dengan julukan Thian-te Mo-ong, sebagai datuk besar utara adalah mendiang Pak-thian-ong Dorhai, datuk besar barat adalah Thian-tok GU Kiat Seng dan datuk besar dari timur adalah siangkoan Bhok. DewiKZ 50 "sekarang, setelah namaku sebagai datuk besar selatan telah terhapus, dan Pak-thian-ong sebagai datuk utara sudah tewas, yang tinggal hanya datuk timur siangkoan Bhok yang berjuluk Tung ong tinggal sebagai majikan di Pulau Tiraikasih Website Naga, dan Thian-tok Gu Kiat seng yang tinggal di daerah sin-kiang sebagai datuk barat." "Di samping kedua datuk timur dan barat itu, siapa lagi di antara tokoh dunia persilatan yang berilmu tinggi, suhu?" "Memang hal ini amat renting bagimu yang baru akan terjun ke dunia kangouw. Ada tokoh yang berjuluk Liok-te Lo-mo lblis Bumi Tua yang tinggal di kaki Pegunungan Tai-hang-san- Ada pula yang lebih lihai, yaitu Jeng-ciang-kwi setan tangan seribu yang tinggal di Guha Tengkorak di lembah iblis Pegunungan Kwi-san-" "Apakah hanya ada empat orang itu, suhu?" "Empat orang itu yang sealiran dengan kita, bebas dan berkuasa di wilayah masing-masing, sering kali dimusuhi oleh para ahli silat yang menyebut diri mereka sendiri pendekar" "Dan di antara para pendekar itu, apakah tidak ada yang lihai dan perlu dikenal namanya?" DewiKZ 51 "Wah, banyak sekali Akan kuperkenalkan nama- nama yang kukenal saja, pertama adalah Im-yang seng-cu Ketua Kun-lun-pai yang juga berjuluk Pek bi Lojin Kakek Beralis Putih. Ke dua adalah Hui sian Hwesio wakil Ketua siauw-lim-pai. Ke tiga adalah Tan Jeng Kun yang bertapa di pegunungan Thai-san. Ke empat adalah Pek I Lo-kai yang perantau dan tidak tentu tempat tinggalnya dan jangan dilupakan orang ke lima bernama Im Keng Thaisu Ketua siauw-lim-pai di Kwi-cu. Lima orang ini adalah orang-orang sakti dan engkau harus berhati-hati kalau berjumpa dengan mereka. Ada lagi wanita yang lihai berjuluk Ang-tok Mo-li yang wataknya aneh, tidak berpihak kepada kita juga tidak berpihak kepada para pendekar." Tiraikasih Website "Teecu akan ingat nama-nama besar itu, suhu, dan tidak akan bertindak sembarangan-" setelah menerima banyak petunjuk gurunya, Kwan Lok lalu berangkat meninggalkan gurunya diperkampungan suku Hui itu dan membawa bekal uang sekadarnya, pakaian yang dibuntal kain kuning, pisau-pisau terbangnya dan sepasang pedang yang diterimanya dari suhunya. Kemudian dia melakukan perjalanan ke selatan, seorang diri dengan pakaian serba putih. Dia melakukan perjalanan cepat, bagaikan seekor bUrung rajawali putih yang keluar dari sarangnya, lembut namUn garang dan berbahaya. ooo0ooo PulaU itu kalau dilihat dari kejauhan, memang kelihatan seperti seekor naga. Karena bentuknya ini, maka pulau itu disebut Pulau Naga. setiap orang nelayan dan tukang perahu di seluruh pantai Lautan Timur, tentu mengenal pulau ini. Akan tetapi mereka tidak berani terlalu keras membicarakan tentang Pulau Naga. Apa lagi, tidak ada yang berani mendekati pulau apa bila perahu mereka berlayar, mereka menghindari agar jangan terlalu dekat dengan pulau yang mereka takuti itu. DewiKZ 52 Ada apakah di Pulau Naga? Pulau itu menjadi tempat tinggal seorang datuk besar golongan sesat yang berjuluk Tung- hai-ong Raja Lautan Timur. Bahkan dia menjadi majikan pulau itu, karena pulau itu sudah dianggap sebagai miliknya sendiri. Pulau itu tidak terlalu besar, akan tetapi memanjang seperti bentuk tubuh naga. Luasnya sekitar dua puluh hektar dan pulau ini mempunyai tanah yang subur, dengan bukit kecil di tengah-tengah. Karena pulau ini menjadi milik perorangan, maka penghuni pulau itu semua adalah anak buah datuk itu. Merupakan sebuah Tiraikasih Website perkampungan besar dan Tang-hai-ong siangkoan Bhok menjadi majikannya atau raja keciinya. Anak buah datuk ini kurang dari seratus orang banyaknya, dan semua tinggal dipulau itu bersama keluarganya. Para penghuni Pulau Naga itu rata- rata memiliki ilmu silat yang cukup tangguh. Dan bagi semua bajak laut, siangkoan Bhok dianggap sebagai datuknya, dan para bajak laut selalu memberi semaCam upeti kepada keluarga siangkoan, tanda taluk. siapa berani melanggar tentu akan mengalami malapetaka. selain menerima upeti dari para bajak laut yang membuat keluarga siangkoan menjadi kaya-raya, juga para anak buah Pulau Naga bekerja sebagai nelayan di laut dan petani di darat. Keadaan Pulau Naga menjadi makmur. Keluarga macam apakah siangkoan itu? Keluarga siangkoan terdiri dari siangkoan Bhok yang berusia lima puluh tujuh tahun, seorang isteri dengan seorang putera, dan belasan orang selir. siangkoan Bhok seorang laki-laki yang tinggi besar dan gagah perkasa bermuka merah seperti Kwan Keng tokoh dalam kisah sam Kek. Ilmu silatnya tinggi sekali dan senjata dayungnya amat ditakuti lawan disegani kawan. Dia merupakan seorang datuk besar dunia kang-ouw yang jarang memasuki daratan dan hidup dipulau itu seperti seorang raja. Untuk menjaga keamanan pulau yang dikuasainya, siangkoan Bhok mengadakan peraturan sendiri, yaitu bahwa wilayahnya yang tidak boleh dilanggar orang luar mencapai satu mil dari pantai ke laut. Karena siapa pun orangnya yang melanggar, perahunya tentu ditenggelamkan dan orangnya dibunuh, maka tidak ada lagi tukang perahu berani mendekatkan perahunya ke pulau itu. DewiKZ 53 Tidak ada yang usil dan berani menentang kekuasaan siangkoan Bhok. bukan hanya karena anak buahnya banyak, akan tetapi terutama sekali karena kelihaian datuk Tiraikasih Website besar ini. siangkoan Bhok menguasai bermacam-macam ilmu silat, bahkan pernah mempelajari ilmu silat Jepang dari seorang pendekat samurai ketika dia masih muda. Dan yang terkenal di antara ilmu-ilmunya adalah ilmu tongkat swe-kut-pang Tongkat Penghancur Tulang yang dimainkan dengan dayung bajanya, ilmu silat Kui-liong-kun silat Naga setan yang dirangkainya sendiri, juga ilmu tangan beracun Ban-toksciang Tangah selaksa Racun. Datuk tinggi besar yang tampan dan gagah ini mempunyai seorang Isteri yang cantik, lembut dan di balik kelembutannya itu tersembunyi kekerasan hati yang mengerikan. siangkoan Hujin Nyonya siangkoan ini berusia lima puluh dua tahun, masih tampak cantik menarik dalam usianya yang banyak itu, selalu berpakaian sutera halus dan indah. Nyonya siangkoan juga bukan wanita lemah, ilmu pedangnya indah dan berbahaya dan ia amat terkenal dengan senjata rahasia yang disebut Toat-beng-tok-ciam Jarum Beracun Pencabut Nyawa. Biarpun hatinya keras, namun agaknya ia penyabar menghadapi suaminya yang di waktu mudanya merupakan seorang pria mata keranjang. Bahkan setelah berusia lima puluh tujuh tahun, siangkoan Bhok mempunyai belasan orang selir. Nyonya siangkoan agaknya tidak peduli akan hal ini, akan tetapi dengan satu syarat bahwa apabila ada selir suaminya yang mempunyai anak. maka anak itu akan dibunuhnya Karena keputusan yang mengerikan dari isterinya ini, siangkoan Bhok tidak mempunyai anak lain kecuali yang dilahirkan isterinya. DewiKZ 54 Anak itu adalah seorang anak laki-laki yang kini telah berusia dua puluh dua tahun dan bernama siangkoan Tek. siangkoan Tek bertubuh tinggi besar dan berwajah tampan gagah seperti ayahnya. Gerak-geriknya lembut seperti ibunya, akan tetapi wataknya seperti ayahnya. Dia seorang Tiraikasih Website pemuda mata keranjang. Karena tinggal diperkampungan anak buah Pulau Naga, maka yang menjadi korbannya tentu saja adalah gadis-gadis anak para anggauta Pulau Naga sendiri Tidak ada gadis puteri anak buah yang berwajah cantik terlewat. semua menjadi korban pengumbaran nafsu siangkoan Tek. Dan tidak ada gadis pulau itu yang menolak karena selain berwajah tampah gagah siangkoan Tek juga merupakan majikan muda mereka. Para anak buah Pulau Naga juga tidak ada yang berani menghalangi bahkan mereka bangga bahwa puteri mereka disukai majikan muda itu. sebagai putera tunggal siangkoan Bhok dan isterinya, tentu saja sejak kecil siangkoan Tek digembleng ilmu silat oleh ayah ibunya dan dalam usia dua puluh dua tahun, kini dia telah menguasai semua ilmu yang dimiliki ayah dan ibunya. Akan tetapi dia memilih pedang sebagai senjatanya, seperti ibunya. Walaupun dia pandai pula memainkan swe-kut-pang, akan tetapi dia tidak suka kalau ke mana- mana harus membawa dayung atau tongkat seperti ayahnya. Membawa pedang dipunggungnya lebih gagah baginya. Nafsu itu sifatnya seperti api. Kalau dibiarkan berkobar makin lama semakin menjadi. segala apa dilalapnya, tidak pernah mengenal puas, bahkan makin banyak yang dimakannya, makin lapar dan hauslah dia Dan sudah menjadi sifat nafsu, kalau dituruti lambat atau cepat dia akan menjadi bosan dengan yang sudah didapatkannya dan selalu haus akan "makanan" yang baru. DewiKZ 55 Demikian pula dengan siangkoan Tek yang dikuasai nafsu sejak dia masih amat muda, kini telah menjadi bosan dengan gadis-gadis diperkampungan pulau Naga, bosan dengan anak-anak perempuan para anggauta Pulau Naga sendiri. Demikianlah setelah berusia dua puluh dua tahun, siangkoan Tek mulai suka keluyuran keluar dari Pulau Tiraikasih Website Naga, pergi ke daratan untuk bersenang-senang. Dia adalah seorang pemuda yang tampan gagah, berpakaian indah bersikap lembut memiliki banyak uang. Tentu saja amat mudah baginyak uang. Tentu saja amat mudah baginya untuk menjatuhkan hati para gadis di daratan. Beberapa tahun yang lalu ayahnya pernah mengajaknya merantau selama setengah tahun dan dalam perantauannya ini siangkoan Tek mendapatkan banyak pengalaman dan bertemu dengan para pendekar dan tokoh kang-ouw baca kisah Gelang Kemala. Pada suatu hari, siangkoan Tek meninggalkan Pulau Naga, berperahu seorang diri menuju kepantai daratan. sedikitnya sebulan sekali dia pergi ke daratan untuk bersenang-senang. Dengan harapan akan mendapatkan kesenangan luar biasa dan dapat menemukan mangsa-mangsa baru, Siangkoan Tek mendayung perahunya sambil bersenandung. Pakaiannya mewah, sepatunya baru, kepalanya memakai topi yang biasa dipakai orang-orang muda golongan bangsawan atau hartawan, di sakunya banyak uang, dia mendayung perahu seenaknya. setelah tiba dipantai daratan, dia mengikatkan perahunya dipantai, mengambil sehelai bendera kecil bertuliskan "Pulau Naga" dan menancapkan tangkai bendera di kepala perahunya. Tak seorang pun akan berani mencuri perahu itu kalau melihat bendera ini yang menunjukkan bahwa perahu itu milik Pulau Naga. setelah itu, dia meninggalkan perahunya, yakin bahwa tidak ada orang akan berani mengganggu perahu itu. Dia tidak mempedulikan dusun-dusun yang dilewatinya, melainkan langsung menuju ke kota Yen-tai yang tidak jauh dari tempat itu. DewiKZ 56 Akan tetapi, di tengah perjalanan ini dia menyusul serombongan orang yang mengiringkan sebuah joli yang Tiraikasih Website digotong dan rombongan ini diramaikan oleh bunyi alat-alat musik yang dimainkan di sepanjang perjalanan dengan gembira juga wajah orang-orang yang mengiringkan joli itu nampak cerah gembira. siangkoan Tek segera mengetahui bahwa rombong an itu adalah orang-orang yang mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai pria dan melihat bahwa mempelai wanita yang diantarkan ke rumah mempelai pria, mudah diduga bahwa mempelai prianya tentu seorang bangsawan atau setidaknya seorang yang kaya-raya dan terpandang. DewiKZ 57 siangkoan Tek tidak peduli akan hal itu dan hatinya sudah tertarik sekali. Kalau ada gadis dusun yang dipilih oleh seorang bangsawan atau hartawan yang tinggal di kota, maka mudah diduga bahwa gadis itu pasti seorang yang cantik sekali. Dia lalu berjalan cepat mendahulu rombongan itu sambil menengok ke arah joli untuk melihat mempelai wanita itu. Akan tetapi jolinya tertutup tirai merah dan dia tidak dapat melihat ke dalamnya. siangkoan Tek cepat mengambil dua buah batu kerikil dan tanpa ada yang mengetahuinya dia melontarkan dua buah batu itu ke arah pemikul joli. Dua dari empat orang pemikul joli itu mengaduh dan terguling sehingga joli itupun miring. cepat dua orang pemikul yang lain menurunkan joli agar tidak sampai terpelanting dan gegerlah semua orang, ingin mengetahui apa yang terjadi. suara suling dan tambur dihentikan dan semua orang merubung dua orang pemikul tandu yang tadi mengaduh dan terguling. Tirai joli disingkap oleh sebuah tangan yang mungil dan tampaklah seorang gadis yang cantik jelita dirias sebagai mempelai muncul dari balik tirai. Mempelai wanita itu pun agaknya tertarik dan hendak melihat apa yang terjadi. Inilah yang dikehendaki siangkoan Tek dan begitu melihat wajah mempelai wanita, jantungnya berdebar dan seluruh, tubuhnya tergetar. Alangkah cantiknya mempelai wanita itu Tiraikasih Website Keadaan menjadi semakin gempar ketika tiba-tiba ada sesosok bayangan orang melompat dekat joli dan menyambar tubuh mempelai wanita lalu wanita itu dipanggulnya dan dibawa lari, cepat sekali. semua orang hanya melihat bahwa penculik itu seorang pemuda yang berpakaian indah, akan tetapi tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena siangkoan Tek bergerak dengan cepat sekali. Mempelai wanita itu menjerit-jerit akan tetapi lalu bungkam ketika siangkoan Tek cepat menotoknya dan membuatnya pingsan. Tentu saja para pengantar mempelai itu menjadi terkejut dan marah. Di siang bolong ada orang berani menculik mempelai wanita, sungguh peristiwa ini luar biasa. Mereka lalu melakukan pengejaran, bahkan dua orang di antara mereka yang sejak tadi menunggang kuda dan menjadi semacam "pengawal" bagi rombong an mempelai itu, lalu membalapkan kudanya melakukan pengejaran. Akan tetapi, biarpun memanggul tubuh seorang gadis dewasa, siangkoan Tek dapat lari cepat sekali sehingga tidak dapat dikejar dua orang penunggang kuda itu. Akan tetapi siangkoan Tek juga tidak dapat meninggalkan jauh. setelah tiba di tepi pantai, siangkoan Tek cepat melepaskan tali pengikat perahunya dan membawa gadis itu meloncat ke dalam perahunya yang sudah ditariknya ke air. Dua orang penunggang kuda itu masih sempat melihat bendera bertuliskan Pulau Naga di kepala perahu dan mereka mendadak berhenti dengan muka pucat. Pulau Naga Mereka berdua tidak berani mengejar lagi, apa pula perahu itu sudah mulai didayung ke tengah lautan oleh siangkoan Tek. DewiKZ 58 Keluarga mempelai wanita menjadi geger setelah mendengar bahwa mempelai wanita diculik orang Pulau Tiraikasih Website Naga. Pihak mempelai pria segera diberitahu akan peristiwa itu. Keluarga mempelai pria adalah seorang pejabat tinggi di kota Yen-tai, merupakan komandan pasukan penjaga keamanan di daerah pesisir dan kota Yen-tai. Komandan pasukan itu bernama su Tian Ho dan yang menikah adalah puteranya bernama su Keng Bi. Ketika menerima laporan bahwa calon mantu perempuannya diculik oleh orang Pulau Naga, Panglima su menjadi marah sekali. Dia memang tidak pernah bentrok dengan Pulau Naga dan tidak mau mengganggu Pulau Naga karena tidak pernah ada laporan bahwa orang-orang Pulau Naga melakukan kekacauan. Di samping itu, dia pun segan bermusuhan dengan penghuni Pulau Naga yang ditakuti orang itu. Asal orang-orang Pulau Naga tidak membikin kerusuhan, dia pun tidak ambil peduli. Akan tetapi sekali ini dia yang terpukul. Mantunya dilarikan orang Pulau Naga, hal itu berarti penghinaan besar baginya. Kalau dia tidak bertindak, apa akan kata orang? Dia adalah komandan pasukan keamanan!! DewiKZ 59 Dengan geram Komandan su lalu mengumpulkan seratus orang perajurit, mempergunakan belasan buah perahu dan memimpin pasukannya itu menyeberang ke Pulau Naga dengan persenjataan lengkap sebelum mereka tiba di Pulau Naga, orang-orang Pulau Naga dengan kaget melihat datangnya belasan buah perahu yang mendekati pulau itu. Mereka cepat memberi laporan kepada siangkoan Bhok. Majikan pulau ini menjadi marah mendengar pelaporan anak buahnya bahwa ada belasan buah perahu penuh dengan penumpangnya menghampiri pulau. Tiraikasih Website "Kenapa kalian melapor kepadaku? Bukankah sudah kuperintahkan untuk membinasakan semua orang yang berani mendekati pulau?" bentak siangkoan Bhok. "Ampunkan kami, To-cu Majikan atau Ketua Pulau, kami tidak berani sembarangan bertindak karena perahu-perahu itu memakai bendera pemerintah. Mereka adalah para perajurit kerajaan yang dipimpin oleh seorang perwira bertubuh tinggi besar. Kami menunggu perintah dari To-cu, baru berani kami bertindak." Mendengar ini, siangkoan Bhok terkejut. Memang bukan main-main kalau harus menyerang dan membinasakan banyak perajurit kerajaan. selama ini dia sudah bersikap hati-hati, menjauhkan perbuatan yang akan dapat mencelakakan diri sendiri, yaitu bermusuhan dengan pemerintah. Ini pula yang menyebabkan dia tidak mau ikut campur ketika beberapa orang datuk mendukung pemberontakan yang dilakukan Pangeran Tua. Maka, ketika pemberontakan itu dihancurkan, namanya tetap bersih dan dia tidak dimusuhi pemerintah. Kenapa sekarang ada perajurit-perajurit mendatangi pulaunya? siangkoan Bhok segera berganti pakaian yang mewah, kemudian memimpin orang-orangnya menuju ke pantai pulau ke arah mana perahu-perahu itu berlayar menghampiri. Dia memerintahkan anak buahnya agar jangan sembarangan bergerak sebelum mendapat perintah darinya. Perahu-perahu itu kini merapat ke pantai pulau dan semua penghuni pulau Naga memandang dengan hatitegang. Haruskah mereka bertempur melawan pasukan pemerintah? Namun siangkoan Bhok bersikap tenang saja, seperti tuan rumah yang menanti datangnya tamu kehormatan. DewiKZ 60 su-ciangkun melompat dari atas perahunya ke darat. Dia sudah pernah berjumpa dengan siangkoan Bhok dalam Tiraikasih Website undangan pesta-pesta di kota Yen-tai, karena orang-orang penting di kota itu tidak melupakan majikan pulau Naga itu kalau merayakan sesuatu dan mengundang orang-orang kalangan atas. Maka, begitu su-ciangkun melompat ke daratan pulau itu, siangkoan Bhok yang segera mengenalnya mengangkat kedua tangan depan dada dan bertanya dengan suara lantang, "Kunjungan su-ciangkun membawa pas ukan, sungguh mengejutkan. Ada urusan apakah gerangan yang membuat Ciangkun datang seperti hendak melakukan pertempuran?" Dalam suaranya, biarpun cukup sopan akan tetapi ada nada mengejek. seolah-olah dia tidak memandang sebelah mata kepada pasukan yang seratus orang banyaknya itu. "Agaknya ada urusan yang sangat penting yang dibawa Ciangkun" Agak tergetar juga perasaan hati su-ciangkun melihat sikap majikan pulau itu dan melihat puluhan orang anak buah Pulau Naga berjaga-jaga dan tidak bergerak bagaikan barisan patung. sungguh besar wibawa majikan pulau Naga ini. Maka diacun mengangkat kedua tangan depan dada sambil berkata, "Tepat sekali dugaan To-cu bahwa kami datang membawa urusan yang amat penting. Ketahuilah bahwa hari ini putera kami hendak menjemput calon isterinya, akan tetapi di tengah perjalanan, calon mantuku itu diculik orang. Penculiknya seorang pemuda dan melihat dia melarikan calon mantuku dengan perahu yang ada bendera Pulau Naga, maka kami sengaja datang ke sini untuk minta agar mantu perempuan kami itu dikembalikan dan pelakunya dihukum" DewiKZ 61 Tanpa diberi keterangan dua kali, siangkoan Bhpk sudah menduga bahwa pelaku penculikan wanita itu tentu puteranya siapa lagi yang berani melakukan hal itu kalau bukan puteranya? Dia sudah mengenal watak puteranya Tiraikasih Website dan biasanya dia mendiamkan saja semua ulah siangkoan Tek yang gila wanita itu. Akan tetapi sekali ini lain, Yang diculik adalah calon mantu su-ciangkun. Pasti akan terjadi malapetaka besar kalau gadis itu tidak dikembalikan. Kalau hanya menghadapi su- ciangkun dan seratus orang perajurit saja, dia sama sekali tidak gentar. Akan tetapi bagalmana kalau pasukan kerajaan menyerbu pulau itu dengan ribuan orang perajurit? "Hemm, memang ucapan ciangkun benar. Kalau ada anak buah kami yang melakukan perbuatan, pasti akan kami hukum seberat-beratnya dan calon mantu Ciangkun kami kembalikan. Berilah waktu kepada kami sampai besok pagi, akan kami selidiki lebih dulu dan besok akan kami serahkan kepada Ciangkun dipantai daratan" Mendengar jawaban ini, su- ciangkun terpaksa menahan kemarahannya. Ucapan majikan Pulau Naga itu memang masuk di akal, pelakunya harus diselidiki lebih dulu. Maka dia lalu dengan suara lantang, "Kami dapat menerima usul To-cu. Kami akan menarik diri dan menanti dipantai daratan sampai besok pagi. Kalau sampai besok pagi tidak ada berita ketentuan dari To-cu, jangan salahkan kami kalau terpaksa kami bertindak" siangkoan Bhok juga menahan rasa dongkolnya. Dia saling memberi hormat dengan su-ciangkun yang segera memasuki perahunya kembali dan dia memerintahkan pasukannya untuk kembali ke daratan. DewiKZ 62 siangkoan Bhok melihat betapa dalam menyambut pasukan pemerintah itu, semua anggauta Pulau Naga keluar, kecuali siangkoan Tek. Dugaannya semakin kuat dan setelah keadaan pulih kembali, dia lalu cepat menuju ke rumah puteranya itu. sejak berusia dua puluh tahun, siangkoan Tek memang minta tinggal di rumah terpisah Tiraikasih Website dari orang tuanya sehingga dia dapat leluasa melakukan apa saja yang dikehendakinya. setelah tiba di rumah puteranya, siangkoan Bhok langsung saja menuju ke kamar puteranya yang pintunya tertutup dan dari luar kamar dia sudah mendengar isak tangis seorang wanita. Dia marah sekali, bukan marah karena siangkoan Tek menculik seorang wanita, melainkan karena perbuatan puteranya itu mengandung permusuhan dengan pasukan kerajaan. sekali tendang pintu kamar itu jebol dan siangkoan Bhok melangkah masuk. Dia mengerutkan alisnya melihat siangkoan Tek sedang merangkul seorang gadis cantik yang menangis terisak-isak. Pemuda itupun terkejut dan cepat meloncat ketika melihat ayahnya memasuki kamarnya dengan menjebol daun pintu. "Ada apakah, Ayah?" tanyanya heran karena belum pernah ayahnya marah melihat dia mempermainkan wanita. biasanya ayahnya tidak peduli bahkan pura-pura tidak tahu kalau dia membawa gadis-gadis ke dalam kamar rumahnya. siangkoan Bhok memandang kepada puteranya dengan mata marah. Lalu dia memandang kepada gadis itu yang nampak ketakutan dan turun dari pembaringan lalu berjongkok di sudut kamar. "Inikah gadis yang menjadi pengantin dan kau culik?" tanya siangkoan Bhok. siangkoan Tek tersenyum, masih tidak percaya bahwa ayahnya akan marah kepadanya hanya karena soal kecil itu. Dia mengangguk dan menjawab, "Benar, Ayah. Apakah Ayah menghendaki?" DewiKZ 63 "Goblok!! Tolol!! Tidak tahukah engkau siapa ia? Ia adalah calon mantu su-ciangkun. Tadi dia membawa Tiraikasih Website pasukan mendarat ke Pulau Naga dan hendak menggunakan kekerasan." "Ah, takut apa, Ayah? Kita lawan saja" kata siangkoan Tek penasaran. "Dasar bodoh tak pandai menggunakan otak" siangkoan Bhok memaki marah. "Dapatkah engkau melawan kalau kerajaan mengirim ribUan pasukan ke sini?" Mendengar ucapan ayahnya itu, siangkoan Tek terkejut, matanya terbelalak dan dia menundukkan mukanya. Tak disangkanya kalau perbuatannya itu dapat berakibat luas. "Ah, maafkan, Ayah. Aku tidak menyangka akan berakibat begitu. Aku tidak tahu bahwa ia calon mantu su- ciangkun-" Pemuda itu menoleh ke arah gadis yang masih mendekam di sudut. "Kalau begitu, kita kembalikan saja gadis itu kepada su- ciangkun-" "Tolol Hal itu bahkan akan membuat su- ciangkun semakin marah. Mengembalikan gadis setelah semalam engkau keram di sini?jangan kata kan bahwa engkau belum mengganggunya, karena aku tidak akan percaya." "Lalu, apa yang harus kita lakukan, Ayah?" kini siangkoan Tek menjadi kebingungan dan gugup, siangkoan Bhok menudingkan telunjuknya ke arah pedang yang tergantung di dinding kamar itu, "Bunuh ia, cepat" DewiKZ 64 siangkoan Tek mengerti apa yang dikehendaki ayahnya. Cepat dia meloncat, mencabut pedangnya dan di lain saat, gadis yang malang itu telah tewas dengan dada tertusuk pedang dan tidak sampai berteriak lagi. Tiraikasih Website "sekarang cepat cari seorang yang dianggap menculik gadis itu, bunuh dia dan bawa ke sini" Kembali siangkoan Bhok memerintahkan kepada puteranya. siangkoan Tek adalah seorang pemuda yang cerdik dan licik. Tanpa diberi penjelasan tahulah dia sudah apa yang akan dilakukan ayahnya. Dia berkelebat lenyap dari situ, berlari keluar dan di lain saat dia sudah mendayung perahunya menjauhi Pulau Naga. Yang diincarnya adalah sebuah perahu nelayan yang sedang mencari ikan, di luar wilayah perairan pulau Naga. Nelayan itu seorang yang masih muda dan perawakannya seperti siangkoan Tek. Inilah yang dicarinya. Nelayan itu terkejut dan heran ketika perahu siangkoan Tek mendekatinya. Akan tetapi hanya sebentar dia terheran karena di lain saat dia sudah menggeletak tewas dan dipindahkan ke perahu siangkoan Tek. Pemuda ini mendayung perahunya kembali ke Pulau Naga, meninggalkan perahu nelayan yang terapung-apung tanpa pemiliknya. setelah tiba di pantai, dia memondong mayat itu menuju ke rumahnya, di mana siangkoan Bhok masih menunggu. sementara itu, hari telah hampir gelap karena senja telah tiba. Pada keesokan harinya, pagi-pagi benar siangkoan Bhok telah naik perahunya yang cukup besar, dikawal oleh belasan orang anak buahnya yang mengemudikan perahu. Tujuan mereka ke pantai daratan- Setelah dekat dengan pantai dia melihat belasan perahu yang kemarin mendatanginya masih berada di tepi pantai dan tampak pasukan itu masih bergerombol di pantai. DewiKZ 65 Perahunya tiba di pantai dan siangkoan Bhok melihat Su-ciangkun sendiri yang maju menyambutnya. siangkoan Bhok meloncat ke daratan menjumpai Su-ciangkun. Tiraikasih Website "Bagaimana, To-cu? Sudahkah engkau berhasil menemukan calon mantuku dan jahanam yang menculiknya itu?" siangkoan Bhok tersenyum. "Sudah kami temukan dan sudah kami hukum pelakunya." Dia memberi tanda kepada anak buahnya dan beberapa orang anak buah Pulau Naga menggotong dua mayat yang sudah dimasukkan peti mati terbuka. Dua peti mati itu diletakkan di depan Su-ciangkun yang memandang dengan mata terbelalak!! Dia melihat gadis calon mantunya sudah tewas, dan seorang pemuda yang berpakaian mewah mati pula di dalam peti mati itu. "Bagaimana calon mantuku sampai tewas?" tanya perwira itu. "Kami menemukan penculik ini di hutan pulau kami dan ketika kami menghampiri, dia menusuk mati gadis ini. Kami turun tangan dan dia melawan, terpaksa kami membunuhnya pula. Ternyata dia bukan anak buah kami, Ciangkun." "Akan tetapi dia menggunakan sebuah perahu yang ada benderanya." "Memang itu perahu kami. Dia mencurinya dan menggunakan nama Pulau Naga untuk melakukan kejahatannya," siangkoan Bhok menghela napas panjang. "Untung kami dapat menemukan penculik ini, kalau tidak tentu Ciangkun akan menuduh kami." DewiKZ 66 su-ciangkun juga menghela napas. "Bukan maksud kami untuk menuduh sembarangan. Akan tetapi pelakunya sekarang sudah dapat ditemukan dan dibunuh. sudahlah. Kematian calon mantuku lebih baik daripada hidup menanggung aib yang akan menodai nama seluruh keluarganya dan keluarga kami. Terima kasih, To-cu." Tiraikasih Website Komandan itu lalu memerintahkan pasukannya untuk membawa dua peti mati itu, yang wanita untuk dikubur sepatutnya, sedangkan yang pria untuk digantung di luar tembok kota agar semua orang melihatnya. setelah pasukan dan komandannya pergi, barulah siangkoan Bhok kembali ke perahunya dan memerintahkan anak buahnya untuk kembali ke Pulau Naga. "Siangkoan Tek. sekali ini engkau bertindak ceroboh. Hampir saja engkau mencelakakan kita semua. Engkau terlalu mata keranjang dan tidak pilih bulu siapa yang akan menjadi korbanmu," siangkoan Bhok mengomeli puteranya ketika mereka berdua berada di dalam kamar. Nyonya siangkoan memasuki kamar itu dan Ia masih sempat mendengar omelan suaminya terhadap puteranya. Ia pun sudah mendengar akan peristiwa penculikan yang terjadi dari suaminya ketika ia bertanya mengapa ada ribut-ribut. "sudahlah, diomeli juga tidak ada gunanya. salahmu sendiri. Aku sudah berulang kali mengatakan bahwa anak ini harus segera dikawinkan. Usianya sudah dua puluh dua tahun dan aku benar-benar menginginkan gadis murid Pek I Lo-kai itu menjadi mantuku. siangkoan Tek juga sudah menyatakan suka kepada gadis cantik yang lihai itu. Ia pantas untuk menjadi mantu kita." "Hemm, ia bukan saja murid Pek I Lo-kai, akan tetapi juga puteri Pangeran Tang Gi su yang sekarang menjadi Koksu Negara" kata siangkoan Bhok. DewiKZ 67 "Apa salahnya? Itu malah baik, akan mengangkat derajat kita" bantah Nyonya siangkoan. "Anak kita cukup baik dan berharga untuk menjadi mantu Pangeran" Tiraikasih Website "Akan tetapi, siapa tahu ia telah bertunangan atau bahkan telah menikah," bantah pula siangkoan Bhok. "Aku juga mempunyai pandangan, seorang gadis cantik lihai, yaitu murid Ang-tok Mo-li." Mendengar ucapan ayahnya, siangkoan Tek berkata, "Kedua-duanya aku suka, Ayah" "Huh, mana bisa keduanya? Engkau harus pergi dari sini sekarang, agar tidak terjadi kehebohan lagi. Engkau berangkatlah dan kau selidiki tentang dua orang gadis itu, apakah mereka belum bertunangan atau menikah, baru aku yang akan pergi melakukan pinangan." "Ayahmu benar, Nak. Pergilah cepat, selidiki dua orang gadis itu, sukur kalau mereka berdua itu belum menikah atau seorang di antara mereka masih bebas, sehingga ayahmu dapat melakukan pinangan. Akan tetapi kalau keduanya sudah menikah atau bertunangan...." "Akan kuculik saja, lbu. Kubawa ke sini dan kami akan menikah" sambung siangkoan Tek. "Hush, ngaco" bentak ibunya. "Aku tidak sudi mempunyai mantu seorang janda. Kalau mereka berdua sudah menikah, engkau merantaulah sampai bertemu seorang gadis yang baik dan pantas menjadi mantuku." "Akan tetapi jangan terlalu lama. Merantaulah untuk mencari jodoh dan pengalaman di dunia kang-ouw. Paling lambat setahun engkau sudah harus pulang," kata siangkoan Bhok. DewiKZ 68 Pemuda itu menyatakan setuju dan dia lalu berkemas. Membawa buntalan pakaian, bekal uang secukupnya, membawa pedang dan kantung jarum yang menjadi senjata rahasia ibunya dan sudah diajarkan kepadanya. Kemudian berangkatlah pemuda tampan gagah yang berpakaian Tiraikasih Website mewah ini, meninggalkan Pulau Naga diantar sampai ke seberang oleh seorang anak buah. Di sepanjang pelayaran menuju pantai daratan itu, siangkoan Tek duduk diam di perahu, termenung. Dia teringat akan pembicaraannya dengan ayah ibunya dan kini dia terkenang akan pengalamannya bersama ayahnya dua tahun yang lalu. Dia telah bertemu dengan Tang cin Lan dan Bu Lee Cin, dua orang gadis yang sama cantik jelita dan menariknya, dan keduanya sudah menjatuhkan hatinya. Kalau diumpamakan bunga, Tang cin Lan adalah setangkai bunga seruni yang indah dan tumbuh di dalam taman- anggun dan indah. sedangkan Bu Lee Cin ibarat bunga mawar hutan- harum liar dan berduri. Akan tetapi baginya, kedua orang gadis itu sama menariknya dan kalau memperisteri seorang di antara mereka, hatinya akan merasa puas. Teringat dia peristiwa pada dua tahun yang lalu, secara kebetulan dia dan ayahnya bertemu dengan dua orang gadis itu baca Kisah Gelang Kemala. Mereka bertanding dan dia bersama ayahnya sudah hampir dapat menaklukkan dua orang gadis itu. Dia sudah memesan kepada ayahnya agar jangan membunuh mereka karena dia ingin menawan mereka dan memiliki keduanya. Akan tetapi kemudian muncul pemuda bernama song Thian Lee itu yang membantu mereka dan menggagalkan usaha dia dan ayahnya untuk menawan dua orang gadis itu. "Awas kau song Thian Lee Kalau bertemu lagi denganmu, aku tidak akan mengampunimu" desisnya di antara giginya dengan dendam. Kini dia telah memperdalam ilmu-ilmunya, pasti dia tidak akan kalah oleh pemuda itu. DewiKZ 69 setelah tiba dipantai daratan, siangkoan Tek melanjutkan perjalanan seorang diri menuju ke barat. Melihat dandanan dan sikapnya, orang tentu akan mengira dia seorang Tiraikasih Website sastrawan muda yang kaya-raya atau berdarah bangsawan, akan tetapi melihat pedang yang menempel dipunggung bersama buntalan kain biru, orang akan menjadi ragu karena hanya orang-orang kang-ouw yang melakukan perjalanan membawa buntalan pakaian dan pedang. ooo0ooo Pada suatu pagi yang cerah, seorang kakek berusia lima puluh dua tahun, bertubuh pendek gendut, berpakaian jubah pertapa, rambutnya digelung ke atas dan dipotong pendek, memasuki kota raja dari pintu gerbang barat. Kakek ini tampak lucu. Bentuk tubuhnya serba bulat. Perutnya, kepalanya, kaki dan tangannya yang pendek gemuk itu membuat dia tampak seperti kanak-kanak. tangan kirinya memegang sebuah kebutan berbulu putih. DewiKZ 70 Akan tetapi, orang yang mengenalnya akan terkejut sekali melihat kakek ini di kota raja. Dia bukan orang sembarangan, bukan tokoh tak terkenal di dunia kang-ouw karena kakek gendut pendek ini adalah Datuk Besar dari barat. Namanya Gu Kiat seng dan julukannya adalah Thian-tok Racun Langit. Ilmu kepandaiannya amat tinggi. Kesaktiannya setingkat dengan kesaktian para datuk lain seperti Thian-te Mo-ong dari selatan, mendiang Pak-thian-ong dari utara atau siangkoan Bhok dari timur. orang akan terheran-heran melihat datuk ini memasuki kota raja. selama ini Thian-tok tidak pernah berhubungan dengan kerajaan. Biarpun dia tidak secara langsung membantu pemberontakan para pejuang dan patriot, namun dia pun tidak pernah mau bekerja sama dengan pemerintah Ceng. Di dalam hatinya, dia bahkan membenci bangsa Mancu yang menjajah bangsa dan tanah airnya. Karena itu, dia memandang rendah para pendekar yang suka bekerja pada pemerintah Mancu. Tiraikasih Website setelah berada di tengah kota raja, Thian-tok berhenti di depan seorang laki-laki tua yang berjualan buah-buahan lalu bertanya, "sobat, maukah engkau menunjukkan kepadaku, di mana rumah sang Panglima Besar?" Penjual buah itu memandang Thian-tok dengan heran dan penuh perhatian. orang yang tidak tahu di mana adanya rumah Panglima Besar tentu seorang asing yang sama sekali tidak mengenal kota raja. siapa yang tidak tahu rumah song-thai- ciangkun, Panglima Besar souw Thian Lee yang terkenal itu? Akan tetapi melihat sepasang mata kakek itu mencorong memandangnya, penuh wibawa walaupun seluruh muka Thian-tok terenyum lucu, penjual buah itu segera menjawab, "Rumah song-thai- ciangkun? itu di ujung jalan ini, rumah yang besar bercat hijau dan depannya terjaga oleh perajurit,"jawabnya. Thian-tok mengucapkan terima kasih lalu berjalan menuju ke arah yang ditunjukkan oleh penjual buah, dan tak lama kemudian tibalah dia di depan gedung besar bercat hijau dan di depan gedung itu, dekat pintu halaman, terdapat sebuah gardu di mana ada tiga orang perajurit sedang berjaga. Melihat seorang kakek gendut memakai jubah pendeta berdiri di pintu halaman dan memandang ke arah gedung, seorang di antara tiga perajurit itu lalu menegur Thian-tok. "Hei, orang tua, Mau apa engkau berhenti di situ dan memandang ke arah gedung?" Karena teguran itu mengandung kecurigaan, Thian-tok yang wajahnya selalu berseri itu tersenyum dan wajahnya yang bulat itu seperti lenyap terselimut senyum lebar itu. DewiKZ 71 "Maafkan aku. Benarkah ini rumah Panglima Besar song Thian Lee?" Tiraikasih Website "Benar, dan engkau mau apa?" "Aku bermaksud untuk menghadap song-tai- ciangkun, ada urusan penting yang hendak kubicarakan dengannya." Pemimpin regu penjaga itu mengerutkan alisnya. "Urusan penting apakah? Engkau harus memberitahu kami dulu, baru akan kami laporkan ke dalam." Melihat perajurit itu agaknya mencurigainya, Thian-tok tertawa, "Katakan saja bahwa Thian-tok Gu Kiat Seng mohon menghadap. song- ciangkun tentu mengenalku dan suka menerimaku." -ooo0dw0ooo Jilid 03 PERAJURIT itu mengamati wajah dan tubuh kakek itu dan dia pun tidak lagi meragu. Dia tahu bahwa Song-ciangkun mengenal banyak tokoh kang-ouw dan sudah sering panglima itu menerima tamu yang aneh-aneh dari dunia persilatan. Bagaimanapun uga, sebaiknya dia melapor dulu ke dalam. "Tunggulah dalam gardu sebentar sementara kami akan melaporkan ke dalam," kata perajurit itu. Thian-tok mengucapkan terima kasih lalu duduk di atas bangku dalam gardu bersama dua orang perajurit lainnya. Perajurit yang menanyainya tadi lalu melangkah tegap menuju gedung besar itu. DewiKZ 72 Seperti yang telah diduganya, ketika dia melapor bahwa seorang kakek bernama Thian-tok Gu Kiat mohon menghadap. Panglima Song Thian Lee mengangguk-angguk dan memerintahkan kepada perajuritnya penjaga itu Tiraikasih Website agar mengantarkan tamu itu ke ruangan tamu yang berada di sebelah depan kiri dari gedung itu. Pembaca kisah Gelang Kemala tentu telah mengenal baik Song Thian Lee yang memegang peran utama dalam kisah itu dan yang karena jasa-jasanya membongkar komplotan pemberontak yang dipimpin Pangeran Tua Tang Gi Lok, telah diangkat menjadi Panglima Besar oleh Kaisar Kian Liong. Setelah dia diangkat menjadi Panglima Besar dua tahun yang lalu, Song Thian Lee yang kini berusia dua puluh dua tahun itu menikah dengan kekasihnya, Tang Cin Lan puteri dari Pangeran Tang Gi su yang kini diangkat oleh Kaisar Kian Liong menjadi Koksu Penasihat atau Guru Negara. Kini Panglima Besar song Thian Lee tinggal di gedung besar pemberian Kaisar itu bersama isterinya. Mereka telah dikarunia seorang anak laki-laki yang kini telah berusia setahun. Nama besar song Thian Lee mencuat di dunia kang-ouw setelah dia berhasil membongkar komplotan pemberontak yang dibantu tokoh-tokoh kang-ouw bahkan datuk-datuk besar. Panglima yang masih muda itu memang memiliki ilmu silat yang amat hebat. Dia pernah menjadi murid Liok-te Lo-mo, pernah pula digembleng oleh tokoh sesat Jeng-ciang-kwi, kemudian menjadi murid seorang pertapa di Thai-san yang bernama Tan Jeng Kun. Di tempat ini dia secara kebetulan menemukan kitab pelajaran ilmu menghimpun tenaga sinkang yang disebut Thian-te sin-kang dan sebatang pedang Jit-goat sin-kiam dengan ilmu pedangnya Jit- goat Kiam-sut. Bahkan dia makan banyak jamur ular belang yang membuat tubuhnya kuat dan kebal terhadap segala macam racun. Di dunia kang-ouw, dia dikenal sebagai seorang pendekar yang gagah perkasa. DewiKZ 73 Isterinya, Tang Cin Lan, juga memiliki kepandaian silat tinggi dan lihai sekali. Tang Cin Lan ini pernah menjadi Tiraikasih Website murid seorang tokoh persilatan perantau yang kenal oleh semua kai-pang perkumpulan pengemis bahkan dianggap datuknya, terkenal dengan julukan Pek I Lo-kai Pengemis Tua Berbaju Putih. Dengan ilmu tongkatnya yang disebut Hok-mo-tang itu, dia malang-melintang di dunia kang-ouw. sebagai murid tunggalnya Tang Cin Lan juga mewarisi ilmu silat tongkat Hok-mo-tang. Bahkan karena pernah digigit ular merah dan ular putih yang merupakan ular yang racunnya berlawanan, ia menjadi kebal terhadap racun, juga mampu menghimpun tenaga dalam Ang-coa-kang dan Pek-coa-kang. Demikianiah keadaan suami isteri pendekar yang kini memperoleh kedudukan tinggi itu. Mereka hidup berbahagia dengan putera mereka yang baru berusia setahun dan bernama song Hong san. Ketika mendengar laporan bahwa seorang kakek berjuluk Thian-tok dan bernama Gu Kiat Seng datang bertemu dengannya, song Thian Lee menjadi terkejut juga . Dia sudah pernah mendengar akan nama besar Thian-tok sebagai datuk persilatan daerah barat. Kini datuk itu datang berkunjung, ada keperluan apakah? Dia lalu meninggalkan isterinya yang sedang bermain-main dengan Hong san, dan bergegas menuju ke ruangan tamu lalu duduk menunggu di situ. Karena dia sedang berada di rumah, tidak bertugas, maka dia pun mengenakan pakaian biasa saja, bukan pakaian seorang Panglima. Dengan langkah santai Thian-tok yang diantar perajurit itu memasuki ruangan tamu yang luas itu. Melihat sang Panglima sudah duduk menanti, perajurit itu memberi hormat lalu mengundurkan diri, keluar dari ruangan tamu. DewiKZ 74 Thian-tok Gu Kiat seng terbelalak memandang ke arah pemuda tinggi tegap yang duduk di atas kursi itu. Dia menjadi ragu-ragu. Inikah Panglima Besar song Thian Lee Tiraikasih Website itu? Pakaiannya biasa dan sederhana, bukan seperti seorang panglima besar yang mewah. Thian Lee bangkit dari tempat duduknya dan memberi hormat kepada kakek pendek gendut itu. Dari sinar mata kakek itu saja dia sudah dapat menduga bahwa kakek itu seorang yang lihai dan kuat sinkangnya. "selamat datang, Locianpwe. Ada keperluan penting apakah yang mendorong Locianpwe datang berkunjung..." Thian-tok membalas penghormatan itu dan bertanya, "Apakah aku berhadapan dengan panglima song Thian Lee?" "Benar sekali, Locianpwe. silakan duduk^" dengan sikap hormat Thian Lee mempersilakan Thian-tok duduk. Kakek itu mengangguk-angguk lalu duduk di atas kursi, berhadapan dengan tuan rumah terhalang meja. "Aku telah mendengar banyak tentang dirimu, song-ciangkun, selama dua tahun ini. Dan sekarang, setelah berhadapan aku merasa lebih kagum lagi akan nama besarmu. Akan tetapi akupun semakin heran dan keherananku itulah yang mendorongku datang berkunjung." Thian Lee tersenyum memandang wajah kakek itu. Wajah yang lucu, akan tetapi sinar mata itu membayangkan kekuatan yang dahsyat. "Apa yang Locianpwe herankan?" DewiKZ 75 "Ciangkun, aku sudah mendengar banyak tentang dirimu. Engkau seorang pendekar berkepandaian tinggi, dan aku bahkan aku mendengar bahwa orang tuamu tewas dalam pengeroyokan pasukan kerajaan. sudah sepantasnya kalau engkau menjadi seorang pendekar patriot, membela Tiraikasih Website bangsa, membebaskan rakyat kita dari kesengsaraan, menumbangkan pemerintah penjajah" Thian Lee tersenyum. "Locianpwe, kalau aku boleh bertanya, Locianpwe yang terkenal sebagai datuk barat ini telah berbuat apa saja untuk membebaskan rakyat dari kesengsaraan?" Wajah Thian-tok menjadi kemerahan. "Aku memang tidak berbuat banyak. akan tetapi setidaknya aku tidak menjadi seorang pengkhianat yang membiarkan dirinya menjadi kaki tangan penjajah" "Locianpwe, banyak jalan untuk menolong rakyat, di antaranya bekerja untuk pemerintah. Bahkan bersikap menentang dan berlagak patriot bukan menguntungkan, bahkan merugikan rakyat" "song-ciangkun, tidak malukah engkau kepada mendiang ayahmu kalau berkata seperti itu? Ayahmu menentang penjajah sampai meninggal dunia dan engkau mengatakan bahwa perbuatan itu beriagak patriot?" "Bukan begitu, Locianpwe. Aku bukan maksudkan Ayah, karena urusan Ayah bukan urusan melawan penjajah melainkan urusan pribadi. Membantu rakyat banyak jalannya, Locianpwe. Kalau sekarang kita melakukan usaha mengusir penjajah, hal itu belum waktunya. Mana kekuatan kita? Pemberontakan kecil-kecil itu hanya meresahkan dan mendatangkan malapetaka bagi rakyat. Untuk usaha perjuangan mengambil alih kekuasaan penjajah belum waktunya dan sementara ini, kita dapat berbuat banyak untuk kepentingan rakyat." DewiKZ 76 "Dengan membiarkan diri menjadi kaki tangan penjajah Mancu?" tanya Thian-tok dengan suara mengejek. Tiraikasih Website "Harap Locianpwe bersabar dan mendengarkan dulu penjelasanku. Yang dinamakan kaki tangan penjajah adalah mereka yang bekerja untuk pemerintah penjajah dengan menekan dan menyengsarakan rakyat. Akan tetapi, kita bisa bekerja untuk pemerintah demi kepentingan rakyat jelata. Dengan kedudukan kita, kita dapat mencegah terjadinya pemerasan dan penindasan, dengan demikian kita sudah melakukan sesuatu untuk kepentingan rakyat. Kalau tidak ingin menjadi pekerja pemerintah, kita dapat menjadi pendekar yang membela rakyat, membasmi para penjahat dan juga para pejabat yang memeras rakyat. Kalau hanya pemberontakan kecil-kecilan saja, apa artinya? Apakah Locianpwe setuju dengan cara yang dipergunakan Pek-lian-pai, berkedok pejuang untuk menutupi kejahatan mereka? Aku bekerja menjadi panglima bukan demi kesenangan pribadi, bukan untuk mengejar kemuliaan dan harta, melainkan untuk membantu Kaisar dalam usaha-usaha yang baik dan menguntungkan rakyat jelata juga membasmi para gerombolan penjahat yang memakai kedok perjuangan. Kalau Kaisar tidak bijaksana, akupun tidak mungkin mau menjadi panglima. Kurasa hal ini Locianpwe yang berpengalaman sudah mengetahuinya sendiri dengan baik, Apakah para tokoh kang-ouw yang membantu pemberontakan yang diadakan Pangeran Tua dua tahun yang lalu itu benar? Pemimpin pemberontakan seperti Pangeran Taa itu hanya karena ingin merampas kedudukan. Andaikata dia yang berhasil menjadi kaisar, tentu keadaan rakyat kita semakin celaka" DewiKZ 77 Thian-tok mengerutkan alisnya menunduk dan meraba-raba dagunya yang tidak berambut. Dia menghela napas panjang, lalu memandang wajah Thian Lee dan berkata lirih, "Kalau begitu, engkau hendak mengatakan bahwa perjuangan meruntuhkan kekuasaan penjajah adalah keliru? Tiraikasih Website Kita harus tunduk dan membiarkan bangsa dan negara kita terjajah terus?" "sama sekali tidak. Locianpwe. sudah kukatakan tadi bahwa kita harus menanti waktu dan kesempatan yang baik. Kita harus memiliki pasukan yang kuat dan pemimpin perjuangan yang benar-benar bekerja demi kebebasan bangsa. Bukan sekedar membuat kekacauan dan kerusuhan kecil-kecilan yang akhirnya akan dibasmi juga oleh pemerintah. Dan untuk itu membutuhkan waktu, Locianpwe. Kalau kita merasa lemah, kita harus cerdik. Dan sementara itu, kita dapat berbuat banyak untuk membantu rakyat jelata seperti yang kukatakan tadi. Aku menghargai sikap keras terhadap penjajah, akan tetapi aku tidak menganggapnya bijaksana. Bahkan tidak ada manfaatnya bagi rakyat. Coba saja Locianpwe ingat, pengorbanan nyawa orang tuaku yang tewas karena menentang pemerintah, membuahkan apa bagi rakyat? Kalau waktunya tiba dan sudah masak untuk mengadakan perjuangan menentang penjajah, aku akan berdiri di barisan terdepan" Thian Lee berkata penuh semangat karena dia terbakar juga karena dianggap sebagai seorang pengkhianat. "Hemm, kalau Kaisar Kian Liong mengetahui isi hatimu, apakah mungkin engkau menjadi panglima besar?" DewiKZ 78 "Locianpwe keliru.. Beliau tahu benar akan isi hatiku. Beliau adalah Kaisar. Mancu, akan tetapi beliau juga mengetahui bahwa tidak ada rakyat di dunia ini yang suka negerinya dijajah. Beruntunglah kita mempunyai seorang kaisar penjajah seperti beliau. Beliau selalu mementingkan kebutuhan rakyat dan di lubuk hatinya, beliau mencintai rakyat jelata. Karena cintanya itulah maka beliau mengangkat aku menjadi panglima besar, maklum bahwa dengan kedudukanku aku pasti akan membela rakyat dan membasmi mereka yang menindas rakyat. Apakah dengan Tiraikasih Website kedudukan ini bukan berarti aku lebih banyak berbakti kepada rakyat daripada para tokoh kang-ouw yang hanya dapat mencaci akan tetapi tidak melakukan sesuatu?" Thian-tok mengangguk-angguk dan dia sekarang tersenyum lebar. "Bagus sekarang baru aku mengerti benar akan isi hati song-ciangkun. Terima kasih atas semua keterangan itu yang melegakan hatiku. Aku dapat menemukan kebenaran dalam semua keteranganmu tadi. selamat tinggal, Ciangkun, aku mohon diri dan tidak akan mengganggu lebih lama lagi." song Thian Lee tersenyum dan bangkit berdiri "Apakah Locianpwe tidak ingin minum-minum dulu denganku?" "Tidak usah, terima kasih. selamat tinggal." "selamat jalan, Locianpwe Thian-tok" Thian-tok Gu Kiat Seng melangkah keluar dengan cepat dan ketika dia melewati gardu penjagaan, tiga orang perajurit penjaga memberi hormat karena mereka tahU bahwa kakek pendek gendut itu adalah kenalan panglima mereka. Thian-tok membalas dengan lambaian tangan, lalu keluar dari pekarangan itu. Setelah keluar dari kota raja, dengan mengerahkan ilmu berlari cepat Thian-tok menuju ke barat. Biarpun tubuhnya gendut dan pendek, kedua kakinya juga pendek. akan tetapi Thian-tok dapat berlari cepat sekali karena dia menggunakan ilmu meringankan tubuh yang membuat gerakannya ringan dan cepat seperti terbang. ooo0ooo DewiKZ 79 Tiraikasih Website Di luar kota Pao-teng sebelah timur merupakan daerah yang sunyi karena penuh dengan hutan belukar. Daerah ini disukai para pemburu karena mengandung banyak binatang hutan seperti babi hutan, kijang, kelinci dan sebagainya. Pada suatu pagi yang cerah, terdengar derap kaki kuda datang dari barat memasuki daerah itu. Tak lama kemudian tampaklah tiga orang penunggang kuda. orang akan memandang, kagum kalau melihat tiga orang penunggang kuda itu. seorang di antara mereka adalah seorang pemuda tampan gagah berpakaian mewah. orang ke dua seorang gadis cantik manis dengan pakaian mewah pula. Adapun orang ke tiga juga seorang gadis cantik, namun pakaiannya tidaklah semewah gadis pertama. Siapakah tiga orang muda yang mengagumkan ini? Mereka adalah tokoh-tokoh Kim-liong-pai, yaitu perkumpulan yang mengelola perusahaan pengawal barang kiriman. barang kiriman itu dikawal oleh para piauwsu pengawal barang dari Kim-liong-pai dan kalau di atas kereta barang itu terdapat bendera Naga Emas, para penjahat tidak berani mengganggunya. Bendera Kim- liong Naga Emas itu bergambar seekor naga emas dan dibawahnya ditulisi tiga huruf "Kim Liong Pai". Gadis yang cantik berpakaian mewah itu bernama Souw Hwe Li, berusia dua puluh tahun. la adalah puteri tunggal dari Souw Can pendiri Kim-liong-pai, seorang tokoh Kun-lun-pai berpusat di kota Pao-ting, di mana keluarga Souw tinggal. DewiKZ 80 Gadis ke dua bernama Liu Ceng atau biasa dipanggil Ceng Ceng, berusia sebaya dengan Souw Hwe Li, dua puluh tahun dan ia adalah keponakan dari Souw Can, saudara misan Hwe Li. Gadis yang cantik sederhana ini pun mendapat pelajaran ilmu silat dari pamannya, dan biarpun ilmu silatnya tidak setangguh Hwe Li, namun Ceng Tiraikasih Website Ceng mempunyai cukup kepandaian untuk menjaga dan membela diri DewiKZ 81 Pemuda itu bernama Lai song Ek. Dia berusia dua puluh dua tahun dan putera Jaksa Lai di kota Pao-ting. sejak kecil dia belajar ilmu silat dari Souw Can dan merupakan murid yang paling dekat karena dia putera jaksa dan pergaulannya dengan kedua gadis itu akrab. Bahkan tampak jelas bahwa Lai Siong Ek ini telah jatuh cinta kepada sumoinya Hwe Li. Lai Siong Ek yang menyadari bahwa dia putera seorang yang berpangkat tinggi dan berkuasa di Pao-ting, mempunyai watak yang tinggi hati. Apalagi setelah menguasai ilmu silat yang dipelajarinya dari Souw Can, dia semakin sombong. sifat ini agaknya menular kepada Souw Hwe Li. Gadis ini juga tinggi hati, angkuh dan merasa dirinya paling cantik dan paling lihai. Berbeda dengan watak kedua orang ini, Ceng Ceng yang menyadari bahwa ia seorang gadis yatim piatu yang hanya mondok saja di rumah pamannya, berwatak sederhana, pendiam dan rendah hati. Bahkan kedua orang muda itu, Siong Ek dan Hwe Li, kadang bersikap angkuh terhadap Ceng Ceng dan memperlakukannya seperti seorang pembantu saja. Akan tetapi Ceng Ceng menerima perlakuan itu dengan wajar dan ia memang menyadari sepenuhnya bahwa ia hanya seorang yang numpang hidup dan kedudukannya sama sekali tidak dapat disejajarkan dengan Hwe Li. Ia mencoba menutupi rasa rendah diri itu dengan mempelajari ilmu silat dari pamannya, Souw Can, dengan tekun. Akan tetapi karena dalam mengajarkan ilmu silat pun Souw Can pilih kasih, maka tingkat kepandaian silat Ceng Ceng hanya sejajar dengan tingkat Lai Siong Ek saja, tidak dapat menyamai tingkat Hwe Li yang paling lihai di antara mereka bertiga. Yang membuat hati Ceng Ceng selalu merasa tidak enak adalah kalau Siong Ek bicara dan memandang kepadanya. Dalam pandang matanya terpancar nafsu yang seolah Tiraikasih Website menelanjanginya, padahal ia tahu benar bahwa Siong Ek naksir Hwe Li. Hal ini membuat hatinya tidak tenang dan kadang gelisah. Ketika mereka bertiga pada hari itu berkuda dan hendak berburu di hutan sebelah timur, Ceng Ceng selalu menjaga agar kudanya berlari paling belakang dan membiarkan Hwe Li menunggang kudanya berdampingan dengan Siong Ek. Setelah tiba agak jauh dari kota Paoting, tiba-tiba Hwe Li menahan kudanya. Melihat ini, Siong Ek dan Ceng Ceng juga menghentikan kuda mereka. Hwe Li melambaikan tangan ke arah belakang dan Ceng Ceng menjalankan kudanya menghampiri saudara misannya itu. "Ceng Ceng, sebaiknya engkau pulang saja untuk memberitahukan kepada Ayah bahwa aku dan Lai-suheng pergi berburu, sore nanti baru pulang. Kita tadi belum memberitahu Ayah, khawatir Ayah akan marah. Engkau tidak perlu ikut dengan kami, Ceng Ceng." "Ah, mengapa, sumoi? Biarkan Ceng Ceng ikut membawakan nanti kalau kita mendapatkan binatang buruan." "Tidak usah, engkau sendiri dapat membawakan, suheng. Ia harus pulang, aku tidak ingin mendapat marah dari Ayah karena tidak memberitahukan lebih dulu." "Baiklah, Hwe Li. Aku akan pulang saja dan memberitahukan Paman," kata Ceng Ceng melihat perbantahan itu. Ia tidak ingin dibela oleh Siong Ek. setelah berkata demikian, ia memutar kudanya dan melarikan kudanya kembali ke barat, menuju kota Pao-ting. Hwe Li juga melanjutkan perjalanan diikuti oleh Siong Ek. DewiKZ 82 Ceng Ceng tidak merasa kecewa disuruh pulang. Tadi pun ia diajak oleh Hwe Li maka ia ikut. sedapat mungkin ia Tiraikasih Website tidak ingin melakukan perjalanan bersama Lai Siong Ek yang pandang matanya jalang terhadap dirinya itu. selagi ia menunggang kudanya dengan santai, tiba-tiba nampak debu mengebul dari depan dan serombongan penunggang kuda mendatangi dari depan. "Tar-tar-tar Minggir kamu...." Penunggang paling depan meledakkan cambuknya dan membentak kepada Ceng Ceng dengan kasar. Penunggang kuda ini bertubuh tinggi besar dan mukanya penuh cambang bauk menyeramkan. Ceng Ceng merasa mendongkol juga , akan tetapi ia mengalah dan cepat minggirkan kudanya. Rombongan yang terdiri dari tujuh orang itu lewat dan meninggalkan debu mengebul tinggi. "orang-orang kasar" Ceng Ceng memaki dalam hatinya dan tiba-tiba ia mengerutkan sepasang alisnya. Kalau Hwe Li dan Siong Ek yang dibentak seperti itu, kedua orang itu pasti akan menjadi marah sekali. Dan rombongan penunggang kuda itu membalapkan kuda mereka, tentu akan dapat mengejar Hwe Li dan Siong Ek. Kalau kedua orang itu menjadi marah tentu akan terjadi keributan dan perkelahian- Ah, hatinya merasa tidak nyaman dan ia pun cepat memutar kudanya dan melarikan kudanya mengejar rombongan yang menuju ke timur itu. Hwe Li dan Siong Ek menjalankan kuda mereka dengan santai. Mereka memandang ke kanan kiri dalam hutan itu, melihat-lihat kalau ada binatang buruan. Kuda mereka berjalan berdampingan di atas jalan yang sunyi itu DewiKZ 83 Tiba-tiba terdengar derap kaki dari arah belakang mereka dan segera terdengar bentakan orang didahului dengan bunyi cambuk meledak-ledak. Tiraikasih Website "Tar-tar-tar Minggir kalian semua" Bentakan itu kasar dan nyaring sekali. Hwe Li dan Siong Ek menengok dan melihat rombongan itu, mereka menjadi marah. "Gila, apa mereka kira jalan ini milik pribadi mereka?" kata Hwe Li dan gadis ini sengaja melintangkan kudanya menghadang. Hal yang sama dilakukan pula oleh Siong Ek dan keduanya sudah siap untuk menghadapi apa saja sebagai akibat sikap mereka yang menentang. "Heii, minggir kalian Apa kalian sudah bosan hidup?" bentak laki-laki tinggi besar yang bercambang bauk itu sambil memutar-mutar cambuk mereka di atas kepalanya. Namun Hwe Li dan Siong Ek tentu saja tidak mau minggir, bahkan Hwe Li menudingkan cambuknya kepada tujuh orang yang terpaksa menahan kuda mereka agar jangan menabrak dua ekor kuda yang dipalangkan itu. Karena tadinya berlari cepat lalu mendadak dihentikan, tentu saja kuda itu mengangkat kedua kaki depan mereka ke atas dan meringkik-ringkik. "Hemm, bukan kami yang harus minggir, melainkan kalian" hardik Hwe Li marah. "Dan bukan kami yang bosan hidup, melainkan kalian yang mencari mampus sejak tadi kami sudah berkuda dijalan ini, kalau kalian hendak lewat, harus minta jalan dengan sopan, bukan berteriak-teriak seperti orang gila" DewiKZ 84 Tujuh orang penunggang kuda itu marah sekali. Ada seorang gadis muda berani bicara seperti itu kepada mereka, sungguh luar biasa sekali. Penunggang kuda yang brewokan itu juga marah bukan main. Dia meloncat dari atas kudanya, diikuti oleh enam kawannya. Tujuh orang itu sudah turun dari atas kuda mereka dan si Tinggi Besar bereambang bauk itu lalu membentak dengan nyaring, Tiraikasih Website "Gadis kurang ajar. Berani engkau besikap seperti itu kepada kami? Hayo lekas kau berlutut minta ampun, baru kami akan mengampunimu" si Tinggi Brewok yang usianya sekitar empatpuluh tahun itu bertolak pinggang dan berdiri dengan kedua kaki terpentang. Teman temannya juga sudah bersiap-siap untuk berkelahi. "Twako, ia cantik sekali. Biarlah kita ampuni ia kalau ia mau ikut dengan kita" kata kawannya yang termuda dan ucapan ini disambut suara tawa mereka. Hwe Li menjadi merah mukanya dan ia pun meloncat turun dari atas punggung kudanya sambil mencabut pedang. "Kalian orang-orang kasar dan kurang ajar, cepat kalian berlutut minta ampun kepadaku atau pedangku akan membuat kalian menjadi setan-setan tanpa kepala". Melihat sumoinya sudah marah dan mencabut pedang, Siong Ek juga mencabut pedangnya dan dia pun membentak. "Gerombolan berandal, kalian mencari penyakit. Hayo cepat berlutut minta ampun seperti yang diperintahkan sumoiku" Melihat muda-mudi itu sudah mencabut pedang, tujuh orang itu pun menjadi semakin marah. Mereka semua menggerakkan tangan kanan kepunggung dan di lain saat mereka sudah mencabut golok mereka yang tadi diselipkan di belakang punggung. Golok mereka berkilauan saking tajamnya dan sikap mereka semakin bengis. Si Tinggi brewokan berteriak sambil memutar goloknya di atas kepala. "Tangkap yang perempuan dan bunuh yang laki-laki. Rampas kuda mereka" DewiKZ 85 Tujuh orang itu lalu bergerak menyerang muda-mudi yang sudah siap sedia itu. Terdengar bunyi nyaring ketika Tiraikasih Website golok bertemu pedang. Hwe Li dan Siong Ek menggerakkan pedang mereka dan memainkan ilmu pedang Kun-lun-kiam-sut yang diajarkan oleh Souw Can. ilmu pedang Kun-lun-pai memang indah dan hebat dan gerakan dua orang muda itu menunjukkan bahwa mereka telah berlatih dengan baik. Apalagi Souw Hwe Li. Dara ini mengamuk dengan pedangnya dan memaksa para pengeroyoknya untuk berlompatan ke belakang. sayang mereka berdua itu kurang pengalaman dan terlalu berhati-hati sehingga mereka tidak terlalu mendesak tujuh orang pengeroyoknya. Andaikata Hwe Li dan Siong Ek terus mendesak dan mengeluarkan jurus-jurus terampuhnya, tentu tujuh orang itu dapat dikalahkan dan tidak memakan waktu lama. Hwe Li dan Siong Ek lebih banyak menanti serangan lawan untuk dielakkan atau ditangkis, baru balas menyerang. Kalau lawan-lawannya melompat mundur, mereka tidak mendesak sehingga memberi kesempatan kepada para peneroyoknya untuk maju lagi. selagi pertandingan berlangsung seru, tiba-tiba terdengar teriakan, "Hwe Li, aku datang membantumu" Yang berteriak itu bukan lain adalah Ceng Ceng. Melihat Hwe Li dikeroyok, ia cepat mencabut pedangnya dan terjun dalam pertempuran membantu Hwe Li. Lima orang mengepung kedua orang gadis ini dan yang dua orang lagi mengeroyok Siong Ek. DewiKZ 86 Tadi pun sebelum Ceng Ceng datang membantu, tujuh orang berandalan itu sudah kesulitan menghadapi pedang Hwe Li dan Siong Ek. Kini datang lagi bantuan Ceng Ceng yang ilmu pedangnya setingkat dengan kepandaian Siong Ek, maka tentu saja tujuh orang berandalan itu menjadi semakin kerepotan. Dan Ceng Ceng ternyata tidak menanti seperti mereka, melainkan terus menyerang untuk menolong Hwe Li. Tak lama kemudian, Ceng Ceng Tiraikasih Website berhasil melukai seorang pengeroyok dengan pedangnya. Pundak kanan pengeroyok ini terluka dan mengucurkan banyak darah sehingga orang itu terpaksa mundur dan tidak mampu melanjutkan pengeroyokannya. Pedang Hwe Li menyambar ke arah pemimpin gerombolan itu. si Tinggi Brewokan berteriak dan goloknya terlepas dari pegangan karena lengan kanannya terluka parah di dekat siku. Dia pun terpaksa mundur tidak dapat melanjutkan pengeroyokan. Melihat ini Siong Ek mempercepat gerakan pedangnya dan seorang pengeroyok roboh dengan paha terluka parah. Melihat keadaan para temannya, si Muka Brewok lalu memberi aba-aba, "Gawat, kita lari" Dia sendiri sudah cepat meloncat ke atas punggung kudanya, diikuti oleh dua orang teman yang terluka. Empat orang lainnya segera berlompatan ke belakang dan mengikuti jejak pemimpinnya, dantak lama kemudian tujuh orang itu sudah membalapkan kuda mereka melarikan diri "Kita kejar mereka" Siong Ek berseru, "Musuh yang lari tidak perlu dikejar, dapat berbahaya bagi kita" kata Ceng Ceng memperingatkan, seperti yang pernah dinasihatkan pamannya. "Tidak usah mengejar. Tikus-tikus seperti itu tidak ada harganya untuk dikejar. Baru mereka tahu rasa, berani mengganggu kita" kata Hwe Li dengan sikap bangga, lalu menoleh kepada Ceng Ceng. "Ceng Ceng, aku sudah menyuruh engkau pulang, kenapa engkau masih berada di sini?" DewiKZ 87 "Ya, tidak perlu bantuanmupun kami berdua akan membasmi mereka" kata Siong Ek. akan tetapi matanya memandang ke arah Ceng Ceng dengan penuh gairah, dan menyimpan kembali pedangnya dengan lagak gagah. Tiraikasih Website "Aku berpapasan dengan mereka di jalan dan melihat sikap mereka yang kasar, aku khawatir mereka akan mengganggu kalian- maka aku lalu kembali. Benar saja mereka mengeroyok kalian maka aku cepat membantu," kata Ceng Ceng. "Hemm, melawan tikus-tikus macam itu, aku atau suheng sendiri pun akan mampu mengalahkan mereka. Kami tidak memerlukan bantuan" kata Hwe Li dengan nada menyalahkan. "Bagus, pendekar-pendekar Kun-lun-pai sungguh mengagumkan" tiba-tiba terdengar suara orang dan tahu-tahu di situ telah muncul seorang pemuda. tiga orang murid Souw Can itu segera memutar tubuh menghadapi orang itu Mereka merasa heran. Pemuda itu berpakaan serba putih dari sutera halus, dipunggungnya nampak gagang sepasang pedang dan diikat pinggangnya nampak belasan gagang belati bergagang hitam. Pemuda itu berusia kira-kira dua puluh empat tahun, wajahnya tampan sikapnya lembut dan mulutnya tersenyum ramah, akan tetapi sepasang matanya meneorong dan mengandung sinar dingin atau kejam. DewiKZ 88 Pemuda ini bukan lain adalah ouw Kwan Lok. pemuda murid mendiang Pak-thian-ong yang kemudian diambil murid Thian-te Mo-ong. seperti kita ketahui, setelah dia tamat belajar ilmu kepada Thian-te Mo-ong, dia lalu terjun ke dunia kang-ouw dengan tugas dari gurunya untuk membalas dendam gurupertamanya dan guru ke dua itu kepada musuh-musuh mereka seperti yang dipesankan Thian-te Mo-ong. Musuh-musuh itu adalah song Thian Lee, Tang cin Lan dan Souw Lee Cin. Dia sedang dalam perjalanan menuju ke kota raja untuk menyelidiki musuh-musuhnya itu ketika di tempat itu dia sempat menyaksikan tiga orang muda itu dikeroyok oleh tujuh gerombolan jahat. Dia bersembunyi dan tidak mencampuri, apa lagi melihat Tiraikasih Website betapa pemuda dan dua orang gadis cantik itu tidak kalah. setelah mereka bertiga menang dan mendengar ucapan mereka, barulah dia muncul dan mengeluarkan suara pujian. Hwe Li dan Ceng Ceng memandang kepada pemuda itu dengan bimbang karena mereka ini tidak tahu orang macam apakah adanya pemuda tampan berpakaian putih itu. Akan tetapi Siong Ek menjadi marah karena pemuda itu tampan dan bersikap ramah, seolah hendak menarik hati kedua orang sumoinya dan menyainginya Siong Tek menudingkan telunjuknya ke arah pemuda itu dan menghardik, "sudah tahu kami pendekar-pendekar Kun-lun-pai mengapa engkau berani sembarangan muncul disini?" Souw Kwan Lok memperlebar senyumnya, akan tetapi sinar matanya yang tajam seolah-olah hendak menusuk dada Siong Ek. "sobat, aku memuji kalian bukan karena ilmu silat kalian, melainkan kalian yang masih muda, tidak ada pengalaman dan dengan ilmu silat yang begitu-begitu saja berani menentang tujuh orang gerombolan tadi." Siong Ek membelalakkan matanya juga Hwe Li memandang dengan marah sekali karena apa yang diucapkan Kwan Lok itu merupakan penghinaan bagi mereka. Hanya Ceng Ceng yang menjadi khawatir karena pemuda berpakaian putih itu pasti bukan membual kosong belaka. DewiKZ 89 "Hwe Li, mari kita pulang saja. Aku khawatir nanti Paman Souw Can akan menanti- nanti dan mengkhawatirkan kepergian kita," bujuk Ceng Ceng yang sebetulnya merasa enggan untuk bercekcok dengan pemuda asing itu. Tiraikasih Website Akan tetapi Hwe Li yang sudah marah itu membentaknya, "Engkau pulanglah sendiri kalau merasa takut. Kami tidak takut kepada pemuda sombong ini" Lai Siong Ek sudah mencabut kembali pedangnya dan menudingkan telunjuk kirinya ke arah muka ouw Kwan Lok. "Kalau engkau mengatakan ilmu silat kami hanya begitu-begitu saja, coba perlihatkan ilmu silatmu. Beranikah engkau melawan aku?" siang Ek membusungkan dadanya dan sikapnya menantang sekali. Kwan Lok tertawa, "Heh-heh, harimau yang belum tajam taringnya dan belum kuat kukunya berani bicara besar. Jangankan melawan engkau seorang biarpun dikeroyok tiga aku tidak akan takut, dan aku akan menghadapi kalian hanya dengan tangan kosong saja" Hampir meledak rasa perut Hwe Li mendengar ucapan itu Andaikata ia dan suhengnya bersombong, pemuda ini ternyata lebih sombong lagi Dikeroyok tiga pedang dengan tangan kosong saja? DewiKZ 90 "Bangsat sombong!! Jangan lari dari pedangku" teriak Hwe Li dan ia pun sudah mencabut pedangnya dan menyerang dengan hebat. Melihat ini, Siong Ek juga sudah menggerakkan pedangnya, mengirim serangan yang dahsyat. Akan tetapi Kwan Lok adalah seorang pemuda yang pernah digembleng oleh dua orang datuk besar dari utara dan selatan. ilmu silatnya sudah mencapai tingkat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat dua orang pengeroyoknya itu. Dengan kedua tangan kosong dia menyambut dua serangan itu. Mula-mula dia memperiihatkan ilmunya meringankan tubuh. Dua pedang yang menjadi dua gulungan sinar menyambar-nyambar itu selalu dielakkan dan tubuhnya bagaikan bayangan yang menghilang ke sana muncul ke mari, membingungkan Hwe Tiraikasih Website Li dan Siong Ek. Setelah mendemonstrasikan kelincahannya, Kwan Lok mengeluarkan suara mengejek, "Ha-ha, tidak kena Ah, luput lagi Hayo keluarkan semua ilmumu" Tentu saja Hwe Li dan Siong Ek menjadi semakin penasaran dan marah. Sementara itu, Ceng Ceng yang menjadi penonton, tidak mau membantu. Ia melihat bahwa pemuda itu tidak berniat buruk. Kalau dia berniat buruk tentu dia akan mencabut senjatanya. Dia hanya melawan dengan tangan kosong saja dan ini saja menunjukkan bahwa pemuda baju putih itu tidak berniat jahat. Dugaannya benar karena setelah mereka bertanding, Ceng Ceng melihat pemuda itu berkelebat kesana sini dengan kecepatan seperti seekor burung walet dan dua orang pengeroyoknya tidak mampu berbuat banyak. Kalau pemuda itu seorang jahat, biarpun betapa kuatnya, Ceng Ceng pasti akan membantu dan mengeroyoknya. Akan tetapi, pemuda itu bukan orang jahat, mengapa mesti dikeroyok dan diserang mati-matian? ia hanya menonton saja sambil mengerutkan alisnya karena ia melihat betapa Hwe Li dan siang Ek semakin marah dan serangan mereka semakin hebat, merupakan serangan-serangan maut. Kini Kwan Lok memamerkan kehebatan sinkangnya. Dia tidak lagi mengelak ke sana ke mari, melainkan menangkis dua batang pedang itu dengan telapak tangannya Bacokan atau tusukan pedang disambut begitu saja dengan tangan terbuka dan kedua senjata itu sama sekali tidak mampu melukai telapak tangannya. DewiKZ 91 Ceng Ceng menjadi semakin kagum dan khawatir. Mengapa Hwe Li dan Siong Ek tidak mau berhenti saja? Apakah mereka tidak melihat bahwa pemuda itu lihai sekali dan kepandaiannya amat tinggi? Tiraikasih Website Memang Hwe Li dan siang Ek sama saja. Mereka terlalu tinggi hati dan manja, nnenganggap diri sendiri paling hebat sehingga sukar bagi mereka untuk mengakui kekalahan "Haiiiitt." Hwe Li menusukkan pedangnya ke arah lambung kiri Kwan Lok. Pemuda baju putih ini menggerakkan tangan kiri dan menangkap pedang itu Begitu ditangkap, pedang itu seolah melekat pada tangannya dan betapapun Hwe Li menariknya, pedang itu tidak dapat terlepas dari cengkeraman tangannya. "Haiiitt." Siong Ek menggunakan kesempatan itu untuk membacokkan pedangnya ke arah leher Kwan Lok. Kini tangan kanan Kwan Lok menyambar dan pedang Siong Ek itu pun dapat ditangkapnya dan tidak dapat ditarik lepas Selagi Hwe Li dan Siong Ek menarik-narik, sekuat tenaga, tiba-tiba Kwan Lok berkata lembut, "Pergilah kalian" Dia mengerahkan sin-kangnya dan "krak krak" dua pedang yang dipegang kedua tangannya itu patah dan pemilik masing-masing terdorong ke belakang dan terjengkang lalu terbanting ke atas tanah. Hwe Li dan Siong Ek merangkak bangkit dengan muka pucat. Akan tetapi Kwan Lok tidak mempedulikan mereka. sekali menggerakkan tubuh, Kwan Lok sudah meloncat ke dekat Ceng Ceng. "Nona yang baik, engkau ikut dengan aku." DewiKZ 92 Ceng Ceng terkejut dan hendak membantah, akan tetapi dengan gerakan cepat sekali Kwan Lok menotok punggung Ceng Ceng, membuat gadis ini menjadi lemas dan akan terkulai roboh. Kwan Lok menyambar tubuhnya, dipanggulnya gadis itu dan sekali berkelebat dia sudah lenyap dari depan Hwe Li dan Siong Ek. Tiraikasih Website Hwe Li dan Siong Ek saling pandang dengan mata terbelalak dan muka pucat. "Celaka, dia menculik Ceng Ceng" kata Siong Ek dengan alis berkerut karena khawatir. Hwe Li memandang pedang di tangannya yang tinggal gagangnya, dengan gemas ia membanting pedang itu ke atas tanah. "Hhmm, agaknya Ceng Ceng yang tergila-gila kepada pemuda itu" gerutunya. "Ehhh? Mengapa engkau menuduh begitu, sumoi? Ceng Ceng telah diculik orang, apa yang harus kita katakan kepada suhu?" "Kalau Ceng Ceng tidak tergila-gila kepada pemuda itu, mengapa ia tidak membantu ketika kita mengeroyok pemuda baju putih itu? Tidak salah lagi, Ceng Ceng tentu tergila-gila kepadanya dan pemuda itu mengetahuinya maka membawanya pergi. Hemm, sungguh gadis yang tidak tahu malu, mencemarkan nama keluarga kami dengan perbuatannya yang tidak tahu malu sungguh hina sekali" Akan tetapi hati Siong Ek tetap saja merasa gelisah. "Pemuda itu tidak meninggalkan nama, kita tidak tahu siapa dia dan bagaimana kita harus melapor kepada suhu?" "Katakan saja bahwa Ceng Ceng ikut pergi dengan seorang pemuda yang tampan, tidak tahu ke mana dan kita tidak dapat menghalanginya karena pemuda itu lihai sekali." Siong Ek tidak berani membantah lagi, akan tetapi diam-diam dia merasa cemburu sekali. Diam-diam dia pun tertarik kepada Ceng Ceng yang manis dan lembut hati, walaupun dia jatuh hati kepada Hwe Li. DewiKZ 93 Mereka segera menunggang kuda masing-masing dan pulang. Siong Ek menuntun kuda yang tadi ditunggangi Ceng Ceng. setelah tiba di rumah, tentu saja Souw Can Tiraikasih Website terkejut melihat mereka pulang menuntun kuda Ceng Ceng, dan gadis itu tidak tampak di antara mereka. "Di mana Ceng Ceng? Kenapa hanya kudanya saja yang kembali?" tanya Ketua Kim-long-pang itu. "Entah, dia dibawa pergi seorang laki-laki muda" jawab Hwe Li dengan alis berkerut tidak senang. "Apa? Dia pergi dengan seorang laki-laki?" tanya Souw Cin tidak percaya. "Siong Ek, apa yang telah terjadi?" Dia bertanya kepada muridnya karena dia tahu bahwa Hwe Li bersikap galak terhadap saudara misannya itu dan keterangannya amat meragukan. Siong Ek yang tidak setuju dengan keterangan Hwe Li, melirik kepadanya dan menjelaskan- "Begini, suhu. Tadi ketika kami bertiga sedang menunggang kuda di tengah hutan di sebelah timur kota, mendadak ada tujuh orang gerombolan menyerang kami. Kami bertiga melawan dan akhirnya kami dapat mengalahkan dan mengusir mereka." "Tujuh orang gerombolan? siapa mereka? Apakah kalian tidak bertanya siapa mereka dan dari golongan mana?" "Kami tidak sempat bertanya, suhu. Mereka menyerang dan mengeroyok kami." "Hhmm, lalu bagaimana? Ke mana perginya Ceng Ceng?" DewiKZ 94 "setelah gerombolan itu pergi, muncul seorang pemuda berpakaian serba putih. Dia menghina dan mengejek ilmu silat kami. Tentu saja kami menjadi marah dan terjadilah perkelahian. Teecu bersama sumoi Hwe Li maju menyerang pemuda baju putih itu. Akan tetapi... hemm, ini anehnya, suhu, sumoi Ceng Ceng tidak membantu kami, hanya menonton saja. Akhirnya, kami berdua terpaksa Tiraikasih Website mengakui kekalahan kami, suhu. Pemuda itu lihai bukan main. Dengan tangan kosong dia melawan kami dan dapat mematahkan pedang kami. Kemudian tanpa berkata apa-apa, dia meloncat mendekati sumoi Ceng Ceng, menotoknya dan memanggulnya lalu membawanya pergi." Souw Can terbelalak kaget. "siapa nama pemuda berpakaian putih itu?" Siong Ek menundukkan mukanya yang berubah merah. Dia tidak mampu menjawab. Hwe Li yang menjawab, "Kami tidak sempat bertanya karena kami sudah marah sekali, Ayah. Akan tetapi melihat betapa Ceng Ceng tidak membantu kami, itu menunjukkan bahwa Ceng Ceng agaknya tertarik, kepada pemuda itu, Ayah. Dia memang tampan dan ilmu silatnya tinggi." "Ah, celaka. Apa yang akan terjadi dengan Ceng Ceng. Ke mana pemuda itu membawanya pergi? Aku harus mengerahkan semua anak buah untuk melakukan pengejaran dan mencarinya." Souw Can lalu mengumpulkan semua anggauta Kim-liong-pang yang jumlahnya lima puluh orang lebih, semuanya merupakan piauwsu pengawal pengiriman barang yang berpengalaman dan pandai silat, lalu memerintahkan mereka berpencar untuk mencari jejak pemuda yang melarikan Ceng Ceng. DewiKZ 95 Mari kita ikuti perjalanan ouw Kwan Lok yang melarikan Ceng Ceng. Dengan ilmu kepandaiannya yang tinggi. Kwan Lok memondong Ceng Ceng yang sudah ditotoknya itu dan akhirnya, setelah jauh sekali dari tempat tadi, dia berhenti di dalam sebuah hutan, di lereng terbawah sebuah bukit. Dia menurunkan tubuh gadis itu dan merebahkannya di atas rumput tebal. sejenak dia menatap wajah Ceng Ceng yang cantik manis itu. Ceng Ceng tidak Tiraikasih Website mampu bergerak atau bicara, akan tetapi pandang matanya yang penuh permohonan itu menggerakkan hati Kwan Lok untuk membebaskan totokannya. Begitu terbebas dari totokan- Ceng Ceng menggerak-gerakkan kaki tangannya yang masih terasa agak lemas, lalu ia bangkit duduk lalu berdiri sambil memandang kepada Kwan Lok. Kwan Lok juga bangkit berdiri sambil tersenyum. Melihat pandang mata dan senyum itu, diam-diam berdiri bulu roma Ceng Ceng. la melihat sesuatu yang mengerikan dalam pandang mata dan senyum itu. "Mengapa... mengapa engkau membawaku ke tempat ini?" tanyanya lirih karena terkandung rasa ngeri dan takut. "Mengapa? Untuk kuajak bercakap-cakap. Di sini jauh dari dua orang muda besar kepala itu. Aku melihat bahwa engkau lain dari mereka. Engkau seorang gadis yang cantik manis dan bijaksana, dan aku merasa berbahagia sekali karena engkau suka kepadaku. Nona manis, siapakah namamu?". "Aku bernama Liu Ceng, akan tetapi aku... aku tidak merasa suka kepadamu... aku tidak mengenalmu...." Pemuda itu tersenyum mengejek. "Tidak usah kau katakan juga aku sudah tahu bahwa engkau tertarik, dan suka kepadaku, Adik Liu Ceng. Dan aku bukan orang yang tidak tahu membalas budi baik. Engkau tidak ikut mengeroyok. itu berarti engkau suka kepadaku, bukan? Tidak usah malu-malu, kalau kita berdua saling tertarik. untuk apa dibuat malu?" DewiKZ 96 Sambil berkata demikian, Kwan Lok mejulurkan tangan dan memegang lengan Ceng Ceng. Ada sesuatu perasaan Tiraikasih Website dalam sentuhan itu yang membuat Ceng Ceng melompat ke belakang dan menarik tangannya. "Engkau salah mengerti. Aku tidak ikut mengeroyok karena aku melihat bahwa engkau tidak hendak mencelakai mereka. Aku dapat menduga bahwa ilmumu amat tinggi dan kami bukan tandinganmu. Terima kasih bahwa engkau tidak mencederai mereka. sekarang, ijinkan aku pulang. selamat berpisah" Ceng Ceng membalikkan tubuh untuk lari dari tempat itu. "Nanti dulu" Kwan Lok berkata dan Ceng Ceng tidak dapat lari karena lengannya sudah ditangkap tangan Kwan Lok. "Lepaskan aku" Ceng Ceng meronta-ronta. Akan tetapi tangkapan itu kuat sekali sehingga tidak mampu ia melepaskan lengannya. "Ceng-moi, engkau begini cantik, Aku tidak mencelakai mereka karena aku melihat engkau. Kalau tidak ada engkau, tentu dua orang manusia sombong itu sudah kubunuh. Nah, aku begini baik kepadamU, apakah engkau tidak ingin bersahabat denganku? Engkau akan menjadi pacarku yang istimewa dan kusayang, bahkan aku akan mengajarkan ilmu silat kepadamu agar engkau menjadi lihai dan dapat mengalahkan dua orang sombong itu." Kwan Lok menarik lengan itu dan hendak merangkul. Akan tetapi Ceng Ceng meronta dengan marah sekali dan kini ia dapat melepaskan lengannya. "Jangan mendekat Jangan sentuh aku. Aku bukan gadis macam itu, mudah saja kau permainkan." DewiKZ 97 "Ha-ha-ha, bagus Aku senang dengan gadis-gadis yang keras hati, binal seperti seekor kuda liar, tidak mudah menyerah," kata Kwan Lok yang sudah melangkah maju Tiraikasih Website lagi hendak memeluk, akan tetapi Ceng Ceng membalikkan tubuhnya dan lari sekuat tenaga. Setelah berlari sejauh kurang lebih satu mil, Ceng Ceng menengok dan tidak melihat dirinya dikejar. ia merasa lega dan bernapas panjang. Akan tetapi baru saja melangkah ke depan, ia terbelalak melihat pemuda itu sudah berada di depannya, bertolak pinggang dan tersenyum mengejek. lalu mengembangkan kedua lengannya. "Mari, mari ke sini, manis. Engkau tidak akan dapat meloloskan diri dari pelukanku." Bukan main bingung hati Ceng Ceng. Ia menengok ke kanan kiri, tidak ada seorang pun di tempat yang lebat penuh pohon-pohon itu, tidak ada orang yang dapat dimintai tolong. Lalu ia mencabut pedangnya. Ia bertekad untuk melawan sampai akhir hayatnya. Lebih baik mati daripada menyerah ke dalam tangan pemuda yang halus tampan seperti seekor ular berbisa itu. "Baik, apa boleh buat. sekarang aku akan melawanmu sampai mati Lebih baik mati daripada menyerah kepadamu" "Ha-ha-ha, aku senang sekali. Engkau bukan gadis murahan. Engkau mempertahankan kehormatanmu dengan taruhan nyawa. Bagus, engkau memang gadis yang patut menjadi sisihanku." "Hyaaattt " Ceng Ceng sudah menyerang dengan memainkan jurus yang paling hebat untuk membunuh pemuda yang membuatnya merasa ngeri itu. Akan tetapi dengan amat mudahnya Kwan Lok mengelak sambil menggoda. DewiKZ 98 "Keluarkan semua ilmumu, hendak kulihat sampai di mana kepandaianmu, sayang." Tiraikasih Website Kemarahan dan ketidak berdayaan membuat Ceng Ceng menjadi nekat dan semangatnya yang besar untuk melawan menambah kekuatannya. Pedangnya berkelebatan dan membentuk segulung sinar yang menyambar ke arah pemuda itu. "Ha-ha, bagus sekali. Engkau berbakat dan setelah menjadi pacarku, engkau akan kuajarkan ilmu pedang yang lebih hebat pula." "Tidak Lebih baik aku mati" kembali Ceng Ceng menyerang dengan hebat. Sekali ini Kwan Lok menangkap pedang itu sehingga tidak dapat ditarik kembali oleh Ceng Ceng dan tangan kirinya meraih ke depan, menyambar tangan kiri gadis itu dan dia mendekatkan mukanya untuk mencium. Ceng Ceng mengelak dengan memalingkan mukanya ke kiri dan kanan. Akan tetapi kedua tangannya tidak mampu digerakkan lagi dan agaknya elakannya tidak akan berhasil terus. Tiba-tiba angin lembut menyambar ke arah punggung Kwan Lok disertai bentakan, "Pemuda jahat, lepaskan gadis itu" DewiKZ 99 Kwan Lok terkejut karena hembusan angin lembut pada punggungnya itu terasa membawa tenaga yang kuat sekali. Dia cepat meloncat ke samping dan melepaskan kedua tangan Ceng Ceng sambil mendorongnya sehingga Ceng Ceng terhuyung dan tentu akan terjengkang kalau saja tidak ada sesuatu yang menangkap tangan kirinya dan menahannya sehingga tidak sampai terjatuh. Ketika dia melihat, ternyata di situ telah berdiri seorang kakek gendut pendek yang memegang sebatang kebutan. Bulu kebutan berwarna putih itu yang melibat pergelangan tangan Ceng Ceng sehingga ia tidak sampai terjengkang dan bulu Tiraikasih Website kebutan itu pula yang tadi mengancam punggung Kwan Lok. Ceng Ceng maklum bahwa ada seorang kakek yang menolongnya, maka ia lalu meloncat ke belakang kakek itu untuk berlindung. "Ha-ha-ha, jangan takut, Nona. Tidak ada yang dapat mengganggumU selama aku berada di sini." Kwan Lok adalah seorang pemuda yang berkepandaian tinggi. BiarpUn dia merasa marah dengan bercampur tangannya kakek itu, akan tetapi dia bersikap tenang saja. Dia maklum bahwa kakek ini memiliki ilmu kepandaian tinggi. Dia memandang penuh perhatian dan melihat kakek pendek gendut yang memegang kebutan berbulu putih, dia segera dapat menduga dengan siapa dia berhadapan. sebelum dia berangkat merantau, Thian-te Mo-ong telah menceritakan padanya tentang pada datuk dan tokoh persilatan yang terkenal. Dia lalu mengangkat kedua tangan depan dada sambil berkata, "Ah, kiranya Locianpwe Thian-tok Cu Kiat Seng yang datang selamat datang dan selamat berjumpa, Locianpwe." Thian-tok mengerutkan alisnya. Dia tidak mengenal pemuda ini, seorang pemuda yang lihai. Akan tetapi pemuda itu agaknya sudah mengenalnya dengan baik. Dia segera tersenyum lebar dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aih, dunia telah mengalami kemajuan. seorang pemuda telah memiliki ilmu silat tinggi dan juga bermata tajam mengenal orang. siapa kah engkau, orang muda yang pandai?" DewiKZ 100 "saya bernama ouw Kwan Lok. Locianpwe. saya mengenal nama Locianpwe dari suhu saya dan saya yakin bahwa Locianpwe tentu sudah mengenal baik kedua orang suhuku." Tiraikasih Website Ceng Ceng masih berdiri di belakang tubuh kakek itu dan mendengarkan dengan penuh perhatian. ia sendiri juga tidak mengenal siapa itu ouw Kwan Lok dan ia masih bergidik kalau mengingat akan bahaya yang mengancarnnya tadi dan ia tahu bahwa tanpa bantuan kakek itu, ia tentu tidak akan terlepas dari cengkeraman pemuda yang seperti srigala buas itu. Thian-tok memandang penuh selidik ketika dia bertanya, "orang muda, siapakah kedua gurumu itu?" "Guruku yang pertama adalah mendiang suhu Pak-thian-ong, dan guruku yang ke dua adalah suhu Thian-te Mo-ong." "Wah-wah-wah... Kiranya engkau murid mereka? Aku tahu bahwa Pak-thian-ong sudah tewas, dan aku mendengar pula bahwa Thian-te Mo-ong tertawan pasukan kerajaan. Pantas engkau, begini lihai, kiranya engkau murid kedua orang datuk itu" Kembali Kwan Lok mengangkat kedua tangan depan dada. "Karena Locianpwe mengenal kedua orang guruku, bahkan kalau tidak salah mereka adalah segolongan dengan Locianpwe, maka kuharap Locianpwe suka melihat muka mereka dan tidak mencampuri urusan pribadiku. Aku cinta kepada gadis itu, harap Locianpwe suka membiarkan aku menangkapnya." DewiKZ 101 "Ho- ho- ho, engkau mau enaknya sendiri saja, ouw Kwan Lok. Aku memang mengenal kedua orang gurumu, akan tetapi di antara kami tidak ada hubungan apapun. Dan engkau hendak memaksa gadis ini, mana mungkin aku mendiamkan saja? Kalau kalian saling mencinta, aku orang tua tidak akan mencampuri urusan kalian. Akan tetapi coba kutanya dulu Nona ini." Tiraikasih Website "Tidak. aku tidak kenal padanya, tidak cinta padanya. Dia hendak memaksa aku" seru Ceng Ceng tanpa ditanya karena dia sudah merasa khawatir sekali kalau- kalau kakek itu akan memenuhi permintaan pemuda bernama Kwan Lok itu. Thian-tok melambaikan tangannya kepada Kwan Lok. "Nah, engkau mendengar sendiri, orang muda. Mana mungkin cinta bertepuk sebelah tangan. Mana mungkin aku menyerahkannya kepadamu walaupun engkau mengaku cinta kalau gadis ini tidak mau dan tidak cinta kepadamu?" Kwan Lok mengerutkan alisnya dan memandang wajah kakek gendut pendek itu dengan tajam, mulutnya tersenyum aneh dan ujung kedua bibirnya agak gemetar sedikit, tanda bahwa dia marah sekali. "Thian-tok Gu Kiat Seng, engkau seorang tua yang tidak ingin dihormati orang muda. Jangan mengira bahwa aku takut kepadamu. sekali lagi kuperingatkan jangan mencampuri urusanku dan lebih baik engkau cepat pergi dari sini sebelum terlambat" "Hemm, Kwan Lok. Engkau sungguh beruntung dapat menjadi murid dua orang Datuk selatan dan Datuk Utara itu. Hanya sayang sekali, engkau bukan hanya mewarisi ilmu- ilmu mereka, melainkan juga kejahatan mereka. sebaiknya engkau menyadari akan hal ini dan mengubah kelakuanmu, karena kelakuanmu sendiri itu yang kelak akan membinasakan engkau." DewiKZ 102 Kwan Lok menjadi marah sekali walaupun tidak nampak pada wajahnya yang masih tersenyum-senyum. "Thian-tok. engkau orang tua yang bosan hidup," teriaknya dan begitu kedua tangannya bergerak cepat, beberapa sinar menyambar ke arah kakek gendut itu. Jarak antara mereka tidak begitu jauh, hanya empat meter dan sambitan pisau Tiraikasih Website terbang itu cepat sekali. Akan tetapi, Thian-tok tidak akan menjadi datuk barat kalau dia menjadi korban dari serangan gelap macam itu. Dia menggerakkan kebutan berbulu putih di depan tubuhnya dan runtuhlah lima batang pisau terbang itu, terpukul bulu kebutan. Akan tetapi Kwan Lok tidak berhenti sampai di situ saja. Dia telah mencabut sepasang pedangnya dan menyerang dengan dahsyat. Gerakan pedangnya selain cepat juga mengandung tenaga sinkang yang amat kuat. Thian-tok menyambut dengan kebutannya. Bulu- bulu halus kebutan itu kadang dapat menjadi kaku seperti kawat baja dan begitu bertemu pedang, bepercikan bunga api. Mereka saling serang dengan hebatnya. Kwan Lok adalah murid dua orang datuk dan hampir seluruh ilmu kedua orang datuk itu telah dipelajarinya sehingga tentu saja dia menjadi seorang pemuda yang amat tangguh. Akan tetapi lawannya juga seorang Datuk Barat yang telah membuat nama besar, maka tidak mudah bagi Kwan Lok untuk memperoleh kemenangan dalam pertandingan itu. Mereka saling serang sampai lima puluh jurus lebih. Ceng Ceng yang sejak tadi nonton menjadi amat khawatir kalau-kalau kakek itu tidak akan mampu mengalahkan pemuda itu. Kalau kakek itu kalah, bukan hanya kakek itu yang celaka atau mungkin mati, akan tetapi ia sendiri pun akan terancam bahaya yang mengerikan. setelah berpikir demikian, dengan nekat Ceng Ceng lalu melompat dan menyerang pemuda itu dengan pedangnya. DewiKZ 103 "Tranggg...." Pedang Ceng Ceng tertangkis dan terpental, akan tetapi gadis itu menyerang lagi dengan nekat dan dengan sepenuh tenaganya untuk membantu Thian-tok. Menghadapi Thian-tok sendiri saja, Kwan Lok belum juga mampu mengalahkannya, apa lagi sekarang kakek itu Tiraikasih Website dibantu oleh Ceng Ceng. Biarpun tingkat kepandaian gadis ini masih jauh di bawah Kwan Lok, akan tetapi ia telah mewarisi ilmu pedang Kun-lun-pai yang cukup lihai. Masuknya gadis ini dalam pertempuran itu membuat Kwan Lok terdesak karena Thian-tok mempergunakan kesempatan itu untuk memutar kebutannya dan menggunakan pukulan dorongan tangan kirinya yang dilakukan dengan tubuh setengah berjongkok. Hawa pukulan yang dahsyat menyambar-nyambar ke arah Kwan Lok, Pemuda itu maklum bahwa kini dirinya yang terancam, maka dia mengelebatkan sepasang pedangnya menyerang dengan hebat. Menghadapi sambaran pedang itu, Ceng Ceng melompat ke belakang dan Thian-tok menangkis dengan kebutannya. Kesempatan itu dipergunakan oleh Kwan Lok untuk melompat jauh dan melarikan diri dengan cepatnya. Thian-tok tersenyum memandang kepada Ceng Ceng dan berkata, "Bagus, Nona. Kalau engkau tidak membantu, belum tentu dia akan melarikan diri Bocah itu lihai bukan main." Ceng Ceng sudah menyimpan pedangnya, kemudian ia menjatuhkan diri berlutut di depan kakek itu. "Locianpwe telah menyelamatkan saya dari kematian yang mengerikan. sampai mati saya tidak akan dapat membalas budi kebaikan Locianpwe." DewiKZ 104 "Ha-ha, engkau sendiri sebetulnya sudah memiliki ilmu pedang Kun-lun-pai yang hebat. sayang masih belum sempurna. Kalau engkau sudah menyempurnakan ilmumu, belum tentu pemuda tadi dapat mengganggumu." Tiraikasih Website Mendengar ini, Ceng Ceng cepat memberi hormat sambil berlutut. "saya mohon sudilah kiranya Locianpwe membantu saya menyempurnakan ilmu silat saya." "Hemm, engkau memang berbakat dan aku pun belum mempunyai murid. sukakah engkau menjadi muridku, Nona?" "Justeru itu yang saya harapkan, Locianpwe." "Bagus, akan tetapi engkau harus langsung ikut dengan aku meninggalkan ayah ibumu. Apakah engkau tega melakukan hal itu?" "suhu, teecu sudah tidak mempunyai ayah bunda. Teecu yatim piatu," kata Ceng Ceng yang langsung saja menyebut kakek itu dengan sebutan suhu. "Ha-ha-ha, ini namanya jodoh. Bagus sekali kalau begitu" "Akan tetapi, suhu. selama ini teecu ikut dan mondok di rumah Paman Souw Can, Ketua Kim-liong-pang di Pao-ting. Rasanya tidak enak kalau teecu pergi tanpa pamit, akan tetapi untuk pamit pun teecu merasa tidak enak karena Paman dan Bibi tentu akan melarang. Teecu hanya ingin memberitahu bahwa teecu pergi bersama suhu untuk mempelajari ilmu." "Hemm, jangan khawatir. Malam ini juga kita kesana dan menyampaikan pemberitahuanmu. " "Baik, suhu. saya akan mentaati semua perintah suhu." "Bagus, engkau murid yang baik. siapa namamu?" "Nama teecu Liu Ceng, biasa dipanggil Ceng Ceng." DewiKZ 105 "Nah, Ceng Ceng, kita berangkat ke Pao-ting, memasuki kota itu setelah malam tiba." Berangkatlah guru dan murid Tiraikasih Website ini, melangkah perlahan dan santai menuju ke kota Pao-ting. Malam itu ketika Souw Can dan isterinya masih belum tidur, bahkan mendengarkan lagi cerita Hwe Li dan Siong Ek tentang hilangnya Ceng Ceng, tiba-tiba mereka mendengar suara di atas genteng, "Paman Souw Can dan Bibi, saya mohon diri untuk mengikuti suhu mempelajari ilmu." "Ceng Ceng...." Souw can cepat melayang ke atas genteng, diikuti pula oleh Hwe Li dan Siong Ek. Di atas genteng yang diterangi bulan- mereka bertiga melihat Ceng Ceng berdiri di depan seorang kakek gendut pendek. "Ceng Ceng." kata Souw Can. "Engkau akan pergi ke mana dan dengan siapa?" Kakek gendut itu yang menjawab sambil tersenyum lebar, "Souw-pancu, mulai sekarang Ceng Ceng menjadi murid ku, setelah tamat belajar ilmu barulah ia akan kembali ke sini." "Akan tetapi siapa kah engkau? Aku paman dan juga guru Ceng Ceng, tidak dapat membiarkan engkau membawanya begitu saja" "Ayah, kakek ini tentu teman pemuda yang menculiknya itu" "Suhu, serang saja dia, dia tentu bukan orang baik-baik" Hwe Li dan Siong Ek maju menyerang kakek itu. Akan tetapi, sekali berkelebat kakek gendut itu lenyap pula Lalu terdengar suara kakek itu, "Souw-pangcu, lebih baik engkau mengajarkan kesopanan kepada puteri dan murid mu." DewiKZ 106 "Paman, Bibi, selamat ting gal, saya pergi" masih terdengar lapat-lapat suara Ceng Ceng lalu sunyi. Tiraikasih Website Souw Ceng menghela napas panjang. Ketika dia melihat Hwe Li dan Siong Ek hendak melakukan pengejaran, dia berkata, "Tidak perlu dikejar. Kalian tidak akan mampu menyusulnya. Kakek itu seorang yang amat sakti. Kalau Ceng Ceng menjadi muridnya, hal itu malah baik sekali." Mereka semua lalu turun dan semalam itu mereka membicarakan soal Ceng Ceng yang pergi secara aneh itu. Gadis itu sama sekali tidak membawa bekal pakaian dan semua barangnya ditinggalkan di kamarnya. Lee Cin berjalan santai di bukit itu. Pemandangan alam pada pagi hari itu teramat indahnya. Matahari bersinar cerah. Langit biru dan awan-awan putih, berarak seperti sekumpulan domba berbulu putih. Di bawah kakinya, sawah ladang terbentang luas kehijauan jauh di sebelah kanan tampak sebuah pedusunan dengan genteng- genteng rumahnya berwarna kemerahan. Kalau atap rumah pedusunan itu sudah memakai genteng semua, hal itu menandakan bahwa dusun itu sudah lumayan keadaannya, sudah cukup kebutuhan hidup penghuninya. Di atas sana, dekat puncak, tampak sebuah bangunan dengan menara yang berbentuk kerucut, bersusun delapan. Agaknya itu merupakan sebuah bangunan semacam kuil atau tempat pemujaan, kelihatan begitu menyendiri di lereng atas terkurung pohon-pohon, semua kelihatan demikian tenteram dan penuh damai. Dia melangkah terus, mendaki sebuah lereng. Tiba-tiba ia melihat sesosok tubuh manusia menggeletak di antara semak-semak, Lee Cin menjadi heran dan cepat ia menghampiri Yang menggeletak dengan napas tinggal satu-satu itu adalah seorang pemuda. DewiKZ 107 Sebetulnya pemuda itu berwajah tampan, akan tetapi wajah itu amat pucat seperti mayat dan tubuh itu pun kurus. seperti seorang pemuda yang kehabisan banyak Tiraikasih Website darah sehingga di wajah itu sudah hampir tidak darahnya lagi. Lee cin berjongkok dekat pemuda itu dan memeriksa nadinya. Begitd lemahnya, tinggal satu-satu. Agaknya sentuhan jari tangan Lee Cin menggugah pemuda itu siuman dari pingsannya. Dia mengeluh dan membuka matanya yang sayu, nampak kaget melihat Lee Cin dan mendadak seperti mendapat tenaga baru, dia menudingkan telunjuknya ke muka Lee cin sambil berseru lemah, "Iblis cantik... kau iblis cantik...." Lee Cin terkejut, akan tetapi ia memegang lengan orang itu dan bertanya cepat, "Apa maksudmu? siapa iblis cantik?" "Kau... kau... iblis cantik, lepaskan aku... lepaskan...." Dan orang itu terkulai lemas. Ketika Lee cin memeriksanya lagi, ternyata orang itu sudah tewas -oo0dw0oo- Jilid 04 DewiKZ 108 LEE CIN bangkit berdiri, alisnya kerut. Ada yang tidak beres di sini. Jelas pemuda itu amat ketakutan dan yang ditakutinya adalah iblis cantik. Siapakah iblis cantik dan di mana ia? Lee cin memandang ke atas, ke arah lereng di dekat puncak di mana tampak bangunan dengan menara tinggi itu. Kembali ia memeriksa pemuda itu. Jelas telah mati dan kematiannya bukan karena luka atau karena sakit, melainkan lemah sekali seperti yang kehabisan darah. Tapi tidak ada luka di tubuhnya. Teringat akan sebutan iblis tadi, ia bergidik. Benarkah ada iblis yang menghisap semua darah orang itu? Kembali ia bangkit berdiri. Ia harus menyelidiki hal ini. Ia maju lagi dengan perlahan, mendaki bukit itu. Belum jauh ia melangkah, ia melihat tubuh tiga Tiraikasih Website orang pemuda di dalam sebuah jurang yang tidak begitu dalam. Ia dapat melihat jelas bahwa tiga orang pemuda itu juga sudah mati dan keadaannya sama seperti pemuda tadi. Apakah tiga orang pemuda itu pun korban iblis cantik? Tiba-tiba ia mendengar suara orang berkelahi di lereng atas. Suara mendesingnya senjata dan teriakan suara laki-laki yang parau, "Kau iblis terkutuk. Aku harus membasmi kamu dan kaki tanganmu" Kembali terdengar bunyi desing senjata tajam. Lee cin mencari jalan terobosan agar dapat cepat tiba di tempat itu. Tiba-tiba ia mendengar suara orang menjerit, mengerikan-Jeritan itu terdengar parau seperti suara laki-laki yang bicara dengan marah tadi. Ia mempercepat larinya, berloncatan dan akhirnya ia tiba di tempat itu. sudah sepi, akan tetapi ada seorang laki-laki rebah miring di situ. Tangannya masih memegang sebatang golok besar. Ia cepat menghampiri Laki-laki itu bertubuh tinggi besar dan gagah, usianya sekitar empat puluh tahun. Laki-laki itu mengerang lirih, tanda bahwa dia masih hidup, Akan tetapi ketika Lee Cin berjongkok memeriksanya, ia terkejut bukan main melihat baju laki-laki itu robek di bagian dada dan di kulit dadanya tampak cap telapak tangan menghitam Ketika laki-laki itu membuka mata melihat Lee Cin, dia membelalakkan matanya dan menggerakkan goloknya untuk menyerang. Akan tetapi begitu mengerahkan tenaga, dia mengeluh dan golok itu pun terlepas dari pegangannya. Dia menuding ke arah Lee Cin dan berseru, "Terkutuk. kau... kau iblis cantik...." Dan tiba-tiba saja orang itu terkulai dan tewas. DewiKZ 109 Lee Cin bangkit berdiri, mengerutkan alisnya memandang kepada pria itu, kemudian ia memandang lagi ke atas, ke arah bangunan yang bermenara itu. Adakah hubungannya bangunan ini dengan peristiwa aneh yang Tiraikasih Website dihadapinya? Ada beberapa orang pemuda tampan tewas secara aneh, dan kini ada seorang laki-laki gagah juga tewas setelah bertempur dengan menderita luka bekas pukulan beracun yang hebat. Pemuda yang seperti mati kehabisan darah itu, sebelum tewas, seperti juga laki-laki ini, memaki ia sebagai iblis Cantik. Agaknya yang menyebabkan mereka mati adalah seorang penjahat wanita yang cantik dan lihai. Lee cin menjadi waspada. Ia seperti dapat merasakan bahwa ia telah memasuki daerah yang penuh bahaya. Akan tetapi ia tidak takut dan mendaki terus, dengan lambat dan hati-hati. Tidak sia-sia ia bersikap hati-hati dan waspada. Tiba-tiba ia mendengar angin berdesir dan sinar berkelebat. Cepat ia mengelak dan sebatang piauw senjata rahasia runcing menyambar lewat, lalu menancap di batang pohon di belakangnya. Ketika ia menengok memandang, kiranya piauw itu digantungi sehelai kertas. Didekatinya kertas itu yang ada tulisannya, pendek dan tegas berbunyi "Kalau tidak ingin mati, cepat tinggalkan tempat ini" DewiKZ 110 Lee Cin adalah seorang dara yang pemberani dan keras hati. Makin ditantang ia akan semakin maju dengan tabah. Ia tahu bahwa disini terjadi kejahatan dan pelakunya adalah seorang atau banyak orang wanita cantik. Gertakan mengusirnya itu tidak membuatnya takut, bahkan ia lalu memandang ke sekeliling sambil tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya mendaki lereng itu. Ia masih bersikap waspada kalau- kalau akan terjadi serangan gelap. Ia berhenti sebentar, memperkUat ikatan rambutnya dan memutar gantUng pedangnya dipUnggUng agar mudah dicabUt, lalu mencabut sulingnya dan memegangnya dengan tangan kiri ia sudah siap siaga UntUk bertanding kalau datang serangan. Tiraikasih Website Tiba-tiba terdengar ledakan di depannya dan asap putih mengepul tebal. Dari dalam kepulan asap tebal itu berloncatan empat orang berpakaian serba hijau dan begitu melompat, mereka sudah mengepung dan menyerangnya dengan senjata pedang mereka Lee Cin yang memang sudah siap. berkelebat di antara sinar pedang mereka dan tangan kirinya menggerakkan suling untuk membalas serangan empat orang pengeroyok itu. Ia melihat bahwa mereka berempat adalah empat orang wanita yang mukanya bagian bawah ditutup kain hijau sebagai topeng. Gerakan mereka memang cukup cepat, akan tetapi bagi Lee Cin mereka itu terlalu lamban sehingga ketika sulingnya digerakkan membalas serangan, empat orang pengeroyok itu terdesak mundur. Mereka berloncatan ke belakang dan ketika Lee cin hendak mengejar, ia berhenti karena ada ledakan lagi di depannya dan asap putih tebal menghalanginya. Dari dalam asap itu meluncur belasan batang piauw ke arah tubuhnya Lee Cin meloncat ke atas, tangan kanannya berhasil menangkap sebatang piauw dan dari atas ia melihat bayangan empat orang itu melarikan diri. Cepat tangan kanannya bergerak menyambitkan piauw yang ditangkapnya. Terdengar orang menjerit lalu sunyi. Lee Cin yakin bahwa sambitannya tadi mengenai sasaran, akan tetapi empat orang itu telah pergi, mungkin yang tiga orang melarikan seorang di antara mereka yang terluka oleh piauw mereka sendiri DewiKZ 111 Lee Cin melanjutkan langkahnya mendaki. Ia maklum bahwa bahaya mengintainya. Empat orang wanita tadi tentu anak buah saja dan tentu mereka telah melapor sehingga kini pimpinan mereka sudah mempersiapkan penyambutan untuknya. Akan tetapi di manakah sarang mereka? Di bangunan itu? Ia harus menyelidikinya sampai tuntas. Tiraikasih Website Kini Lee cin tiba di lereng paling atas di mana terdapat bangunan dengan menara tinggi itu. Dan ia tertegun. Banyak orang dusun mendaki puncak itu melalui jalan besar yang terawat. Ia tadi datang dari lain arah sehingga tidak tahu bahwa banyak orang dusun laki-perempuan menuju ke tempat itu. Tidak kurang dari lima belas orang yang berada di depannya, belum lagi ang sudah masuk dan yang masih berada di belakang. Ketika Lee Cin ikut dengan rombongan orang itu menuju bangunan, ia tertegun. Bangunan itu ternyata sebuah kuil para pendeta wanita. Ada beberapa orang to-kouw Pendeta Wanita menyambut orang-orang dusun yang datang hendak bersembahyang dan mengajukan bermacam-macam permohonan. Agaknya kuil ini laris menarik banyak pengunjung. Tentu sebuah kuil yang manjur, banyak permintaan terkabul dan yang bertobatpun banyak yang sembuh. Disebelah dalam banyakpula terdapat to-kouw yang melayani para tamu bersembahyang. Disebelah kiri terdapat beberapa meja besar yang dijaga beberapa orang tokouw. Di meja ini diterima sumbangan dari para pengunjung dan Lee Cin melihat bahwa segala macam barang disumbangkan oleh penduduk dusun itu. Ada hasil sawah ladang, ada ayam sampai babi, bahkan adapula yang memberi potongan emas simpanan mereka. Melihat banyaknya sumbangan, Lee Cin dapat menduga bahwa dalam waktu tidak terlalu lama kuil itu akan berkembang dan para penghuninya dapat hidup serba kecukupan. DewiKZ 112 Kuil itu memakai nama Kuil Thian-hok-si Kuil Berkah Tuhan, akan tetapi tidak seperti kuil agama To lainnya, di situ yang dipuja adalah sebuah patung wanita yang indah dan cantik luar biasa. Besarnya seperti ukuran manusia dewasa, dan bukan seperti Patung Dewi Kwan im. Di bawah patung itu terdapat tulis an dengan huruf emas, "Dewi seribu Berkah" dan di depannya terdapat meja Tiraikasih Website sembahyang yang besar, penuh dengan suguhan seperti buah-buahan, akan tetapi ada pula arak dan masakan daging. Agaknya para pemuja patung itu hanya, namanya saja memakai nama agama To, akan tetapi telah bercampur dengan aliran lain yang menyembah roh-roh halus, penuh dengan ketahyulan dan Keanehan. semua patung di situ menggambarkan wanita belaka, dan rata- rata patung itu cantik jelita, dengan pakaian mewah. Bau hio harum memenuhi ruangan depan di mana Lee Cin membaur dengan para pengunjung yang sebagian besar wanita. Akan tetapi Lee cin seperti merasa betapa dirinya diperhatikan orang walaupun para to-kouw yang berada di situ seolah-olah tidak memperhatikan sama sekali. Agar tidak mendatangkan kecurigaan, Lee Cin lalu melangkah ke sudut di mana terdapat sebuah meja yang dipergunakan untuk melayani tamu yang hendak melihat peruntungannya atau minta diramal nasibnya. ini merupakan alasan baik sekali bagi Lee Cin untuk keperluan kunjungannya. Ia sudah hampir putus asa melihat betapa keadaan kuil ini sama sekali tidak ada yang mencurigakan. Para to-kouw itu melayani para tamu dengan ramah dan baik dan di antara mereka tidak ada yang kelihatan jahat. Para to-kouw itu terdiri dari wanita- wanita berusia antara dua puluh sampai tiga puluh tahun dan rata- rata mereka memiliki wajah yang halus dan manis walaupun mereka sama sekali tidak memakai riasan muka. DewiKZ 113 To-kouw yang menjaga meja bagian ramalan itu berusia kurang lebih dua puluh lima tahun. wajahnya cukup cantik dan ia pun tidak memakai bedak atau gincu, akan tetapi pandang mata Lee Cin yang tajam melihat bahwa alis wanita ini sebagian dicabuti sehingga nampak melengkung indah. Agaknya to-kouw ini diam-diam suka mempercantik diri Tiraikasih Website "Apakah siocia hendak menanyakan tentang nasib? Tentang perjodohan, tentang keturunan, atau tentang rejeki?" To-kouw itu menyambut Lee Cin yang mendekati meja itu. Pada saat itu, terdapat seorang pemuda tampan yang juga menghampiri meja itu. Melihat ini, Lee Cin melangkah mundur dan menjawab pertanyaan to-kouw tadi, "Aku nanti saja." To-kouw itu memandang kepada pemuda yang menghampiri meja. Pemuda itu berusia dua puluh tahun lebih, berpakaian seperti seorang pemuda sastrawan yang kaya, wajahnya tampan dengan kulit kemerahan dan sepasang alisnya tebal menghitam, matanya bersinar lembut dan mulutnya tersenyum ramah. "selamat pagi, Kongcu. Apakah Kongcu hendak bertanya tentang ramalan nasib?Jodoh? Pekerjaan?" Pemuda itu melirik ke arah Lee Cin, kelihatan malu-malu. Akan tetapi keramahan to-kouw itu membuat dia memberanikan diri berkata dengan bisikan lirih, "Aku ingin bertanya tentang perjodohan." "Ah, mudah sekali, Kongcu. Dan jawaban dari kuil ini, atas berkah sang Dewi, selalu cocok dan tepat. silakan Kongcu, mari kulayani Kongcu bersembahyang." DewiKZ 114 Pemuda itu mengikuti to-kouw ke meja sembahyang dan dia segera menyulut belasan batang hio, lalu bersembahyang, dia diberi sebuah tabung bambu di mana terdapat belasan batang potongan bambu yang ada nomornya. Dia berlutut, mengocok tabung bambu itu sampai sebatang diantara potongan bambu itu meloncat keluar dan menyerahkannya kepada to-kouw yang mendampinginya. Tiraikasih Website "Yang ditanyakan tentang jodoh, Kongcu? Nomornya berapa? Ah, nomor tujuh belas. Tunggu sebentar." To-kouw itu lalu masuk ke dalam untuk mengambilkan ramalan atas batang bambu nomor tujuh belas itu. sejak tadi Lee Cin melihat saja dengan penuh perhatian. Sambil pura-pura memandang lukisan yang indah tergantung di dinding, Lee Cin memperhatikan mereka dengan pendengarannya. "Nah, ini jawabannya, Kongcu. Apakah Kongcu ingin agar saya menerangkan artinya? Biar saya bacakan" To-kouw itu lalu membaca perlahan namun cukup keras sehingga dapat didengar oleh Lee Cin, "Jodoh sudah ditakdirkan tak dapat dicari dan dipaksakan kalau ingin mengetahui dengan pasti harus mendapat petunjuk sang Dewi" "Hemm, apa artinya itu, To-kouw? Di sini tidak ditulis jelas siapa jodoh ku" pemuda itu mencela. "sabarlah, Kongcu. sudah jelas ditulis bahwa untuk mengetahui rahasia jodoh Kongcu, harus mendapat petunjuk sang Dewi" "Bagaimana caranya agar bisa mendapatkan petunjuk itu?" DewiKZ 115 "syaratnya hanya satu. Kongcu membersihkan diri, mandi dengan air suci di sini, kemudian Kongcu menunggu di kamar bertapa. Di sini disediakan banyak kamar-kamar untuk keperluan itu dan Kongcu duduk bersamadhi dengan tekun. Kalau sang Dewi berkenan Kongcu tentu akan mendapat tanda melalui mimpi atau bahkan dapat melihat sendiri" Tiraikasih Website Pemuda itu menjadi girang dan segera menyanggupi. To-kouw itu membawa dia ke dalam dan menyerahkan kepada to-kouw lain yang akan melayani segala keperluannya mandi keramas dengan air suci. Lee cin menjadi penasaran. Benarkah pemuda itu akan mendapat petunjuk Sang Dewi? Ketahyulan yang tidak masuk akal. Akan tetapi hal itu sungguh mencurigakan. ia harus menyelidiki sampai tuntas, siapa tahu di sini letak rahasia iblis Cantik itu. "siocia hendak menanyakan sesuatu? Jangan ragu, Nona. Nona pasti akan mendapat jawaban yang tepat kalau Nona minta dengan sungguh hati. sang Dewi tidak pernah mengecewakan para pemujanya," kata to-kouw itu kepadanya. Lee cin melihat ke sekeliling. Wajah para penduduk dusun yang memuja di situ nampak berseri, tanda bahwa mereka itu puas dan percaya sepenuhnya akan keampuhan dan kesaktian sang Dewi yang mereka puja. "Aku akan menanyakan sesuatu," kata Lee Cin sambil memandang wajah to-kouw itu dengan tajam. To-kouw itu tersenyum. "Dapatkah siocia memberitahu apa yang hendak ditanyakan? Jodoh, atau rezeki atau minta obat?" "Aku hendak menyelidiki suatu rahasia, aku hendak bertanya apakah penyelidikanku akan berhasil." Lee Cin sengaja mengeluarkan alasan ini sebagai sindiran. Akan tetapi wajah to-kouw itu tidak menunjukkan sesuatu dan ia segera berkata dengan suara biasa, DewiKZ 116 "Ah, itu mudah saja, siocia. Mari kubantu siocia melakukan sembahyang dan mencabut ciam-si bambu jawaban." Tiraikasih Website Seperti halnya pemuda tadi, Lee cin bersembahyang, berlutut lalu mengocok tabung bambu sampai sepotong bambu meloncat keluar. setelah melihat nomornya, to-kouw itu lalu masuk ke dalam untuk mengambilkan jawabannya. Lee Cin menanti dengan hati tegang. Jawaban apa yang akan diterimanya? Sekali ini agak lama to-kouw itu keluar. Lee Cin menanti sambil duduk di atas sebuah bangku, melihat orang-orang dusun yang hilir mudik dan sibuk bersembahyang. Ruangan itu kini pengap oleh asap dupa yang berbau harum, menimbulkan suasana yang aneh. Akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul. To-kouw itu membawa sepotong kertas dan menyerahkannya kepada Lee Cin. "Kalau masih belum jelas, saya akan menerangkan," katanya. Lee Cin membaca empat baris kalimat itu penuh perhatian. Pekerjaan yang dikejar-kejar amatlah sulit dan sukar lebih baik dihentikan daripada mengalami kecelakaan. Tentu saja Lee Cin sudah mengerti benar akan arti kata- kata itu. orang hendak mencegah ia melakukan penyelidikan. Ataukah itu hanya kebetulan saja jawaban yang sudah ditulis lebih dulu? Akan tetapi ia pura-pura tidak mengerti, dan menyerahkan sepotong kertas itu kepada to-kouw. "Apa sih artinya ini?" tanyanya. DewiKZ 117 To-kouw itu membacanya sebentar lalu menghela napas panjang. "Ah, Nona. Bahaya besar mengancam keselamatan Nona kalau Nona melanjutkan dengan penyelidikan itu. Menurut jawaban ini, sebaiknya Nona menghentikan penyelidikan itu agar terhindar dari malapetaka." Tiraikasih Website Lee cin pura-pura berpikir, alisnya berkerut dan akhirnya ia berkata, "Aku belum puas. Aku harus minta petunjuk langsung dari sang Dewi sendiri mengapa penyelidikanku harus kuhentikan. Aku akan menyewa sebuah kamar di sini dan bersamadhi untuk mendapatkan petunjuk" "Ah, hal itu tidak bisa, Nona." "Mengapa tidak bisa? Aku melihat pemuda tadi kau perbolehkan menanti petunjuk langsung dari sang Dewi Apa kau kira aku tidak akan mampu membayar sewa kamarnya dan semua biayanya?" "Bukan demikian, Nona. Kalau pemuda tadi, jawabannya jelas mengatakan bahwa dia harus mendapat petunjuk dari sang Dewi, maka kami membolehkan dia bermalam di sini. Akan tetapi jawabanmu sudah jelas dan tidak boleh mengganggu sang Dewi. Engkau akan terkena kutukan kalau melanggar, Nona dan kami pun tidak berani." Lee Cin memang hanya ingin menjajaki. Kini ia yakin bahwa jawaban pertanyaannya memang sudah diatur dan ia tidak diperbolehkan bermalam di situ juga sudah direncanakan. Kalau para to-kouw di situ terlibat dalam urusan iblis Cantik, tentu sekarang mereka sudah mengetahui bahwa tadi di lereng ia telah mengusir dan melukai seorang di antara empat perempuan bertopeng yang hendak menghalanginya. Dan kalau memang mereka ada hubungannya, maka tentu saja ia akan dihalangi dan tidak boleh melanjutkan penyelidikannya, apa lagi bermalam di situ. DewiKZ 118 "Ah, begitukah?" Ia berpura-pura takut akan kutukan. "Kalau begitu, memang sebaiknya aku pergi dan tidak melanjutkan pekerjaanku itu. Terima kasih, To-kouw?" Ia lalu membayar semua biaya sembahyangan itu, memberi Tiraikasih Website sumbangan yang royal dan keluar dari kuil. Dia memandang ke arah menara yang menjulang tinggi dan berada di belakang kuil dan menduga-duga apa rahasia yang terkandung di dalam menara tingkat delapan itu Kuil itu cukup luas, dengan bangunan kamar-kamar untuk tamu di belakang, dan agaknya hanya menara itu yang tidak boleh dimasuki para tamu. Karena merasa bahwa banyak mata mengikuti gerak-geriknya, Lee Cin lalu melangkah pergi menuruni lereng. Pemuda tampan itu mendapatkan sebuah kamar yang warnanya serba putih. Dindingnya putih bersih dan dipan yang berada di situ pun bertilam dan berbantal putih. oleh to-kouw yang melayaninya, setelah ia mandi keramas dengan air yang disebut air suci, air mawar yang berbau harum, dia dipinjami satu stel pakaian yang longgar dan dari kain putih, lalu ia disuruh duduk bersila dan bersiulian samadhi di atas pembaringan itu. Pintu kamarnya ditutup dari luar oleh to-kouw yang melayaninya. "Kalau sang Dewi berkenan mengunjungimu, engkau harus menurut atas segala petunjuknya, melaksanakan segala perintahnya dan engkau akan diberkati, Kongcu. Akan tetapi kalau engkau membantah, engkau akan dikutuk dan kami tidak mengharapkan hal yang demikian terjadi atas dirimu." Kata- kata ini masih bergema di telinga pemuda itu. Dia menanti dengan jantung berdebar tegang. Dia adalah seorang tahyul seperti para pengunjung kuil lainnya sehingga dia yakin bahwa sang Dewi pasti akan turun menemuinya dan memberi petunjuk, entah berupa impian atau bisikan. DewiKZ 119 Malam terang bulan itu amat sunyi di dekat puncak bukit itu. Karena kuil itu dikelilingi hutan dan jauh dari dusun, setelah tidak ada lagi pengunjung, kuil itu sunyi sepi. juga Tiraikasih Website para to-kouw sudah menutup pintu depan yang tebal, karena mereka akan mengaso dan tidur. Tengah malam tiba, suasana semakin sepi. Pemuda yang duduk bersamadhi itu merasakan kesepian ini dan hawa dingin malam terang bulan itu menerobos masuk dari celah-celah atap. menerpanya dengan lembut, membuat dia agak gemetar kedinginan. Dalam kamar itu ada penerangannya, sebatang lilin yang bernyala cukup terang. Tak lama kemudian, api lilin itu bergoyang-goyang seperti tertiup angin. Padahal, tidak ada angin dalam kamar itu, kemudian tampak sesosok bayangan putih berputar-putar di dalam kamar itu, membuat api lilin semakin bergoyang-goyang. Pemuda itu memberanikan hatinya yang berdebar ketakutan untuk membuka matanya dan... dia melihat seorang gadis yang cantik jelita, bermata seperti sepasang bintang, mengenakan pakaian sutera putih yang tipis dan tembus pandang, bergerak seperti menari-nari di dalam kamar itu, membuat api lilin bergoyang dan tercium olehnya bau yang harum sekali. Tentu saja dia tidak ragu lagi. Inilah sang Dewi seribu Berkah. Benar-benar muncul dalam kamarnya. Bagaimanapun juga , dia menjadi takut dan cepat dia menjatuhkan dirinya berlutut di atas pembaringan itu dan memberi hormat kepada sang Dewi Selubung kain sutera tipis yang lebar itu menyapu wajahnya dan terdengar sang Dewi yang kini berdiri di dekat pembaringan berkata dengan suara halus merdu seperti bernyanyi, "Kwa Tek Ki, jangan takut. Kalau engkau hendak mengetahui jodoh mu, mari ikut aku" DewiKZ 120 Pemuda itu semakin yakin bahwa wanita cantik jelita itu pasti sang Dewi. Demikian saktinya Dewi itu sehingga Tiraikasih Website sudah mengenal namanya. Dia lupa bahwa tadi sebelum memasuki kamar, dia harus mendaftarkan nama dan alamatnya di buku tamu. setelah mendengar ucapan sang Dewi, Kwa Tek Ki lalu turun dari pembaringan dan mengikuti dewi itu keluar dari kamarnya, terus berjalan menuju ke belakang. Ke mana pun dewi itu akan membawanya, dia akan ikut. Mereka tiba di bawah menara yang terletak di belakang kuil. Empat orang wanita berpakaian putih yang memakai cadar putih berdiri seperti patung menjaga menara itu. Ketika sang Dewi lewat, mereka membungkuk memberi hormat. Sang Dewi menggapai dan pemuda itu mengikutinya memasuki pintu gerbang dan terus mengikuti masuk pintu depan menara itu. DewiKZ 121 Sementara itu, Lee Cin yang membayangi mereka mendekam di balik semak-semak. Ia sejak tadi telah datang ke tempat itu dan meloncat naik ke atas kuil untuk melakukan penyelidikan. Tampaknya tenang-tenang saja tidak ada yang mencurigakan sehingga setelah tengah malam, Lee Cin bermaksud untuk meninggalkan tempat itu. Akan tetapi tiba-tiba hidungnya mencium bau harum dan tampak olehnya sesosok bayangan putih berkelebat cepat di bawah kuil. Bayangan itu datang dari arah menara dan kini memasuki kuil bagian belakang di mana terdapat banyak kamar yang disediakan untuk para tamu. Tentu saja ia menjadi curiga sekali, akan tetapi sebelum ia dapat melihat dengan jelas, bayangan putih itu telah lenyap, Gerakan bayangan itu menunjukkan bahwa ia seorang yang memiliki gin-kang istimewa. Dengan hati- hati Lee Cin melayang turun dari atas atap dan berindap menghampiri bagian kamar-kamar itu lalu mengintai dari balik sebatang pohon yang tumbuh di situ. Tiraikasih Website Tidak lama ia mengintai karena tiba-tiba pintu sebuah kamar terbuka dan muncullah seorang wanita yang cantik sekali, mengenakan jubah sutera putih yang tipis dan rambut kepalanya yang hitam lebat digelung ke atas itu berhiaskan sebuah tiara yang indah. Wanita itu melangkah dengan ringan dan di belakangnya, seperti seekor domba yang ditarik kepenjagalan, berjalan pemuda tampan yang tadi siang minta ramalan tentang jodohnya. Mereka berjalan secara wajar, pemuda itu jelas tidak dipaksa dan mereka berdua berjalan tanpa bercakap-cakap. Lee Cin menjadi heran dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia lalu membayangi dengan hati- hati karena ia dapat menduga bahwa wanita berpakaian putih itu lihai sekali. sebelum mengetahui dengan jelas persoalannya, tentu saja ia tidak dapat turun tangan- Ketika mereka menghampiri menara, Lee Cin mendekam di balik semak-semak dan melihat betapa empat orang gadis bercadar dan berpakaian serba putih memberi hormat kepada wanita bertiara yang cantik jelita itu dan wanita itu terus memasuki pintu menara diikuti oleh si pemuda. Lee cin tidak dapat berbuat sesuatu karena tidak melihat ada kejahatan dilakukan orang di situ. setelah mereka lenyap di balik pintu yang tertutup kembali, Lee Cin melihat ke sekeliling menara itu. Menara itu, bagian bawahnya berpintu dua, depan dan belakang dan disetiap pintu terjaga oleh empat orang wanita bercadar berpakaian putih. DewiKZ 122 "Aku harus dapat memasuki menara itu untuk melihat apa yang berada di dalamnya," pikir Lee Cin. Tidak adajalan masuk kecuali dua pintu yang terjaga itu. Kalau ia menerjang masuk. tentu akan timbul geger dan ia akan menjadi pihak yang bersalah memasuki tempat orang dengan paksa, apalagi kalau ternyata tidak ada kejahatan Tiraikasih Website apa pun terjadi di tempat itu. Ia harus dapat masuk secara diam-diam dan memeriksa dalam menara. Kemudian ia menyelinap dan tak lama kemudian tiba di bawah sebatang pohon besar yang tumbuh di dekat menara. Ia meloncat ke atas pohon dan dari situ ia dapat meloncat ke tingkat dua yang dilingkari beranda yang lebarnya sekitar dua meter. Dengan ringan ia melompat dari pohon itu ke beranda tingkat dua. Ia bergerak dengan hati- hati sekali agar jangan sampai menimbulkan suara. Akan tetapi tiba-tiba terdengar bunyi kerincingan di sebelah dalam menara. Ia tidak tahu bahwa di lantai beranda tingkat dua itu dipasangi tali kecil dan kalau tersangkut sesuatu tali itu akan menarik bunyi kerincingan yang akan memberitahu penghuni menara bahwa ada orang di luar, di beranda tingkat dua. Pintu-pintu tingkat dua segera terbuka dan bermunculan delapan orang yang memakai cadar sesuai dengan warna pakaiannya, yang berpakaian putih cadarnya putih, demikian pula yang berpakaian hijau cadarnya hijau. Mereka mengepung Lee Cin dan menyerangnya. Karena beranda itu sempit, Lee Cin kurang leluasa dan karena ia ingin mengetahui bagian dalam menara, ia menerobos memasuki pintu yang terbuka sambil memutar pedang Ang-coa-kiam yang telah ia cabut dari punggungnya. Putaran pedang Ang-coa-kiam membuat pedang para pengeroyoknya terpental dan di lain saat ia telah berada dalam ruangan tingkat dua menara itu. Ternyata tingkat dua itu dipergunakan sebagai semacam tempat pertemuan karena di situ tidak ada kamar-kamarnya, melainkan sebuah ruangan yang luas, seluas ukuran menara itu. DewiKZ 123 Dan ia telah mendapatkan dirinya terkepung oleh sedikitnya dua puluh orang wanita yang semuanya bercadar. Mereka itu mengenakan pakaian yang berbeda. Ada yang putih, ada yang merah, dan ada yang hijau. Tiraikasih Website Agaknya warna pakaian dan cadar ini menunjukkan tingkat mereka. Akan tetapi, mereka tidak lagi menyerangnya, hanya mengepung dan tak lama kemudian, kepungan terbuka dan masuklah seorang wanita yang membuat Lee Cin tertegun dan kagum. Dengan langkah seperti seekor harimau kelaparan, wanita ini melenggang ke dalam kepungan. Rambutnya hitam panjang dan mengenakan tiara dari batu permata yang gemertapan. Pakaiannya jubah panjang sutera putih yang tembus pandang sehingga memperlihatkan bentuk tubuh yang ramping dan dengan lekuk lengkung yang sempurna. Wajah itu pun cantik sekali, terutama matanya yang seperti bintang dan mulutnya yang setengah terbuka penuh gairah. sambil melenggang menghampiri, wanita itu pun mengamati wajah Lee Cin dengan penuh perhatian, lalu terdengar suaranya yang merdu dan lantang, "siapakah engkau dan apa maksudmu datang ke tempat kami seperti seorang pencuri?" Lee Cin tersenyum mengejek. sedikit pun tidak merasa jerih. Ia memandang ke sekeliling, kepada anak buah yang bercadar lalu bertanya, "Tempat apakah ini? Di luarnya kuil dan para to-kouw, akan tetapi disebelah dalamnya wanita- wanita berpakaian tipis dan bercadar. Apakah kalian ini pada to-kouw yang siang hari bertugas di kuil tadi?" "orang lancang, apa urusanmu dengan kami? Di waktu melayani para tamu kami memang para to-kouw di kuil Thian-hok-si ini, akan tetapi setelah tidak melayani tamu dan berada di rumah sendiri, apa pun yang kami lakukan, pakaian apa pun yang kami pakai, tidak ada hubungannya dengan kamu" DewiKZ 124 "Hemm, pantas saja jawaban ciamsi itu menyuruh aku menghentikan penyelidikan. Kiranya kalian para to-kouw Tiraikasih Website palsu, menyembunyikan sesuatu di menara ini. Apakah hubungan kalian dengan iblis Cantik?" Ia menatap tajam wanita cantik di depannya itu dan melihat mulut wanita itu tersenyum. Manis sekali senyumnya akan tetapi mengandung sesuatu yang mengerikan. "Tangkap bocah ini dan sekap ia di lantai tingkat lima" Wanita itu memberikan perintahnya dan para anak buahnya lalu maju mengeroyok. Karena perintahnya adalah untuk menangkap. mereka sudah menyimpan pedang masing-masing dan menggunakan tangan untuk membekuk Lee Cin. Gadis ini pun tidak ingin membunuh orang tanpa jelas kesalahan mereka, maka iapun menyimpan pedangnya dan melawan dengan tangan kosong. Ia melompat ke atas dan ketika turun, kaki tangannya menyambar dan empat orang pengeroyok sudah terpelanting Lalu Lee Cin mengamuk. Ia tidak mengguna kanpukulan beracun, juga tidak menggunakan It-yang-ci, hanya menggunakan kecepatan gerakannya untuk merobohkan para pengeroyok. Dalam waktu singkat saja, delapan orang pengeroyok sudah berpelantingan. "Tahan" bentak wanita cantik itu. Anak buahnya menghentikan gerakan dan tetap mengepung tempat itu. Wanita itu menghadapi Lee Cin dan kembali mengamati Lee Cin dari kepala sampai ke kaki. "Hemm, agaknya engkau memiliki sedikit kepandaian, ya? Coba kau lawan aku, ingin kulihat sampai di mana kehebatanmu" setelah berkata demikian, tanpa peringatan lebih dulu tangan kanannya menyerang ke arah muka Lee cin. Tamparan ini mendatangkan angin mengiuk. DewiKZ 125 "Wuuutt" begitu Lee cin mengelak dengan miringkan mukanya, tangan kiri wanita itu menyambar ke depan, Tiraikasih Website menotok ke arah dadanya. Lee cin kembali mengelak dan kini ia pun membalas dengan pukulan yang tidak kalah ampuhnya. Terjadilah pertandingan yang hebat, pukul memukul, tangkis menangkis. Lee cin mendapat kenyataan betapa kuatnya sinkang wanita itu, dan juga gerakannya amat cepat. Namun ia mampu mengimbanginya dan mereka bertanding sampai tiga puluh jurus. Tiba-tiba wanita itu mengebutkan ujung lengan jubahnya yang tipis dan tampak asap kemerahan mengepul dan menyambar ke muka Lee cin. Lee cin tahu bahwa asap kemerahan itu mengandung racun, akan tetapi asap itu sudah menyambar ke mukanya dan ia pun roboh pingsan Tentu saja sebetulnya Lee cin tidak pingsan- Dara perkasa ini adalah puteri dan murid Ang-tok Mo-li seorang datuk yang selain tinggi ilmunya, juga ahli dalam soal racun, terutama racun merah. Maka melihat asap racun kemerahan tadi ia sengaja tidak menyingkir dan pura-pura roboh pingsan- Ia maklum betapa akan sukarnya memasuki menara ini, maka ia berpura-pura pingsan agar dapat disekap dalam tingkat ke lima di mana ia akan dapat menyelidiki keadaan menara ini. Wanita cantik itu lalu membungkuk dan menanggalkan pedang Ang-coa-kiam dari punggung Lee cin dan berkata kepada anak buahnya, "Bawa ia ke kamar tahanan tingkat lima. Hati-hati, ia harus duaga ketat. Setelah dikunci, tingkat lima harus selalu diawasi penjaga. Ilmu silatnya tinggi, ia dapat merepotkan kita" DewiKZ 126 "Kalau ia berbahaya dan merepotkan, kenapa tidak dibunuh saja, Niocu?" kata seorang diantara para anak buah yang bercadar merah. Tiraikasih Website "sayang kalau dibunuh. Ilmu silatnya tinggi, kalau kita dapat membujuknya, ia akan menjadi seorang pembantu yang lebih baik dari kalian semua." Anak buah gerombolan wanita aneh itu lalu mengangkat tubuh Lee Cin yang lemas naik tangga. Lee Cin diam-diam memperhatikan. Tingkat tiga dan empat juga merupakan ruangan tanpa kamar, terisi penuh prabot dan alat sembahyang, alat dapur dan lain-lain. Agaknya kedua tingkat ini berfungsi sebagai gudang. setelah tiba di tingkat lima, di situ terdapat kamar- kamar, tidak kurang dari sepuluh kamar sekeliling tingkat itu. Ia lalu dimasukkan ke dalam salah satu kamar ini. Kamar ini memiliki pintu besi yang tebal yang bagian atasnya merupakan trali yang kuat. Empat orang anak buah gerombolan wanita itu merebahkan dirinya di atas lantai kamar, lalu mereka meninggalkannya di dalam kamar itu dan menguncikan pintu kamar dari luar. Kamar itu mendapat cahaya penerangan dari luar yang menerobos masuk melalui besi di atas pintu. Lee Cin membuka matanya. Tidak nampak seorang pun penjaga. Tentu para penjaga itu menjaga di luar pintu dan merasa aman karena pintunya sudah dikunci dari luar. Lee Cin memeriksa keadaan kamar. Terbuat dari tembok tebal di tiga penjuru dan pintu itu memang kokoh sekali. sayang bahwa Ang-coa-kiamnya dirampas oleh wanita cantik itu. Kalau tidak. dengan Ang-coa-kiam tentu ia akan dapat memotong jeruji besi itu dan dapat bebas. DewiKZ 127 Lee Cin bangkit berdiri dan memeriksa daun pintu. Daun pintu itu terbuat dari besi tebal. Bagian atasnya, setinggi dada, merupakan jeruji besi yang sebesar lengan orang, tentu amat sukar untuk dipatahkan, kecuali dengan pedang pusaka yang ampuh. Induk kunci yang besar dipasang di luar, dekat jeruji besi sehingga kalau ia mengeluarkan tangannya melalui celah-celah jeruji, jari-jarinya dapat Tiraikasih Website mencapai induk kunci. Akan tetapi apa gunanya. Induk kunci itu kuat kokoh sekali, tak mungkin dipatahkan begitu saja dan kuncinya tentu dipegang oleh para penjaga. Ia benar-benar tidak berdaya, Ia harus bertindak cerdik, mencari kesempatan untuk dapat meloloskan diri dan menyelidiki keadaan di kamar- kamar sebelah atau bagian lain dari menara itu. Akan tetapi percuma saja untuk coba membujuk para penjaga di luar. Mereka semua itu kelihatan taat sekali kepada pemimpin mereka yang ia duga tentulah si iblis Cantik seperti yang dikatakan oleh pemuda yang hampir mati itu dalam saat terakhirnya dan juga oleh laki-laki gagah pemegang golok yang terluka oleh telapak tangan hitam. Akan tetapi ia harus memperoleh bukti lebih dulu sebelum bertindak. Ia sudah berkorban, membiarkan dirinya ditangkap dan pedang pusakanya dirampas. Kalau hasil pengorbanan itu hanya menjadikan dirinya disekap tak berdaya, maka sia-sialah pengorbanan itu Ia harus mencari akal. Ia teringat akan ucapan , si iblis cantik yang menghendaki agar ia dapat menjadi pembantunya. Itu berarti bahwa pemimpin gerombolan itu tidak ingin membunuhnya. Ia melihat ke atas. Di langit-langit tengah kamar itu terdapat sebuah paku besar yang tadinya mungkin dipasang untuk menggantung lampu penerangan. Akan tetapi sekarang penerangannya mendapatkan dari luar, cahaya lampu yang menerobos masuk melalui jeruji. Ia berpikir sejenak lalu tersenyum. Tiga orang penjaga di luar kamar tahanan itu saling bercakap dengan suara berbisik-bisik, "Gadis itu berbahaya sekali." "Ya, ilmu silatnya tinggi." DewiKZ 128 "Akan tetapi Niocu tidak menghendaki ia dibunuh." Tiraikasih Website "Memang kalau ia dapat menjadi pembantu, tentu kedudukannya lebih tinggi dari kita semua." "Akan tetapi bagaimana dapat membujuknya?" "Aih, jangan khawatir. Niocu tentu akan dapat membuatkan obat yang membikin ia menjadi seekor harimau yang jinak dan penurut." "Benar, buktinya para pemuda itu semua menjadi jinak penurut dan melakukan apa saja yang dikehendaki Niocu atau kita, hi-hik," "Akan tetapi pemuda baju biru itu sungguh keras hati, tidak pernah mau tunduk." "Dia sudah dirantai di ruangan bawah, kalau sampai besok tidak mau menyerah, mungkin akan disiksa sampai mati. sayang, pemuda itu seperti seekor kuda yang jantan dan kuat, kalau dibunuh begitu saja." Tiba-tiba terdengar suara seperti orang mendengkur dari kamar tahanan- Tiga orang wanita itu terkejut, menengok lalu menghampiri pintu tahanan di mana Lee Cin ditahan. Ketika mereka menjenguk ke dalam mereka terkejut bukan main melihat gadis yang ditahan itu telah menggantung diri dengan sabuk suteranya yang dikaitkan pada paku besar di langit-langit. "Celaka... ia membunuh diri" "Cepat buka pintunya, ia belum mati" "Kalau ia mati, kita akan dihukum" DewiKZ 129 Mereka lalu membuka daun pintu itu dan cepat menghampiri tengah kamar di mana Lee Cin menggantung diri, mengeluarkan suara seperti orang tercekik lehernya. Tiga orang penjaga itu lalu menolongnya, seorang naik dengan bantuan temannya dan melepaskan ikatan sabuk Tiraikasih Website sutera itu, lalu beramai menurunkan tubuh Lee CM ke atas lantai. Akan tetapi pada saat itu, Lee Cin bergerak cepat sekali dan tiga orang itu roboh terkulai, tertotok dan membuat mereka tidak mampu bergerak atau bersuara lagi. Totokan it-yang-ci itu memang ampuh sekali. Dalam waktu sejam wanita- wanita itu akan tidak berdaya sama sekali. Lee Cin cepat keluar dari pintu, memasang lagi induk kunci dan menjenguk ke kamar- kamar yang lain- Hanya ada tiga kamar yang terisi dan isinya sama, yaitu seorang pemuda yang tampak loyo dan lemas, berwajah tampan akan tetapi pucat sekali. Lee Cin memakai induk kunci ketiga kamar itu sehingga para pemuda itu akan dapat lolos dari kamar tahanan kalau dikehendaki, lalu ia menuruni tangga menuju ke tingkat bawah. Ia ingin membebaskan pemuda yang keras hati dan tidak sudi takluk kepada si iblis Cantik. DewiKZ 130 Sampai di lantai bawah, ia tidak menemui halangan, dan untung ia membawa serangkai anak kunci yang ternyata dapat digunakan untuk membuka semua kamar tahanan di menara itu. Berbeda dengan kamar di mana ia disekap tadi, kamar tingkat bawah di mana pemuda itu disekap dipasangi lampu yang digantung di langit-langit. ia menjenguk ke dalam kamar itu, satu-satunya kamar di lantai bawah yang ada orangnya dan melihat pemuda dengan pakaian yang compang- camping terikat dengan rantai baja dan kedua tangan itu direntangkan dan dibelenggu pada besi yang ditanam ditembok. Pemuda itu kelihatan lemas dan kepalanya ditundukkan- pada kulit badannya tampak balur-balur merah, tanda bahwa dia telah disiksa dengan lecutan-lecutan. Tubuh pemuda itu memang kokoh kuat, akan tetapi mukanya tidak dapat dilihat jelas oleh Lee Cin karena dia menunduk sehingga kelihatan gelap, tidak menerima cahaya dari lampu di atas kepalanya. Tiraikasih Website Lee Cin membuka induk kunci dan pintu itu dibukanya. Ia cepat menghampiri pemuda itu untuk melihat keadaan orang. pada saat itu, si Pemuda mengangkat kepalanya dan berkata dengan suara penuh geram, "iblis Cantik, jangan harap aku akan tunduk kepadamu dan menuruti nafsu iblismu. Perempuan tak bermalu, kalau hendak bunuh, bunuhlah karena kalau aku sampai terbebas dari sini, aku pasti akan menghancurkan kepalamu yang isinya kotor dan najis itu" Wajah itu tampan dan karena ia sedang marah, matanya mencorong dan hidungnya kembang kempis sehingga tampak bengis. Melihat wajah itu Lee Cin terbelalak. kemudian bertanya lirih, "suheng... Thio Hui san-...?" Pemuda itu membelalakkan kedua matanya yang agak bengkak bekas pukulan dan wajahnya berseri ketika dia mengenal Lee cin- "Aih, engkau sumoi Lee cin. Bagus, engkau datang menolongku" "Tenang, suheng. Akan kucoba membebaskanmu dari borgol- borgol itu" Lee Cin meraba-raba kedua borgol yang mengikat, kedua pergelangan tangan yang terpentang itu. Borgol yang kokoh sehingga akan sukar dipatahkan. Kembali Lee Cin merasa menyesal mengapa. ia kehilangan pedangnya. Kalau ada Ang-coa-kiam ditangannya, tidak akan sukar mematahkan belenggu itu. "Akan kucoba untuk mencabut saja borgol ini dari tembok" kata Lee Cin yang segera menangkap borgol yang membelenggu pergelangan tangan kanan pemuda itu. DewiKZ 131 "sekarang, kerahkan seluruh tenagamu, suheng, akan kubantu. Hayo, tarik... satu, dua, tiga...." Mereka mengerahkan tenaga dan "broll" rantai itu terlepas dari dinding. Tiraikasih Website "Kita cabut yang sebelah lagi," kata Lee Cin dan mereka berdua pun berhasil menjebolkan rantai kedua dari tembok. Kini bebaslah pemuda itu walau rantai masih bergantung di kedua pergelangan tangannya. Mereka lalu duduk bersila untuk menghimpun tenaga sakti. "suheng, bagaimana engkau dapat berada di sini?" tanya Lee Cin sambil memandang wajah yang babak belur itu. Pemuda itu adalah Thio Hui san, berusia dua puluh lima tahun, bertubuh jangkung tegap dan wajahnya tampan gagah. Dia adalah seorang pendekar muda dari siauw-lim-pai, murid In Kong Taisu. Bagaimana Lee Cin menyebut murid siauw-lim-pai ini sebagai suheng kakak seperguruan. sebetulnya agak berlebihan karena Lee Cin hanya menerima pelajaran It-yang-ci saja dari In Kong Taisu. Biarpun hanya menerima ilmu It-yang-ci, namun Lee Cin menganggap In Kong Taisu sebagai gurunya, maka ia menyebut Thio Hui san sebagai suhengnya. Hui San lalu menceritakan dengan singkat. Pemuda murid siauw-lim-pai ini secara kebetulan saja dalam perantauannya lewat di bukit itu dan dia mendengar dari sebuah dusun bahwa sudah ada tiga orang pemuda dusun itu lenyap dan tidak pernah pulang kembali setelah berkunjung ke kuil Thian- hok-si di dekat puncak bukit. Dia menjadi penasaran dan segera melakukan penyelidikan ke kuil itu. seperti juga dengan Lee cin, dia tertarik dan merasa curiga terhadap menara di belakang kuil. Malamnya dia lalu melakukan penyelidikan ke kuil itu. DewiKZ 132 "Aku berhasil masuk ke menara ini dan melihat lima orang pemuda disekap di lantai empat. Ketika aku sedang mencari akal untuk membebaskan mereka, tiba-tiba terdengar bunyi kerincingan dan aku sudah dikepung oleh banyak wanita bercadar. Kami segera berkelahi dan aku Tiraikasih Website tentu dapat merobohkan mereka semua kalau tidak muncul seorang wanita cantik seperti iblis." "si Iblis Cantik" kata Lee cin- "Benar, ia patut disebut Iblis Cantik. Wajahnya memang cantik akan tetapi wataknya seperti iblis. Ialah yang menculik dan menyekap para pemuda itu. Pemuda yang menurut kemauannya akhirnya akan mati juga karena setiap hari diloloh obat perangsang yang amat kuat dan harus melayani banyak wanita. Pemuda yang menolak akan disiksa, ada juga dipaksa. Iblis itu ternyata lihai sekali. Ilmu silatnya mungkin tidak terlalu lihai dan aku dapat menandinginya, akan tetapi ia memiliki bahan peledak yang beracun. Ia meledakkan sesuatu yang menimbulkan asap merah dan aku tidak ingat apa-apa lagi." "Hemm, obat pembius merah," kata Lee Cin- "Ketika sadar, aku sudah berada di sebuah kamar, terbelenggu dan iblis itu merayuku. Akan tetapi aku tidak sudi dan memakinya. Berulang kali mereka memaksa aku minum obat perangsang, akan tetapi betapapun tersiksanya perasaanku, aku tetap menolaknya. Akhirnya aku dibawa ke sini dan disiksa dengan kejam oleh Iblis Betina itu." "Jahanam busuk Kita bunuh iblis itu, suheng, kita basmi gerombolan sesat ini dan bakar kuil dan menaranya" Lee Cin berseru marah sambil mengepal kedua tangannya. DewiKZ 133 Tiba-tiba terdengar suara tawa merdu disusul ledakan dan tempat itu sudah penuh dengan asap putih yang tebal sehingga Hui san dan Lee Cin tidak dapat melihat apa-apa. Mereka hanya bersiap-siap dan legalah hati Hui san ketika ternyata asap itu tidak mengandung bius. Mereka berdua sudah memasang kuda-kuda dan siap menerjang. Ketika asap memudar dan menghilang daun pintu kamar itu sudah tertutup dan terkunci lagi, sedangkan belasan orang anak Tiraikasih Website buah gerombolan dipimpin sendiri oleh si Iblis Cantik yang tertawa-tawa. "Ha-ha-ha-hi-hik, kalian kira akan dapat lolos dari sini? jangan mimpi orang muda keras kepala, engkau tetap menolak ke hendak kami, sekarang engkau dan gadis ini akan kami jadikan tontonan setelah puas kami menonton, baru kalian akan kami bunuh. Hi-hi-hik" Wanita itu lalu pergi dari situ, akan tetapi masih ada wajah para penjaga tampak dari dalam dan kamar tahanan itu terjaga dari luar. "Apa yang ia maksudkan?" bisik Lee Cin dengan jantung berdebar karena ia merasakan ancaman mengerikan dalam ucapan Iblis Cantik tadi. "Aku juga tidak tahu apa maksudnya, sumoi. Akan tetapi kita boleh bersiap-siap dan sekali ada kesempatan, kalau pintu itu terbuka seperti tadi kita harus menerjang keluar. sukur kalau kita dapat menangkap Iblis Cantik itu sehingga kita dapat menjadikannya sebagai sandera." Lee Cin mengangguk. "Kita tunggu sambil menghimcun tenaga, suheng." Keduanya lalu duduk bersila kembali dan bermeditasi. DewiKZ 134 Malam itu tidak terjadi sesuatu atas diri Lee Cin dan l-Hui san- Mereka hanya mendengar suara musik suling dan yangkim mengiringkan nyanyian merdu dan kadang terdengar tawa wanita yang genit. Mereka dapat menduga bahwa suara yang datang dari atas itu tentu suara Iblis Cantik sedang berpesta pora dan bersenang-senang. Diam-diam mereka bergidik membayangkan betapa banyak pemuda-pemuda yang menjadi korban mereka. Lee Cin teringat akan tiga orang pemuda dijurang. Mereka semua dalam keadaan loyo dan pucat. Biarpun tidak mengerti jelas, ia dapat menduga-duga apa yang telah terjadi dengan pemuda-pemuda itu. Iblis Betina Cantik itu tiada ubahnya Tiraikasih Website seperti seekor binatang buas penghisap darah. suara pesta itu terdengar sampai pagi. Pada keesokan harinya, tampak muka dua orang anak buah gerombolan di luar jeruji, memandang ke dalam. Melihat Lee Cin dan Hui san bersila dan sudah membuka mata, seorang dari mereka berseru, "Kami membawakan makanan dan minuman untuk kalian. Jangan bergerak, atau kami tidak akan memberi makanan dan minuman ini agar kalian mati kelaparan." Seorang dari mereka membuka kunci pintu, lalu membukanya sedikitsaja, hanya cukup untuk memasukkan baki tempat makanan dan minuman, meletakkan di dalam kamar lalu menutupkan dan mengunci lagi daun pintunya dengan cepat seperti takut-takut kalau kedua orang itu menerjang pintu. Setelah mereka pergi, Lee Cin menuju ke pintu dan mengambil baki itu lalu meletakkannya di depan Hui san- "sumoi, untuk apa makan hidangan mereka? Aku tidak sudi" "Aih, jangan begitu, suheng. Kalau kita tidak makan, bagaimana kita dapat mengharapkan lolos dari sini? Kita akan kelaparan dan tenaga kita akan menjadi lemah. Jangan bodoh, suheng. Mari makan dan minumlah." "Hemm, aku tidak percaya kepada mereka yang jahat. Bagaimana kalau makanan dan minuman ini dicampuri racun?" DewiKZ 135 "Jangan khawatir, aku sudah hafal akan racun- racun- Aku akan mencicipi dulu apakah beracun atau tidak." Lee Cin lalu mencicipi setiap masakan dan minuman, mengecap-kecapnya dengan lidahnya. Ia menggeleng Tiraikasih Website kepala dan berkata, "Tidak mengandung sedikitpun racun yang dapat membunuh kita." Hui san berpikir bahwa alasan Lee Cin benar. Perutnya sudah lapar karena selama dua hari dua malam dia tidak pernah mau menyentuh makanan yang dihidangkan mereka, dan tubuhnya sudah mulai lemas. Mereka lalu makan minum sampai kenyang dan keduanya merasa segar dan kuat sekali. Tiba-tiba terdengar suara tawa merdu. "Ha-ha-hi-hi-hik Bagus sekali, kalian telah makan minum sepuasnya" Di balik jeruji muncullah wajah si Iblis Cantik. Ketika tertawa-tawa itu, tampak giginya yang putih bersih dan berderet rapi, membuat tawanya tampak manis sekali. "setelah itu, kalian boleh berpengantinan sepuasnya dan kami pun akan mendapat tontonan yang amat memuaskan, hi-hi-hik" "Perempuan jalang" Hui san menjadi marah dan melempar-lemparkan mangkuk dan cawan, dan sumpitnya ke arah jeruji, akan tetapi wajah cantik itu sudah lenyap dari sana. DewiKZ 136 Tiba-tiba Hui san memegang kepalanya yang terasa panas. Dia pernah dipaksa minum sesuatu dan dalam keadaan diborgol kaki tangannya, dia tidak dapat menghindar dan setelah minum air yang tidak mempunyai rasa sesuatu itu, dia pun merasa kepalanya panas dan pening, kemudian dia tersiksa oleh rangsangan yang amat hebat. Namun Huisan adalah murid seorang ketua siauw-lim-pai yang bukan hanya mempelajari ilmu silat saja, melainkan juga keagamaan dan ilmu batin. Batinnya menjadi kuat dan dia mengerahkan seluruh kekuatan batinnya untuk melawan dorongan rangsangan itu. Kini, merasa kepalanya panas, dia terkejut dan tahulah dia bahwa dalam makanan dan minuman itu terkandung racun atau obat yang mendatangkan rangsangan dalam tubuhnya. Tiraikasih Website selama beberapa hari ini, dia selalu digoda Iblis Cantik untuk melayani nafsu rendahnya. Akan tetapi dia dapat bertahan dan menolak dengan keras sehingga akhirnya Iblis Cantik menjadi marah dan dia diborgol dalam kamar itu dan disiksa. Kini, kembali dia dipengaruhi racun perangsang itu, dan karena Lee Cin berada di situ, dia pun tahu betapa bahaya mengancamnya. "Celaka, sumoi... Makanan dan minuman itu mengandung racun perangsang jangan melihat ke sini, kita tidak harus saling melihat" setelah berkata demikian, Hui san duduk bersila membelakangi Lee Cin dan mengerahkan sin-kang dan kekuatan batinnya untuk menolak rangsangan yang mencengkeram perasaannya itu. Lee Cin mengerutkan alisnya. Memang ada semacam racun atau obat yang menimbulkan rangsangan gairah dan obat semacam ini tidak ada rasanya. Karena itu ketika mencium baunya dan menjilatnya, ia tidak merasakan apa-apa. Ia sendiri tidak terpengaruh oleh obat macam itu, karena di tubuhnya sudah terdapat kekebalan terhadap segala racun. Ketika ia masih kecil, gurunya atau ibunya sendiri sudah memasukkan hawa beracun dalam tubuhnya yang dapat menolak pengaruh racun atau obat apapun juga. DewiKZ 137 "Karena selalu menolak keinginan nista dari Iblis cantik walaupun aku keracunan, maka akhirnya ia menyekap aku di sini dan menyiksaku. Hati- hati, sumoi dan duduklah bersila untuk melawan bekerjanya racun ini." HHui san berkata tanpa menoleh, suaranya terdengar agak gemetar. Hatinya mulai diserang perasaan yang membuatnya panas dingin-serangan itu kini jauh lebih berbahaya baginya daripada yang lalu. Kalau tadinya ia menahan gelora rangsangan itu dengan tabah dan menolak bujuk rayu Iblis Cantik karena memang dia merasa tidak suka wanita jahat itu, kini dia terangsang dalam keadaan berada sekamar Tiraikasih Website dengan Lee Cin Padahal, dia mencinta Lee Cin- Dahulu, ketika Lee Cin dilatih It-yang-ci oleh In Kong Taisu, gurunya, dia pernah menyatakan cintanya kepada Lee Cin baca Kisah Gelang Kemala.Biarpun Lee Cin menolaknya dengan halus karena gadis itu belum memikirkan tentang cinta, namun cintanya tidak pernah lenyup, Kini, gadis yang dicintanya itu berada dekat dengannya, maka dorongan gairah itu menjadi berlipat ganda kuatnya Lee Cin yang sudah mempelajari banyak pengetahuan tentang racun dari ibunya, dapat memaklumi keadaan Hui san. Ia tidak mendekati pemuda itu dan dari sudut kamar itu ia berkata lembut, "Pertahankan, suheng. Ingat, engkau adalah murid suhu In Kong Taisu yang tentu kuat untuk menahan diri dari serangan nafsu apa pun. Aku akan berusaha untuk dapat lolos dari tempat ini." Hui san diam saja, dan tidak menoleh. Akan tetapi tiba-tiba dia mendengar suara suling melengking-lengking. Dia tahu bahwa Lee Cin meniup suling, akan tetapi tidak mengerti apa maksud gadis itu bermain suling dalam keadaan seperti itu Akan tetapi tidak lama kemudian, seekor ular belang hitam putih merayap masuk ke dalam kamar tahanan itu. Ular ini kecil saja, sebesar ibu jari kaki. Binatang itu merayap masuk melalui celah di bawah pintu mendekati Lee Cin dan mengangkat kepalanya dan digoyang-goyangkan- seolah menari mengikuti irama suling yang ditiut gadis itu. DewiKZ 138 Lee Cin meniup suling dengan lembut, memegangi suling dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya cepat menangkap ular itu Jari-jari tangannya menjepit leher ular itu sehingga ular itu tidak mampu menggerakkan kepalanya lagi. Agaknya ia menjadi jinak di tangan Lee Cin. Tiraikasih Website Lee Cin menghentikan tiupan sulingnya, mengambil sebuah cawan yang tadi dipakainya minum, kemudian memaksa ular itu membuka mulutnya dan menekan taringnya pada bibir cawan sehingga cairan hitam keluar dari mulut ular itu dan menetes ke dalam cawan. Itulah racun ular belang hitam-putih yang memang hendak diambil oleh Lee Cin. setelah merasa cukup, Lee Cin melepasnya. Ular itu, seperti seekor anjing yang jinak. merayap ke sudut itu dan melingkar di sana, tak bergerak lagi akan tetapi matanya tetap ditujukan ke arah Lee cin seperti menanti perintah selanjutnya. Lee Cin menuang air teh dari poci yang tadi dihidangkan sampai setengah cawan dan mencicipi dengan menjilat jarinya. setelah merasa bahwa ukuran minuman itu cukup ia lalu membawa cawan itu kepada Hui san- "sumoi, tolong... jangan mendekat...." kata Hui san yang dapat mendengar gerakan Lee Cin mendekatinya. DewiKZ 139 "suheng, aku telah membuatkan obat penawarnya. Minumlah cawan ini sampai habis isinya." Ia menyodorkan cawan itu dari belakang tubuh Hui san- Pemuda itu menerima cawan itu dan tanpa ragu sedikitpun segera minum isinya sampai habis. Air teh itu terasa lebih pahit dari biasanya. setelah mengembalikan cawan, dia memejamkan mata, merasakan apa yang terjadi dalam perutnya. Perut itu mengeluarkan suara berkeruyuk seperti kelaparan dan dalam perutnya ada gerakan hawa yang meronta-ronta. Hui san menahan rasa muak itu dan bernapas dengan panjang, menghimpun hawa murni. Perlahan-lahan rasa muak itu menghilang dan lenyap juga pening di kepalanya dan dengan girang dia mendapat kenyataan betapa rangsangan gelora nafsu itu juga sudah lenyap sama sekali Tiraikasih Website Dengan hati lega dan girang dia membalikkan tubuhnya menghadapi Lee Cin yang memandang kepadanya dengan penuh perhatian. Melihat wajah pemuda itu yang tadinya kemerahan seperti orang kepanasan kini sudah normal kembali, ia bertanya, "Bagaimana sekarang suheng? sudah membaikkah?" "Ah, terima kasih, sumoi. sudah sembuh sama sekali." Dan ia terkejut melihat ular kecil melingkar di sudut ruangan itu. "Racun ular itu penawar segala macam racun, Suheng. Yang kau minum tadi adalah racun ular belang hitam-putih dan air teh." Mendengar ini, Hui san mengangguk-angguk. "Pantas engkau tidak sampai keracunan biarpun juga makan minum seperti aku, sumoi. Kiranya pengetahuanmu tentang racun amat mendalam." "Akan tetapi, kalau ular belang hitam putih itu menggigit orang, racunnya akan segera mendatangkan kematian- Biar kuusahakan pembebasan kita, suheng. Engkau pura-pura menggeletak pingsan, dan aku yang akan menarik perhatian penjaga." Biarpun belum mengetahui dengan jelas, Hui san dapat menduga bahwa gadis cerdik itu akan bersandiwara agar pintunya dibuka, maka dia mengangguk lalu merebahkan diri miring menghadap dinding membelakangi pintu. "Jangan miring, biar telentang saja, suheng dan kau kerahkan tenaga dalam untuk membuat wajahmu tampak pucat..." DewiKZ 140 Hui sian menurut dan dia menelentangkan tubuhnya dan mengerahkan sinkang untuk menahan jalan darah yang Tiraikasih Website menuju ke mukanya sehingga mukanya itu tampak pucat sekali. "suheng.... aduh, tolong. Tolonggg...." Lee Cin menangis dan menjerit-jerit setelah ia tadi menyembunyikan ular belang hitam putih di bawah bajunya. Dua kepala segera tampak di luar jeruji. "Ada apa?" tanya seorang di antara mereka ketika melihat Lee Cin menangis dan mengguncang-guncang tubuh Hui san. "suheng.... Aduh.... perutku. perutku sakit...." Dan Lee Cin juga terkulai dan roboh menimpa tubuh Hui san, lalu berkelojotan seperti orang sekarat. Melihat ini, dua orang penjaga itu menjadi khawatir. Kalau dua orang tawanan itu mati, tentu mereka akan dipersalahkan oleh Niocu yang berwatak keras. Melihat wajah pemuda itu pucat dan wajah Lee Cin juga pucat dan kerut merut menahan nyeri yang hebat, dua orang penjaga itu terkecoh. Mereka tahu bahwa makanan dan minuman untuk dua orang ini diberi racun perangsang dan mereka mengira bahwa mereka agaknya tidak kuat menahan bekerjanya racun itu sehingga menderita nyeri hebat. Karena gugup dan khawatir kalau- kalau dua orang tawanan itu mati, dua orang penjaga bergegas membuka pintu kamar tahanan dengan anak kunci yang mereka bawa, lalu menghampiri Hui San yang kelihatan pingsan dan Lee Cin yang mengaduh-aduh dan menggeliat-geliat. Akan tetapi baru saja mereka menekuk lutut hendak memeriksa, dengan kecepatan kilat Lee Cin dan Hui san menyerang mereka dengan totokan It-yang-ci. Tanpa dapat mengeluarkan suara kedua orang penjaga itu roboh tak sadarkan diri DewiKZ 141 "Kita cepat keluar dari sini," bisik Hui san- Tiraikasih Website "Nanti dulu, kalau penjagaan amat ketat, akan sukarlah bagi kita untuk dapat meloloskan diri dari sini. sebaiknya kupanggil dulu para pembantuku." "Pembantu?" Lee Cin mengeluarkan ular belang hitam putih dari balik jubahnya dan berkata, "Pembantu-pembantu seperti ini" Lalu ia mengeluarkan sulingnya dan meniupnya. Terdengar bunyi melengking lengking yang lembut namun nada suara tinggi melengking-lengking itu dapat menembus sampai ke mana-mana. Tak lama kemudian, terdengar teriakan-teriakan dari luar pintu kamar tahanan yang sudah terbuka itu, "Ular, ular...." "Wah, ular banyak sekali. Haiiih, menggelikan dan mengerikan" "Semua memasuki menara. Cepat usir" "Hiiih, akujijik...." Suara gaduh itu diselingi suara mendesis-desis dan segera tercium bau amis dan aneh. Banyak sekali ular besar kecil agaknya terpanggil oleh tiupan suling Lee Cin dan puluhan, bahkan ratusan ekor ular itu menerobos pintu memasuki lantai dasar menara itu, lalu masuk ke dalam kamar di mana Lee Cin meniup sulingnya. Melihat sedemikian banyaknya ular besar kecil, Hui san sendiri merasa ngeri. Akan tetapi Lee Cin dengan tenang saja meniup sulingnya dan semua ular yang sudah memenuhi ruangan itu mengangkat kepala seperti menari-nari DewiKZ 142 Tiba-tiba dari luar mendatangi banyak wanita bercadar mengiringkan sang Iblis Cantik Iblis Cantik itu nampak marah sekali. "Pintu kamar tahanan itu sudah terbuka. Jahanam, siapa yang berani lancang membukanya?" Akan tetapi ia segera melihat dua orang anak buahnya Tiraikasih Website menggeletak di lantai kamar itu dalam keadaan pingsan, dan ia pun melihat banyak sekali ular di kamar itu, mengangkat kepala seperti menari-nari mengikuti irama lagu dari suling yang ditiup Lee Cin. "Kalian semua maju. Bunuh dua orang itu" bentak Iblis Cantik yang menganggap dua orang itu berbahaya karena telah mengetahui rahasianya. Akan tetapi semua anak buahnya adalah wanita, dan tidak anehlah kalau mereka merasa ngeri dan jijik melihat ular demikian banyaknya, ada yang besar ada yang kecil beraneka warna dan menggeliat-geliat menyeramkan. Iblis Cantik sendiri, biarpun ia seorang yang pemberani dan berhati kejam, tidak takut terhadap siapa pun, merasa ngeri melihat Ular demikian banyaknya. Lee Cin melihat bahwa pedang Ang-coa-kiamnya berada di tangan wanita cantik itu, maka hatinya menjadi panas. -oo0dw0oo- Jilid 05 "MARI kita keluar dari sini, Suheng," katanya, menghentikan tiupan sulingnya. Kemudlan la meniup lagi sulingnya, sekali ini dengan lagu yang keras dan terdengar seperti penuh kemarahan- Ular-ular itu segera membalik dan seperti hendak menyerang kepada semua wanita yang berada di luar kamar itu. Melihat ini, Iblis cantik sendiri yang berada paling depan, segera bergerak mundur dengan muka berubah pucat. DewiKZ 143 Hui San dan Lee Cin melangkah keluar dan berada di belakang barisan ular seolah menggiring mereka yang mengejar para wanita bercadar dan pemimpin mereka. Tiraikasih Website "Pergunakan api" tiba-tiba iblis cantik berseru kepada anak buahnya. Beberapa orang anak buahnya menyalakan obor dan menyerang ular-ular itu. Tentu saja ular-ular itu menjadi kalang-kabut, saling terjang dan ketakutan melihat api yang panas. Melihat ini, Lee Cin memberi isyarat kepada Hui San dan mereka menerjang maju. Lee Cin menggunakan sulingnya dan Hui San menggunakan kaki tangannya untuk mengamuk. Amukan kedua orang membuat para wanita bercadar itu terdesak mundur dan kesempatan itu dipergunakan oleh Lee Cin dan Hui San untuk melompat keluar. "iblis busuk. Mari kita bertanding untuk menentukan siapa di antara kita yang lebih kuat" teriak Lee Cin dan ia pun menerjang dengan hebatnya kepada iblis cantik yang segera memutar pedang rampasannya untuk menyambut terjangan Lee Cin itu. Lee Cin menggunakan sulingnya untuk menangkis dan balas menyerang. Biarpun hanya sebatang suling, akan tetapi suling di tangan Lee Cin adalah suling terbuat dari baja dan memang dapat dipergunakan sebagai senjata ampuh. Dua orang wanita yang sama cantiknya itu segera terlibat dalam perkelahian yang seru. Ular-ular yang ketakutan menghadapi api dan yang kini tidak terkendali oleh suara suling, melarikan diri cerai berai ke segala penjuru. Sementara itu, Hui san mengamuk dengan kaki tangannya, dikeroyok belasan orang wanita bercadar. Pendekar Siauw-lim-pai ini biarpun bertangan koSong, membuat para pengeroyoknya kocar-kacir dan mereka yang terkena tamparan atau tendangannya berpelantingan. DewiKZ 144 Perkelahian itu terjadi di luar menara dan karena matahari telah naik cukup tinggi dan kuil itu mulai dipenuhi pengunjung, maka tentu saja suara perkelahian itu terdengar sampai ke kuil. Para pengunjung kuil sejak tadi Tiraikasih Website terheran-heran mengapa tidak ada seorang to-kouw yang menyambut dan melayani mereka. Mereka tadinya hanya menunggu munculnya para to-kouw. Kemudian mereka mendengar suara ribut-ribut dari belakang kuil, maka mereka lalu memasuki kuil dan keluar daripintu belakang. Mereka terheran-heran ketika melihat seorang gadis dan seorang pemuda dikeroyok banyak wanita bercadar. Yang amat menarik hati mereka adalah ketika mereka melihat iblis Cantik. Wanita itu mirip sekali dengan Dewi seribu Berkah yang mereka puja-puja di kuil itu Karena tidak tahu urusannya dan tidak mengenal mereka yang berkelahi, orang-orang itu tidak berani mencampuri, hanya menonton dari jarak jauh. Hui San mengamuk dan para pengeroyoknya yang belasan orang jumlahnya itu kocar-kacir. Biarpun mereka semua memegang pedang, tidak pernah sekalipun tubuh pemuda itu terkena senjata para pengeroyoknya, bahkan beberapa orang kehilangan pedang yang terlempar karena tamparan atau tendangan kaki pemuda itu. Para pengeroyok mulai menjadi jerih melihat sepak terjang Hui san dan mereka mulai mundur menjauhkan diri. DewiKZ 145 Sementara itu, iblis Cantik yang melawan Lee Cin juga sudah kewalahan menghadapi permainan suling di tangan gadis itu. Lee Cin memainkan Ang-coa Kiam-sut dengan sulingnya dan tangan kirinya kadang menyelingi sambaran sulingnya dengan ilmu totok It-yang-ci yang ampuh. iblis Cantik itu hanya mampu menangkis dan mengelak saja, main mundur dandidesak terus oleh Lee Cin- Pada suatu saat, tangan kiri Lee Cin berhasil menotok mengenai siku kanan iblis Cantik. seketika lengan itu menjadi lumpuh dan pedang Ang-coa- kiam terlepas dari tangannya. Lee Cin cepat menyambar pedangnya itu dengan tangan kiri lalu menyelipkan suling dipinggangnya. Tiraikasih Website Iblis Cantik terkejut sekali. Ia melompat ke belakang lalu tangan kirinya bergerak. Beberapa sinar kecil hitam menyambar ke arah Lee Cin. Lee Cin maklum bahwa lawan menyerangnya dengan senjata rahasia, maka ia memutar pedang ular merahnya sehingga semua senjata gelap itu runtuh. Tiba-tiba si iblis Cantik menggerakkan tangan kirinya lagi dan terdengar ledakan disusul asap hitam tebal. Lee -lin maklum bahwa lawannya hendak melarikan diri dengan lindungan asap tebal. Tangan kirinya mengambil sesuatu dari balik bajunya dan dilemparkannya ke depan- Terdengar jerit mengerikan kemudian sunyi. Anak buah iblis Cantik yang kewalahan melawan Hui san sudah melarikan diri, cerai-berai ke empat penjuru mencari keselamatan. Lee Cin dan Hui sian mengusir asap tebal dengan pukulan dan dorongan tangan dengan pengerahan sin-kang. setelah asap menipis dan mengudara, tampaklah si iblis Cantik rebah telentang dengan mata mendelik dan kedua tangan di leher. Di lehernya yang putih mulus telah melingkar seekor ular belang hitam putih yang tadi dilontarkan oleh Lee Cin. Leher itu telah digigit ular, akan tetapi ular itu pun mati dengan kepala hancur dicengkeram jari tangan iblis Cantik, DewiKZ 146 Setelah pertempuran terhenti, baru para tamu kuil menghampiri. sibuklah Lee Cin dan Hui san menjelaskan dan menceritakan tentang iblis Cantik dan anak buahnya yang bersarang di menara itu dan menggunakan kuil itu untuk menjadi kedok perbuatan maksiat mereka. Tadinya para tamu itu tidak dapat percaya, akan tetapi setelah mereka ikut menyerbu ke menara dan membebaskan beberapa orang pemuda yang menjadi korban gerombolan Tiraikasih Website sesat itu dan mendengar keterangan mereka, baru para tamu itu dapat percaya. Para pemuda yang menjadi korban itu bercerita betapa mereka ditawan, diberi minum obat perangsang dan selanjutnya mereka harus melayani nafsu jahat si iblis Cantik. Kalau si iblis Cantik itu sudah bosan, seorang pemuda diserahkan kepada anak buahnya. Pemuda-pemuda itu tidak mampu menolak atau mencegah. Bahkan mereka yang sudah loyo dan kehabisan tenaga, dibuang begitu saja di tengah hutan di bukit itu, dan ada yang dilempar ke dalam jurang. Mendengar ini, para tamu kuil itu menjadi marah. Mereka merasa telah tertipu oleh para to-kouw yang ternyata adalah wanita-wanita cabul yang amat jahat. Bahkan Dewi seribu Berkah yang mereka puja adalah patung dari iblis cantik yang mengepalai gerombolan cabut dan jahat itu. saking marahnya, para penduduk dusun yang merasa tertipu itu lalu membakar kuil dan menara dan melemparkan mayat si iblis Cantik ke dalam kobaran api. Lee Cin dan Hui san diam-diam meninggalkan para penghuni dusun yang mengamuk itu, menuruni puncak dengan cepat. setelah tiba disebuah lereng yang merupakan lapangan rumput, mereka berhenti untuk beristirahat. "Berbahaya sekali...." Hui san menghela napas panjang. "Kalau tidak ada engkau yang datang menolong, entah bagaimana jadinya dengan diriku. Mungkin akan disiksa sampai mati. Aku patut berterima kasih kepadamu sumoi." Pemuda itu memandang Lee Cin sambil tersenyum dan pandang matanya bersukur. DewiKZ 147 Lee Cin tertawa keciL "Ih, perlukah itu kita saling berterima kasih, suheng? sudah sewajarnya kalau kita saling bantu, bukan? Kalau engkau berterima kasih, aku ingatkan Tiraikasih Website engkau akan peristiwa dua tiga tahun yang lalu. Engkau pun menyelamatkan aku dari tangan sijahanam Siangkoan Tek " baca Kisah Gelang Kemala. Hui sian tertawa. "Akan tetapi sebaliknya engkau pun menyelamatkan aku ketika aku terluka oleh pukulan datuk Siangkoan Bhok." "sudahlah, karena itu tidak perlu kita saling berterima kasih, saling hutang budi. sudah menjadi kewajiban kita untuk menolong siapa saja yang terancam bahaya, bukan? Ketika aku ke menara, aku sama sekali tidak mengira bahwa pemuda yang hendak kuselamatkan itu adalah engkau. Apalagi engkau, suheng, biarpun orang lain, kalau membutuhkan pertolongan tentu akan kutolong." "Engkau seorang pendekar wanita yang berbudi mulia, sumoi," kata Hui san sambil menatap wajah gadis itu penuh kagum. Cintanya terhadap Lee Cin yang selama ini terpendam saja, kini tumbuh kembali, akan tetapi tentu saja dia tidak berani menyatakan hal itu kepada Lee Cin, takut kalau ditolak lagi. Penolakan Cinta memang mendatangkan perasaan pedih di hati. Daripada menyatakan Cinta lalu ditolak. lebih baik berdiam diri sehingga hubungan mereka tetap baik. "suheng, engkau hendak ke mana dan bagaimana dapat sampai di tempat ini?" tanya Lee Cin. "sebetuinya aku diutus oleh susiok Paman Guru Hui Sian Hwesio untuk pergi berkunjung keBengcu Souw Tek Bun di Hong-san." "Ah, mengunjungi Ayah?" Lee Cin bertanya heran DewiKZ 148 "Ayahmu? Bengcu Souw Tek Bun itu ayahmu?" kini Hui san yang bertanya penuh keheranan. Ketika Lee Cin belajar It-yang-ci dari gurunya, In Kong Thaisu, yang dia tahu Lee Tiraikasih Website Cin adalah murid Ang-tok Mo-li Bagaimana kini gadis itu mengaku Souw-bengcu sebagai ayahnya? Lee Cin menghela napas panjang. Ia sudah terlanjur mengatakan demikian maka ia harus menceritakan hal yang sebenarnya, "Ya, dia adalah ayah kandungku. sudah hampir dua tahun aku tinggal bersama ayah kandungku di Hong-san. Akan tetapi engkau hendak ke sana menemui ayahku ada masalah apakah suheng,?" Ia membelokkan percakapan. "Tentu engkau tahu bahwa kalau ayahmu itu menjadi bengcu, maka Susiok Hui Sian Hwesio dan Locianpwe Im Yang sengcu ketua Kun-lun-pai adalah wakil-wakil Bengcu." "Aku mengerti. Ayah sudah memberitahu kepadaku. Akan tetapi ada urusan apakah susiok Hui san Hwesio mengutusmu mengunjungi Ayah?" "Aku tidak tahu jelas, sumoi. Hanya pesan susiok Hui san Hwesio kepadaku agar memberitahukan Souw- bengcu bahwa pada bulan lima akan diadakan pertemuan besar antara para tokoh kang-ouw untuk membicarakan keadaan di luar timur sepanjang pantai, di mana banyak tokoh kang-ouw terbujuk oleh bangsa Jepang untuk mengadakan pemberontakan di sana. Pertemuan itu akan diadakan di Hong-san dan minta kepada Souw-bengcu untuk bersiap-siap menghadapi pertemuan itu" Lee Cin mengerutkan alisnya. "Hemm, pertemuan itu tidak bisa diadakan di Hong-san-" "Kenapa, sumoi?" DewiKZ 149 "Justeru aku hendak menghadap susiok Hui San Hwesio wakil bengcu, untuk menyampaikan pesan Ayah bahwa Tiraikasih Website mulai sekarang Ayah telah mengundurkan diri dari kedudukan sebagai bengcu." Tentu saja Hui san terkejut mendengar ini dan memandang wajah Lee Cin dengan penuh pertanyaan- "Kenapa, sumoi?" Lee Cin sudah siap dengan jawabannya terhadap pertanyaan itu seperti yang ia telah membayangkannya. "Ayah berada dalam keadaan tidak sehat setelah berkelahi melawan seseorang, karenanya Ayah tidak lagi dapat bertindak sebagai bengcu. Ayah mengutus aku menemu susiok Hui san Hwesio atau Locianpwe Im Yang sengcu dari Kun-lun-pai sebagai wakil-wakil bengcu agar mereka bertindak mewakilinya. Pendeknya, Ayah mengundurkan diri dari kedudukan sebagai bengcu." "siapa yang telah melukai ayahmu, sumoi?" Lee Cin menghela napas. "Itulah sukarnya. Ayah tidak mengenalnya siapa, hanya tahu dia seorang laki-laki muda yang memakai kedok hitam. Aku sekarang sedang dalam perjalanan mencari pria muda yang berkedok hitam itu. Aku harus membalas apa yang telah dia lakukan kepada Ayah." "Akan tetapi mengapa? Apakah orang itu musuh ayahmu? Tentu ada sebab-sebabnya." "Menurut Ayah, orang itu menyalahkan Ayah yang duduk sebagai bengcu, Ayah disebutnya sebagai antek Mancu. Jahanam busuk itu, aku akan memenggal lehernya Berani dia menuduh Ayah sebagai antek Mancu." DewiKZ 150 Hui sian menghela napas panjang. "Inilah satu di antara persoalan yang akan dibahas dalam rapat para tokoh kang-ouw. Kita semua mengetahui bahwa negara dan bangsa kita dijajah oleh orang Mancu, dan karena pemilihan bengcu Tiraikasih Website juga disetujui bahkan didukung pemerintah Kerajaan Mancu, maka tidaklah terlalu aneh kalau ada orang-orang kang-ouw yang menuduh kita sebagai antek Mancu. sekarang ini banyak golongan yang bergerak menentang pemerintah penjajah Mancu." "Akan tetapi, Ayah bukan antek Mancu. Dan Ayah tidak menggerakkan orang kang-ouw untuk membantu pemerintah Mancu orang menuduh sembarangan, tanpa menyelidiki lebih dulu sudah menyerang Ayah. Pendeknya, dari golongan manapun orang yang menyerang Ayah itu, aku pasti dan harus membalasnya. Aku tidak peduli apakah dia itu dari golongan pendekar maupun golongan sesat. Cara dia menyerang Ayah dengan memakai kedok dan menggunakan ilmu pukulan penghancur tulang sudah menunjukkan bahwa dia bukan manusia baik- baik" Menghadapi gadis yang marah-marah itu Hui san menghela napas. Dia sudah cukup mengenal watak Lee Cin dan justeru kekerasan hati gadis ini yang membuatnya tertarik. Dia tahu bahwa betapapun ganas dan galaknya Lee Cin, pada dasarnya ia seorang gadis gagah perkasa yang mempertahankan kebenaran seperti yang ia gambarkan dengan penuh keberanian. Ia bukan seorang gadis jahat walaupun memang wataknya keras dan liar. "Aku sendiri tidak dapat menduga siapa orang berkedok itu, sumoi. sebaiknya sekarang kita pergi menghadap susiok Hui sian Hwesio. Kalau beliau sudah tidak berada di Kuil Kwi-cu lagi, biariah suhu yang memutuskan dan menerima pesan ayahmu. susiok Hui sian Hwesio adalah wakil Ketua Siauw-lim-pai di Kwi-cu, dan tugasnya mewakili suhu di luaran. Beliau banyak melakukan perantauan." DewiKZ 151 "Akan tetapi pesan Ayah, kalau aku tidak dapat bertemu dengan susiok Hui sian Hwesio, aku harus pergi ke Kun-lun-pai melapor kepada Locianpwe Yang sengcu." Tiraikasih Website "Hal itu kita bicarakan nanti saja kalau kita sudah menghadap sisiok Hiu sian Hwesio atau suhu. Mari, sumoi, kita lanjutkan perjalanan ke Kwi-cu." Kedua orang muda itu lalu meninggalkan bukit itu dan melakukan perjalanan cepat menuju ke Kwi-cu. Lee Cin sama sekali tidak mengetahui betapa bahagia rasa hati Hui sian mendapat kesempatan melakukan perjalanan bersamanya. Memang dua tahun lebih yang lalu Hui san pernah menyatakan Cintanya kepadanya, akan tetapi ditanggapinya dengan ringan dan tak acuh saja tanpa ketegasan apakah ia menerima ataukah menolak Cinta kasih pemuda itu. Lee Cin sendiri sudah hampir lupa akan peristiwa itu. Namun pada wajahnya, Hui san yang berbatin kuat itu tidak menunjukkan sesuatu. sikapnya tetap ramah dan sopan terhadap Lee Cin. Bahkan tidak nampak pada sinar matanya kemesraan yang memenuhi hatinya. Cinta merupakan suatu perasaan teramat kuat mempengaruhi diri setiap orang manusia. Cinta dapat mendatangkan perasaan berbahagia, namun Cinta dapat pula mendatangkan perasaan sengsara. Kalau dua hati bertemu dan saling bertaut dalam ikatan benang-benang Cinta itu kadang dapat kusut dan ruwet. Namun sebaliknya, kalau Cinta tidak terbalas, dapat mendatangkan penderitaan batin yang hebat. Kekecewaan dan kehampaan akan membuat seseorang merasa sebagai manusia paling sengsara di dunia ini. DewiKZ 152 Cinta selalu diboncengi nafsu sehingga sifatnya menjadi tamak. Cinta seperti ini selalu menghendaki balasan- selalu menghendaki keuntungan bagi diri sendiri. Menghendaki agar yang diCinta itu membalas Cintanya, menghendaki agar dia dapat memiliki dan memiliki yang diCinta. Cinta seperti ini mendatangkan rasa senang bagaikan orang minum anggur yang dapat memabukkan dan membuat Tiraikasih Website dirinya lupa daratan. Akan tetapi Cinta seperti ini, yang diboncengi nafsu asmara, sebaliknya dapat pula mendatangkan kekecewaan dan duka. Kalau yang diCinta itu tidak membalas dengan Cinta, kalau yang diCinta itu memalingkan muka kepada orang lain, kalau yang diCinta itu tidak menyenangkan hatinya, tidak suka dikuasai dan dimilikinya, tidak mau pula menguasai dan memilikinya, maka datanglah kekecewaan dan duka. Ada Cinta yang murni, tidak diboncengi nafsu. Cinta seperti ini bagaikan sinar matahari yang tidak memilih siapa yang akan dilimpahi cahayanya. Cinta seperti ini tidak menuntut balasan, Cinta seperti ini tidak memilih sasaran dan Cinta seperti ini tidak pernah mendatangkan kesenangan maupun kesusahan, tidak pernah mendatangkan kepuasan maupun kekecewaan. Cinta seperti ini seperti matahari yang menyinarkan cahayanya kepada siapapun juga, menghidupkan, menyehatkan tanpa menuntut balas apa pun dan dari siapa pun. seperti bunga menyiarkan keharuman memberikan keindahan kepada siapapun juga tanpa menuntut balas apa pun dari siapa pun. Cinta seperti ini adalah suatu keadaan, bukan suatu perbuatan yang lahir dari hati akal pikiran. DewiKZ 153 Akan tetapi yang kita bicarakan adalah Cinta yang pertama tadi, Cinta yang ada karena bekerjanya hati akal pikiran , karena tertariknya panca indera. Manusia tidak ada yang terbebas dari Cinta seperti ini. Akan tetapi manusia yang sudah menyadari dan tahu macam apa Cinta yang menguasai hatinya, yang waspada dan maklum bahwa Cintanya itu bergelimang nafsu, tidak akan terlalu dalam terperosok. tidak akan terlalu kuat terikat sehingga akibatnya tidak terlalu parah. sesungguhnyalah bahwa Cinta seperti ini membuahkan kesenangan ataupun kesusahan, kepuasan atau kekecewaan dan siapa yang Tiraikasih Website sudah tahu benar akan hal ini, kalau harus memetik dan memakan buahnya, tidaklah terkejut benar. Pada suatu hari yang cerah, serombongan piauwsu terdiri dari sembilan orang pengawal dua buah kereta terisi barang dagangan yang amat berharga, yaitu kain sutera dan bahan pakaian lainnya, yang ditarik oleh masing-masing dua ekor kuda. para piauwsu itu menunggang kuda dan mereka mengawal barang kiriman itu sambil bercakap-cakap dan menjalankan kuda mereka dengan santai. Mereka telah melakukan perjalanan selama dua hari dari kota Pao-ting dan tujuan mereka adalah kota Thian-ting di tenggara. Perjalanan itu akan makan kurang lebih lima hari dan sudah dilalui setengah perjalanan. Mereka sudah lelah dan hendak mengaso kalau terdapat tempat yang cocok untuk itu. Dua orang kusir juga melenggut di tempat duduk mereka, membiarkan kuda mereka berjalan seenaknya. Kuda- kuda itu perlu beristirahat dan diberi minum. Mereka tahu bahwa di lereng pertama dari bukit di depan terdapat sebuah dusun dan di sana mereka bisa mendapatkan makanan dan minuman untuk orang dan kuda. DewiKZ 154 Mereka menjalankan kuda seenaknya karena dusun itu sudah dekat dan mereka sudah melampaui daerah yang dianggap paling berbahaya tanpa mendapatkan gangguan yang berarti. Dari dusun di lereng itu sampai ke kota Thian-ting perjalanan akan lebih aman dan juga tidak banyak melalui jalan pegunungan yang berat. Hati mereka ringan dan karena merasa aman, mereka pun bercakap-cakap dengan santai. Yang memimpin rombongan ini adalah piauwsu kepala, sebanyak dua orang bernama Cu Lok dan Thio sin. Mereka adalah piauwsu yang sudah berpengalaman dan merupakan wakil-wakil yang dipercaya dari Ketua Kim-liong-pang di Pao-ting, yaitu Souw-pangcu atau Souw Can. Karena barang kiriman itu amat berharga, Tiraikasih Website maka kedua orang wakil inilah yang disuruh mengawal, bersama tujuh orang piauwsu pembantu. Ketika mereka tiba di kaki bukit itu, tak jauh lagi dari dusun yang berada di lereng pertama, tiba-tiba dua buah kereta yang berjalan di depan berhenti. Para piauwsu yang mengiringkan di belakang sambil bercakap-cakap merasa heran dan cepat dua orang pimpinan mereka melarikan kuda menuju ke depan untuk melihat mengapa kereta dihentikan oleh kusir- kusirnya . Cu Lok dan Thio sin yang melarikan kudanya paling depan, melihat seorang pemuda tampan berdiri di tengah jalan sehingga kusir terpaksa menghentikan keretanya karena tidak ingin menabrak pemuda itu. seorang pemuda berusia kurang lebih duapuluh dua tahun yang berwajah tampan dan gagah. Dipunggungnya terdapat sebatang pedang danpakaian pemuda itu mewah dan indah bersih, pandang matanya tajam dan mulutnya tersenyum. Nampaknya dia bersikap lembut dan melihat pakaiannya seperti seorang kong-cu yang kaya, dua orang piauwsu itu menjadi tenang hatinya. Tidak mungkin pemuda seperti itu hendak mengganggu mereka. Tampang dan pembawaannya bukan seperti orang kang-ouw yang yang suka merampok atau memeras. Cu Lok piauwsu yang berusia empat puluh tahun dan bertubuh tinggi besar, berkata kepada rekannya, "Biar aku yang menghadapinya." DewiKZ 155 Thio sin, yang berusia tiga puluh lima tahun dan bertubuh sedang, juga merasa tenang melihat pemuda yang menghadang itu, maka dia pun mengangguk dan membiarkan rekannya yang lebih tua itu melompat turun dari kudanya dan menghadapi pemuda yang menghadang di tengah jalan itu. Cu Lok adalah seorang piauwsu yang berpengalaman. Dia tahu bahwa penjahat yang paling Tiraikasih Website berbahaya adalah kalau dia berupa seorang yang lemah dan sama sekali tidak kelihatan sebagai seorang penjahat. Maka dia bersikap hati-hati dan mengangkat kedua tangan memberi hormat kepada pemuda berpakaian mewah itu. "Kami para piauwsu dari Kim-liong-pang sedang mengawal dua kereta barang menuju ke Thian-ting. Agaknya Kongcu memcunyai urusan penting dengan kami maka menghadang sini. Apakah kiranya yang dapat kami bantu untuk Kongcu?" sikap Cu Lok ini hormat sekali. "Bagus, orang-orang Kim-liong-pang ternyata mengerti aturan," kata pemuda itu sambil tersenyum. "Bolehkah aku bertanya, apa isi kedua kereta itu?" Dia menuding ke arah dua buah kereta yang berhenti di situ. "Kami sedang mengawal barang kiriman berupa kain-kain sutera dan bahan pakaian lain menuju ke Thian-ting. Harap Kongcu membiarkan kami lewat," kata Cu Lok. masih dengan sikap merendah dan hormat. "Aha, kebetulan sekali. Kami sedang membutuhkan kain untuk membuat pakaian anak buah kami yang belasan orang banyaknya. Karena itu, bersikaplah baik dan murah hati kepada kami, piauwsu, dan tinggalkan sebuah di antara dua kereta itu untuk kami." DewiKZ 156 Cu Lok mengerutkan alisnya. Tidak salah dugaannya. Pemuda yang berpakaian mewah dan berbicara halus ini adalah seorang perampok. Maka dia berkata dengan menahan kesabaran. "Mana dapat begitu, Kongcu? Barang kiriman ini bukan milik kami dan kami dari Kim-liong-pang tidak pernah bermusuhan dengan Kongcu. Harap biarkan kami lewat dan kelak kami akan berkunjung untuk menghaturkan terima kasih." Tiraikasih Website Pemuda itu tertawa, "Ha- ha- ha, mana bisa begitu? Yang kami butuhkan sekarang adalah kain-kain untuk dibuat pakaian, bukan ucapan terima kasih." "Kalau hanya itu yang Kongcu butuhkan, tentu dengan senang hati kami akan memberi untuk Kongcu," kata Cu Lok yang mengira bahwa pemuda itu membutuhkan pakaian untuk diri sendiri sehingga hanya membutuhkan beberapa potong kain saja. "Kalau Kongcu hendak membuat pakaian, silakan memilih beberapa potong kain, nanti kami yang akan menggantinya kepada pemiliknya di Thian-ting." "Ha- ha- ha, kau ini lucu Untuk apa beberapa potong kain? Aku hendak mengambil satu kereta. Kami membutuhkan pakaian untuk dua puluh lima orang" Tahulah Cu Lok bahwa pemuda itu tidak main-main dan memang benar dia seorang perampok yang hendak memaksanya menyerahkan sekereta kain. "Hemm, sobat" suaranya kini berbeda, terdengar tegas, "Apakah engkau hendak merampok kami?" "Masa bodoh apa yang kalian katakan, merampok atau meminta. Pendeknya, kalian harus meninggalkan sekereta kain ini kepadaku." "Jelasnya, engkau hendak merampok. kami? Hei, orang muda, siapa kah engkau yang berani mengganggu barang kiriman yang dikawal oleh para piauwsu Kim-liong-pang?" DewiKZ 157 "Aku Siangkoan Tek tidak mengenal Kim-liong-pang, dan apa yang aku kehendaki harus kalian taati, atau kalian semua akan kuhajar" kata pemuda yang lemah lembut itu. Pemuda itu memang Siangkoan Tek adanya. seperti kita ketahu, Siangkoan Tek dimarahi ayah ibunya karena ulahnya membikin ribut Pulau Naga yang diserbu pasukan Tiraikasih Website dari daratan. Ayah ibunya lalu menyuruh dia merantau selama setahun untuk mencari pengalaman dan juga mencari jodoh. dalam perantauannya itu Siangkoan Tek tiba di daerah itu. Ketika Siangkoan Tek tiba di bukit itu, dua puluh lima orang perampok menghadangnya. Melihat pakaiannya yang mewah, para perampok itu menduga bahwa dia tentu seorang pemuda kaya, maka mereka menghentikannya dan minta semua barang yang dibawanya. Siangkoan Tek tertawa dan menghajar dua puluh lima orang perampok itu tanpa membunuh mereka. Para perampok itu taluk dan mengaku kalah kepada pemuda yang amat lihai itu. saat itulah Siangkoan Tek mendapat gagasan yang dianggapnya baik. Dipulaunya, sebagai putera majikan Pulau Naga, dia selalu dihormati dan dilayani. Kini, melihat dua puluh lima orang itu, dia mengambil keputusan untuk menjadikan mereka itu anak buahnya. Dengan demikian, dia akan dilayani dan juga kedudukannya menjadi kuat. Maka dia lalu mengangkat diri sendiri menjadi pimpinan mereka. Para anak buahnya inilah yang memberitahu kepadanya bahwa ada kiriman barang berharga sebanyak dua kereta akan lewat dijalan raya, di luar hutan yang menjadi sarang mereka. Ketika Siangkoan Tek bertanya mengapa mereka tidak merampas kereta berisi barang berharga itu, mereka menyatakan takut karena kereta barang-barang itu dikawal oleh para piauwsu Kim-liong-pang. Demikianlah, Siangkoan Tek lalu menghadang kereta itu dan menyuruh anak buahnya bersembunyi saja dan baru keluar kalau dia memberi tanda. DewiKZ 158 Sementara itu, Cu Lok dan Thio sin menjadi marah mendengar ucapan terakhir Siangkoan Tek yang hendak menghajar mereka kalau kehendaknya tidak ditaati. Tiraikasih Website Thio sin sudah marah sekali dan dia pun meloncat turun dari atas punggung kudanya, diikuti oleh papa anak buahnya yang berjumlah tujuh orang itu "Pemuda sombong, engkaulah yang akan kuhajar" bentak Thio sin dan dia sudah menyerang pemuda itu dengan pedangnya. Akan tetapi dengan gerakan indah dan cepat, Siangkoan Tek mengelak ke kiri dan kakinya mencuat dalam tendangan kilat mengenai dada Thio sin sehingga piauwsu itu terjengkang roboh. Melihat ini, cu Lok lalu menyerangnya, diikuti oleh tujuh orang anak buahnya dan dikeroyoklah Siangkoan Tek oleh delapan orang itu Thio sin yang roboh itu sudah merangkak kembali dan ikut pula mengeroyok. Namun, sembilan orang piauwsu itu sama sekali bukan merupakan lawan tangguh bagi Siangkoan Tek. dalam waktu singkat saja mereka itu sudah terpelanting oleh tamparan dan tendangan pemuda itu. Melihat ini, dua orang kusir meloncat turun dan ikut pula mengeroyok. akan tetapi mereka pun terpelanting roboh. Akhirnya, sembilan orang itu sudah dihajar oleh Siangkoan Tek. membuat mereka babak belur, dan tidak mampu melawan lagi. Siangkoan Tek bertepuk tangan dan keluarlah anak buahnya dari balik pohon-pohon dan semak-semak. DewiKZ 159 "Bawa kuda- kuda itu dan dua buah kereta" perintah Siangkoan Tek. Para anak buah perampok itu girang sekali. Baru sekali ini mereka dapat merampas barang- barang kawalan para piauwsu Kim-liong-pang. Dan semua itu terjadi tanpa mereka turun tangan sama sekali. Anak buah perampok itu menjadi girang sekali bukan hanya mendapatkan hasil rampokan yang amat berharga, tiga belas ekor kuda dan dua buah kereta penuh sutera dan kain, akan tetapi terutama sekali karena mereka mendapatkan seorang pemimpin yang dapat dibanggakan, yang telah Tiraikasih Website berani merampok dan mengalahkan sembilan orang piauwsu Kim-liong-pang yang lihai. Sembilan orang piauwsu dan dua orang kusir itu terpaksa melarikan diri meninggalkan kuda mereka ketika mereka melihat demikian banyaknya anak buah perampok bermunculan dari dalam hutan. Pemuda itu merobohkan mereka akan tetapi tidak membunuh, belum tentu kalau anak buahnya pun akan membiarkan mereka hidup, Maka mereka lalu melarikan diri dan kembali kw poa ting. Souw Can merasa heran dan juga marah sekali mendengar laporan anak buahnya bahwa dua kereta barang itu dilarikan perampok bertkut sembilan ekor kuda tunggangan anak buahnya. Akan tetapi yang lebih marah lagi adalah Souw Hwe Li dan Lai Siong Ek. Dua orang muda ini marah sekali karena merasa betapa Kim-liong-pang dipandang ringan dan dihina oleh seorang perampok muda. Mereka berdua menanyakan kepada para piauwsu itu di mana tempat mereka dirampok dan setelah mendengar keterangan jelas, tanpa pamit lagi mereka berdua segera membalapkan kuda mereka menuju ke hutan itu. Baru setelah dua orang muda itu dua tiga jam pergi, Souw Can diberitahu tentang kepergian mereka. Souw Can mengerutkan alisnya dan menganggap murid dan putertnya lancang. Menurut certta sembilan orang piauwsu, perampok tunggal itu tentu lihai sekali. Bagaimana Hwe Li dan Siong Ek pergi begitu saja tanpa memberitahu dia lebih dulu? Karena mengkhawatirkan keselamatan puterinya, Souw Can lalu memimpin tujuh belas anggauta Kim-liong-pang dan melakukan pengejaran dengan naik kuda. DewiKZ 160 Akan tetapi Hwe Li dan Siong Ek membalapkan kuda mereka dan baru berhenti setelah malam tiba. Mereka bermalam disebuah kuil di lereng bukit danpada keesokan Tiraikasih Website harinya, pagi-pagi benar mereka sudah melanjutkan perjalanan dengan membalapkan kuda mereka. Siang hari itu, mereka tiba di tempat terjadinya perampokan. Mereka lalu membelok dan memasuki hutan seperti yang diceritakan para piauwsu yang melihat bahwa kereta mereka dilartkan ke dalam hutan. Kini kedua orang muda itu menjalankan kuda mereka dengan hati- hati karena maklum bahwa mereka telah memasuki daerah yang dikuasai perampok. Tak lama kemudian mereka melihat dua orang laki-laki berusia empat puluh tahun berjalan di tengah hutan- Mereka berjalan dengan santai, akan tetapi ketika mendengar derap kaki kuda, mereka lalu membalikkan tubuh menghadang di jalan dan sikap mereka bengis. Hwe Li melihat sikap kedua orang ini segera berkata kepada Siong Ek, "suheng, tentu mereka itu anggauta perampok Kita tangkap mereka hidup, hidup," Ia lalu melompat turun dari atas kudanya, diikuti oleh Siong Ek. Tanpa memberi kesempatan kepada dua orang itu untuk bergerak atau bicara, Hwe Li sudah menerjangnya dengan hebat. Song Ek juga menyerang perampok ke dua. Dua orang itu mencabut golok dan hendak melawan, akan tetapi dengan mudah Hwe Li dan Siong Ek meroboh kan mereka. Hwe Li sudah mencabut pedangnya dan menempelkan pedang itu di leher seorang di antara mereka, sedangkan Siong Ek juga mengancam orang ke dua dengan pedangnya. DewiKZ 161 "Hayo, katakan di mana dua buah kereta dan sembilan ekor kuda kami di sembunyikan. Dan katakan siapa kepala rampok itu dan di mana dia berada. Cepat atau aku akan penggal lehermu" Tiraikasih Website Dua orang anggauta perampok itu menjadi pucat. Akan tetapi pada saat itu terdengar suara tawa halus dan di situ sudah muncul Siangkoan Tek yang berdiri sambil bertolak pinggang. Mendengar suara tawa ini, Hwe Li menoleh dan ia melihat seorang pemuda tampan dan gagah dengan pakaian mewah sudah berdiri memandang kepadanya sambil tersenyum. Melihat ini, ia lalu melepaskan orang yang ditodongnya dan membalik, menghadapi Siangkoan Tek. Ia teringat akan cerita para piauwsu yang dirampok. maka dengan pedang di tangan kanan, ia menudingkan telunjuk kirinya ke arah muka pemuda itu. "Engkaukah yang bernama Siangkoan Tek dan yang telah merampok dua buah kereta barang dan sembilan ekor kuda dari para piauwsu kami?" bentak Hwe Li dengan marah. Melihat gadis yang cantik jelita itu marah- marah, Siangkoan Tek tersenyum. Hatinya kagum sekali. Gadis itu selain cantik jelita, juga gagah perkasa dan pemberani, begitu gagah kelihatannya ketika menudingkan telunjuknya dengan pedang di tangan kanan- DewiKZ 162 "Benar, aku adalah Siangkoan Tek. dan engkau siapakah, Nona? Apa hubunganmu dengan kejadian itu?" tanya Siangkoan Tek sambil tersenyum memikat, matanya bersinar-sinar. Biarpun sedan marah, Hwe Li terpaksa harus mengakui di dalam hatinya bahwa perampok ini sungguh merupakan seorang pemuda yang tampan dan gagah, dan melihat sikap dan pakaiannya, sungguh tidak patut menjadi perampok. Dia lebih mirip seorang siucai sastrawan atau seorang kongcu tuan muda bangsawan atau hartawan. Akan tetapi karena ia sedang marah, ia melupakan semua kenyataan ini dan membentak dengan suara lantang, Tiraikasih Website "Perampok busuk Aku adalah Souw Hwe Li, puteri Ketua Kim-liong-pang, pemimpin pengawalan barang. Hayo cepat kau kembalikan sembilan ekor kuda dan dua buah kereta bertsi bahan pakaian itu lalu berlutut minta maaf, baru aku dapat mengampunimu. Kalau tidak. pedang nonamu akan memenggal batang lehermu" Sementara itu, Lai Siong Ek memperlihatkan muka garang dan dia pun membentak, "Perampok jahanam... Butakah matamu, tulikah telingamu sehingga engkau tidak melihat bahwa dua buah kereta itu dikawal oleh orang-orang Kim-liong-pang? Berani mati engkau mengganggunya sumoi,jangan memberi ampun penjahat ini. Mart kita basmi mereka dan rampas kembali dua buah kereta itu" setelah berkata demikian, Lai Siong Ekyang sudah mencabut pedangnya mendahului sumoinya menyerang pemuda itu DewiKZ 163 Melihat gerakan pedang yang tangkas, cepat dan cukup bertenaga itu, Siangkoan Tek mengeluarkan suara mengejek dan dia sudah mengelak dengan mudah. Ketika tusukan pedangnya dielakkan dengan mudah, Siong Ek menjadi semakin marah dan pedangnya sudah berkelebat ke bawah, menyerampang ke arah kedua kaki lawan. Akan tetapi dengan gerakan ringan seperti seekor burung, Siangkoan Tek kembali mengelak dengan lompatan ke atas dan dari atas tangannya menyambar untuk mencengkeram pundak Siong Ek . Pemuda ini terkejut sekali karena tahu-tahu tangan itu sudah sangat dekat dengan pundaknya sehingga terpaksa untuk menghindarkan pundaknya dari cengkeraman tangan lawan, dia melempar diri ke belakang, terjengkang dan berjungkir balik agar tidak terbanting jatuh. Melihat ini, Hwe Li meloncat ke depan dan pedangnya bergerak bagaikan kilat menyambar ke arah leher Siangkoan Tek. Akan tetapi kembali pemuda dari pulau Tiraikasih Website Naga itu mengelak dengan gerakan indah, lalu melangkah maju untuk menangkap lengan tangan Hwe Li yang memegang pedang. Namun Hwe Li sudah melompat mundur untuk menghindarkan diri. Dua orang kakak beradik seperguruan itu lalu mengeroyok Siangkoan Tek dengan ilmu pedang mereka. Sambil berloncatan mengelak ke sana sini Siangkoan Tek memperhatikan ilmu pedang mereka. Dia mengenal ilmu pedang Kun-lun-pai yang indah gerakannya, dan segera dapat mengira bahwa ilmu kepandaian gadis cantik itu lebih lihai dibanding suhengnya. Dia menjadi semakin kagum kepada gadis itu. seorang gadis yang cukup pantas untuk menjadi kekasihnya, bukan menjadi isterinya karena yang pantas menjadi istertnya hanyalah gadis-gadis seperti Lee Cin dan Cin Lan. Dalam perantauannya dia sudah mencari keterangan tentang dua orang gadis itu dan mendengar bahwa Tang Cin Lan, puteri pangeran itu, telah menikah dengan Song Thian Lee, pemuda yang amat dibenCinya. Maka tinggal Lee Cin seorang yang dia harapkan untuk menjadi isterinya. Akan tetapi gadis yang mengeroyoknya ini pun cukup lumayan ilmu silatnya, dan wajahnya juga cukup manis. DewiKZ 164 Siangkoan Tek adalah seorang pemuda yang sudah sesat sejak masih muda remaja. Dia hidup dekat dengan selir-selir ayahnya yang banyak jumlahnya, dan karena dia seorang pemuda yang tampan, maka selir-selir itu banyak yang memanjakannya, bahkan mengajarinya untuk bermesraan dengan mereka. Dengan lingkungan dan pendidikan seperti itu, Siangkoan Tek menjadi dewasa sebagai seorang pemuda yang mata keranjang. Lebih-lebih ayahnya tidak pernah menegur atau melarangnya dalam sepak terjangnya yang gila perempuan ini. Hanya ibunya yang suka menegurnya dengan keras. Akan tetapi karena ibunya Tiraikasih Website berada di rumah saja, maka apa yang dilakukan oleh puteranya di luar rumah tidak diketahui oleh ibunya, hanya diketahui oleh ayahnya yang membiarkan saja Menghadapi pengeroyokan Hwe Li dan Siong Ek. Siangkoan Tek tidak menjadi terdesak karena memang tingkat kepandaiannya jauh lebih tinggi. Akan tetapi dia pun tidak berani main-main karena ilmu pedang Kun-lun-pai adalah ilmu pedang yang cukup hebat. Kalau saja yang memainkan itu seorang gadis. setingkat dengan Lee Cin kepandaiannya, tentu dia akan terancam bahaya. Namun, menghadapi dua orang itu, Siangkoan Tek menang dalam hal kecepatan maupun tenaga sin-kang. Bahkan dia tidak membalas dengan serangan maut. Kalau dia menghendaki kematian dua orang pengeroyok itu, tidak sampai lima puluh jurus lamanya tentu kedua orang lawan itu sudah dapat dia robohkan- Akan tetapi dia tidak menghendaki hal ini terjadi. Hatinya tertarik kepada Hwe Li dan dia tidak ingin membuat gadis itu membencinya kalau dia melukai atau bahkan membunuh mereka. setelah cukup lama mempermainkan mereka, Siangkoan Tek menggunakan ilmu silat Hui-liong-kun- Tubuhnya bergerak cepat dan serangannya nnendatangkan angin pukulan yang dahsyat. Ketika dia mendapat kesempatan, dia dapat menendang pergelangan tangan kanan Siong Ek sehingga pemuda ini terkejut dan terpaksa pedangnya terlepas dari tangan, dan sebelum dia sempat menghindar, sebuah pukulan tangan koSong mengenai pundaknya dan dia pun terpental roboh. Tulang pundaknya tidak patah, akan tetapi pukulan telapak tangan terbuka itu mendatangkan rasa panas dan pundaknya terasa nyeri. DewiKZ 165 Melihat suhengnya sudah kalah dan agaknya menderita kesakitan sehingga tidak dapat segera maju lagi, Hwe Li menjadi marah. Ia memutar pedangnya dan mendesak Tiraikasih Website lawannya, namun siang-koan Tek sudah mendahuluinya, menangkap pergelangan tangan kanannya, memutar sehingga terpaksa Hwe Li juga melepaskan pedangnya dan di lain saat dia telah menotok pundak Hwe Li, membuat gadis itu terkulai lemas dan berada dalam rangkulannya. Melihat sumoinya dipeluk Siangkoan Tek. Siong Ek menjadi marah dan nekat. Diambilnya pedangnya yang tadi tertepas dan dia membentak. "Lepaskan sumoi" Dia siap untuk menerjang dengan pedangnya. Akan tetapi Siangkoan Tek menodongkan kedua jarinya ke ubun-ubun kepala Hwe Li. "Majulah selangkah dan sumoimu ini akan tewas seketika" Melihat ini, wajah Siong Ek menjadi pucat dan dia tidak berani bergerak. Dia hanya memandang ke arah sumoinya dengan bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukan atau dikatakan- sementara itu, ketika Hwe Li merasa betapa ia tidak lagi mampu bergerak atau mengeluarkan suara, ia hanya dapat memandang wajah Siangkoan Tek dengan ketakutan. Tahulah ia bahwa ia berada dalam bahaya. Siangkoan Tek yang melihat betapa gadis dalam rangkulannya itu ketakutan, tersenyum manis kepada Hwe Li. "Adik manis, jangan takut. Aku tidak akan menyakitimu. Engkau sementara ini akan menjadi tamuku yang terhormat. Lihat, bahkan suhengmu tidak kusakiti dan tidak kubunuh. Kalau engkau menurut dan tidak memberontak. aku akan bersikap baik sekali kepadamu. sebaliknya kalau engkau melawan, suhengmu ini akan mati di depan matamu, kemudian engkau juga akan mati di tanganku." DewiKZ 166 Mendengar ancaman yang diucapkan sambil tersenyum dan dengan kata- kata lembut itu Hwe Li menjadi semakin ketakutan, dan ketika pada saat itu Siangkoan Tek Tiraikasih Website membebaskan totokannya, ia tidak berani meronta dan hanya tinggal diam saja. "sobat, bebaskan sumoiku agar kami dapat pergi dari sini." Siong Ek mencoba untuk membujuknya . "Tidak perlu banyak cakap lagi. sumoimu menjadi tamu agungku, dan engkau cepat pergilah dari sini sebelum pikiranku berubah dan engkau kubunuh. Pergilah" Siong Ek maklum bahwa dia tidak berdaya menolong sumoinya. Dia memandang kepada sumoinya dan berkata, "sumoi, tenanglah. Aku akan mencari bala bantuan untuk membebaskanmu. " Saking takutnya, Hwe Li tidak mampu bicara lagi dan ia hanya mengangguk kepada suhengnya. Siong Ek segera melompat ke atas kudanya dan membalapkan kudanya untuk kembali ke Pao-ting dan mencari bala bantuan- Setelah Siong Ek pergi, Siangkoan Tek berkata kepada Hwe Li, "Adik Souw Hwe Li, mari silakan menunggang kudamu, kita pulang ke tempat tinggalku." Hwe Li melihat ada kesempatan- Ia melompat ke atas kudanya dan hendak melarikan diri, akan tetapi Siangkoan Tek sudah menyambar kendali kudanya dan menuntun kuda itu memasuki hutan lebih dalam lagi. DewiKZ 167 Tidak jauh dari situ terdapat sebuah kuil kuno yang sudah tidak dipergunakan dan inilah yang dijadikan tempat tinggal atau sarang oleh Siangkoan Tek dan para berandal yang menjadi anak buahnya. Hwe Li yang sudah tidak dapat berdaya itu menurut saja ketika disuruh turun dari kuda dan diajak masuk ke dalam kuil kuno. Di dalamnya lebar dan sederhana, akan tetapi sebuah ruangan yang cukup luas dilengkapi perabot seperti meja kursi, lemari dan tempat tidur besar yang cukup indah buatannya dan Tiraikasih Website ruangan ini dijadikan sebagai tempat atau kamar tidur oleh Siangkoan Tek. "Nah, engkau tinggal untuk sementara di sini, Nona. Engkau menjadi tamuku juga sahabat baikku. Dan untuk menyambut kedatanganmu, kita adakan sebuah pesta kecil di antara kita berdua saja." Siangkoan Tek berkata dengan lembut dan tidak ketinggalan senyumnya yang menarik. Melihat dirinya diperlakukan dengan baik, rasa takut menipis di hati Hwe Li. "Memang sebaiknya kalau engkau melakukan aku dengan sepantasnya, karena kalau engkau berani menggangguku, ayahku tentu tidak akan terima begitu saja," katanya dengan ancaman, akan tetapi tidak terdengar galak lagi. Mereka kini duduk berhadapan terhalang meja besar dalam kamar itu. Siang-koan Tek bersikap lembut dan ramah sehingga Hwe Li mulai merasa lega dan tenang. "Nah, setelah kini kita berkenalan sebagai sahabat, aku akan menyebutmu moi-moi dan engkau menyebutku koko, tentu engkau tidak menolak bukan?" DewiKZ 168 Hwe Li sedikit tersenyum. Memang sebaiknya kalau bersahabat dengan pemuda yang amat lihai ini. Bayangkan saja, ia dan suhengnya dengan berpedang mengeroyoknya yang bertangan koSong, akan tetapi mereka kalah. Pemuda ini sungguh lihai bukan main- Kalau ia bersikap baik dan bersahabat kepadanya, besar kemungkinan ia akan dibebaskan dan tidak diganggu. Sebaliknya kalau ia bersikap bermusuhan, apa dayanya karena ia telah terjatuh ke tangannya. Maka ia lalu mengangguk menyatakan setuju. Tiraikasih Website "Nah, dengan begitu hatiku merasa senang, Li-moi. Sekarang, ceritakanlah keadaan keluargamu kepadaku. Aku ingin mengenalmu lebih baik." "Kami tinggal di Pao-ting dan Ayah menjadi pangcu ketua dari Kim-liong-pang yang mendirikan perusahaan pengawalan barang kiriman- Pembantu Ayah kini tidak kurang dari dua puluh lima orang. Ayah adalah seorang tokoh Kun-lun-pai dan namanya banyak dikenal di dunia kang-ouw. Karena itu, ha rap engkau tidak memusuhinya, Tek-ko." Ucapan Hwe Li ini membujuk dan juga sengaja membanggakan ayahnya untuk mengecilkan hati Siangkoan Tek. Pemuda itu tersenyum. "Aku memang sudah menduga bahwa engkau murid seorang tokoh Kun-lun-pai, melihat ilmu pedangmu. Dan bagaimana dengan suhengmu itu? Aku melihat dia itu amat sayang kepadamu. Li-moi." Wajah Hwe Li berubah sedikit merah. Ia sendiri sudah lama mengetahui bahwa Siong Ek mencintanya, akan tetapi ia belum dapat menerima perasaannya itu dan menganggap Siong Ek sebagai suheng biasa. "Ah, dia hanya suhengku bernama Lai Siong Ek. Karena dia murid tunggal dari Ayah, maka kami bersahabat, biasa saja." "Tidak saling mencinta?" Hwe Li menggeleng kepalanya dan mereka bertemu pandang. Melihat sinar mata gadis itu dengan berani menentang pandang matanya, Siangkoan Tek maklum bahwa gadis itu tidak berbohong. DewiKZ 169 "Hem, setidaknya dia yang mencinta mu, Li-moi. Akan tetapi aku tidak menyalahkan dia. Hati pria mana yang Tiraikasih Website tidak akan terpikat kalau bertemu denganmu? Apalagi engkau bergaul lama dengannya." Ucapan ini membuat Hwe Li tersipu, akan tetapi pada saat itu, hidangan telah ditaruh di atas meja besar itu dan Siangkoan Tek lalu mengajak Hwe Li makan minum sambil bercakap-cakap. berdua saja. Dan Hwe Li tidak menolak ketika ia disuguhi arak oleh pemuda itu sehingga ia minum sampai kedua pipinya kemerahan dan sikapnya lebih berani lagi. "Sudah kukatakan tadi bahwa semua pria akan terpikat kalau bertemu denganmu, Li-moi. Engkau bukan saja cantik jelita, akan tetapi juga berilmu silat tinggi dan sikapmu menyenangkan, tidak seperti kebanyakan gadis yang malu-malu. Engkau bagaikan setangkai bunga yang sedang mekar mengharum, menarik datangnya banyak kupu-kupu." Hwe Li tersipu pula mendengar pujian yang terang-terangan itu. "Aih, Tek-ko, cukuplah segala pujian itu sekarang aku minta engkau suka menceritakan tentang dirimu sendiri. Aku heran sekali melihat keadaanmu." Siangkoan Tek memandang wajah gadis itu. sinar matanya penuh selidik. "Kenapa engkau merasa heran, Li-moi? Apakah ada yang aneh tentang diriku?" DewiKZ 170 "Engkau adalah seorang yang aneh sekali, Tek-ko Bayangkan saja. Engkau seorang pemuda yang melihat penampilanmu tentu engkau sepatutnya menjadi seorang siucai atau kongcu. Kata-katamu halus dan sopan teratur, sikapmu lemah-lembut, pakaianmu juga menunjukkan bahwa engkau seorang pemuda kaya. Akan tetapi engkau muncul sebagai seorang perampok. Tidak cocok sama sekali ini. engkau seorang pemuda yang memiliki ilmu kepandaian tinggi, mengapa merendahkan diri menjadi Tiraikasih Website perampok? Engkau berbeda sekali dengan anak buahmu yang kasar-kasar. Mereka memang patut menjadi perampok akan tetapi engkau sama sekali tidak pantas. Maka aku ingin sekali mendengar riwayatmu, Tek-ko" Siangkoan Tek memandang gadis itu sambil tersenyum. Dia merasa semakin suka kepada gadis ini. Lumayan untuk menjadi kekasih sementara, sebelum dia melanjutkan perjalanannya. Walaupun tidak untuk menjadi isteri, setidaknya untuk menjadi kekasih. "Ha, ha, ha, kini engkau yang memuji-mujiku, Li-moi. Terima kasih atas pujianmu. Memang aku bukan perampok biasa, Li-moi. Baru beberapa hari ini aku menjadi perampok, atau memimpin gerombolan perampok. Justeru aku yang kebetulan lewat di sini yang dirampok oleh mereka. Aku kalahkan dan tundukkan mereka, lalu mereka menyerah dan aku menjadi pemimpin mereka. Karena aku tidak ingin melihat anak buahku berpakaian sekotor dan sekasar itu, maka ketika dua buah kereta itu lewat, aku bermaksud minta sebuah untuk dijadikan pakaian anak buahku. Akan tetapi para piauwsu itu menolak sehingga terjadilah perkelahian, dan aku merampas dua buah kereta itu. Akan tetapi kereta- kereta itu beserta isinya dan sembilan ekor kuda tunggangan dan kuda penarik kereta masih berada di belakang kuil ini." "Kalau begitu, Tek-ko setelah kita bersahabat, bolehkah aku minta dua buah kereta dan kuda- kudanya itu untuk kubawa kembali? Kalau engkau membutuhkan pakaian untuk anak buahmu, tentu akan kuberi secukupnya." DewiKZ 171 "Hemm, hal itu boleh kita bicarakan nanti, Li-moi. sekarang kita makan minum sambil bercakap-cakap tentang diri kita." Tiraikasih Website Melihat pemuda itu tampak agak tidak senang, Hwe Li cepat mengubah arah percakapan-"Engkau belum menceritakan dari mana asalmu, siapa orang tuamu dan mengapa engkau berada di sini memimpin gerombolan perampok itu." "Ayahku adalah orang nomor satu di dunia kang-ouw bagian timur. Ayahku bernama Siangkoan Bhok berjuluk Tung-hai-ong Raja Lautan Timur yang terkenal sebagai datuk besar timur, tinggal di Pulau Naga. Aku sedang melakukan perantauan untuk memperluas pengalamanku dan seperti kuceritakan tadi, baru beberapa hari aku berada di sini dan mengalahkan para perampok sehingga aku mereka angkat menjadi pemimpin mereka." Hwe Li tidak pernah mendengar nama besar Siangkoan Bhok. akan tetapi ia dapat menduga bahwa ayah pemuda ini tentu seorang yang sakti dan disegani di dunia kang-ouw. "Ah, kalau begitu engkau adalah putera seorang yang terkenal di dunia kang-ouw, mengapa merendahkan dirimu menjadi pemimpin perampok, Tek-ko? Bagaimana kalau engkau kuhadapkan kepada ayahku yang tentu akan menerimamu dengan baik dan kalau orang yang memiliki kepandaian seperti engkau ini memimpin piauw-kiok perusahaan pengawal barang tentu kita akan memperoleh kemajuan besar." DewiKZ 172 "Aku tidak ingin bekerja, dan aku menjadi pemimpin gerombolan ini pun hanya sementara saja, sekedar untuk mempunyai anak buah untuk kuperintah melayani segala keperluanku. Jangan khawatir, Li-moi, engkau di sini menjadi tamu dan juga sahabat baikku, tidak ada yang akan berani mengganggumu. Li-moi, apakah engkau sudah bertunangan atau mempunyai pilihan hati? Barang kali suhengmu itu?" Tiraikasih Website Wajah gadis itu menjadi merah sekali. sungguh pertanyaan yang amat terbuka mengenai perasaan hati pribadinya., Ia menggeleng kepala tanpa menjawab. "Engkau mau artikan bahwa engkau masih bebas, belum bertunangan, belum ada yang menjadi pilihan hatimu?" Hwe Li yang masih berdebar jantungnya karena tegang itu mengangguk dan menundukkan mukanya. Tiba-tiba ia merasa betapa tangannya yang berada di atas meja dipegang oleh pemuda itu. Ia terkejut dan jantungnya berdebar semakin kencang. "Li-moi, kalau begitu kebetulan sekali. Aku sendirtpun masih bebas dan sejak pertama kali melihatmu, aku sudah jatuh Cinta kepadamu. Maukah engkau menjadi kekasih ku, Li-moi?" Tangan yang memegang tangan Hwe Li itu meremas-remas lembut dan mesra. Hwe Li menjadi malu sekali, mukanya merah sampai ke lehernya dan ketika ia mengangkat muka, ia memandang wajah Siangkoan Tek dengan malu-malu dan tersenyum salah tingkah. "Bagaimana, Li-moi? Aku berterus terang saja dan jawablah dengan terus terang. Maukah engkau menjadi kekasih ku?" "Tek-ko, ini. ini. begini mendadak.... Bagaimana aku harus menjawabnya? Berilah aku waktu untuk memikirkan hal ini...." DewiKZ 173 "Baik, aku memberi waktu sampai besok pagi. Kuharap besok di waktu kita makan pagi, engkau sudah dapat menjawab pertanyaanku itu, dan mudah-mudahan jawabannya akan membahagiakan hatiku. Nah, sekarang engkau boleh mengaso, Li-moi. Engkau tidurlah di kamar ini, aku akan tidur di kamar lain-" Siangkoan Tek bertepuk Tiraikasih Website tangan tiga kali dan beberapa orang anak buahnya masuk kamar. Pemuda itu memerintahkan anak buahnya untuk membersihkan meja. setelah itu, dia lalu keluar dari kamar itu dan menutupkan daun pintunya dari luar. sebelum pintu tertutup, dia menatap wajah Hwe Li. Kebetulan gadis itu pun memandangnya dan pandang mata mereka bertemu, Hwe Li menundukkan mukanya dan Siangkoan Tek meninggalkan kamar. Hwe Li cepat mengunci pintu dari dalam dan ia berjalan hilir mudik di kamar itu. Pertanyaan pemuda itu masih terngiang di telinganya. Maukah ia menjadi kekasih Siangkoan Tek? Pertanyaan yang sukar sekali dijawabnya seketika. Harus diakuinya bahwa ia kagum sekali kepada pemuda tampan dan gagah itu. Akan tetapi mereka baru saja berkenalan dan Siangkoan Tek menjadi pemimpin perampok ia menjadi bimbang. Ketika ia merebahkan diri di atas pembaringan, ia gelisah tidak dapat pulas. Ia bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan itu besok pagi. Menolak? ini bertawanan dengan bisikan hatinya. siapa yang tidak ingin menjadi kekasih seorang pemuda seperti Siangkoan Tek? Pemuda yang tampan dan gagah, memiliki ilmu silat tinggi dan putera seorang datuk besar pula. Akan tetapi, dapatkah ia menerima begitu saja menjadi kekasih seorang pemuda yang baru saja dikenalnya, yang belum diketahui benar bagaimana keadaan hatinya? sampai jauh malam barulah Hwe Li dapat pulas, akan tetapi tidurnya penuh mimpi buruk. DewiKZ 174 Pada keesokan harinya pagi-pagi Hwe Li sudah terbangun dari tidurnya. semalam ada ingatan untuk melarikan diri, akan tetapi ketika ia membuka sedikit daun pintu, ternyata di depan kamarnya terdapat beberapa orang anak buah perampok menjaga. Dan ketika ia mengintai dari jendela, sama saja. Di sana juga ada beberapa orang Tiraikasih Website menjaga. Ia tidak akan dapat melarikan diri tanpa diketahui dan kalau hal ini ia lakukan kemudian ia tertangkap lagi, belum tentu sikap Siangkoan Tek akan sebaik ini. Maka ia pun membuang pikirannya untuk melarikan diri Ketika pagi itu ia membuka daun pintu, beberapa orang anak buah perampok menghampiri dan seorang di antara mereka bertanya, "Adakah sesuatu yang dapat kami bantu, Nona?" "Aku. aku ingin mandi." "Biar aku yang melayani" terdengar suara orang dan Siangkoan Tek muncul di situ. Hwe Li merasa sungkan dan malu karena ia kelihatan oleh pemuda itu sehabis bangun tidur, belum mandi dan rambutnya pun tentu kusut. "Engkau hendak mandi, Li-moi? Mari, di belakang kuil ini terdapat pancuran air yang jernih sekali." Terpaksa Hwe Li mengikuti pemuda itu ke belakang dan benar saja, di belakang kuil terdapat pancuran air yang jernih dan tempat itu sudah tertutup pagar kayu sehingga ia dapat mandi di dalam ruangan itu dengan aman dan tidak tampak dari luar. Setelah mandi dan merasa dirinya bersih dan segar, Hwe Li keluar dari tempat mandi itu. Siangkoan Tek sudah menyodorkan sisir dan cermin bundar. "Bawalah ini ke kamarmu, Li-moi. Dan setelah selesai menyisir rambut, kita makan pagi." DewiKZ 175 Biarpun pemuda itu tidak mengatakan bahwa dia menagih janji jawaban Hwe Li, namun Hwe Li sudah merasakannya dan hal ini membuat ia menjadi semakin gelisah. sampai saat itu ia masih belum dapat mengambil keputusan jawaban bagaimana yang harus ia katakan kepada pemuda itu. Ia tidak menjawab, melainkan kembali ke kamar besar dan menyisir rambutnya yang panjang, lalu Tiraikasih Website menyanggulnya. Karena di situ tidak terdapat bedak. maka ia hanya menggosok gosok kulit mukanya sehingga menjadi kemerahan. Tagcersil cersil indo cersil mandarin full cerita silat mandarin online cersil langka cersil mandarin lepas cerita silat pendekar matahari kumpulan cerita silat jawa cersil mandarin beruang salju. cerita silat pendekar mataharicerita silat indonesia cerita silat kho ping hoo cerita silat mandarin online cerita silat mandarin full cerita silat jawa kumpulan cerita silat cerita silat jawa pdf cerita silat indonesia gratis cerita silat jadul indonesia cerita silat indonesia pendekar rajawali sakti cersil indonesia pendekar mabuk cersil langka cersil dewa arak cerita silat jaman dulu cersil jawa download cerita silat mandarin full cerita silat mandarin online cersil mandarin lepas cerita silat mandarin pendekar matahari cerita silat jawa pdf cersil indonesia pdf cersil mandarin beruang salju kumpulan cerita silat pdf Share

1Serial Dewi Ular 71 Eps Kupu Kupu Iblis Dewi Ular 71 -- Kupu Kupu Iblis Cersil Dewi Ular 71 Kupu Kupu Iblis SEEKORkupu-kupu bersayap lebar dengan warnanya yang hitam berhias garis

Serial Dewi Ular - Dewi Ular 30 Tumbal Cemburu Buta - Dewi Ular 41 Terjebak Bencana Gaib - Dewi Ular 46 Misteri Bocah Jelmaan - Dewi Ular 47 Mahluk Seberang Zaman - Dewi Ular 48 Perempuan Penghisap Darah - Dewi Ular 57 Asmara Mumi Tua - Dewi Ular 62 Gadis Penyelamat Bumi - Dewi Ular 63 Dendam Dukun Jalang - Dewi Ular 65 Misteri Gerhana Bercinta - Dewi Ular 76 Tamu Dari Alam Gaib - Dewi Ular 77 Bulan Berdarah - Dewi Ular 80 Misteri Serigala Berkaki Tiga - Dewi Ular 82 Rahasia Laskar Iblis - Dewi Ular 84 Racun Kecantikan - Dewi Ular 88 Misteri Bencana Kiamat - Dewi Ular Ancaman Iblis Betina - Dewi Ular 90 Misteri Surat Setan - Dewi Ular Misteri Santet Iblis - Dewi Ular Lorong Tembus Kubur - Dewi Ular Parit Kematian - Dewi Ular Terjerat Asmara Mistik - Dewi Ular Bocah Berdarah Hitam - Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis - Dewi Ular 97 Ada Apa Dengan Setan - Dewi Ular Misteri Gadis Tengah Malam - Dewi Ular Misteri Dewi Pembalasan - Dewi Ular Puncak Kematian Cinta - Dewi Ular Ratu Peri Dari Selat Sunda - Dewi Ular 58 Manusia Meteor - Dewi Ular 71 Kupu Kupu Iblis - Dewi Ular 79 Pembalasan Selir Sesat - Dewi Ular 67 Rahasia Anak Neraka - Dewi Ular 68 Misteri Penculik Asmara - Dewi Ular 66 Misteri Anak Selir - Dewi Ular Gadis Penunggu Jenazah - Musibah Sebuah Kapal Serial Dewi Ular Karya Tara Zagita - Perang Gaib Serial Dewi Ular Karya Tara Zagita - Dewi Ular 18 Misteri Pohon Kematian - Dewi Ular 32. Hantu Kesepian - Dewi Ular 42. Wanita Penjinak Hantu - Dewi Ular 50. Ciuman Neraka - Dewi Ular 52. Penghancur Iblis - Dewi Ular 85 Misteri Pembunuh Hantu - Dewi Ular 78 Dewi Maksiat - Rahasia Mantera Kuno Karya Tara Zagita - Dewi Ular Misteri Virus Maut - Titisan Roh Sang Legenda Karya Tara Zagita - Dewi Ular 01 Roh Pemburu Cinta - Dewi Ular Legenda Yang Hilang - Dewi Ular Korban Kutukan
BAkRq. 483 494 314 349 357 344 469 11 463

cerita kumala dewi serial dewi ular